NO BP : 19101155110113
KELAS : AKUNTANSI 4
PEREKONOMIAN INDONESIA
1. Jelaskanlah bagaimana Perkembangan, kondisi, sistem dan struktur dari Sektor Industri,
Pertanian dan Perkebunan di Indonesia
Jawaban :
Indonesia, saat ini ekonomi terbesar ke-18 di dunia, sedang mengalami
pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Setelah Krisis Keuangan Asia pada akhir 1990-an
menghentikan pertumbuhan ekonomi yang dipupuk oleh pemerintah Suharto, indikator
ekonomi makro Indonesia mulai kembali ke jalurnya pada pertengahan 2000-an.
Meskipun Krisis Finansial Asia memiliki konsekuensi yang menghancurkan (terutama
pada segmen masyarakat perkotaan yang lebih miskin), pelajaran penting juga telah
dipetik.
Sector industry
Sebagai negara industri maju baru, sektor industri Indonesia harus mampu memenuhi
beberapa kriteria dasar antara lain: 1) Memiliki peranan dan kontribusi tinggi bagi
perekonomian Nasional, 2) IKM memiliki kemampuan yang seimbang dengan
Industri Besar, 3) Memiliki struktur industri yang kuat (Pohon Industri lengkap dan
dalam), 4) Teknologi maju telah menjadi ujung tombak pengembangan dan
penciptaan pasar, 5) Telah memiliki jasa industri yang tangguh yang menjadi
penunjang daya saing internasional industri, dan 6) Telah memiliki daya saing yang
mampu menghadapi liberalisasi penuh dengan negara-negara APEC. Diharapkan
tahun 2020 kontribusi industri non-migas terhadap PDB telah mampu mencapai 30%,
dimana kontribusi industri kecil (IK) ditambah industri menengah (IM) sama atau
mendekati kontribusi industri besar (IB). Selama kurun waktu 2010 s.d 2020 industri
harus tumbuh rata-rata 9,43% dengan pertumbuhan IK, IM, dan IB masing-masing
minimal sebesar 10,00%, 17,47%, dan 6,34%. Untuk mewujudkan target-target
tersebut, diperlukan upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang harus dijabarkan ke
dalam peta strategi yang mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan berupa
strategic outcomes yang terdiri dari: 1) Meningkatnya nilai tambah industri, 2)
Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri, 3) Kokohnya faktor-faktor
penunjang pengembangan industri, 4) Meningkatnya kemampuan inovasi dan
penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah lingkungan, 5) Menguat
dan lengkapnya struktur industri, 6) Meningkatnya persebaran pembangunan
industri, serta 7) Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB.
Sector pertanian
“Pada 2016 dan 2017, PDB Sektor Pertanian kembali meningkat menjadi Rp
936,4 Triliun dan Rp 969,8 Triliun. Hal yang sama juga terjadi pada 2018, dimana
PDB Sektor Pertanian meningkat menjadi Rp 1.005,4 Trilun,” lanjut Boga. Pada
awal tahun 2019 ini (Triwulan I), Boga mengungkapkan kinerja PDB Sektor
Pertanian masih menunjukkan tren positif. Dibanding dengan Triwulan sebelumnya
(Triwulan IV tahun 2018 atau Q to Q), PDB Sektor Pertanian tumbuh Rp 40,4 Triliun
atau 19,67% (Rp 245,7 Triliun vs Rp 205,3 Triliun) dan bahkan tumbuh paling tinggi
dibandingkan sektor lainnya. Demikian juga dibandingkan dengan Triluwan I tahun
2018 (y on y), PDB Sektor Pertanian pada awal tahun ini membaik dan tumbuh
1,15% (Rp 245,7 Triliun vs Rp 242,9 Triliun).
Menurutnya, saat ini perlu ada daerah sentra - sentra produk komoditas
perkebunan yang mencakup hulu sampai hillir. Dengan cashflow dan perencanaan
yang baik, usaha di subsektor perkebunan akan berjalan dengan baik dan
menguntungkan dan dapat menarik investor sebanyak mungkin karena investasi yang
dikeluarkan cukup kecil dan memerlukan waktu yang tidak begitu untuk
mendapatkan hasil. “Ujung dari sektor perkebunan adalah industri hilirnya karena
nilainya akan jauh lebih tinggi dibandingkan jika hanya di hulu saja. Jadi memang
harus dihitung sampai kepasarnya, karena pada saat kita tidak menghitung pasar dan
industrinya, di sana biasanya terjadi kegagalan,” jelas Syahrul. Oleh karena itu,
Syahrul menekankan saat ini perlu inovasi dalam pemikiran dan aplikasi program-
program perkebunan . Penerapan ilmu dan teknologi baru menjadi penting
pemanfaatan teknologi informasi, aplikasi android, digitalisasi, IoT dan hightbteach
terus ditingkatkan.
