Anda di halaman 1dari 7

MINERAL MAKRO

Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai peranan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Mineral terbagi dua, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan
mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari. Mineral
dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan. (Marsetyo,2005). Sumber Sumber
paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat
dalam makanan nabati. Makanan hewani mengandung lebih sedikit bahan pengikat mineral
daripada makanan nabati. Yang termasuk mineral makro antara lain (Almatsier, 2009):
1. Natrium (Na)
2. Klorida (Cl)
3. Kalium (K)
4. Kalsium (Ca)
5. Fosfor (P)
6. Magnesium (Mg)
7. Sulfur (S)

1. Natrium
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung
banyak natrium. Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam
dapur. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
Dalam buh Natrium memiliki banyak fungsi diantaranya adalah menjaga keseimbangan cairan
dalam kompartemen ekstraselue, mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar
dari darah dan masuk ke dalam sel, Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan
mengimbangi zat- zat yang membentuk asam, Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot,
Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane,
terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium. Kelebihan natrium akan menyebabkan
menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan, keringat berlebihan, dan diet rendah
natrium sedangkan Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan
akut menyebabkan edema dan hipertensi. Jadi, taksiran kebutuhan klor untuk orang dewasa
yaitu 500 mg/hari (Almatsier, 2004).
2. Klorida
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah
dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas. Klor
terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga
mengandung klor. Klor dalam tubuh berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit dalam cairan ekstraseluler, Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian
dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan, Ion klor dapat dengan
mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu
mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh. Kekurangan klor terjadi pada
muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat
muntah. Jadi AKG minimum klor sehari  sebesar 750 mg (Suhardjo et al, 1992)
3. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang paling banyak ditemukan dalam tubuh manusia. Kadar
kalsium mencapai jumlah 2% dari berat total tubuh, 99% kalsium tersebut berada dalam jaringa
keras, tulang dan gigi yang 1 % nya lagi berada dalam darah. Kalsium merupakan komponen
penting dalam pembentukan tulang dan gigi serta mencegah osteoporosis (Poedjiadi,2009).
Susu dan produk olahan susu seperti keju dan es krim merupakan sumber kalsium yang
utama. Sayuran tertentu seperti brokoli, kacang-kacangan dan buah-buahan juga merupakan
sumber kalsium, selain itu ikan yang dimakan dengan tulangnya termasuk ikan kering
merupakan sumber kalsium yang baik. Serelia, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti
tahu dan tempe, dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga (Almatsier, 2004).
Kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi, kekurangan kalsium selama masa
pembentukan gigi dapat menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi. Selain itu kalsium
juga berperan pada proses fisiologik dan biokimia tubuh seperti eksitabilitas syaraf otot,
kerekatan seluler, transmisi impulimpul saraf, memelihara dan meningkatkan fungsi membran
sel, mengaktifkan enzim dan sekresi hormon. Pemasukan kalsium yang rendah mengakibatkan
berkurangnya masa tulang karena merangsang lepasnya hormone parathyroid, yang menarik
kalsium dari tulang. Jika pemasukan kalsium rendah berlangsung lama, tulangnya akan semakin
lemah. Sedangkan Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi. Jadi, AKG yang diperlukan adalah sebagai
berikut (Winarno, 2004) :
 bayi                  : 300-400 mg
 anak-anak                : 500 mg
 remaja                   : 600-700 mg
 dewasa laki-laki     : 500-800 mg
 dewasa perempuan  : 500-600 mg
 bumil dan menyusui : + 400 mg
 manula                       : 500 mg
4. Fosfor
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan.
Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan
komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging,
ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia. Dalam tubuhfosfor
berfungsi mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui
proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B, absorpsi dan
transportasi zat gizi, bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan
fosfolipid serta Mengatur keseimbangan asam basa. Kekurangan fosfor mengakibatkan
kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Sedangkan Bila
kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan
kejang. Jadi, AKG yang diperlukan (Winarno, 2004):
 Bayi                : 200-250 mg
 anak-anak              : 250-400 mg
 laki-laki                     : 500 mg
 perempuan                 : 450 mg
 ibu hamil dan menyusui  : 200-300 mg
5. Magnesium
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular.
Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-
tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu
untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium
terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya. Sumber utama
magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk,  biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu
dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik. Magnesium berperan
penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai katalisator dalam
reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat,
serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan
lunak. Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot
dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium. Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email. Kekurangan magnesium
berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung,
gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung. Jadi,
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari ( Marsetyo,2005)
6. Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler berperan penting di
dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah kalium dalam tubuh sekitar 53
mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat berpindah adalah
kalium yang terikat dengan protein didalam sel. Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter,
kebutuhan setiap hari 1-3 mEq/kgBB. Kalium juga merupakan elektrolit yang banyak terdapat
dalam tubuh manusia maupun hewan, dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan
asam dan basa. Kalium merupakan unsur organik penting dalam menghantar impuls saraf
serta pembebasan tenaga dari protein, lemak, dan karbohidrat pada metabolisme. Kalium
bergerak di dalam tubuh secara difusi, absorbsi, dan sekresi, kalium masuk dalam tubuh
melalui saluran usus besar dengan cara difusi melalui dinding kapiler berdasarkan perbedaan
konsentrasi yang besar dan metabolisme yang aktif, kemudian dibuang melalui urine dengan
cara sekresi dan sebagian kecil dibuang melalui feces. Sumber Kalium berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran
dan kacang-kacangan (Almatsier, 2004).
Dalam tubuh kalium berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit
serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium. Bersama kalsium, kalium berperan dalam
transmisi saraf dan kontraksi otot, membersihkan pembuluh darah, Di dalam sel, kalium
berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama metabolisme energi dan
Berperan dalam pertumbuhan sel. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan
nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila
konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi.
Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian
(Winarno,2004).
Kelebihan kalium pada tubuh sendiri sebenarnya juga dapat menyebabkan gejala-gejala
penyakit yang merugikan bagi tubuh. Seperti terjadinya hiperkalemia atau kadar kalium di
dalam darah yang terlampau tinggi. Hal ini akan menyebabkan detak jantung yang tidak
normal, terlalu cepat atau malah berhenti berdenyut. Kadar kalium yang terlampau tinggi ini
disebabkan karena penyakit Addison tidak optimalnya kelenjar adrenal dalam menghasilkan
hormon. Sehingga proses pembuangan kalium yang berlebih tidak dapat berjalan sempurna di
dalam ginjal. Tanda-tanda seseorang yang terkena hiperkalemia akan mengalami hal seperti
kebas (mati rasa), muntah-muntah, lumpuh, jantung berdenyut cepat, dan sesak nafas. Jadi,
kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Aliffian,2013)
7. Sulfur
Belerang atau sulfur merupakan elemen penting bagi semua kehidupan, dan secara luas
digunakan dalam proses biokimia. Dalam reaksi metabolik, senyawa sulfur berfungsi sebagai
bahan bakar baik dan pernafasan (oksigen-menggantikan) bahan untuk organisme sederhana.
Sulfur dalam bentuk organik hadir di biotin vitamin dan tiamin, yang terakhir yang bernama
untuk kata Yunani untuk belerang. Belerang merupakan bagian penting dari banyak enzim dan
juga dalam molekul antioksidan seperti glutathione dan thioredoxin. Belerang organik terikat
adalah komponen dari semua protein, sebagai asam amino sistein dan metionin. Ikatan
disulfida sebagian besar bertanggung jawab untuk kekuatan mekanik dan terpecahkannya
keratin protein, yang ditemukan di kulit terluarnya, rambut, dan bulu, dan elemen berkontribusi
terhadap bau menyengat mereka ketika dibakar. Sumber sulfur sangat banyak. Mineral ini bisa
didapatkan dari daging merah, ikan, unggas, telur, susu, dan kacang-kacangan. Kuning telur
adalah sumber yang baik untuk belerang. Ditemukan pula belerang pada bawang merah,
bawang putih, kubic, kecambah, lobak, kangkung, selada, rumput laut, dan raspberry.
Kegunaan sulfur sangat penting sebagai bagian dari empat asam amino. Zat ini berguna
melakukan fungsi reaksi enzim dan sistesis protein. Hasilnya yaitu mendorong pembentukan
kolagen pada jaringan ikat dan membantu produksi keratin untuk kulit, rambut, maupun kuku.
Sebagai sistin dan metionin, sulfur membantu pembentukan hormon insulin. Hormon ini
berguna untuk mengatur metabolisme karbohidrat, anti pembekuan darah, dan heparin. Dalam
bentuk taurin, sulfur ditemukan pada asam empedu. Gunanya sebagai pendukung dalam proses
pencernaan. Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi
jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan. Jadi,
AKG untuk orang dewasa dicukupi oleh asam amino esensial yang mengandung sulfur
(Widagdo et al, 2006)
REFERENSI
Aliffian, I. 2013. Hubungan Asupan Natrium, Kalium, Magnesiumterhadap Tekanan Darah
Penderita Hipertensi Rawat Jalan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Karya Tulis
Ilmiah Surakarta Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka
Marsetyo dan Kartasapoetra, G.. 2005. Ilmu Gizi. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Suhardjo., dan Clara M.K. 1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius
Widagdo Y, Kristina Suntya. Volatile sulfur compounds sebagai penyebab halitosis. Bagian Ilmu
Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Mahasaraswati Denpasar. 2006 ; 1.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi Cetakan XI. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai