Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ASESMEN AUTENTIK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Autentik

Dosen Pengampu: Dr. Yunita, M.Pd.

Disusun oleh:

Revi Kirana (1808106153)

Silvina (1808106140)

Sri Upit Fitriany (1808106122)

Kelompok 6 │Biologi D/7

JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2021

1
BENTUK DAN MODEL PENILAIAN ASESMEN AUTENTIK

Bentuk dan model penilaian asesmen autentik diantaranya :

1. Penilaian Kinerja
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan berbahasa
peserta didik, dari aspek ketrampilan berbicara misalnya, guru dapat mengobservasi pada
konteks seperti berpidato, berdiskusi, dan lainnya. Penilaian kinerja memerlukan berbagai
pertimbangan. Pertama, langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua,
ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan–kemampuan
khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya atau ketrampilan peserta
didik yang akan diamati.
2. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio menurut Uno dan Koni merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Harsiati menyatakan bahwa portofolio adalah kumpulan
informasi siswa yang representatif dalam kurun waktu tertentu. Portofolio dalam penilaian
terdiri dari berbagai macam jenis yaitu portofolio proses, portofolio pameran dan portofolio
refleksi. Protofolio proses menekankan pada gambaran keseluruhan siswa selama satu
semester atau kurun waktu tertentu dan berisi tugas-tugas. Portofolio pameran berisi hasil
terbaik dari karya siswa yang akan dipamerkan. Portofolio refleksi memfokuskan pada
refleksi proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Penilaian Proyek
Proyek adalah cara yang amat baik untuk melibatkan siswa dalam pemecahan
masalah karena bersifat sangat ilmiah apalagi ditunjang dengan kegiatan yang berhubungan
dengan dunia nyata. Proyek dapat melibatkan siswa secara aktif dan menemukan situasi baru
yang dapat mendorong siswa menemukan suatu masalah sehingga dapat menuntut mereka
merumuskan hipotesis yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Untuk sekolah tingkat
dasar melalui proyek juga menyediakan peluang bagi siswa untuk mengekplorasi ide -ide
ilmiah dengan menggunakan materi fisik atau teknologi baru. Siswa dapat diarahkan untuk
melakukan investigasi permasalahan yang ada di sekitar kehidupan siswa baik lingkungan

2
sekolah maupun tempat tinggal siswa. Proyek yang diberikan dalam konten (isi) pemecahan
masalah, dapat digunakan siswa untuk melakukan ekplorasi belajar dan berfikir tantangan ide
yang mengembangkan pemahaman mereka dalam berbagai area isi kurikulum. Penilaian
proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kamampuan mengaplikasikan,
kamampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata
pelajaran tertentu secara jelas.

KRITERIA DALAM PENILAIAN ASESMEN AUTENTIK

Sebagaimana telah diungkapkan bahwa penilaian autentik atau penilaian berbasis


kinerja terdiri dari tasks + rubrics. Selanjutnya akan diuraikan tentang “rubrics”. Rubrik
merupakan alat pemberi skor yang berisi daftar kriteria untuk sebuah pekerjaan atau tugas.
Scoring rubrics terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

a. Dimensi
b. Definisi dan contoh
c. Skala
d. Standar

Dimensi akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa. Definisi dan contoh merupakan
penjelasan mengenai setiap dimensi. Skala ditetapkan karena akan digunakan untuk menilai
dimensi, sedangkan standar ditentukan untuk setiap kategori kinerja. Walaupun suatu rubrik
atau scoring rubrics sudah disusun sebaik-baiknya, tetapi harus disadari bahwa tidak
mungkin rubrik yang sudah disusun itu sempurna atau satu-satunya kriteria untuk menilai
kinerja siswa dalam bidang tertentu. Dari satu tugas bisa saja disusun lebih dari satu rubrik.

Dalam penerapan penilaian autentik ada syarat yang harus dipenuhi yakni dalam
proses belajar siswa juga menggunakan model belajar autentik. Karakteristik pembelajaran
autentik adalah tugas dan pemecahan masalah yang diberikan kepada siswa harus sesuai dan
berkaitan dengan kehidupan nyata siswa (di luar sekolah). Teknik yang dipakai pada
penilaian autentik ada tiga yakni:

1. Pengujian siswa secara langsung tentang nilai pengetahuan, keterampilan, afektif


yang dihasilkan dalam pendidikan jangka panjang. Keberhasilan saat setelah selesai
dalam menempuh pendidikan misalnya.
2. Asesmen terhadap tugas-tugas yang diberikan harus luas dan mendalam.

