Anda di halaman 1dari 2

Metode

Metode atau metoda berasal dari bahasa yunani metha dan hados. Metha berarti melalui atau melewati
dan hados berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan tertentu.

Secara terminology Umar Muhammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna segala
kegiatan terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka memantapkan mata pelajaran yang
diajarkannya, ciri-ciri perkembangan muridnya, dan suasana alam sekitarnya. Selain itu ada juga yang
mengemukakan bahwa metode adalah separangkat cara, jalan, tehnik, yang harus dimiliki dan
digunakan oleh pendidik dalam upaya memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik
agar mencapai tujuan pendidikan yang termuat dalam kurikulum yang telah di tetapkan.

Berikut ini ada beberapa definisi lagi yang di kemukakan oleh para ahli:

Hasan Langgulung mengemukakan bahwa metode mengajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan pengajaran.

Edgar Bruce Wesley mendefinisikan metode sebagai kegiatan terarah bagi guru yang menyebabkan
terjadinya proses belejar mengajar yang berkesan.

Jadi metode pendidikan islam adalah cara-cara yang digunakan dalam mengembangkan potensi peserta
didik untuk mencapai tujuan pendidikan islam.

Pendekatan

Istilah metode banyak diartikan dengan istilah pendekatan, strategi, dan teknik sehingga dalam
penggunaannya juga sering saling bergantian yang pada intinya adalah suatu cara untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diterapkan atau cara yang tepat dan cepat untuk meraih tujuan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Istilah pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filsafat, dan keyakinan, walaupun hal
itu tidak mesti dapat dibuktikan. Ia terkait dengan serangkaian asumsi mengenai hakikat pembelajaran.
Pendekatan merupakan kerangka filosofis dan teoretis yang menjadi dasar pijak bagi cara yang
ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan. Ada banyak contoh tentang pendekatan dalam pendidikan,
seperti pendekatan humanisme (insaniyah), liberalisme (hurriyah), behaviorisme (sulukiyah), dan
pendekatan kognitivisme (an-nazahariyah al-ma’rifiyah). Setiap dasar filosofis yang dipakai dalam
pendidikan akan berkonsekuensi pada kerangka metodologis dan teknik yang berbeda pula meskipun
secara kasat mata terlihat sama.

Refrensi

Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta; AMZAH, 2011), hlm. 180

Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta; AMZAH, 2013), hlm. 138
Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 90

Anda mungkin juga menyukai