Anda di halaman 1dari 4

SISTEM )AMINAN MUTU MENURUT

KODE PRAKTIS IAEA SO-C-QA

Bambang Herutomo

Abstrak

Kode praktis IAEA 50-C-QA berisi persyaratan-persyaratan untuk menetapkan dan menerapkan
program jaminan mutu proyek Pusat Tenaga Nuklir. Kode mensyaratkan bahwa pemilik Pusat
Tenaga Nuklir menetapkan program jaminan mutu menyeluruh yang diterapkan da/am struktur
organisasi yang terdefinisi, prosedur-prosedur yang terdokumentasi dan dokumentasi bukti obyektif
dari mutu yang dicapai. Seluruh parlisipasi yang telibat di da/am proyek Pusat Tenga Nuklir harus
mempunyai kewajiban kontraktual kepada pemilik Pusat Tenaga Nuklir untuk menetapkan dan
menerapkan program jaminan mutu unsur terhadap aktivitasnya yang mempengaruhi keselamatan.
Pemilik berlanggungjawab untuk mengelola program jaminan mutu menyeluruh, mengawasi aktifitas
dan menverifikasi efektifitas program-program unsur dari parlisipasi proyek melalui audit dan
evaluasi program.

PENDAHULUAN kan dan terhadap verifikasi mutu yang


diterapkan mulai dari pengujian dan inspeksi,
Oi dalam kerangka kerja program
pengawasan dan pemantauan aktivitas, dan
pengembangan standardisasi keselamatan
diakhiri dengan audit serta review terhadap
nuklir, International Atomic Energy Agency
efisiensi keseluruhan sistem jaminan mutu.
(IAEA) telah mengembangkan dan mempubli'-
Dalam hal ini, tug as badan regulasi yang
kasikan kode praktis tentang jaminan mutu
berwenang adalah menverifikasi komitmen
untuk keselamatan Pusat Tenaga Nuklir (PTN)
mutu pemiliK PTN yang telah dirumuskan di
yang dituangkan dalam dokumen 50-C-QA :
dalam program jaminan mutu melalui audit
Quality Assurance for Safety in Nuclear Power
program dan inspeksi kerja secara sampling
Plant. Kode tersebut berisi tentang
persyaratan-persyaratan untuk menetapkan (sampling inspection).

dan menerapkan program jaminan mutu Penerapan konsep di atas mempertim-


segenap aktivitas dalam proyek PTN seperti bangkan bahwa pendekatan sistem dirasakan
desain, konstruksi, operasi, dll. Kode ini lebih cocok untuk diterapkan oleh negara
didukung oleh sepuluh seri petunjuk berkembang. Hal ini disebabkan pen-staff-an
keselamatan (Safety Guides) yang berisi yang mempunyai wewenang dan berkemam-
tentang persyaratan-persyaratan dan puan dari organisasi inspeksi yang bebas
rekomendasi yang dapat diterapkan untuk merupakan kendala utama di negara
bagian aktivitas khusus atau fase-fase tertentu berkembang. Selain itu, pendekatan sistem
di dalam proyek PTN. lebih efektif dari sisi beaya karena dimungkin-
kan untuk menekan pengeluaran, baik dari
Sistem jaminan mutu di dalam Kode
segi finansial maupun tenaga kerja.
dikembangkan berdasarkan konsep pendekat-
an sistem (system-oriented). Konsep ini mene- .Oi dalam Kode juga disebutkan bahwa
kankan bahwa pemilik PTN dan kontraktornya penerapan prinsip-prinsip jaminan mutu yang
berkewajiban untuk merencanakan, melaksa- telah ditetapkan kemungkinan dilaksanakan
nakan, mengendalikan, dan mendokumentasi- beragam di antara negara anggota atau
kan kerjanya secara sistematik. Penekanan organisasi, baik untuk tingkat kegiatan
diberikan terhadap pencapaian mutu melalui menyeluruh (overa//) maupun untuk tingkat
pelaksanaan seluruh aktivitas yang dikendali- kegiatan unsur (constituent). Hal ini terjadi
BAMBANGHERUTOMO
SistemJaminanMutu MenurutKode Praktis IAEA 50-C-QA

karena beberapa pertimbangan seperti menetapkan suatu program jaminan mutu


persyaratan regulasi yang ada, tradisi industri, menyeluruh (overall programme) yang
dan pengalaman teknis organisasi yang terdokumentasi. Program jaminan mutu yang
terlibat di dalam proyek PTN. menyeluruh tersebut harus dapat menyatukan
dan mengendalikan seluruh program-program
jaminan mutu unsur (constituent programmes)
LINGKUP DAN TANGGUNGJAWAB
yang penting dari pendesain, pemanufaktur
Kode menyajikan prinsip-prinsip dan dan konstruksi proyek PTN. Program jaminan
tujuan-tujuan untuk menetapkan dan menerap- mutu menyeluruh dikelola oleh organisasi
kan suatu proram jaminan mutu selama penanggung jawab atau alas namanya,
pendesainan, pembuatan, pengkonstruksian, sedangkan program-program unsur diawasi
dan pengoperasian struktur, sistem dan melalui review, pengamatan dan audit.
komponen yang penting untuk keselamatan
Kode telah menetapkan persyaratan
PTN. Prinsip-prinsip tersebut berlaku untuk
umum program jaminan mutu yang harus
seluruh aktivitas yang mempengaruhi mutu
dipenuhi, yang secara garis besar berisi hal-
suatu item mulai dari pendesainan, pen gada-
hal sebagai berikut :
an, pembuatan, penanganan, pengapalan,
penyimpanan, pembersihan, pend irian, persyaratan mutu harus dipenuhi terma-
penginstalasian, pengujian, pengoperasian, suk metode pengendalian dan inspeksi.
penginspeksian, pemeliharaan, perawatan,
Item, jasa, proses atau aktivitas yang
pemodifikasian dan pendekomisioningan.
dikenai program jaminan mutu.
Prinsip-prinsip tersbut dapat diberlakukan
kepaqa semua pihak yang terlibat di dalam Prosedur dan instruksi kerja serta
proyek PTN. gambar-gambar teknik untuk melaksana-
kan kerja, serta rekaman (records)
Menurut Kode, pemilik PTN atau
sebagai bukti bahwa mutu telah dicapai.
organisasi yang mempunyai tanggung jawab
menyeluruh untuk PTN harus bertanggung- Struktur organisasi pelaksana dan
jawab terhadap Badan Regulasi Nasional hubungannya dengan organisasi lain
untuk menetapkan dan menerapkan program yang terkait.
jaminan mutu menyeluruh untuk PTN. Persyaratan kualifikasi dan pelatihan
Tanggung-jawab dibebankan kepada satu
personal.
organisasi penanggung-jawab selama pende-
Penetapan bahasa yang digunakan
sainan, pengkontruksian, pemanufakturan,
atau pengoperasian PTN. Organisasi yang dalam dokumentasi.

bertanggungjawab tersebut dapat mendelega- .Review program oleh manajemen yang


sikan kerja jaminan mutu ke organisasi lain bertanggung jawab.
yang berpartisipasi di dalam proyek PTN,
Dalam hal dokumentasi program, Kode
tetapi harus tetap bertanggungjawab terhadap
tidak memberlakukan aturan yang ketat, baik
efektivitas pelaksanaan program. Dalam hal
dari segi jumlah maupun bentuknya. Akan
ini, organisasi partisjpan harus mempunyai
tetapi, dipersyaratkan bahwa prosedur-
kewajiban kontraktual dalam menetapkan dan
prosedur dan instruksi-instruksi harus diguna-
melaksanakan program jaminan mutu unsur
kan dalam seluruh aktivitas yang dikendalikan
yang didelegasikan.
untuk pencapaian atau pemverifikasian mutu.
Bentuk-bentuk dokumentasi program jaminan
mutu yang lain, seperti Manual Jaminan Mutu,
PROGRAM JAMINAN MUTU
Diskripsi Program dan Rencana Mutu tidak
Kode mempersyaratkan organisasi secara khusus dipersyaratkan akan tetapi
penanggung-jawab proyek PTN berkewajiban

.
BAMBANGHERUTOMO SistemJaminanMutu MenurutKodePraktis IAEA 50-C-QA

direkomendasikan di dalam buku petunjuk SISTEM REKAMAN (RECORD)


