TENTANG
DISUSUN OLEH :
ANNISA DANIANTI
1914201102
KEPERAWATAN 5C
DOSEN PEMBIMBING :
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas makalah tentang “Pengkajian Fisik dan Psikologis, Tinjauan Agama
Tentang Perawatan Paliatif” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan paliatif yang diampu oleh
Ibu Ns. Amelia Susanti, M.Kep.
Makalah ini dibuat berdasarkan dari beberapa sumber yang telah memberikan
materi tersebut. Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya maka
dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta masukan dari pembaca agar makalah
ini lebih sempurna dan memperbaiki tugas penulis berikutnya. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan baik bagi penyusun maupun pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien
(dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yangmengancam jiwa,
dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang
sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau
spiritual. (World Health Organization (WHO) 2016)
Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam mengelola
komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejalan lain,
memberikan perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat sekarat
dan berduka (Matzo & Sherman, 2015). Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan
penyakit yang sulit atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat
meningkatkan kualitas hidup (WHO,2016). Matzo & Sherman juga mengatakan bahwa
kebutuhan pasien paliatif tidak hanya pemenuhan atau pengobatan gejala fisik, namun
juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologi, sosial, dan spiritual. Spiritual
merupakan bagian penting dalam dalam perawatan paliatif, ruang lingkup pemberian
dukungan spiritual adalah meliputi kejiwaan, kerohanian dan juga keagamaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas
hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit
yangmengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui
identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah
lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual. (World Health Organization (WHO) 2016)
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga
dalam mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan
menghilangkan penderitaan.Perawatan paliatif mencangkup seluruh rangkaian penyakit
termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan kebutuhan spiritual serta untuk
memfasilitasi otonomi pasien, mengakses informasi, dan pilihan (National Consensus
Project for Quality Palliative Care, 2013).Pada perawatan paliatif ini, kematian tidak
dianggap sebagai sesuatu yang harus di hindari tetapi kematian merupakan suatu hal yang
harus dihadapi sebagai bagian dari siklus kehidupan normal setiap yang bernyawa
(Nurwijaya dkk, 2010).
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES, 2013)dan Aziz,
Witjaksono, dan Rasjidi (2008) prisinsip pelayanan perawatan paliatif yaitu menghilangkan
nyeri dan mencegah timbulnya gejala serta keluhan fisik lainnya, penanggulangan nyeri,
menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal , tidak bertujuan
mempercepat atau menghambat kematian, memberikan dukungan psikologis, sosial dan
spiritual, memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin, memberikan
dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita, serta menggunakan pendekatan tim
untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya.
Yang dimaksud taisir almaut alfa’al (eutanasia positif) ialah tindakan yang
dilakukan oleh dokter dengan mempergunakan instrumen (alat).
Memudahkan proses kematian secara aktif (eutanasia positif) adalah tidak
diperkenankan oleh syara’. Sebab dalam tindakan ini seorang dokter
melakukan suatu tindakan aktif dengan tujuan membunuh si sakit dan
mempercepat kematiannya melalui pemberian obat secara overdosis dan ini
termasuk pembunuhan yang haram hukumnya, bahkan termasuk dosa besar
yang membinasakan. Meskipun tindakan tersebut dilakukan karna rasa
kasihan kepada sisakit itu termasuk pembunuhan. Karna bagaimanapun si
dokter tidaklah lebih pengasih dan penyayang dari pada yang maha
menciptakannya. Karena itu serahkanlah kepada Allah , karena dialah yang
memberi kehidupan kepada manusia dan yang mencabutnya apabila telah
tiba ajal yang telah ditetapkannya.
Eutanasia negatif
3) Riwayat Psikososial
a) Persepsi Klien Terhadap Masalah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga dalam
mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan
penderitaan. Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien yaitu kejadian-
kejadian yang dapat mengancam diri sendiri dimana masalah yang seringkali di keluhkan pasien
yaitu mengenai masalah seperti nyeri, masalah fisik, psikologi sosial, kultural serta spiritual. Dalam
perawatan paliatif peran perawat adalah memberikan Asuhan Keperawatan pada Pasien Terminal
untuk membantu pasien menjalani sisa hidupnya dalam keadaan seoptimal mungkin.Perawat
harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal, tujuannya untuk dapat
menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa
bermakna dan akhirnya dapat meninggal dengan tenang dan damai.
B. Saran
Perawat harus mampu mengenali perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi pada
klien, klien mungkin mengalami berbagai gejala selama berbulan-bulansebelum terjadi
kematian.Perawat harus respek terhadap perubahan fisik yang terjadi pada klien terminal karena
hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan penurunan kemampuan klien dalam
pemeliharaan diri.
DAFTAR PUSTAKA