Anda di halaman 1dari 3

TEMULAWAK

Menurut jurnal Mira Dewi., dkk yang berjudul (pengeteahuan tentang manfaat kesehatan temulawak
(Curcuma xanthorrhiza) serta uji klinis pengaruhnya pada sistem imun humoral pada dewsa obes.

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), secara tradisional banyak digunakan untuk tujuan pengobatan
atau sebagai minuman sebagai obat. Tanaman ini memiliki berbagai aktivitas hayati seperti
antiinflamasi, antikanker, penyembuhan luka, dan menurunkan kadar kolesterol serum.

MANFAAT DAN KEGUNAAN

Manfaat temulawak (Curcuma xanthorrhiza), menurut Mira Dewi., dkk adalah untuk meningkatkan
nafsu makan dan meningkatkan kesehatan tubuh merupakan manfaat kesehatan yang cukup dikenal
masyrakat. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian kuntorini (2005) yang menunjukkan bahwa
pada masyarakat jawa dan banjar, pemanfaatan termulawak yang cukuop besar diantaranya adalah
untuk peningkatan nafsu makan dan menjaga kondisi/kesehatan tubuh.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa hampir semua subjek (96,2%) mengetahui manfaat
temulawak bagi kesehatan. Sumber informasimengeranai manfaat temulawak yang terbanyak (55,3%)
berasal dari keluarga/teman. Sumber informsi terbanyak selanjutnya adalah media cetak dan sumber
informasi lainnya (masing-masing 15,8%), televisi (10,5%), dan yang paling sedikit dari radio (2,6%).

Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi ekstrak temulawak dosis rendah selama 2 minggu
pada subjek obes secara nyata menurunkan populasi limfosit B, yang mencerminkan penurunan fungsi
imunitas.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengetahuan presepsi masyarakat mengenai manfaat
kesehatan minuman temulawak, serta menganalisis pengaruh konsumsi minuman ekstraktemulawak
pada fungsi sistem imun yang dinilai dengan populasi limfosit B pada dewasa obes.
PEGAGAN

Menurut jurnal sutardi., yang berjudul (kandungan bahan aktif tanaman pegagan dan khasiatnya
untuk meningkatkan sistem imun tubuh).

Pegagan (centella asiatica(L.) urban) merupan tanaman liar yang mempunyai pros[ek cukup baik
sebagai tanaman obatwinarto dan surbakti (2003) melaporkan pegagan telah di tetapkan sebagai
tanaman obat tradisional sejak tahun 1884. Obat tradisional adalah obat-obatan tradisional yang diolah
secara tradisional, turun-tumurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau
kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupum pengetahuan tradisional (LIPI 2016).

MANFAAT DAN KEGUNAAN

Tanaman pegagan mengandung beberapa senyawa bioaktif seperti asiatikosida berupa glikosida,
yang banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional atau jamu, baik dalam bentuk ramuan maupun
bahan tunggal. Asiatikosida berkasiat meningkatkan vitalitas dan daya ingat serta mengatasi pikun
yang berkaitan erat dengan asam nukleat. Glikosida dan triterpenoid adalah triterpenoid asiatikosida
turunan α-amirin.

Manfaat dan khasiat utama pegagan meningkatkan sistem imun dalam tubuh dan sebagai obat
tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain;

 Sebagai antilepra dan antilupa


 Menurunkan tekanan gejala depresi, mencegah varises, dan memperlancar air seni.
 Mengatasi gangguan pencernaan dan membersihkan darah.
 Mengatasi wasir dan konstipasi.
 Mengatasi TBS kilik, kecerdasan, dan konsentrasi.
 Membangkitkan fungsi saraf pada otak.
 Mambantu penyembuhan penyakit TBC.
 Menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.
 Memberikan efek menenangkan, sebagai anticemas dan antisetres.
 Memperbaiki sel kulit mati, merangsang pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan
ikat.
 Menghilangkan rasa nyeri pada persendian.
 Melancaran peredaran darah.
 Mengobati wasir.

Manfaat lain pegagan menurut penelitian adalah herba pegagan memiliki efek antispermtogenesis.
Daun pegagan dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni, pembersih darah,
obat disentri, lepra, sipilis, sakit perut, radang usus, batuk, sariawan, dan sebagai kompres luka.
Getahnya dapat digunakan untuk mengobati borok, nyeri perut, dan cacingan. Ekstraknya digunakan
untuk mengobati luka pada penderita lepra dan gangguan pembuluh darah vena. Disamping itu, semua
bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai obat batuk, masuk angin, mimisan, radang pada paru-paru,
dan disentri.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hsil uji fitokimia yang dilakukan oleh musyarofah (2006), tanaman pegagan
mengandung alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, steroid, dan triterpenoid, walaupun konsentrasinya
bervariasi mulai dari negatif (-), positif (+) sampai positif kuat sekali (+4), atau sangat kecil sehingga
tidak terdeteksi. Kandungan senyawa aktif ini dipengaruhi oleh pemberian pupuk organik dan
naungan. Tripatmasari et al. (2010) melaporkan terdapat interaksi antara naungan paranet 30% dengan
dosis pupuk kandang pada umur 12 HST. Sutardi (2008) melaporkan bahwa pegagan mempunyai
kandungan akaloid, saponin, tanin, dan glikosida positif kuat sekali atau skor 4+, diikuti flavonoid dan
steroid positif kuat 3+ , tetapi pada perlakuan pemberian pupuk 108 kg P2 O5/ha hasilnya negatif pada
umur panen 2 bulan.

Anda mungkin juga menyukai