keselamatan (Safety Guides).
Menurut Kode, suatu rekaman mutu yang
Adalah persyaratan Kode bahwa sistem tepat untuk penggunaan di dalam menajemen
jaminan mutu harus ditetapkan di dalam suatu program jaminan mutu harus disiapkan.Hal ini
struktur organisasi yang mempunyai definisi sangat penting karena rekaman tersebut
tanggung jawab dan tingkat kewenangan yang menunjukkan bukti obyektif mutu yang dicapai
jelas serta prosedur tertulis untuk komunikasi dan digunakan untuk evaluasi efektivitas suatu
ke dalam dan ke luar organisasi. Ditekankan program jaminan mutu. Rekaman sebaiknya
bahwa pengorganisasian dan tanggung jawab mencakup hasil-hasil review, inspeksi, uji,
pelaksana pekerjaan harus dipisahkan secara audit, pemantauan pelaksanaan kerja, analisis,
individu atau unit organisasi dari mereka yang catatan operasi, kualifikasi personal, prosedur
bertanggung jawab terhadap pengendalian dan dokumen lain yang dipersyaratkan.
atau verifikasi. Dalam segala situasi, orang- Semua rekaman jaminan mutu harus terbaca
orang atau organisasi-organisasi yang dan lengkap serta dapat diidentifikasi
melaksanakan fungsi-fungsi verifikasi harus berdasarkan barang yang dicakup. Metode
mempunyai kewenangan dan kebebasan yang penyimpanan dan waktu retensi dari rekaman
cukup, termasuk pertimbangan ketak-terikatan juga harus ditetapkan.
dalam beaya dan jadwal untuk melaksanakan
fungsi-fungsinya.
FUNGSI-FUNGSI SISTEM JAMINAN MUTU
Persyaratan pengorganisasian yang tak
terkait untuk personal jaminan mutu merupa- Kode menyiapkan seperangkat persyarat-
kan salah satu prinsip-prinsip dasar jaminan an untuk fungsi-fungsi jaminan mutu, meliputi
mutu. Ketak-terikatan ini terutama ditekankan pencapaian mutu dan verifikasi mutu. Fungsi-
terhadap pengujian dan inspeksi tingkat fungsi pencapaian mutu diterapkan melalui
pertama di dalam kerangka kerja aktivitas- suatu pendekatan aktivitas-aktivitas yang
aktivitas pemanufakturan atau pengkonstruksi- sistimatis dan terencana, dengan mengguna-
an. Personal kendali mutu yang melakukan uji kan instruksi dan prosedur yang terkualifikasi,
dan inspeksi tingkat pertama tersebut harus dan pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut
personal yang bukan melaksanakan kerja dilakukan oleh personal yang cakap dan
yang diinspeksi. Dalam hal pemisahan fungsi terkualifikasi. Sedangkan fungsi-fungsi verifika-
pelaksana dan pemverifikasi terse but, Kode si mutu diterapkan melalui inspeksi, pengujian-
tidak mempersyaratkan verifikasi dilaksanakan pengujian, pengamatan, pemantauan, review
oleh suatu organisasi inspeksi yang dan audit.

independen. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang


Kode juga menegaskan bahwa rencana mempengaruhi mutu yang secara khusus
harus ditetapkan untuk pemilihan dan pelatih- diuraikan di dalam Kode yang dikenai tindakan
an personal yang melaksanakan aktivitas- pengendalian :
aktivitas yang mempengaruhi mutu. Rencana Penyiapan, review, pensahan dan
harus mempertimbangkan jadwal aktivitas pengeluaran dokumen-dokumen
sehingga cukup waktu untuk memilih dan
melatih personil yang di persyaratkan. Pro-
Desain
gram dan prosedur pelatihan harus ditetapkan Identifikasi dan pengendalian bahan dan
untuk menjamin bahwa keahlian yang cukup item-item selama fabrikasi, penanganan,
dicapai dan dipertimbangkan.
pengapalan, penyimpanan, pendirian,
penginstalasian dan penggunaan
BAMBANGHERUTOMO SistemJaminanMutu MenurutKode Praktis IAEA 50-C-QA

Pelaksanaan prosedur terutama proses- menerapkan suatu sistem jaminan mutu untuk
proses khusus keselamatan PTN. Sistem jaminan mutu
dimaksud akan memberikan jaminan mutu
Inspeksi, pengamatan dan pemantauan,
melalui:
Pengujian, terutama pengendalian
Tindakan yang sistematis dan terencana
pengukuran dan alat uji
Kesesuaian tindakan dengan prosedur
Identifikasi, review dan disposisi item-
dan instruksi yang sah
item yang tidak sesuai
Ketetapan tugas, tanggung jawab dan
Tindakan koreksi
wewenang untuk setiap unit organisasi
Penyiapan, pengumpulan, pengelolaan
Kesesuaian kualifikasi personal,
dan perlindungan rekaman jaminan
prosedur, bahan, peralatan dan proses
kualitas
Bukti obyektif bahwa mutu dicapai.
Audit

Daftar aktifitas-aktifitas yang dikenal


tindakan pengendalian dan metode pengenda- DAFTARPUSTAKA
lian yang diuraikan di dalam Kode cukup
1 , "Quality Assurance for Safety in
lengkap, yang memasukkan aktifitas-aktifitas
Nuclear Power Plant", IAEA Safety Series
yang mung kin dilakukan oleh organisasi yang
No.5-C-QA, 1978
berbeda seperti pendesaian, pemanufakturan,
konstruktor dan operator. Pemilihan fungsi- 2. N. RAISIC, "The IAEA Code Practice on
fungsi jaminan mutu yang tepat merupakan Quality Assurance, and Quality Assurance
tanggung jawab organisasi yang terlibat yang Requirements and Practices in Member
mung kin berbeda dari satu organisasi dengan States", IAEA-SM-253/100.
organisasi yang lain tergantung pada tingkat
jaminan kualitas yang dipilih.
Penulis adalah
Pejabat Fungsional Peneliti dan

KESIMPULAN Stat Bidang Teknologi Bahan Bakar


Reaktor Riset, P2TBDU, BAT AN
Kode berisi persyaratan-persyaratan
yang diperlukan dalam menetapkan dan

Kembali ke Jurnal

Anda mungkin juga menyukai