4. Ibrah
Kisah kaum Nabi Luth, benar-benar bisa kita ambil pelajaran terhadap
keadaan kehidupan sekarang antara lain.
a. Perbuatan homoseksual (pria atau wanitapenyuka sejenis) disebut fahisyah (al-
Ankabut 28) Menurut Muhammad al-Hijaz dalam at-tafsir al-wadhih, esensi
fahisyah itu adalah perbuatan yang sangat keji, buruk, menjijikan dan sangat
membahayakan.
b. Perilaku lesbian dan gay kaum Luth As itu disebut mungkar, bahkan kaum
Nabi Luth menantang nabinya untuk meminta didatangkan azab Allah swt
c. Perilaku kaum Nabi Luth itu dinilai Zalim, baik zalim pada dirinya sendiri
maupun orang lain
d. Perilaku kaum Nabi Luth itu musrif artinya sungguh keterlaluan, melampaui
batas kepatutan dan kewajaran (abnormal), hewan yang tidak punya akal saja
tidak ada yang menyukai sesama jenis
e. Perilaku kaun Nabi Luth itu dinilai Mufsid (merusak), merusak tujuan dan
fungsi pernikahan yaitu reproduksi secara sehat dan halal sekaligus merusak
spiritual dan masa depan manusia
f. Perilaku kaum Nabi Luth itu jelas melanggar HAM, melawan nurani dan fitrah
kemanusiaan yang benar dan lurus
g. Karena keji dan nistanya perbuatan homoseksual, maka Allah menurunkan
siksa kepada mereka
Semua itu Allah jelaskan agar apa yang terjadi dengan kaum Nabi Luth As tidak
terulang lagi pada masa-masa setelahnya. Karena itu, dipenghujang kisah Nabi
Luth As Allah menegaskan bahwa semua itu sejatinya menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang selalu mengambil pelajaran, juga bagi orang-orang yang
beriman.