Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS USAHA DI MASA PANDEMI CORONA

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Syariah

Dosen Pembimbing : Iwan Fahri Cahyadi, SP, MM

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNID ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa bulan ini, virus corona sedang mewabah tak hanya
di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Kondisi tersebut memaksa
semua orang harus diam di rumah mengisolasi diri agar terhindar dari
virus. Dengan adanya hal tersebut membuat aktivitas menjadi terhambat.
Terutama aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Bahkan saat ini pun sudah diterapkan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah yang termasuk
kategori zona merah. 
Pandemi ini menuntut orang untuk beradaptasi secara cepat dengan
pola kerja baru. Misalnya para pekerja harus merubah kegiatannya
menjadi Work From Home (WFH), mahasiswa dan anak sekolah pun harus
belajar secara online. Walaupun banyak kegiatan yang harus berjalan
secara tidak biasa, namun kita masih bisa mengambil hikmah dari kejadian
ini dengan mengambil peluang usaha salah satunya Masker Kain.
B. Rumusan Masalah
1. Produk apa yang cocok untuk membuka usaha di Pandemic Corona?
2. Apa saja Analisis SWOT produk tersebut?
3. Bagaimana Strategi Segmentasi Targeting Positioningnya?
4. Bagaimana Taktik Marketing Mix Pemasaran Syariahnya?

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Produk apa yang cocok untuk membuka usaha di Pandemic Corona
Masker sudah menjadi keperluan bahkan hal wajib yang dimiliki
semua orang selama pandemi ini. Tak heran kalau fenomena ini, membuat
masker khususnya masker medis menjadi barang yang sangat langka.
Walaupun ada, harganya bisa menjadi sangat mahal dan penjualannya juga
dibatasi. Nah, dibalik kondisi ini, nyatanya ada kabar baik dari para ahli
yang menyarankan untuk menggunakan masker kain. Walaupun
keefektifannya tidak bisa dibandingkan dengan masker medis biasa, tapi
masker kain bisa dijadikan sebagai alternatif dari kelangkaan masker
medis, ketimbang tidak menggunakan masker sama sekali saat harus
keluar rumah.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa masker medis sudah menjadi
barang yang langka di tengah pandemi COVID-19 ini. Masker medis yang
mayoritas berwarna hijau, masker N95 dan sejenisnya sudah sulit
ditemukan di pasaran. Kalaupun ada harganya juga terbilang mahal.
Bahkan saat ini masker medis dihargai sekitar Rp10,000 untuk satu
lembar, padahal dengan harga segitu, sebelumnya kita bisa mendapatkan
3-5 masker. Memang, dalam hukum ekonomi hal ini terbilang wajar. Saat
permintaan akan suatu barang naik, persediaan barang akan semakin
menurun. Menurunnya barang tersebut, akan mengakibatkan kelangkaan
sehingga harga akan naik. Sebab inilah usaha yang paling cocok di masa
pandemic ini adalah masker kain.
B. Analisis SWOT Produk Masker Kain
Berikut analisis SWOT dalam penetapan strategi yang tepat dalam
pengembangan usaha masker hidung dan mulut, yaitu:
a. Kekuatan atau kelebihan (Strenght)
Kekuatan atau kelebihan dari industri masker kain,yaitu:
1. Usaha masker hidung dan mulut bukan merupakan industri padat
modal, industri ini merupakan industri kecil yang tidak

3
memerlukan biaya besar, sehingga semua orang mampu memulai
dan menjalankan usaha ini
2. Bahan baku mudah diperoleh, dengan cara mengumpulkan limbah
perca dari usaha konfeksi. Dimana limbah perca biasanya hanya
dibakar dan bila dibakar akan mencemari lingkungan
3. Usaha produksi masker hidung dan mulut ini merupakan industri
kreatif yang mampu mengadaptasi teknologi sesuai perkembangan
kreativitas saat ini yaitu konstruksi dapat dibuat sesuai anatomi
tubuh manusia.
b. Kelemahan (Weakless)
Kelemahan dari industri masker kain,yaitu:
1. Dukungan pemerintah belum maksimal atas usaha ini.
2. Rendahnya daya beli masyarakat,
3. Kepedulian makan kesehatan belummaksimal
4. Adanya produk bajakan yang dijual dengan harga murah.
c. Peluang (Opportunities)
Peluang dari industri masker kain,yaitu:
1. Konsumen potensial remaja yang senang akan hal baru
2. Kreativitas dalam memadupadankan motif bahan agar konsumen
tidak jenuh.
d. Tantangan (Threats)
Tantangan usaha masker saat ini sedang menjamur oleh karena itu
produk harus dijaga kualitasnya, tantangan supaya pasar dikuasai
dengan media promosi yang menarik.
C. Strategi Segmentasi Targeting Positioning Masker Kain
a. Segmentasi Masker Kain
Segmentasi pasar masker kain mengusung produk Masker
WARNA EVO & Q-FRESS berupa masker kain dengan kemasan
fancy berisi masker warna-warni : Putih, Pink, Hijau Muda, Biru
Muda, Abu-abu, dengan target pengguna adalah kalangan muda atau
siapapun yang bergaya hidup dinamis dan fashion minded. Dengan

4
hadirnya produk ini diharapkan pengguna masker kesehatan tidak
hanya menggunakan produk yang dapat menjaga kesehatan tapi juga
dapat tetap tampil gaul dan trendy.
b. Targeting
Hal kedua yang di lakukan Toko ini setelah segmentasi adalah
target pasar. Target sangat berpengaruh terhadap penjualan, karena
seorang marketing harus paham konsumen, yang mana konsumen
mempunyai ketertarikan terhadap produk untuk membeli. Toko ini
menetapkan strategi target pasar pada produk-produknya.
Toko menetapkan target konsumennya yaitu kalangan muda atau
siapapun yang bergaya hidup dinamis dan fashion minded. Oleh
karena itu, penetapan target pasar ini memberikan peluang yang lebih
besar dan pelanggan yang banyak. Toko ini mencari suatu peluang
berbeda dari toko-toko lain, seperti lebih memilih menjual masker kain
kekinian yang menyesuaikan selera anak muda di zaman sekarang.
c. Positioning
Tahapan terakhir setelah target pasar sudah jelas, Toko Masker
kain selanjutnya menerapkan strategi penentuan produk dalam posisi
pasar, yang sering kita artikan dengan arti produk di benak dan hati
konsumen. Posisi pasar mencakup perencanaan penawaran, rancangan
penawaran, dan citra perusahaan, agar target pasar mengetahui dan
menganggap penting posisi perusahaan di atara pesaing.78Posisi pasar
yang diraih oleh Toko ini adalah Toko yang menjadi pusat
perbelanjaan para muslimah untuk memenuhi kebutuhan agar
bernampilan yang tampil gaul dan trendy
Yang pertama dilakukan oleh Toko ini perencanaan penawaran
sudah sesuai. Akan tetapi perlu evaluasi lebih lanjut sesuai dengan
target yang dituju. Sehingga perencanaan penawaran ini sifat berubah-
ubah disesuaikan dengan perkembangan dunia fashion.
Yang kedua posisi pasar yang ditinjau dari aspek rancangan
penawaran yang dilakukan pada customer yang merangkap pada tim

5
penjualan yang disebut reseller atau agen, sudah tepat sesuai dengan
teori yakni, pihak Toko dengan aspek penawaran. Akan tetapi
menurut saya, pihak Toko seharusnya selain memberi diskon juga
memberi bonus pada setiap reseller dan agen yang telah melampui
target penjualan..
Toko ini selain pada 2 aspek tersebut, mempunyai slogan yaitu
kepuasan pelanggan adalah kebahagian kami, yang mana ketika
konsumen merasaakan kepuasaan pada produk, mereka akan Kembali
melakukan order, hal ini di jadikan acuan keberhasilan penepatan
posisi pasar.
Penentuan posisi pasar Toko ini meliputi bebeagai aspek
keunggulan bersaing dari toko yang lain yaitu:
1. Atribut, dalam hal ini yang di maksud atribut adalah design
produk, keunikan produk, memiliki ciri khas, merek dan logo
produk lebih unggul daripada pesaing, design produk sangat
elegant eksklusif pada setiap kategorinya, memilik ciri khas
dengan memakai bahan katun import karena bahan yang paling
unggul, merek dan logo mepunyai arti yang sangat relevan dengan
produk yang di tawarkan.
2. Nilai, Toko ini menetapkan produk berdasarkan gaul dan trendy.
3. Manfaat, masker kain ini merupakan produk yang dapat menjaga
kesehatan tapi juga dapat tetap tampil gaul dan trendy.
D. Taktik Marketing Mix Pemasaran Syariah
a. Strategi Penetapan Harga
Toko ini menerapkan strategi Cost-plus pricing. Cost-plus Pricing :
Penentuan harga jual dengan menambah laba yang diharapkan diatas
biaya penuh. Toko menerapkan sistem ini mengingat saya memberikan
bonus dalam penjualannya. Harga yang didapatkan dari strategi ini
yaitu:
Rp2.100 + Rp1.900 (profit yg saya harapkan) = Rp.4000 per buah 
Jadi,kalau ada customer yang membeli 10 buah maka :

6
Rp2.100 x 10 = Rp21.000 + Rp2.100 x 3 (bonus masker) = Rp6.300
Total biaya = Rp27.300
Penjualan : Rp4000 x 10 =Rp 40.000 Profit = penjualan – total biaya
=Rp40.000 – Rp27.300  
= Rp12.700
b. Strategi Distribusi
Strategi strategi distribusinya yaitu : Direct Distribution,Indirect
Distribution dan Intensive Distribution.
1. Direct Distribution
Strategi distribusi berupa penjual menjual secara langsung
dan mengirimnya ke konsumen.Distribusi ini memungkinkan
apabila pesanan masker sedang sepi dan pembeli berada disekitar
area kita.
2. Indirect Distribution
Strategi distribusi yang memanfaatkan pihak ketiga / pihak
luar.Penjual akan menggunakan layanan logistik sebagai perantara
untuk mengantar pesanan ke pembeli (tidak langsung dari penjual
ke pembeli).Strategi ini akan menjadi strategi yang paling sering
saya gunakan,karena saya menggunakan sosial media dan e-
commerce sebagai media penjualan saya.Sehingga,pesanan yang
datang pun berasal dari berbagai tempat,dengan jasa pengantaran
logistik saya akan sangat terbantu.
3. Intensive Distribution
Strategi Distribusi yang berhubungan dengan retail-
retail.Penjual akan menaruh produknya di retail yang ada di
berbagai lokasi.Strategi ini juga saya gunakan karena saya percaya
bahwa masker kain dengan corak berbagai rupa dapat
memancing impulsebuying banyak orang.Dan juga,menurut saya
produk seperti masker jarang dibeli secara online kecuali dalam
jumlah yang besar.Karena itulah,menjual masker kain secara
offline dan tersedia di toko toko adalah strategi yang bagus.

7
c. Strategi Promosi
Strategi-strategi promosi yang saya pilih yaitu : Personal Selling,
Advertising, dan Bonus Packs.
1. Personal Selling
Promosi dilakukan oleh penjual langsung ke pembeli
maupun calon pembeli dengan tujuan untuk menjual produk
atau jasa.Saya melakukan personal selling melalui ig story
saya,saya mempromosikan masker kain yang saya buat serta
menjawab dan merespond tanggapan dari pembeli atau calon
pembeli.Hal ini memungkinkan karena masker kain mudah
untuk dipakai dan ukurannya kecil sehingga
mempromosikannya tidak ribet.
2. Advertising
Strategi Promosi yang dilakukan oleh penjual dengan
cara membayar untuk mendapatkan space di sebuah tempat
maupun situs untuk mempromosikan barang atau jasa penjual
tersebut.Saya juga akan melakukan advertising melalui
aplikasi aplikasi e-commerce seperti Shopee,Tokopedia dan
Google ads.
3. Bonus Packs Strategy
Strategi Promosi yang dilakukan oleh penjual dengan
cara memberikan bonus dengan harga yang sama.Saya
menerapkan strategi bonus packs dengan memberi ketentuan
‘buy 10 get 3 free’.Dengan strategi ini saya berharap dapat
mendapat pesanan dalam jumlah yang besar.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masker sudah menjadi keperluan bahkan hal wajib yang dimiliki
semua orang selama pandemi ini sehingga membuat masker medis
menjadi barang yang sangat langka. Walaupun ada, harganya bisa menjadi
sangat mahal dan penjualannya juga dibatasi. Oleh sebab itu, kita bisa
membuka usaha produk masker kain. Walaupun keefektifannya tidak bisa
dibandingkan dengan masker medis biasa, tapi masker kain bisa dijadikan
sebagai alternatif dari kelangkaan masker medis,
Dalam membuka usaha kita harus bisa manganalisis SWOT,
Strategi Segmentasi Targeting Positioning, dan Taktik Marketing Mix
Pemasaran Syariahnya agar kita produk kita bisa diminati oleh banyak
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai