Anda di halaman 1dari 23

1.

Hal istimewa dari buku acuan Fraser & Ormiston (2016) adalah penggunaan beberapa istilah
kreatif seperti map or maze (p.17); usefulness (p.20); Management Discussion & Analysis-MDA
(p.28); proxy statement (p.31); timing of revenue and expense recognition (p.34); discretionary
items (p.35) & the journey through the maze continues (p.35). Mengapa pelbagai istilah di atas
dianggap menarik bagi pembelajaran ALK? Dukung dengan contoh langsung dari fakta SMAR
& SGRO!

 Map or maze
Laporan keuangan suatu perusahaan tentunya dapat menjadi petunjuk yang baik (map)
bagi orang yang mampu unutk membaca dan mengintrepetasikan maksud dari angka atau
informasi yang tertera didalamnya. Namun sebaliknya juga dapat menjadi labirin (maze)
bagi orang yang tidak mampu untuk memahami maksud dan arti dari isi laporan tersebut.
Oleh karena itu dengan adanya Analisis Laporan Keuangan (ALK) dapat meningkatkan
insight dari seorang analis untuk dapat menentukan bagaimana kondisi kesehatan
perusahaan dari laporan keuangannya untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan
benar. Istilah ini menjadi menarik karena dapat memberikan ilustrasi secara jelas tentang
tujuan dari melakukan analisis laporan keuangan.
Contohnya pada laporan tahunan INAF terdapat bagian ikhtisar data keuangan penting,
ikhtisar saham, informasi tentang penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konversi,
informasi sumber pendanaan lainnya, dan kilas peristiwa. Dengan adanya informasi ini
tentunya dapat menjadi informasi penting bagi analis (map or maze) tergantung dari
kemampuan analis membaca dan memahami maksud dari informasi di laporan keuangan
tersebut. Untuk mendapatkan petunjuk tentang angka di bagian ikhtisar data keuangan
penting, seorang analis harus melihat pada laporan keuangan konsolidasian perusahaan
dan juga menelusuri pada bagian CALK sehingga annual report ini merupakan satu
kesatuan utuh yang memberikan petunjuk mengenai kondisi perusahaan jika dapat di
intrepetasikan dengan baik dan benar oleh pembaca laporan keuangan.
Contoh dalam laporan tahunan MERK, terdapat informasi mengenai ikhtisar keuangan,
ikhtisar saham, peristiwa penting, penghargaan dan sertifikasi, dan sebagainya.
Informasi-informasi ini tentu saja dapat dijakdikan sebagai petunjuk (map) bagi analis
dalam memeriksa dan menilai kinerja perusahaan.
Dari laporan tahunan I dan M sudah terdapat informasi yang cukup mendalam tentang
bagaimana kinerja financial dan non financial perusahaan yang dapat digunakan untuk
melakukan penilaian terkait kondisi masa lalu dan memperkirakan bagaimana kondisi
masa depan perusahaan.
 Usefulness
Laporan keuangan dan catatan yang tercantum di dalamnya berisi banyak informasi yang
berguna mengenai posisi keuangan perusahaan, keberhasilan operasinya, kebijakan dan
strategi manajemen, dan wawasan tentang kinerja masa depan. Sehingga laporan
keuangan harus disusun sedemikian rupa agar dapat menjawab pertanyaan semua
stakeholders tentang perusahaan. Oleh karena itu di US ada peraturan mengenai format
laporan keuangan yang diterbitkan oleh SEC, yaitu 10-K report. Tujuannya agar laporan
keuangan mampu memenuhi kebutuhan semua pihak dan bermanfaat untuk pengambilan
keputusan (decision usefulness). Tujuan pengguna laporan keuangan adalah menemukan
dan menafsirkan informasi ini untuk menjawab pertanyaan tentang perusahaan, seperti
akankah investasi menghasilkan keuntungan yang menarik, berapa tingkat risiko yang
melekat dalam investasi, akankah arus kas cukup untuk membayar bunga dan pokok
untuk mendukung kebutuhan pinjaman perusahaan, dll.
Kedua perusahaan, I dan M telah menyusun laporan tahunan yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan yang lengkap termasuk profil perusahaan, financial highlights,
tata kelola perusahaan, corporate social responsibility, laporan auditor, laporan keuangan
konsolidasian. Jadi kedua perusahaan telah melakukan pengungkapan terkait kinerja
financial maupun non-financial perusahaannya.
 Management discussion & analysis-MDA
MDA ini sering disebut dengan financial review dan merupakan bagian yang paling
disukai analis karena berisi informasi yang tidak ada di data keuangan. MDA sangat
bermanfaat karena untuk dapat mengetahui kondisi perusahaan diperlukan informasi dari
manajemen mengenai kinerja perusahaan. MDA biasanya mencakup liputan tren yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan peristiwa signifikan atau ketidakpastian
di bidang likuiditas, sumber daya modal, dan hasil operasi. MDA dapat menjadi hint
untuk analisis data keuangan.
Gambar diatas merupakan tampilan MDA I yang terdiri dari 9 garis besar yaitu tinjauan
perekonomian dan industry, kebijakan strategis 2019, tinjauan operasi per segmen usaha,
segmen berdasarkan produk yang dihasilkan, dll. Penjelasan item kunci dalam laporan
keuangan seperti sales growth dinyatakan dalam bagian financial review. Sedangkan
gambar di bawah ini adalah tampilan MDA M yang terdiri dari tinjauan operasional dan
pemasaran, tinjauan keuangan, tinjauan permodalan, informasi material, dan proyeksi
tahun 2020. Secara keseluruhan, I membahas lebih banyak item dibandingkan M.

 Proxy statement
SEC mengharuskan perusahaan untuk mengmpulkan informasi voting shareholders
dalam proxy statement karena banyak pemegang saham tidak menghadiri rapat pemegang
saham. Pernyataan proksi berisi prosedur dan informasi pemungutan suara, informasi
latar belakang tentang direktur yang ditunjuk perusahaan, kompensasi direktur,
kompensasi eksekutif dan setiap perubahan yang diusulkan dalam rencana kompensasi,
laporan komite audit, dan rincian biaya audit dan nonaudit yang dibayarkan kepada firma
audit. Informasi ini penting dalam menilai siapa yang mengelola perusahaan dan
bagaimana manajemen dibayar dan potensi masalah konflik kepentingan. Proxy
statement ini membantu investor dan kreditor dengan memberikan informasi tentang
kelangsungan dan kompensasi manajemen puncak serta tata kelola perusahaan, hal-hal
terkait audit, kompensasi direktur dan eksekutif termasuk pemberian opsi, dan lainnya.
Proxy statement dalam I dan M terdapat dalam bagian corporate governance.
(Tata Kelola INAF)

(Tata Kelola MERK)

 Timing of revenue and expense recognition


Dalam GAAP dikenal yang namanya matching principle, yaitu pengeluaran disesuaikan
dengan perolehan pendapatan untuk menentukan laba bersih untuk suatu periode
akuntansi. Referensi dibuat sebelumnya untuk fakta bahwa laporan keuangan yang
diterbitkan didasarkan pada akrual daripada kas dasar, yang berarti bahwa pendapatan
diakui saat diperoleh dan biaya diakui pada saat terjadi, terlepas dari kapan arus masuk
dan arus kas keluar. Matching process ini melibatkan judgement management terkait
waktu pengakuan revenue dan expenses. Misalnya saja jika ada piutang tak tertagih,
maka perusahaan akan membuat jurnal pencadangan piutang di akhir tahun. Namun
kapan perusahaan akan memutuskan untuk benar-benar tidak menagih uangnya di tahun
depan merupakan kebijakan manajemen. Contoh lain persediaan usang yang tergantung
dari keputusan management kapan menghapus inventory dan membebankan kerugian
yang terjadi. Semakin konservatif management dalam membuat keputusan, semakin
tinggi kualitas laba yang dihasilkan dari menandingkan pendapatan dan beban pada
periode akuntansi tersebut. Pengakuan revenue dan expense dapat dilihat di CALK
mengenai kebijakan akuntansi perusahaan. Untuk INAF dapat dilihat pada CALK 2q
sedangkan untuk MERK dapat dilihat pada CALK 3i.

 Discretionary items
Banyak pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan bisnis bersifat diskresioner.
Manajemen menjalankan kendali atas tingkat anggaran dan waktu pengeluaran untuk
perbaikan dan pemeliharaan mesin dan peralatan, pemasaran dan periklanan, penelitian
dan pengembangan, dan perluasan modal. Kebijakan juga fleksibel sehubungan dengan
penggantian aset pabrik, pengembangan lini produk baru, dan pelepasan divisi operasi.
Setiap pilihan terkait item pilihan ini memiliki dampak langsung dan jangka panjang pada
profitabilitas. Item-item yang bersifat discretionary dinyatakan dalam CALK No 3
mengenai Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen di I dan M.
 The journey through the maze continues
Dalam menemukan dan mengintrepetasikan sebuah laporan keuangan juga pastinya
mengalami kesulitan. Memang laporan tahunan perusahaan menyediakan banyak
informasi yang bermanfaat, tetapi untuk menemukan informasi yang relevan dengan
pengambilan keputusan merupakan hal yang tidak mudah. Untuk memahami informasi
yang dibutuhkan harus menganalisis item-item yang terdapat dalam semua laporan
keuangan dan CALK sebagai penjelas.
Contoh: dalam laporan tahunan I dan M terdapat ikhtisar kinerja yang menjelaskan
tentang pergerakan harga saham. Harga saham, kinerja perusahaan, dan prospek bisnis
dapat dilihat pada seluruh informasi di annual report.

Dalam ALK, mengapa auditor’s report itu juga berperan penting? Buat ulasan dengan contoh
dari ke2 PT tersebut dalam konteks laporan auditor (p.26). Apakah opini auditor maupun
reputasi auditor (big four dan non-big four) bermakna bagi analis!

Auditor’s report juga berperan penting dalam ALK karena audit report berisi tentang kewajaran
dalam laporan keuangan dan penjelasan atas hasil audit yang telah dilakukan oleh auditor. Analis
dapat melakukan analisis komprehensif dan terfokus bila ada laporan auditor. Artinya auditor
report akan menjamin bahwa akun dan nominal yang tertera pada LK sudah sesuai dan tidak
mengandung salah saji material. Seandainya ada kecurigaan auditor terhadap salah satu pos atau
akun yang bermasalah, maka analis bisa mencurahkan waktunya lebih dalam untuk meneliti
akun itu berkat mention dari Auditor’s report. Hal ini perlu dianalisis dan diperhatikan, misalnya
dalam audit report terdapat beberapa item paragraf penjelas yang berisi tentang ketidakpastian
perusahaan di masa yang akan datang (going concern), apakah memakai standar akuntansi yang
lama atau yang baru, lalu apakah perusahaan mengalami kerugian akibat kebakaran, bencana
alam, dan lain-lain. Sehingga audit report ini memiliki dampak bagi seorang analis dalam
menganalisis laporan keuangan. Opini dan reputasi Auditor bermakna bagi analis mengingat
track record yang baik misalnya dari BIG 4, tetapi bukan jaminan bahwa opini yang unqualified
menjamin perusahaannya bagus. Sehingga untuk analis memang tidak boleh menggunakan opini
dan reputasi Auditor sebagai acuan, prosedur harus diterapkan sesuai SOP yang ada, BIG 4
sekalipun tentu masih mungkin melakukan kesalahan.

Untuk INAF diaudit oleh KAP non big 4 yaitu Husni, Mucharam & Rasidi dengan opini Wajar
Tanpa Pengecualian. Sedangkan MERK diaudit oleh salah satu angora KAP big 4 yaitu
Siddharta Widjaja & Rekan (terdaftar sebagai anggota KPMG) dengan opini Wajar Tanpa
Pengecualian. Opini unqualified dan reputasi auditor memberikan informasi tambahan bagi
seorang analis bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar yang berlaku dan
tidak mengandung salah saji material

Auditor’s Report INAF Auditor’s Report MERK

Benarkah analis profesional tidak selayaknya hanya memperhatikan bottom line? Mengapa
demikian? Apakah hal ini juga relevan dengan masalah quality of earning, volume of
information, complexities, bahkan quality of financial reporting? Mengapa? Buatlah ulasan
secara spesifik dan faktual, terutama bila ada temuan menarik atas unsur pembentuk laba
komprehensif ke2 PT itu!

Ya analis professional tidak selayaknya hanya memperhatikan bottom line karena bottom line itu
merupakan hasil akhir yang terbentuk dari banyak unsure dan hal. Yang lebih perlu untuk
diperhatikan adalah item apa saja yang menjadi unsur pembentuknya untuk mengetahui
bagaimana kinerja dari perusahaan tersebut (kenaikan atau penurunan dari periode sebelumnya,
proporsi terhapap total asset, dan sebagainya). Kita dapat mengetahui bahwa dalam laporan laba
rugi yang menjadi bottom line adalah laba. Namun kita sebagai analis tentunya tidak bisa
langsung dengan mudah mengatakan jika laba perusahaan tinggi atau meningkat maka kinerja
perusahaan sangat baik dan sebaliknya juga jika laba menurun atau bahkan negatif maka kinerja
perusahaan sangat buruk. Itu hanyalah analisis yang sangat dangkal. Seorang analis tidak bisa
hanya fokus pada bottom line mereka harus melihat secara lebih detail dan mendalam bagaimana
unsure pembentuknya seperti dalam laporan laba rugi harus ditelusuri bagaimana penjualan.
Laba meningkat bisa karena terjadi peningkatan penjualan namun ternyata hal ini dikarenakan
pelonggaran syarat kredit dan peningkatan kredit limit. Tentunya ini akan menaikkan risiko
piutang tak tertagih. Akibatnya perusahaan tidak mampu membayar biaya operasional
perusahaan seperti membayar gaji, utang, dan sebagainya. Jadi ukuran kesehatan perusahaan
tidak hanya bisa dilihat dari hasil akhir saja, namun juga perhatikan hal apa yang menyebabkan
perubahan naik/ turun pada bottom line. Hal ini juga tentunya relevan dengan quality of earning,
volume of information, complexities, bahkan quality of financial reporting. Kualitas pelaporan
keuangan yang baik tentu saja akan membantu stakeholder dalam mengambil keputusan.

Unsur pembentuk laba komprehensif INAF :

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
ANALISIS HORIZONTAL
NOTES 2019 2018 SELISIH % 2018 2017 SELISIH %
Penjualan Bersih 28 1.359.175.249.655 1.592.979.941.258 (233.804.691.603) -14,68% 1.592.979.941.258 1.631.317.499.096 (38.337.557.838) -2,35%
Beban Pokok Penjualan 29 (1.108.815.136.496) (1.308.760.117.807) 199.944.981.311 -15,28% (1.308.760.117.807) (1.348.504.215.451) 39.744.097.644 -2,95%
LABA BRUTO 250.360.113.159 284.219.823.451 (33.859.710.292) -11,91% 284.219.823.451 282.813.283.645 1.406.539.806 0,50%

Beban Penjualan 30 (117.476.426.950) (155.526.926.746) 38.050.499.796 -24,47% (155.526.926.746) (172.834.983.820) 17.308.057.074 -10,01%
Beban Umum dan Administrasi 31 (110.703.274.704) (121.882.943.075) 11.179.668.371 -9,17% (121.882.943.075) (98.959.268.387) (22.923.674.688) 23,16%
Keuntungan (Kerugian) Lain-lain Neto 33 27.874.810.463 19.100.197.047 8.774.613.416 45,94% 19.100.197.047 (15.301.713.928) 34.401.910.975 -224,82%
LABA (RUGI) USAHA 50.055.221.968 25.910.150.677 24.145.071.291 93,19% 25.910.150.677 (4.282.682.490) 30.192.833.167 -705,00%

Beban Keuangan 32 (40.588.774.648) (51.240.526.166) 10.651.751.518 -20,79% (51.240.526.166) (52.532.186.533) 1.291.660.367 -2,46%
Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi 11 279.521.987 32.160.023 247.361.964 769,16% 32.160.023 (2.100.101) 34.260.124 -1631,36%
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 9.745.969.307 (25.298.215.466) 35.044.184.773 -138,52% (25.298.215.466) (56.816.969.124) 31.518.753.658 -55,47%

Pajak Penghasilan
Beban Pajak Kini 34 a (2.978.100.250) (3.832.090.178) 853.989.928 -22,29% (3.832.090.178) (475.976.000) (3.356.114.178) 705,10%
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan 34 b 1.194.096.969 (3.606.176.669) 4.800.273.638 -133,11% (3.606.176.669) 11.008.185.823 (14.614.362.492) -132,76%
Jumlah Pajak Penghasilan (1.784.003.281) (7.438.266.847) 5.654.263.566 -76,02% (7.438.266.847) 10.532.209.823 (17.970.476.670) -170,62%
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 7.961.966.026 (32.736.482.313) 40.698.448.339 -124,32% (32.736.482.313) (46.284.759.301) 13.548.276.988 -29,27%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi Kembali Liabilitas Imbalan
Pengukuran 24 435.334.869 3.964.592.623 (3.529.257.754) -89,02% 3.964.592.623 (4.083.231.502) 8.047.824.125 -197,09%
Pasca Kerja
Pajak Penghasilan Terkait (108.833.717) (991.148.156) 882.314.439 -89,02% (991.148.156) 1.020.807.876 (2.011.956.032) -197,09%
326.501.152 2.973.444.467 (2.646.943.315) -89,02% 2.973.444.467 (3.062.423.626) 6.035.868.093 -197,09%
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00%
laba rugi PENGHASILAN
JUMLAH 326.501.152 2.973.444.467 (2.646.943.315) -89,02% 2.973.444.467 (3.062.423.626) 6.035.868.093 -197,09%
KOMPREHENSIF
LABA LAIN
(RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN 8.288.467.178 (29.763.037.846) 38.051.505.024 -127,85% (29.763.037.846) (49.347.182.927) 19.584.145.081 -39,69%
BERJALAN
Laba (Rugi) yang dapat di atribusikan
kepada:
Pemilik Entitas Induk 7.960.962.724 (32.735.901.429) 40.696.864.153 -124,32% (32.735.901.429) (46.282.940.175) 13.547.038.746 -29,27%
Kepentingan Non Pengendali 1.003.302 (580.885) 1.584.187 -272,72% (580.885) (1.819.126) 1.238.241 -68,07%
Jumlah 7.961.966.026 (32.736.482.314) 40.698.448.340 -124,32% (32.736.482.314) (46.284.759.301) 13.548.276.987 -29,27%

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat


diatribusikan
Pemilik Entitaskepada
Induk : 8.287.472.496 (29.762.464.376) 38.049.936.872 -127,85% (29.762.464.376) (49.345.360.107) 19.582.895.731 -39,69%
Kepentingan Non Pengendali 994.682 (57.347) 1.052.029 -1834,50% (57.347) (1.822.820) 1.765.473 -96,85%
Jumlah 8.288.467.178 (29.762.521.723) 38.050.988.901 -127,85% (29.762.521.723) (49.347.182.927) 19.584.661.204 -39,69%

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 2,57 (10,56) 13,13 -124,34% (10,56) (14,93) 4,37 -29,27%

Unsur pembentuk laba komprehensif MERK :


PT MERCK Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
ANALISIS HORIZONTAL
2019 2018 SELISIH % 2018 2017 SELISIH %
NOTES
R p 000 R p 000 R p 000 R p 000
OPERASI YANG DILANJUTKAN
Pendapatan 3i,18 744.634.530 611.958.076 132.676.454 21,68% 611.958.076 582.002.470 29.955.606 5,15%
Beban pokok penjualan 19 (421.320.853) (400.270.367) (21.050.486) 5,26% (400.270.367) (381.337.548) (18.932.819) 4,96%
LABA BRUTO 323.313.677 211.687.709 111.625.968 52,73% 211.687.709 200.664.922 11.022.787 5,49%

Beban penjualan 20 (131.072.560) (127.981.747) (3.090.813) 2,42% (127.981.747) (115.335.048) (12.646.699) 10,97%
Beban administrasi 21 (67.741.876) (40.162.239) (27.579.637) 68,67% (40.162.239) (43.873.758) 3.711.519 -8,46%
Laba (rugi) penjualan aset tetap 3e,10 37.809 (63.378) 101.187 -159,66% (63.378) 210.832 (274.210) -130,06%
(Rugi) laba kurs, bersih 3j (1.458.397) 1.064.321 (2.522.718) -237,03% 1.064.321 (994.635) 2.058.956 -207,01%
Pendapatan lainnya 2.803.680 2.584.309 219.371 8,49% 2.584.309 1.785.032 799.277 44,78%
Beban lainnya (287.644) 0 (287.644) 0,00% 0 (145.008) 145.008 -100,00%
(197.718.988) (164.558.734) (33.160.254) 20,15% (164.558.734) (158.352.585) (6.206.149) 3,92%
LABA USAHA 125.594.689 47.128.975 78.465.714 166,49% 47.128.975 42.312.337 4.816.638 11,38%
Pendapatan keuangan neto : 3m
Pendapatan keuangan 2.548.911 3.801.863 (1.252.952) -32,96% 3.801.863 325.405 3.476.458 1068,35%
Biaya keuangan (2.244.418) (722.442) (1.521.976) 210,67% (722.442) (742.166) 19.724 -2,66%
304.493 3.079.421 (2.774.928) -90,11% 3.079.421 (416.761) 3.496.182 -838,89%
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 125.899.182 50.208.396 75.690.786 150,75% 50.208.396 41.895.576 8.312.820 19,84%
Beban pajak penghasilan : 3l,11d
Pajak kini (37.470.764) (13.134.989) (24.335.775) 185,27% (13.134.989) (13.613.663) 478.674 -3,52%
Pajak tangguhan (10.171.621) 304.329 (10.475.950) -3442,31% 304.329 1.172.853 (868.524) -74,05%
(47.642.385) (12.830.660) (34.811.725) 271,32% (12.830.660) (12.440.810) (389.850) 3,13%
LABA DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN 78.256.797 37.377.736 40.879.061 109,37% 37.377.736 29.454.766 7.922.970 26,90%

OPERASI YANG DIHENTIKAN


Laba dari operasi yang dihentikan,setelah pajak 25 0 1.125.946.429 (1.125.946.429) -100,00% 1.125.946.429 115.222.528 1.010.723.901 877,19%
LABA 78.256.797 1.163.324.165 (1.085.067.368) -93,27% 1.163.324.165 144.677.294 1.018.646.871 704,08%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Pengukuran kembali atas program 3h (3.367.387) 6.825.060 (10.192.447) -149,34% 6.825.060 15.050.238 (8.225.178) -54,65%
imbalan pasti
Pajak atas penghasilan komprehensif lain 841.847 (1.706.265) 2.548.112 -149,34% (1.706.265) (3.762.560) 2.056.295 -54,65%
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (2.525.540) 5.118.795 (7.644.335) -149,34% 5.118.795 11.287.678 (6.168.883) -54,65%
TOTAL PENGHASILAN KOMPEHENSIF 75.731.257 1.168.442.960 (1.092.711.703) -93,52% 1.168.442.960 155.964.972 1.012.477.988 649,17%

Laba per saham dasar (dalam rupiah penuh) 3p,22


:
Operasi yang dilanjutkan 175 84 91 108,33% 84 66 18 27,27%
Operasi yang dihentikan 0 2.513 (2.513) -100,00% 2.513 257 2.256 877,82%
175 2.597 (2.422) -93,26% 2.597 323 2.274 704,02%

Temuan menarik : Pada M unsur pembentuk laba komprehensif nya ada dari laba rugi penjualan
aset tetap, laba rugi kurs dan juga ada laba bersih dari operasi yang dihentikan pada tahun 2018
sedangkan untuk I tidak ada akun tersebut karena I tidak ada melakukan penjualan segmen.

Bagaimana pula ulasan Anda terhadap quality of assests maupun quality of equity dari ke2 PT
tersebut? Dukung dengan fakta atas struktur aset dan ekuitas mereka! PT manakah yang Anda
nilai lebih prudent dalam kebijakan akuntansinya? Mengapa demikian? Dukung dengan temuan
Anda yang spesifik!

Berikut ini merupakan tabel common size sederhana I. Dari tabel dibawah, terlihat bahwa
sebagian besar I menggunakan dana untuk operasinya bersumber dari liabilitas yaitu sekitar
63,5% sedangkan pendanaan dari ekuitasnya cukup sedikit yaitu 36,5%. Hal ini menunjukkan
ketergantungan yang tinggi pada kreditor. Going concern perusahaan akan diragukan bila total
liabilitas terus mengalami peningkatan dibanding ekuitas. Namun terlihat bahwa total ekuitasnya
mengalami peningkatan sedikit dan liabilitasnya mengalami penurunan berarti I berusaha untuk
melunasi liabilitasnya.
Dari segi kualitas aset, untuk aset lancar I memiliki proporsi yang lebih besar daripada aset tidak
lancar dengan aset lancar 60% dan aset tidak lancar 40%. Perbandingan 60:40 ini terbilang
cukup baik dalam segi komposisi asetnya karena lebih didominasi oleh aset lancar. Dengan asset
lancar tersebut I pastinya akan mampu memenuhi liabilitas jangka pendek karena proporsi asset
lancar jauh lebih besar dibanding liabilitas jangka pendek yang sebesar 2 kalinya.

Berikut ini merupakan tabel common size sederhana M. Dari tabel dibawah, terlihat bahwa
pendanaan M pada 2019 yaitu 66% ekuitas dan 34% liabilitas. Kondisi ini terbilang cukup baik
karena M memiliki ekuitas yang jauh lebih tinggi daripada liabilitasnya. Dalam hal permodalan
M sudah sangat baik dan mandiri.

Dari segi kualitas aset untuk aset lancar M memiliki proporsi yang lebih besar daripada aset tidak
lancar dengan aset lancar 75% dan aset tidak lancar 25%. Perbandingan 75:25 ini terbilang
sangat baik dalam segi komposisi asetnya karena lebih didominasi oleh aset lancar. Dengan asset
lancar tersebut M pastinya akan mampu memenuhi liabilitas jangka pendek karena proporsi asset
lancar jauh lebih besar dibanding liabilitas jangka pendeknya.
Jadi menurut saya, dari segi quality of asset sebenarnya keduanya sudah cukup baik karena
proporsi aset lancar lebih banyak untuk mencukupi untuk kegiatan operasional perusahaan
namun saya menilai I lebih baik karena perbandingan 60:40 pada aset lancar dan aset tidak
lancar itu cukup normal. Sedangkan dari segi quality of equity, M lebih baik daripada I karena M
memperoleh pendanaan menggunakan ekuitas lebih besar dibandingkan I yang lebih banyak
pada liabilitas yaitu pinjaman. Ketergantungan yang tinggi pada kreditor akan berisiko besar
terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan juga sustainability.

1. Memelajari buku Fraser & Ormiston (edisi 2016) ternyata terdapat istilah kreatif seperti map
or maze (p.17); Management Discussion & Analysis-MDA (p.28); Pandora (a.k.a. ”PR Fluff”)
(p.30); accounting choices (p.33); timing of revenue and expense recognition (p.34);
discretionary items (p.35) & the journey through the maze continues (p.35). Mengapa
istilahistilah tersebut penting bagi pembelajaran ALK? Mengapa pelbagai istilah di atas dianggap
menarik bagi pembelajaran ALK? Dukung dengan contoh langsung dari fakta masing2 PT yang
dianalisis!

 Pandora (a.k.a. ”PR Fluff”)


Selain bahan yang diperlukan untuk presentasi, banyak perusahaan menambahkan ke
dalam laporan tahunan serangkaian foto berwarna, bagan, surat pemegang saham dari
CEO, dan item lain untuk membuat laporan dan perusahaan menarik bagi investor saat ini
dan calon investor. Beberapa dari kreasi ini juga muncul di situs Web perusahaan.
Mendapatkan apa yang dibutuhkan melalui "PR fluff" bisa menjadi sebuah tantangan.
Materi PR, termasuk surat pemegang saham, seringkali informatif tetapi juga bisa
menyesatkan. Chairman (dan CEO) dan presiden (dan chief operating officer) Lehman
Brothers melukiskan gambaran positif untuk masa depan Lehman Brothers dalam surat
bersama mereka yang ditulis pada tahun 2007 kepada para pemegang saham. Mereka
membahas bahwa 2007 adalah "tahun rekor pendapatan bersih, pendapatan bersih, dan
laba per saham." Mereka dengan bangga menceritakan bagaimana tim Lehman — dengan
“pengelolaan likuiditas yang cermat” —membangun bank yang mampu bertahan dari
pergeseran likuiditas yang cepat yang terjadi pada paruh kedua tahun 2007 sebagai akibat
dari pasar perumahan, pembekuan kredit, dan repricing sekuritas terkait kredit.
Menjelang akhir surat, kedua eksekutif itu menyesalkan bahwa pasar tidak memberikan
penghargaan kepada mereka atas kinerja luar biasa mereka, sebagaimana dibuktikan
dengan penurunan harga saham mereka "untuk pertama kalinya dalam lima tahun."
Lehman Brothers menyatakan kebangkrutan pada tahun berikutnya, 2008. Sebagaimana
dibahas dalam bab ini, tanda bahaya sudah ada jauh sebelum peristiwa itu, termasuk arus
kas negatif dari operasi dan tingkat utang yang mengejutkan. Perlu juga dicatat bahwa
Laporan Tahunan Lehman Brothers 2007 terdiri dari 129 halaman, dimulai dengan 40
foto mengkilap dan banyak halaman sebelum pembaca dapat menemukan data keuangan
yang sebenarnya.
 Accounting choices
Pilihan dan estimasi akuntansi dapat berdampak signifikan pada hasil dari angka-angka
laporan keuangan. Contohnya adalah penilaian persediaan dimana perusahaan dapat
memilih dari beberapa metode yang dapat mempengaruhi baik jumlah persediaan di
neraca dan biaya terkait penjualan persediaan dalam laporan laba rugi. Kualitas pelaporan
keuangan dapat terpengaruh jika pilihan akuntansi tidak mencerminkan realitas ekonomi.
Pengungkapan pada INAF di CALK 2g sedangkan MERK di CALK 3d.

Dalam ALK, mengapa auditor’s report itu juga berperan penting? Buat ulasan dengan contoh
dari ke2 PT tersebut dalam konteks laporan auditor (p.26). Apakah opini auditor maupun
reputasi auditor (big four dan non-big four) juga penting bagi analis! Mengapa demikian?

Benarkah analis profesional tidak selayaknya hanya memperhatikan bottom line? Mengapa
demikian? (ingat penjelasan Dosen saat kelas zoom!) Apakah hal ini juga relevan dengan
masalah quality of earning, volume of information, complexities, bahkan quality of financial
reporting? Mengapa? Buatlah ulasan secara spesifik dan faktual, terutama bila ada temuan
menarik atas unsur pembentuk laba komprehensif ke2 PT itu!
Bagaimana pula ulasan Anda terhadap quality of assests maupun quality of equity dari ke2 PT
tersebut? Dukung dengan fakta atas struktur aset dan ekuitas mereka! PT manakah yang Anda
nilai lebih prudent dalam kebijakan akuntansinya? Mengapa demikian? Dukung dengan temuan
Anda yang spesifik!

2. Dalam suasana WFH (work from home) & LBC (learning beyond classroom), ternyata Anda
justru berkesempatan untuk lebih akrab dengan orang tua atau wali untuk membahas banyak hal
yang Anda pelajari di Ubaya. Sudah tentu mereka tidak familiar dengan topik-topik yang Anda
pelajari di ALK, meski mereka secara awam tahu bahwa ALK itu seharusnya seperti uji
kesehatan secara lab atau checkup (sebagian atau lengkap) terhadap kondisi kesehatan bisnis.
Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini? Bagaimanakah Anda dapat meyakinkan mereka dia
dapat terbuka wawasannya melalui ulasan praktis dan kreatif agar bisa memiliki gambaran yang
benar tentang hakikat ALK!

Saya setuju dengan pemikiran orang awam yang menganggap ALK ibarat uji kesehatan secara
lab atau checkup (sebagian atau lengkap). Hal ini dikarenakan ada 3 prinsip dalam melakukan
pengecheckan kesehatan suatu laporan keuangan perusahaan. Pertama adalah kekonsistenan
usaha yang dilakukan oleh analis yang dimana dalam melakukan uji kesehatan kita akan
mengikuti prosedur untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan hal ini sama dengan analisis
yang dituntut untuk menghasilkan kualitas informasi yang berguna sebagai map bagi pengguna
informasi secara konsisten. Kedua adalah proses yang dilakukan oleh analis untuk menghasilkan
informasi yang berguna sebagai petunjuk yang mudah dipahami tentunya membutuhkan analisis
horizontal, vertical, dan gbabungan untuk mengetahui perubahan – perubahan apa saja yang
terjadi dan sinkronisasi dan diakhir melakukan analisis benchmark dengan perusahaan yang
memiliki proses atau produk bisnis yang serupa atau bergerak dalam bidang yang sama. Ketiga
adalah periode waktu dalam melakukan uji kesehatan pada umumnya dimana dokter akan
memeriksa pasien dan juga melihat riwayar yang pernah terjadi lalu memberikan kesimpulan
atas hasil analisisnya dan juga begitu dalam melakukan analisis laporan keuangan. ALK
menganalisis kesehatan bisnis dari kinerja masa lalu perusahaan, baik kinerja financial maupun
non-financial dan melihat kondisi kini untuk memprediksi kinerja dan kesehatan perusahaan
kedepannya. Analisis ini penting karena dapat menentukan keputusan yang akan diambil,
misalnya saja keputusan untuk investasi. Shareholders akan melihat prospek bisnis perusahaan
untuk memutuskan apakah investasi di perusahaan itu akan menguntungkan atau tidak.

Bagaimanakah Anda menanggapi keingintahuan mereka tentang perbedaan aplikatif antara


analisis fundamental dengan teknikal? Dukung dengan contoh nyata dari kedua PT yang Anda
pelajari!

Analisis fundamental adalah suatu pengamatan dan penilaian atas kondisi yang mendasari
pergerakan harga suatu saham. Dalam trading saham, analisis fundamental mengacu pada
laporan keuangan perusahaan yang meliputi laporan posisi keuangan, laba rugi, perubahan
ekuitas, arus kas, beserta catatan atas laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengetahui
kesehatan perusahaan. Analisis fundamental memiliki tujuan secara long term dengan pelakunya
yang disebut investor yang melakukan investasi bukan dengan asumsi membeli saham tetapi
membeli perusahaannya, artinya mereka akan membeli hanya perusahaan yang sehat,
menjanjikan, dan memiliki going concern yang jelas, mereka percaya saham hanyalah lembaran
yang mewakili perusahaan. Sehingga mereka cenderung melakukan analisis mendalam tentang
perusahaan yang ingin diinvestasikan dan ini sangat relevan sesuai materi yang diajarkan dalam
mata kuliah ALK. Contoh aplikatif analisis fundamental adalah dengan menghitung rasio
keuangan seperti ROI, ROE, dan sebagainya.

Analisis teknikal merupakan kebalikan dari fundamental. Analisis teknikal merupakan metode
analisis untuk memperkirakan arah pergerakan harga di masa depan dengan mempelajari data
harga di pasar pada periode sebelumnya yang telah terbentuk di atas chart. Mereka membeli
saham untuk dijual kembali dengan proyeksi short term. Mereka yang menerapkan teknikal
sering disebut trader. Mereka kerap menganalisis saham lewat trend, price action, level-level
suport, resistance, dan ciri utama adalah mereka cenderung melihat perkembangan saham setiap
setiap hari dan ketika harga sesuai dia akan menjualnya, tentu berbeda dengan fundamental yang
cenderung menahan saham lebih lama karena tujuan investasi. Contoh aplikatif analisis teknikal
adalah dengan melihat kinerja masa lalu yang membentuk harga suatu saham.

Selanjutnya, sejak akhir tahun 2019, selama 3 bulan terakhir ini terjadi ’gempa’ pada indeks
harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, akibat beberapa fenomena ekonomi dan
non ekonomi, khususnya CoViD-19. Setujukah Anda? Mengapa Anda beropini demikian?
Ulaslah dengan perspektif ekonomi dan bisnis dalam konteks analis profesional, bukan cara
awam yang asal coba dan miskin wawasan!

Setuju bahwa fenomena Covid-19 menyebabkan harga saham dalam IHSG berfluktuasi, bahkan sempat
semua saham menjadi rugi (indikator merah). Misalnya pada penutupan perdagangan saham Rabu 18
Maret 2020 IHSG ditutup anjlok 138,78 poin atau 3,11 persen ke posisi 4.317,96. Jika dihitung dalam
satu bulan terakhir, IHSG sudah melemah 26,96 persen. Bahkan BEI melakukan trading halt pada bulan
Maret untuk menjaga pasar.

Sebenarnya selama 4 minggu terakhir ini bursa sedang mengalami bullish atau bearish?
Mengapa? Dukung dengan fakta atas perkembangan IHSG!

Berdasarkan data IHSG, pergerakan saham sedang mengalami bearish, yaitu harga bergerak
turun terus menerus dalam periode tertentu. Hal ini menunjukkan kondisi pasar global
mengalami down trend. Hal ini disebabkan karena adanya sentimen baik dari luar maupun dalam
negeri. Terjadinya penurunan CPO di bursa Malaysia yang cukup signifikan menjadi pemicu
negatif saham CPO di Indonesia ditambah dengan potensi pengurangan dan rebalancing
portofolio. Selain itu juga ada sentimen negatif dari pasar modal AS yang sedang merah akibat
kegagalan pemenuhan margin call sejumlah bank. Selain itu juga ada sentimen negatif yang
mengecewakan seperti turunnya beberapa harga komoditas seperti nikel, timah, batu bara, dan
emas. Kemudian adanya wacana Presiden AS untuk menaikkan tariff pajak beberapa perusahaan
AS dan memanasnya hubungan bilateral AS dan China yang direspon negatif oleh pelaku pasar.
Kemudian adanya kenaikan dari yield obligasi AS yang mana hal tersebut menandakan bahwa
harga obligasi sedang terjadi penurunan sehingga yield obligasi mengalami kenaikan. Hal
tersebut terjadi karena adanya optimisme investor mengenai pertumbuhan ekonomi di Amerika
Serikat seiring dengan bertambahnya stimulus yang diberikan oleh pemerintah sebagai langkah
dari penanganan dari dampak Covid-19. Oleh karena itu, investor lebih berani untuk menaruh
dananya di aset berisiko seperti saham. Faktor tersebut yang memicu terjadinya outflow dari
pasar saham Indonesia. Selain terhadap indeks, pengaruh outflow ini juga terasa di nilai mata
uang rupiah terhadap dolar AS.

Faktor lain dari dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan pasar yang bersifat makro adalah
pelarangan mudik karena membuat proses pemulihan ekonomi lenih lambat karena ada
pembatasan aktivitas ekonomi dalam hal mudik ini. Selain itu juga ada penyataan MenKeu Sri
Mulyani bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 masih minus. Perkembangan
mutasi Covid 19 juga turut dikhawatirkan oleh pelaku pasar dan adanya perpanjangan PPKM
Mikro hingga 5 April 2021 juga memicu pelemahan IHSG. Selain itu juga ada sentiment dari
BPJS Ketenagakerjaan yang melakukan rebalancing portofolio dengan memangkas aset pada
investasi saham dan reksa dana untuk menekan risiko penurunan harga di pasar yang menjadi
unrealized loss.

Menurut Anda apakah IHSG ini juga memengaruhi perekonomian Indonesia? Mengapa
demikian? Bagaimanakah mekanisme korelasinya?

Korelasi IHSG dan perekonomian Indonesia, menurut saya IHSG tidak memengaruhi
perekonomian Indonesia namun justru perekonomian yang memengaruhi IHSG. Hal ini
dikarenakan saat perekonomian turun maka investor dalam negeri ataupun asing akan menjual
saham mereka dan sangat jarang pembelian terjadi (mekanisme penurunan IHSG) belum lagi
diperparah oleh faktor COVID-19 dan beberapa sentiment negatif yang muncul baik dari dalam
maupun luar negeri yang membuat perekonomian bergejolak. Saat investor cenderung untuk
menahan uang mereka sehingga transaksi turun kemudian kemungkinan terburuk dilakukan
maka pemasukan Indonesia akan turun sampai titik terendah yang oleh Sri Mulyani bisa
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi negatif. Saat investor asing menjual mayoritas
saham pula ini akan mengakibatkan perputaran uang turun dan cadangan devisa juga turun,
perekonomian stagnan dan IHSG pasti akan anjlok walaupun ada beberapa sektor yang akan naik
seperti farmasi dan kesehatan.

Selanjutnya, apakah IHSG ini juga ada relevansinya dengan ALK? Bagaimanakah konsekuensi
secara spesifik IHSG kedua PT Tbk. tersebut terhadap ALK kedua PT Tbk. tersebut? (mohon
tidak menjawab untung-untungan untuk menyatakan kesiapan!)

IHSG ada relevansinya dengan ALK. Dalam melakukan pertimbangan untuk investasi seorang
investor akan melihat indeks IHSG untuk menentukan strategi transaksi yang sesuai agar
investor terhindar dari kerugian. ISIIN SS HRG SAHAM I DAN M TRS LIAT YG STABIL

2. Meskipun masih dalam suasana WFH (work from home) & LBC (learning beyond classroom),
ternyata Anda justru berkesempatan untuk lebih banyak berinteraksi dengan orang tua atau wali
untuk membahas banyak hal yang Anda pelajari di Ubaya. Memang mereka tidak familiar
dengan topik-topik yang Anda pelajari di ALK, meski mereka secara awam tahu bahwa ALK itu
ibarat uji kesehatan secara lab atau checkup (sebagian atau lengkap) terhadap kondisi kesehatan
bisnis. Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini? Bagaimanakah Anda dapat meyakinkan
mereka dia dapat terbuka wawasannya melalui ulasan praktis dan kreatif agar bisa memiliki
gambaran yang benar tentang hakikat ALK!

Bagaimanakah Anda menanggapi keingintahuan mereka tentang perbedaan aplikatif antara


analisis fundamental dengan teknikal? Dukung dengan contoh nyata dari kedua PT yang Anda
pelajari!

Selanjutnya, sejak awal ’gempa’ Covid-19, selama 6 bulan terakhir ini terjadi ’porak poranda’
terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Setujukah Anda?
Mengapa Anda beropini demikian? Ulaslah dengan perspektif ekonomi dan bisnis dalam konteks
analis profesional (bukan cara awam yang asal coba dan miskin wawasan)!

Sebenarnya selama 4 minggu terakhirini bursa sedang mengalami bullish atau bearish?
Mengapa? Dukung dengan fakta atas perkembangan IHSG!

Menurut Anda apakah IHSG ini juga memengaruhi perekonomian Indonesia? Mengapa
demikian? Bagaimanakah mekanisme korelasinya?

Selanjutnya, apakah IHSG ini juga ada relevansinya dengan ALK? Bagaimanakah konsekuensi
secara spesifik IHSG kedua PT Tbk. tersebut terhadap ALK kedua PT Tbk. tersebut? (mohon
tidak menjawab untung-untungan untuk menyatakan kesiapan!)

3. Setelah mencermati bisnis kedua PT itu dengan teliti, apakah benar mereka itu merupakan
head to head competitor, sehingga bila melakukan benchmarking, maka proses komparasi yang
dilakukan benar-benar merupakan ‘apple to apple’? Mengapa Anda menyatakan demikian?
Buktikan dengan beberapa fakta kreatif dari kedua PT itu agar opini Anda dinilai konsisten!

Untuk dapat melakukan analisis benchmarking maka kedua perusahaan harus memiliki proporsi
yang sama atau yang biasa lebih dikenal dengan ‘apple to apple’. I dan M merupakan head to
head competitor dikarenakan beberapa alasan. Pertama I adalah perusahaan plat merah (BUMN)
dan M adalah perusahaan plat hitam (Swasta) namun keduanya berasal dari bidang yang sama
yaitu industry farmasi. Kedua nya juga melakukan ekspansi bisnis namun hanya berbeda cara
yang dilakukan. I hanya melayani kebutuhan dalam negeri sedangkan M telah melakukan ekspor
dan juga impor untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, I lebih fokus pada
pembuatan obat generik, natural extract, dan alat kesehatan. Sedangkan M berfokus pada obat
resep dokter untuk penyakit kritis mulai bahan baku, peralatan, layanan, dan segmen
performance materials. Jika dilihat dari skala bisnisnya I dan M sebenarnya hampir sama hanya
saja I lebih besar sedikit jika dilihat dari total asetnya 2019 yang sekitar 1,3 triliun sedangkan M
sekitar 900 miliar. Untuk total liabilitasnya I lebih tinggi sekitar 800 miliar sedangkan M hanya
300 miliar. Sedangkan untuk total ekuitasnya I dan M setara sekitar 500 miliar.

Dari jumlah karyawan I lebih banyak dibandingkan M dimana I sebanyak 770 karyawan
sedangkan M sebanyak 438 karyawan.

Apakah Anda sudah menelaah (review) laporan tahunan dari kedua PT tersebut dengan cukup
mendalam, khususnya terhadap catatan atas laporan keuangan (CaLK) mereka? Hal-hal menarik
apa saja yang dapat Anda ungkap? Beri beberapa contoh faktual! Lebih spesifik terhadap fakta
kinerja kedua PT, masing-masing nampak terjadi anomaly dalam bisnis mereka, skala bisnis
SGRO memang relatif lebih kecil, akan tetapi justru lebih ‘berhasil’ dalam hal laba, bahkan
cenderung meningkat. Sedangkan proporsi penjualan terhadap asset SMAR yang jauh lebih
‘bagus’ daripada SGRO, akan tetapi gagal dalam menjaga proporsi laba yang lebih stabil.
Mengapa demikian? Apakah hal ini juga akibat manajemen biaya dari kedua PT tersebut? Bahas
dengan teliti (manfaatkan informasi dari CaLK)!

Ya saya telah membaca dan menelaah laporan tahunan kedua PT. Hal menarik yang saya
dapatkan dari CALK adalah pada bagian penjelasan modal saham di CALK 26 (INAF) dan
CALK 16 (MERK). Pada susunan modal saham I didominasi oleh kepemilikan Pemerintah RI
sebesar 80,664% mengingat I adalah BUMN. Sednagkan untuk M didominasi oleh Merck
Holding GmbH Jerman sebesar 73,99%.

Modal Saham INAF

Modal Saham MERK

Lebih ’aneh’ lagi karena dari informasi harga saham beberapa bulan terakhir ini, SGRO justru
lebih stabil (Feb 2020 Rp. 2.300,- tetapi awal April 2020 justru Rp.2.460,-) daripada SMAR (Feb
2020 masih Rp.3.600,- tapi awal April anjlok menjadi Rp.2.400,-), bagaimanakah hal ini juga
punya makna penting bagi analis? Masih adakah fakta-fakta lain yang cenderung kontradiktif
dan dilematis, buatlah ulasan kritis dan realistis!

Apakah Anda memiliki informasi terkini tentang kinerja ke2 PT tersebut, karena sudah beredar
publikasi laporan keuangan (unaudited) untuk tahun 2019? Mengapa tidak punya (dan
selanjutnya seharusnya lebih siap)? Bila ya, apa saja temuan menariknya?

Pada akhir tahun 2019, pandemi COVID-19 melanda dunia tak terkecuali Indonesia. Hal ini
menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan alat kesehatan dan juga obat.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal 3 tahun 2020, PT INAF berhasil mengalami peningkatan
penjualan dari 583,5 miliar menjadi 749,2 miliar atau sebesar 28,40%. Hal ini juga
mengakibatkan laba bruto INAF meningkat. Hal ini cukup membuktikan bahwa kinerja INAF
semakin membaik pada masa pandemi ini karena kebutuhan masyarakat akan produk perusahaan
juga meningkat pesat. Sedangkan untuk PT MERK berdasarkan laporan keuangan kuartal 3
tahun 2020 diketahui bahwa pendapatan MERK mengalami penurunan dari 497,9 miliar menjadi
439,8 miliar atau sebesar 11,68% Hal ini juga diikuti oleh penurunan beban pokok penjualan
perusahaan. Namun laba bruto pada kuartal 3 ini mengalami peningkatan dari 174,6 miliar
menjadi 199,5 miliar atau sebesar 14,25%. 
3. Bila Anda mencermati bisnis kedua PT itu sesuai dengan kelas masing2 dengan teliti, apakah
benar mereka itu merupakan head to head competitor, sehingga bila melakukan benchmarking,
maka proses komparasi yang dilakukan benar-benar merupakan ‘apple to apple’? Mengapa Anda
menyatakan demikian? Buktikan dengan beberapa fakta kreatif dari kedua PT itu agar opini
Anda dinilai konsisten!

Apakah Anda sudah menelaah (review) laporan tahunan dari kedua PT tersebut dengan cukup
mendalam, khususnya terhadap catatan atas laporan keuangan (CaLK) mereka? Hal-hal menarik
apa saja yang dapat Anda ungkap? Beri beberapa contoh faktual! Lebih spesifik terhadap fakta
kinerja kedua PT, masing-masing nampak terjadi anomaly dalam bisnis mereka, kelas A:
meskipun besaran asset EXCL dan ISAT relative sama, tetapi pola beban dan laba mereka
berbeda; kelas B: skala bisnis STTP memang relatif lebih kecil, akan tetapi justru lebih ‘berhasil’
dalam hal laba, bahkan cenderung lebih ‘bagus’ daripada MYOR. Mengapa demikian? Apakah
hal ini juga akibat manajemen biaya dari kedua PT tersebut untuk masing2 kelas? Bahas dengan
teliti (manfaatkan informasi dari CaLK)!
Lebih ’aneh’ lagi karena dari informasi harga saham beberapa bulan terakhir ini, kelas A: ISAT
justru lebih stabil (Maret 2020 Rp. 2.240,- September 2020 Rp.2.150,- awal Oktober Rp.2.050,-)
daripada EXCL (Maret 2020 masih Rp.2.480,- tapi September 2020 menjadi Rp.2.150,- awal
Oktober Rp.2.090,-), bagaimanakah hal ini juga punya makna penting bagi analis? Masih adakah
fakta-fakta lain yang cenderung kontradiktif dan dilematis, buatlah ulasan kritis dan realistis!

Apakah Anda memiliki informasi terkini tentang kinerja ke2 PT untuk masing2 kelas tersebut,
karena sudah beredar publikasi laporan keuangan (unaudited) untuk semester pertama tahun
2020 (karena terdapat fakta2 menarik bagi analis terutama setelah terjadi pandemi Covid-19)?
Mengapa tidak punya (dan selanjutnya seharusnya lebih siap)? Bila ya, apa saja temuan
menariknya?

4. Mencermati laporan arus kas masing-masing, apakah kinerja kedua PT itu juga terjadi
anomali? Ya atau tidak? Mengapa? Dukung dengan contoh nyata pada kedua PT masing2!
Hubungkan ”temuan” Anda itu dengan yang ada di laporan utama lainnya (Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Laba-Rugi Komprehensif, dsb.) dengan Catatan atas Laporan Keuangan, lalu
ungkapkan yang signifikan!

Apabila dilakukan pencermatan lebih jauh terhadap kebijakan akuntansi dan hal lain dari Catatan
atas Laporan Keuangan ke2 PT masing-masing, adakah hal-hal yang menarik? Mengapa hal ini
penting harus disikapi oleh analis? Bagaimanakah konsekuensinya?

Dalam CALK bagian kebijakan akuntansinya M ada membahas tentang kebijakan terkait operasi
yang dihentikan karena di 2018 M meniliki segmen yang dijual sehingga berhenti beroperasi
sedangkan di I hal ini tidak terjadi. Kemudian menurut saya terdapat hal menarik lain dalam
CALK yaitu terkait bagaimana kedua perusahaan melakukan manajemen risiko yang terdiri dari
risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar. Hal ini terdapat dalam CALK 40 untuk I dan CALK
24 untuk M. Berikut ini merupakan salah satu contoh bagaimana I mengambil langkah preventif
untuk risiko kredit karena berpengaruh terhadap jumlah kas masuk yang diterima oleh
perusahaan mengingat penjualan dilakukan secara kredit.
Lebih lanjut, PT manakah yang Anda nilai lebih baik dan berhasil dalam manajemen kasnya?
Buktikan dengan fakta nyata! Apakah manajemen kas yang lebih baik selalu konsisten dengan
manajemen bisnis dari PT tersebut, khususnya untuk ’bisnis kesehatan’? Bagaimanakah Anda
membuktikan argumen Anda? Dukung dengan fakta yang ada di ke2 PT itu! (Perhatikan makna
akun & pergeseran angka yang relevan dan perlu dicermati dalam konteks manajemen bisnis dan
kas!)

4. Apabila dilakukan analisis secara lebih teliti terhadap laporan arus kas masing-masing, apakah
kinerja kedua PT itu untuk masing2 kelas juga terjadi anomali? Ya atau tidak? Mengapa?
Dukung dengan contoh nyata pada kedua PT masing2! Hubungkan ”temuan” Anda itu dengan
yang ada di laporan utama lainnya (Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba-Rugi
Komprehensif, dsb.) dengan Catatan atas Laporan Keuangan, lalu ungkapkan yang signifikan!

Apabila dilakukan pencermatan lebih jauh terhadap kebijakan akuntansi dan hal lain dari Catatan
atas Laporan Keuangan ke2 PT masing-masing, adakah hal-hal yang juga menarik bagi analis?
Bagaimanakah konsekuensinya?

Lebih lanjut, PT manakah yang Anda nilai lebih baik dan berhasil dalam manajemen kasnya?
Buktikan dengan fakta nyata! Apakah manajemen kas yang lebih baik selalu konsisten dengan
manajemen bisnis dari PT tersebut? Bagaimanakah Anda membuktikan argumen Anda? Dukung
dengan fakta yang ada di ke2 PT itu! (Perhatikan makna akun & pergeseran angka yang relevan
dan perlu dicermati dalam konteks manajemen bisnis dan kas!)

Anda mungkin juga menyukai