o Kegiatan perjalanan
o Dilakukan secara sukarela
o Bersifat sementara
o Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata maupun pengembangan diri
1.2 JENIS PARIWISATA DAN USAHA PARIWISATA
JENIS PARIWISATA
Menurut Spillane (1989) terdapat beberapa jenis pariwisata, antara lain :
o Pleasure Tourism (Pariwisata Menikmati Perjalanan)
o Recreation Tourism (Pariwisata rekreasi)
o Cultural Tourism (Pariwisata Budaya)
o Sport Tourism (Pariwisata Olahraga)
o Business Shopping Tourism (Pariwisata Dagang Besar – Belanja)
mengunjungi dan menikmati objek wisata dan berbelanja.
o Convention Tourism (Pariwisata Konvensi)
USAHA PARIWISATA
Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelanggaraan pariwisata. Usaha pariwisata meliputi, antara
lain:
o Daya tarik wisata, yang dimana bidang usaha daya tarik wisata meliputi jenis
pengelolaan daya tarik wisata
o Kawasan pariwisata
o Jasa transportasi wisata
o Jasa perjalanan wisata
o Jasa makanan dan minuman
o Penyediaan akomodasi
o Penyelenggaraan kagiatan hiburan dan rekreasi
o Jasa impresariat/promotor
o Penyelenggaraan pertemuan,perjalanan insentif, konferensi dan pameran
o Jasa informasi pariwisata
o Jasa konsultan pariwisata
o Wisata tirta
o SPA
Dinas Pariwisata Provinsi Bali (2005) mengemukakan bahwa hasrat ingin tahu dan jiwa
petualang yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada manusia merupakan dorongan terhadap
kita untuk melakukan perjalanan kemana saja yang ingin kita lintasi dan nikmati obyek
wisatanya meskipun sampai ke negeri orang. Selain hal tersebut ada bebera faktor yang
menjadi penyebab untuk melakukan perjalanan wisata, yaitu :
o Kondisi lingkungan
o Kondisi sosial budaya
o Kondisi ekonomi
o Pengaruh kegiatan pariwisata
1.4 PEMASARAN PARIWISATA
Tujuan utama pemasaran pariwisata adalah tidak hanya menyangkut jumlah maksimum
wisatawan yang berkunjung lebih lama tetapi diutamakan Quality Tourism yang dengan
promosi selektif dapat mencapai wisatawan dengan belanja yang sangat besar dan terjadi
Repeat Guest. Pemasaran daerah tujuan pariwisata dapat dilakukan tidak hanya dengan
melakuka promosi melalui iklan, brosur, internet ataupun alat-alat promosu lainnya tetapi
dapat juga dengan mengundang penulis atau wartawan tersebut menulis atau meliputi hasil
kunjungannya di daerah tujuan wisata. Marketing Mix sebagai strategi pemasaran sebenarnya
mempertemukan antara penawaran dan permintaan pasar. Stanley dalam (Spillance, 1989),
seorang konsultan Pacific Asia Travel Association (PATA) membagi unsur marketing mix
dalam pariwisata menjadi :
o Product Mix
o Distribution Mix
o Coummunication Mix
a. Sales Promotion
b. Image Promotion
c. Melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kepada semua staf organisasi yang
terkait dalam mata rantai kegiatan pariwisata
d. Melalui jasa penerangan kantor pariwisata
o Service Mix
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/372437201/SAP-1-AKUNTANSI-HOTEL (Diakses
tanggal 10 Februari 2021)