3. Apa saja Strategi yang harus dilakukan agar Pembagunan sektor industri,pertanian dan
perkebunan tetap bisa bertahan dalam era refolusi industri 4.0
Jawaban :
Menndorong agar angkatan kerja di Indonesia terus belajar dan meningkatkan
keterampilannya untuk memahami penggunaan teknologi internet of things atau
mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri. Guna
mendukung upaya tersebut, kami juga menginisiasi pelaksanaan pendidikan
vokasi yang link and match antara SMK dengan industri,” ujarnya.
Pengembangan program ini sekaligus menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap
pakai di dunia industri dengan target mencapai satu juta orang pada 2019.
pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi
industri kecil dan menengah (IKM) sehingga mampu menembus pasar ekspor
melalui program e-smart IKM. “Program e-smart IKM ini merupakan upaya juga
memperluas pasar dalam rantai nilai dunia dan menghadapi era Industry 4.0
meminta kepada industri nasional dapat menggunakan teknologi digital
seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented
Reality. “SistemIndustry 4.0 ini akan memberikan keuntungan bagi industri,
misalnya menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya sekitar 12-15 perse
inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi tempat
inkubasi bisnis. Upaya ini telah dilakukan Kementerian Perindustrian dengan
mendorong penciptaan wirausaha berbasis teknologi yang dihasilkan dari
beberapa technopark yang dibangun di beberapa wilayah di Indonesia
perbaikan alur aliran barang dan material. Upaya ini akan memperkuat produksi
lokal pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan kapasitas dan
percepatan adopsi teknologi. “Kami menyusun strategi sumber material secara
nasional, yang diharapkan dapat mengurangi impor bahan baku maupun
komponen dan memacu sumber daya alam kita agar bernilai tambah tinggi,
mendesain ulang zona industri. Dari beberapa zona industri yang telah dibangun
di penjuru negeri, Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan zona-zona industri
tersebut dengan menyelaraskan peta jalan sektor-sektor industri yang menjadi
fokus dalam Making Indonesia 4.0. “Jadi, kami lihat secara geografis, kemudian
dari aspek transportasi, infrastruktur, dan lainnya sehingga komprehensif antar
lintas sektor,” imbuhnya.
mengakomodasi standar-standar keberlanjutan. Indonesia melihat tantangan
keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan industri nasional,
seperti yang berbasis teknologi bersih, tenaga listrik, biokimia, dan energi
terbarukan. “Oleh karenanya, Indonesia akan berusaha memenuhi persyaratan
keberlanjutan itu di masa mendatang, dengan mengidentifikasi aplikasi teknologi
dan peluang pertumbuhan ramah lingkungan, serta mempromosikan lingkungan
yang kondusif
memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hampir 70 persen,
pelaku usaha Indonesia berada di sektor UMKM. “Pemerintah berkomitmen
untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan membangun platform e-
commerce, yang juga bisa dimanfaatkan petani dan pengrajin. Kami juga akan
membangun sentra-sentra teknologi dalam rangka meningkatkan akses UMKM
terhadap akuisisi teknologi dan memberikan dukungan mentoring untuk
mendorong inovasi
membangun infrastruktur digital nasional. Indonesia akan melakukan percepatan
pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan
meningkatkan kemampuan digital melalui kerja sama antara pemerintah dengan
publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data
center, security management dan infrastruktur broadband,” sebut Menperin.
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Menperin, SDM
adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making
Indonesia 4.0. “Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan
dengan lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, the Arts,
dan Mathematics (STEAM), serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan
pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah akan mengembangkan cetak biru
pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan
mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk di antaranya yaitu perlindungan hak
atas kekayaan intelektual dan insentif fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas
sektor diantara pelaku usaha swasta atau BUMN dengan universitas.
insentif untuk investasi teknologi. Pemerintah akan mendesain ulang rencana
insentif adopsi teknologi, seperti subsidi, potongan pajak perusahaan, dan
pengecualian bea pajak impor bagi perusahaan yang berkomitmen untuk
menerapkan teknologi industri 4.0. Selain itu, Indonesia akan meluncurkan dana
investasi negara untuk dukungan pendanaan tambahan bagi kegiatan investasi dan
inovasi di bidang teknologi canggih.