3
3. Respon siswa terhadap hasil dari afektif, kognitif dan psikomotorik merupakan hasil
dari analisa aktivitas dalam pembelajaran.

Karakter dari pembelajaran autentik adalah menghimpun segala data dengan


pendekatan saintifik, mencoba membaca berbagai kejadian dan gejala yang berkaitan satu
dengan yang lainnya secara luas mendalam, serta bisa mengkoneksikan apapun yang telah
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Penilaian autentik mengharuskan siswa untuk
membangun, menggabungkan, menganalisis, menjelaskan dan mengukur berbagai data untuk
dikembangkan menjadi wawasan baru. Peran guru pada pembelajaran autentik adalah guru
harus mempunyai ciri khas yang orisinal sehingga fungsi guru tidak hanya menjelaskan
namun juga menilai siswa. Salah satu karakteristik asesmen kinerja ini adalah bahwa
kriteria dibuat dan diketahui secara umum. Dengan demikian, siswa juga dapat
berpartisipasi dalam menyusun dan menggunakan kriteria dalam penilaian – diri (self -
assesment) terhadap kemajuan yang mereka raih.

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN ASESMEN AUTENTIK

Ketercapaian tujuan pembelajaran khususnya pada Kurikulum 2013 tidak hanya


menuntut kompetensi peserta didik pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga meliputi
kompetensi sikap dan keterampilan. Ketiga kompetensi tersebut yang berupaya dibentuk
dalam pembelajaran scientific melalui tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba,
menyimpulkan dan membuat jejaring membutuhkan penilaian untuk mengukur ketiga
kompetensi tersebut.

Salah satu penekanan dalam Kurikulum 2013 adalah penilaian autentik. Penilaian
autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya
dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan
dengan tuntutan kompetensi yang ada di Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Penilaian autentik memperhatikan keseimbangan antara penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan perkembangan karakteristik peserta
didik.

Prinsip asesmen ini sejalan dengan tujuan pembelajaran scientific yang menekankan
kompetensi peserta didik ketika terlibat aktif dalam aktivitas mengamati (untuk

4
mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan
hipotesis), mengumpulkan data/informasi dengan berbagai teknik, mengolah/menganalisis
data/informasi dan menarik kesimpulan dan mengomunikasikan kesimpulan hingga
mencipta.

Secara garis besar ada tiga Langkah yang dapat dilakukan dalam
melaksanakan/Menyusun asesmen autentik, yaitu :
1. Memperjelas kinerja yang akan dinilai. Maka dari itu diperlukan beberapa pertanyaan,
antara lain tujuan belajar apa yang akan dinilai, apa saja dimensi tujuan yang akan
dinilai, apakah menilai proses, hasil, atau keduanya. Semua itu harus jelas sebelum
melakukan asesmen.
2. Menetapkan bagian atau tugas yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran. Untuk itu, perlu dikemukakan beberapa pertanyaan yang
relevan, yaitu tugas apa yang cocok diberikan kepada siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, apakah tugas tersebutjelas bagi siswa, dan bagaimna
cara melakukan asesmennya.
3. Mengembangkan rubrik penyekoran atau rubrik penilaian. Maka dari itu dapat
dikemukakan beberapa pertanyaan, kriteria yang perlu ada untuk menilai tujuan
pembelajaran, pada tingkatan apa yang paling tepat digunakan pada tiap kriteria, jenis
penyekoran yang bagaimana yang paling tepat digunakan, dan bagaimanamelakukan
penilaian secara efektif dan efisien. Rubrik adalah salah satu komponen dari asesmen
autentik.

Langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan oleh guru-guru sebelum


menyusun asesmen autentik adalah:

1) Mengetahui materi pelajaran yang akan dibuatkan asesemen otentik;

2) Menyiapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar;

3) Membuat indicator pencapaian pelajaran;

4) Membuat kisi-kisi soal;

5) Penyusunan butir soal;

6) Menyusun rubrik penilaian;

5
7) Membuat konfersi penilaian akhir.

Anda mungkin juga menyukai