Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daerah Gunung Kidul merupakan daerah kars yang terdiri dari batu
gamping yang padat dan dengan ratusan gua dibawah permukaannya
(MacDonald, 1984). Karena terjadi proses korosi dan erosi pada gua selama
ribuan tahun, maka air dapat mengalir ke bawah permukaan hingga lapisan
permeabel dan membentuk sungai bawah permukaan.
Keberadaan sungai bawah permukaan telah menjadi sumber air bagi
kebutuhan penduduk sekitar Gunung Kidul, tetapi usaha pencarian terhadap
sungai bawah permukaan masih belum maksimal, masih sedikit aliran sungai
bawah permukaan yang ditemukan dan usaha pencarian terhadap aliran sungai
bawah permukaan secara langsung dengan menulusuri gua-gua yang dilewati
sungai bawah permukaan, masih mengalami kendala karena cakupan wilayah
yang luas dan topografi bawah permukaan yang sulit untuk dijelajah. Metode
geofisika yang merupakan metode tidak langsung dapat diaplikasikan dalam
pencarian aliran sungai bawah permukaan ini.
Metode elektromagnetik merupakan salah satu metode dalam eksplorasi
geofisika yang umumnya digunakan untuk pencarian bahan-bahan yang memiliki
sifat konduktif yang tinggi. Salah satu metode elektromagnetik tersebut adalah
metode VLF (Very Low Frequency). Dalam metode ini, dimanfaatkan medan
elektromagnetik yang dibangkitkan oleh pemancar radio berfrekuensi sangat
rendah dengan daya besar yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi kapal
selam. Medan yang diukur oleh alat VLF adalah total perbandingan antara
medan elektromagnetik primer dan sekunder yang terdiri dari komponen real
(inphase) dan imaginer (quadrature). Besar nilai yang terukur tergantung dari
benda konduktif bawah permukaannya.
Metode Very Low Frequency-electromagnetic-vertical gradient (VLF-
EM-vGRAD) merupakan teknik pengembangan dari metode VLF-EM dimana

1
diketahui bahwa selisih nilai medan magnetik pada ketinggian yang berbeda,
ditentukan oleh medan magnetik sekunder yang disebabkan oleh nilai
konduktivitas dari bawah permukaan itu sendiri (Bosch dan Müller, 2001).
Dengan menggunakan teknik ini diharapkan objek benda konduktif akan lebih
jelas diperlihatkan dibandingkan dengan menggunakan teknik VLF-EM biasa.

1.2 Tujuan Penelitian


Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program
studi S-1 Teknik Geofisika, Institut Teknologi Bandung. Adapun tujuan yang
ingin dicapai adalah sebagai berikut:
• Mendapatkan respon VLF akibat sungai bawah permukaan dari pemodelan
• Memperlihatkan kehandalan metode VLF-EM-vGRAD dibandingkan
dengan metode VLF-EM biasa (konvensional).
• Mendapatkan hasil interpretasi terbaik dari data VLF-EM-vGRAD
(inphase, quadrature, tilt-angle, dan total-field)
• Mendapatkan peta aliran sungai bawah permukaan yang diinterpretasi
secara kualitatif dan kuantitatif.

1.3 Batasan Masalah


1. Akusisi dilakukan pada daerah Depan Kantor Bribin yang telah diketahui
kordinat sungai bawah permukaannya dari data IWRM (Integrated Water
Resource Management) dan Belakang Kantor Bribin yang belum
diketahui. Pada daerah Depan Kantor Bribin telah dilakukan penelitian
sebelumnya dengan menggunakan metode VES (Warnana dan Bahri,
2004) di sekitar lubang bor UK-1 yang dilewati oleh lintasan 1 VLF
(Lampiran A).
2. Satu titik pengukuran diukur pada 2 ketinggian yang berbeda untuk
masing-masing data inphase, quadrature, tilt-angle dan total-field
(Lampiran B).

2
3. Pemodelan ke belakang terbatas untuk data inphase dan quadrature,
dengan asumsi lapisan bawah permukaan homogen.

1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4-8 November 2007 di daerah
Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, tepatnya pada koordinat 1100 40’ 32.2”-1100 41’ 1.7” BT
dan 80 2’ 1.8” - 80 2’ 32.2” LS.

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian di daerah Ngeposari (kotak merah).

1.5 Perangkat Lunak


Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain:
1. Inv2DVLF, program ini digunakan untuk melakukan pemodelan ke
belakang data VLF. Input program ini adalah data lapangan yang terdiri
dari inphase dan quadrature, data topografi dan mesh finite element yang
digunakan untuk melakukan pemodelan ke belakang. Output dari program
ini adalah data model resisitivitas bawah permukaan, data model

3
sensitifitas, dan data respon (inphase dan quadrature) dari model
resistivitas hasil inversi.
2. Pre2DForw, program ini digunakan untuk melakukan pemodelan ke
depan (forward modelling) dari model resistivitas bawah permukaan. Input
program ini adalah parameter model, mesh finite element, data topografi
dan data lintasan pengukuran. Output dari program ini adalah data respon
pengukuran VLF dari model yang dibuat berupa inphase dan quadrature.
3. MATLAB 7, program ini digunakan untuk melakukan pengolahan data
VLF (koreksi topografi, moving average, filter Fraser, dan filter Karous-
Hjelt) dan menampilkan output dari program Inv2DVLF dan Pre2Dforw.

1.6 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
• Envi Vlf Scintrex digunakan untuk mengukur data VLF: inphase,
quadrature, tilt-angle, dan total field.
• Garmin GPSmap 76 CSX digunakan untuk menetukan posisi dan elevasi
lintasan pengukuran.

1.7 Sistematika Pembahasan


Penyusunan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab, dimana masing-
masing bab membahas hal-hal berikut:
BAB I : Pendahuluan
Membahas latar belakang dilakukannya penelitian, maksud dan
tujuan penelitian, lokasi dan waktu dilakukannya penelitian,
perangkat lunak yang digunakan, peralatan dan sistematika
pembahasan.
BAB II : Teori Dasar
Membahas teori-teori dan konsep dasar metode VLF, serta teori-
teori yang digunakan dalam pengolahan data VLF.
BAB III : Hidrogeologi Kars

4
Membahas pengertian dari kars, proses pembentukan aliran sungai
bawah permukaan daerah kars dan geologi daerah Gunung Kidul.
BAB IV : Pemodelan
Membahas pemodelan ke depan dari 3 buah model sungai bawah
permukaan dan pemodelan ke belakangnya.
BAB V : Pengolahan data
Membahas proses pengolahan data yang dilakukan.
BAB VI : Analisis dan Interpretasi
Membahas analisa dari pemodelan dan pengolahan data yang telah
dilakukan, dan menginterpretasi arah aliran sungai bawah
permukaan.
BAB VII : Kesimpulan dan Saran
Membahas kesimpulan dan saran yang diperoleh dari analisis
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai