Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
B. SOAL KASUS
KASUS 1 (Bobot 20)
PT. ABC
Neraca
Per 1 Januari 2019
PT. ABC selama lima tahun terakhir rata-rata penjualan per tahun Rp100.000.000 dan
perusahaan merencanakan bahwa penjualan tahun 2019 tetap sama. Angka-angka ratio rata-
rata masa lampau yang ingin dipertahankan adalah:
1. Perputaran kas = 30 kali
2. Perputaran Piutang = 30 kali
3. Perputaran Persediaan = 15 kali
4. Perputaran aktiva = 5 kali
5. Ratio hutang jk panjang dgn Aktiva = 25 %
6. Ratio modal dengan aktiva tetap = 75 %
Buatlah Neraca Laporan Keuangan Proyeksi PT. ABC!
Berdasarkan data keuangan yang dimiliki PT. Tirta Jaya tahun 2019 analisislah laporan
tersebut apabila:
1. Penjualan tahun berikutnya diperkirakan naik 14%
2. Semua pendapatan dan beban diperkirakan naik 14%
3. Persediaan akhir tahun berikutnya diperkirakan Rp 175.000.000
4. Saldo kas minimum Rp 50.000.000
JAWABAN UAS ALK TA. 2019/2020
A. JAWABAN TEORI
1. Faktor-faktor penentu daya tahan laba (earning persistence):
- Tren dan Daya Tahan Laba
Tren laba dapat dinilai dengan metode statistik. Tren laba dapat dijadikan alat
untuk mengetahui kinerja perusahaan saat ini dan masa depan. Tren laba juga dapat
dijadikan sebagai alat untuk menilai kualitas manejemen karena berkaitan erat
dengan manajemen laba.
- Manajemen dan Daya Tahan Laba
Manajemen laba adalah perlakuaan akuntansi terhadap laba dengan cara
melaporkan laba yang tidak mecerminkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya
namun masih menggunakan prinsip pelaporan akuntansi yang dapat diterima.
- Insentif Manajemen dan Daya Tahan
Analisis harus mengakui insentif bagi manajer terkait dengan laba. Manajemen
laba sering kali awalnya dicapai dengan pelaporan laba yang terlalu rendah. Hal ini
menciptakan cadangan untuk dapat digunakan pada periode dengan laba rendah
dimasa depan. Dengan adanya insentif kinerja bagi manajer, dan penggunaan angka
akuntansi untuk mengendalikan dan mengawasi kinerja mereka, analisis harus
menyadari adanya potensi manajemen laba dan bahkan salah saji.
2. Cara yang tepat untuk mengetahui besaran modal yang akan diinvestasikan:
- Biasanya dihitung menggunakan modal rata rata yang tersedia untuk periode
tersebut. Modal rata-rata dapat diketahui dengan menghitung modal yang akan
diinvestasikan, kemudian dibagi dengan banyaknya periode waktu modal tersebut.
- Biasanya dengan menambahkan jumlah modal awal dan akhir yang diinvestasikan
dan dibagi 2. Cara ini hampir sama dengan model rata" namun pada cara ini modal
yang dihitung hanya modal awal dan akhir.
- Perhitungan yang lebih akurat adalah dengan rata rata jumlah sementara.
Perhitungan ini dapat dilakukan secara triwulan atau bulanan untuk mendapat hasil
yang akurat.
3. Beberapa keterbatasan terpenting dari laporan keuangan konsolidasi:
- Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang
dimasukan dalam laporan konsolidasi tidak diungkapkan kinerja atau posisi buruk
dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang baik dari
perusahaan lainnya.
- Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan karena
sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan
yang belum dibagikan.
- Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dihitung
berdasarkan informasi gabungan, rasio-rasio tersebut tidak mewakili perusahaan
manapun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.
- Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan yang berbeda digabungkan
dalam konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan.
- Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok perusahaan
yang termasuk dalam konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi
pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi
sangat banyak.
JAWABAN KASUS 1
1. Perputaran Kas 30 kali
Kas Awal Tahun = 2.500.000
Kas Rata-rata = 1/30 x 100.000.000 = 3.333.333
Kas Akhir Tahun = (2.500.000 + X) = 3.333.333
2
= 4.166.666
2. Perputaran Piutang 30 Kali
Piutang Awal Tahun = 2.500.000
Piutang Rata-rata = 1/30 x 100.000.000 = 3.333.333
Piutang Akhir Tahun = (2.500.000 + X) = 3.333.333
2
= 4.166.666
3. Perputaran Persediaan 15 Kali
Persediaan awal tahun = 5.000.000
Persediaan Rata-rata = 1/15 x 100.000.000 = 6.666.666
Persediaan akhir tahun = (5.000.000 + X) = 6.666.666
2
= 8.333.332
4. Perputaran Aktiva 5 kali
Aktiva awal tahun = 20.000.000
Aktiva Rata-rata = 1/5 x 100.000.000 = 20.000.000
Aktiva akhir tahun = (20.000.000 + X) = 20.000.000
2
= 20.000.000
Aktiva Tetap = 20.000.000 - (4.166.666 + 4.166.666 + 8.333.332)
= 20.000.000 - 16.666.664
= 3.333.336
5. Ratio Hutang Jangka Panjang dengan aktiva 25%
Hutang jangka panjang = 1/4 x 20.000.000
= 5.000.000
6. Ratio Modal dengan Aktiva 75%
Modal = 0,75 x 13.333.336
= 10.000.002
LAPORAN NERACA
JAWABAN KASUS 2
HPP 2019 (Rp 390.000.000 + 14%) Rp 444.600.000
Persediaan Akhir Rp 175.000.000
Barang siap dijual Rp 619.600.000
Persediaan Awal (Rp 300.000.000)
Pembelian Rp 319.600.000
Rp 65.000.000
Rp 319.600.000 x
Rp 270.000.000 = Rp 76.704.000