Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lola Azzahra

Nim : K011201068
Kelas : Pembiayaan & Penganggaran Kesehatan ( Kesmas B )

“PENGANGGARAN ORGANISASI NIRLABA”


Organisasi nirlaba adalah salah satu dari organisasi yang cukup berkembang di
masyarakat saat ini. Selusu (2005) mendefinisikan organisasi nirlaba (Nonprofit ) sebagai
lembaga yang dalam pelaksanaan kegiatannya tidak memiliki motif keuntungan. . Ini tidak
berarti bahwa organisasi nirlaba tidak diperbolehkan menerima atau menghasilkan keuntungan
dari setiap kegiatannya. Jika adalah penerima, itu akan digunakan untuk menutupi biaya
operasi atau dipindahkan ke perdagangan.
Nainggolan (2005) menyatakan bahwa lembaga atau organisasi nirlaba adalah suatu
lembaga atau kumpulan dari individu yang telah menetapkan tujuan dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tersebut, dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan tidak diarahkan pada
budidaya keuntungan atau kekayaan saja. Organisasi ini umumnya didirikan oleh komunitas,
berbentuk yayasan, organisasi nirlaba ( organisasi non-pemerintah), partai politik dan
organisasi keagamaan.
Menurut Henke (1988) ada dua kategori dalam organisasi nirlaba yaitu sebagai berikut:
• Organisasi Nirlaba Publik (Public Nonprofit Organization), adalah organsasi
yang didirikan secara formal (hukum) untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Selain itu, organisai ini secara hukum diijinkan untuk menarik
bayaran dari masyarakat pemakainya untuk membiayai jasa pelayanan yang
diberikan.
• Organisasi Nirlaba Swasta (Private Nonprofit Organization), adalah organisasi
yang didirikan oleh kelompok atau individu-individu yang melihat adanya
kebutuhan akan pelayanan jasa tertentu di dalam masyarakat.
Kategori organisasi nirlaba yang dijelaskan Henke ini berdasarkan atas pihak pihak
penyelenggara atau pendiri dari organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba public secara formal
didirikan oleh pemerintah, sedngkan organisasi nirlaba swasta idirikan oleh orang atu
kelompok orang untuk tujuan pelayanan kepada masyarakat. Nordiawan (2010) membagi jenis
organisasi sector public (nirlaba) menjadi tiga garis besar, yaitu :
1. Instansi Pemerintah Organisasi sektor publik yang berbenuk instansi
pemerintah contohnya Departemen Dalam Negri, Departemen Keuangan, dan
lain-lain.
2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah Organisasi nirlaba milik pemerintah
merupakan bagian organisasi sector publik yang bentuknya bukan instansi
pemerintah, tetapi tetap dimiliki oleh pemerintah, contohnya perguruan tinggi
BHMN, rumah sakit milik pemerintah (RSCM, RS Daerah) dan yayasan milik
pemerintah.
3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta Organisasi nirlaba milik swasta merupakan
bagian organisasi sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.
Contohnya yayasan seperti Dompet Dhuafa Republika, Sampoerna Foundation,
rumah sakit milik swasta, sekolah dan universitas milik swasta.
Sebelum menerapkan anggaran pada suatu program organisasi nirlaba, sebaiknya kita
memperhatikan langkah-langkah yang tepat dalam menyusun rencana anggaran, misalnya
dengan melibatkan semua pihak, baik pengurus maupun unit kerja, anggaran pendapatan,
penerimaan naskah. Hal selanjutnya yang perlu diwaspadai adalah anggaran waktu, atau lebih
dikenal dengan istilah kalender anggaran. Kalender anggaran berarti rangkaian kegiatan yang
didasarkan pada jadwal yang telah ditetapkan. anggaran, termasuk rincian anggaran, perubahan
anggaran dan pelaksanaan anggaran dari waktu ke waktu. Anggaran yang disepakati ini diikuti
dengan kegiatan dalam jangka waktu yang lebih pendek, misalnya bulanan atau setengah
tahunan.
Tujuan penyusunan kalender anggaran adalah untuk memperkirakan dana yang akan
dikucurkan atau diperoleh per periode waktu sehingga tidak ada kendala karena kekurangan
dana, guna memudahkan koordinasi, monitoring dan evaluasi kegiatan. Pada prinsipnya,
kalender anggaran memuat unsur-unsur berikut:

• Daftar kegiatan setiap unit kerja / program per bulan


• Dana yang diminta per bulan
• Staf / penanggung jawab kegiatan ini
• Tujuan keluaran / indikator kinerja untuk kegiatan ini di masing-masing satuan
waktu
Berbicara tentang penyusunan anggaran, tentu tidak lepas dari format atau bentuk
laporan.Format anggaran dapat dibuat dengan menggunakan format pendukung seperti
software akuntansi yang akan menyertakan penganggaran langsung pada saat pembuatan
laporan keuangan tentunya akan memudahkan kita dalam melakukan analisis anggaran. Format
anggaran yang telah disusun dan ditetapkan akan digunakan sebagai tolak ukur kegiatan dan
dana. Sementara itu, pencapaian setiap bulan juga akan dicatat dengan format yang sama.
Dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan arus kas. Dengan menggunakan format
yang sama antara anggaran, pencapaian aktual dan arus kas yang diproyeksikan, dapat
memudahkan proses perbandingan sehingga tidak memerlukan usaha tambahan dalam proses
posting harian.
Dengan sistem anggaran, kalender anggaran dan format yang digunakan, maka sistem
anggaran standar yang dikenal dengan formalisasi anggaran dapat dibentuk. Formalisasi atau
standarisasi ini dibentuk setelah disepakati bersama mengenai hal-hal lain, oleh karena itu
sebelum menetapkan formalisasi tersebut sebaiknya terlebih dahulu mengidentifikasi hal-hal
berikut, misalnya:
• Langkah – Langkah penting dalam penyusunan anggaran
• Staf yang terlibat dari proses sosialisasi rencana anggaran, format standar untuk
sosialisasi neraca akhir
• Kewenangan anggaran mencakup orang yang bertanggung jawab untuk
menyiapkan rancangan anggaran dan orang yang berwenang untuk
mengesahkan / mengesahkannya, bahkan dalam hal perubahan anggaran.
• Jadwal persiapan, pemantauan, tinjauan dan pelaporan berkala.
Formalisasi dianggap penting karena menunjukkan tingkat aktivitas atau jadwal kerja
dalam sebuah organisasi nirlaba yang dibakukan. Hal ini diukur dengan berbagai peraturan
tertulis yang harus dipatuhi oleh setiap anggota organisasi. Anggaran yang diformalkan dalam
suatu organisasi menunjukkan gambaran yang baik tentang pekerjaan yang terstruktur dalam
hal prosedur dan instruksi program yang akan dilakukan. Kelebihan formalisasi anggaran ini
adalah:
1. Koherensi dan keseragaman, yaitu memperoleh hasil yang tidak berubah dari
segi kualitas
2. Peningkatan koordinasi untuk berfungsinya program sesuai kesepakatan
bersama
3. Penghematan biaya ekonomi, karena biaya disesuaikan dengan jumlah
anggaran yang telah dibuat.
Dengan efisiensi penyusunan anggaran ini, diharapkan anggaran yang dihasilkan sesuai
dengan tujuan organisasi nirlaba. Anggaran dapat menjadi landasan hukum formal dalam
memilih sumber dan menginvestasikan dana bagi organisasi, menetapkan batasan jumlah dana
yang dicari dan digunakan, menentukan jenis sumber pendanaan untuk menyempurnakan
rencana yang telah disusun, karena melalui anggaran dapat dilihat lebih jelas .
DAFTAR PUSTAKA

Dimas Mulya Pratama,dkk.(2020). PROSES PENGANGGARAN PADA LEMBAGA AMIL


ZAKAT NASIONAL NURUL HAYAT. Pratama, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori
dan Terapan Vol. 7 No. 6 Juni 2020: 1036-1050.
https://media.neliti.com/media/publications/315416-proses-penganggaran-pada-
lembaga-amil-za-6f388c0a.pdf
Ari Khusuma.(2017). Menyusun Format Penganggaran Organisasi Nirlaba.
https://www.integrasi-edukasi.org/menyusun-format-penganggaran-organisasi-
nirlaba/

Anda mungkin juga menyukai