4. Dalam situasi kondisi ekonomi yang terjadi saat ini, bagaimana usaha Pemerintah dan
Pelaku ekonomi mengatasi persoalan dan permasalahan yang terjadi di sektor industri,
sektor pertanian, dan sektor perkebunan agar tetap bisa tumbuh dan berkembang dan
kebijakan apa yang diambil oleh pemerintah guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jawaban :
Perkembangan sektor industri Mendorong berkembangnya sektor industri berdaya
saing tinggi. Selain pengembangan infrastruktur fisik juga dilakukan upaya
sebagai berikut: Meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan vokasi. Seperti
pembangunan dan penyelenggaraan politeknik atau akademisi di kawasan
industri. Meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas industri kecil dan menengah
(IKM) dengan pendampingan yang memastikan jaminan produk, keamanan, dan
standar. Optimalisasi penggunaan teknologi dan integrasi IKM ke perekonomian
digital melalui pengembangan e-smart IKM dengan sentra di seluruh Indonesia.
Pengembangan sektor pertanian dan perkebunan. Pengembangan sektor pertanian
difokuskan pada upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian.
Dengan beberapa cara sebagai berikut: Baca juga: Ekonomi Makro: Pengertian,
Tujuan, dan Ruang Lingkupnya Memperkuat kelembagaan petani melalui
pengembangan corporate farming. Sehingga agroindustri-agrobisnsis
berkembang. Meningkatkan akses pembiayaan usaha pertanian antara lain melalui
penyaluran KUR pada sektor primer. Di dukung dengan asuransi pertanian dan
peternakan. Melakukan intensifikasi pertanian, serta meningkatkan efisiensi
distribusi logistik dan perbaikan tata niaga pangan
Percepatan infrastruktur Mendorong percepatan infrastruktur akan mendukung
tumbuhnya sektor-sektor ekonomi. Upaya pembangunan infrastruktur dan
pengembangan sektor ekonomi potensial juga memerlukan adanya keselarasan
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Baca juga: Ekonomi Makro di
Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Peningkatan peran proaktif dari
pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur di daerah juga diperlukan.
Hal tersebut dilakukan melalui: Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email
kamu. Daftarkan email Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan kabupaten atau
kota. Optimalisasi pemanfaatan dana desa untuk pembangunan infrastruktur dan
sarana desa. Pengembangan dan pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES). Perbaikan infrastruktur kunci lain yang menjadi tanggung jawab
pemerintah desa. Perkembangan sektor ekonomi potensial Mendorong
berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber pertumbuhan
baru yang disesuaikan dengan karakter daerah. Perkembangan sektor industri
Mendorong berkembangnya sektor industri berdaya saing tinggi. Selain
pengembangan infrastruktur fisik juga dilakukan upaya sebagai berikut:
Meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan vokasi. Seperti pembangunan
dan penyelenggaraan politeknik atau akademisi di kawasan industri.
Meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas industri kecil dan menengah (IKM)
dengan pendampingan yang memastikan jaminan produk, keamanan, dan standar.
Optimalisasi penggunaan teknologi dan integrasi IKM ke perekonomian digital
melalui pengembangan e-smart IKM dengan sentra di seluruh Indonesia.
5. Jelaskanlah Kinerja dan Peran dari sektor Pertanian, sektor industri dan sektor
Perkebunan dalam menunjang pembangunan ekonomi di Indonesia.
jawaban :
Sektor Pertanian :
Kinerja :
Pertumbuhan Sektor
Kinerja sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi antara lain dapat dilihat dari
kontribusi dan laju pertumbuhan sektor pertanian dalam kurun waktu
tertentu.Pertumbuhan sektor dapat dihitung dengan menghitung peningkatan nilai tambah
sektor. Peningkatan nilai tambah sektor pertanian dari tahun ke tahun
Kontribusi sektor dalam pembentukan PDRB
Disamping kotribusi terhadap sektor lain, pertanian juga berkontribusi terhadap total
PDRB, yang besarnya merupakan rasio antara PDRB yang dihasilkan oleh sektor
pertanian terhadap PDRB seluruh sektor
Kontribusi pangsa tenaga kerja
Kontribusi pangsa tenaga kerja sektor adalah rasio jumlah tenaga kerja yang diserap oleh
sektor pertanian terhadap total tenaga kerja yang diserap oleh keseluruhan sektor
PDRB per kapita
PDRB per kapita sektor pertanian atas dasar harga konstan adalah PDRB sektor pertanian
atas dasar harga konstan dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Peran Sektor Pertanian :
6. Berikan beberapa contoh foto perkembangan yang terjadi di sektor Pertanian, sektor
industri dan sektor perkebunan di Indonesia
Jawaban :
Sector pertanian
Sekarang sector pertanian sudah kebanyakan menggunakan mesin, beda dengan zaman
dahulu yang masih manual
Sector industry
Sekarang sector industry juga sudah menggunakan mesin canggih untuk mengolah bahan
baku menjadi barang jadi
Sector perkebunan
Sector perkebunan
Sector industry