Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN

(PKL)
PERBAIKAN POWER STEERING

BENGKEL MITSUBISHI SRIKANDI DIAMOND

Oleh :

Nama : ABDUL RAIS


Kelas : XII TKR 2
NIS : 1910382

OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMKN 1 CEMPAGA
APRIL 2021

1
HALAMAN PENGESAHAN
“BENGKEL MITSUBISHI SRIKANDI DIAMOND”

Disusunoleh:
Nama             :ABDUL RAIS
Kelas          : XIl TKR 2 
N I S             : 1910382

Dinyatakan       : Sangatbaik/ baik/ cukup

Cempaga,Senin 19 April 2021


Guru pembimbing Guru/Instruktur DUDI

FEBRI ANGGORO S.PD

Mengetahui,

Kepala Sekolah

SUWANDI.S,pd

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan Ke hadirat Allah yang Maha Esa karena
berkat Rahmat dan Karunia-Nya, maka Penulis dapat melaksanakan Pembuatan
laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, yang mana pembuatan
laporan ini sebagai salah satu syarat tugas akhir (PKL) tahun ajaran 2020/2021.
Penulisan laporan ini ditunjukan sebagai bahan pertanggung jawaban dari Penulis
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang Penulis laksanakan selama 3
bulan lebih Tanggal 11 Januari – 11 April 2021.Dari Penyusun laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini, Dengan terselesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
ini, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Suwandi.S.pd Selaku Kepala SMK Negeri 1 Cempaga


2. Bapak jaya pemilik bengkel mitshubishi yang telah bersedia menerima
kami untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
3. Semua karyawan yang telah memberikan banyak pengalaman selama saya
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di bengkel delapan
-delapan
4. Ranu miharja S,pd selaku guru pembimbing
5. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua yang telah
memberi doa dan telah memberi biaya sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Lapangan
6. . Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan, dan do’a
sehingga Prakerin dan laporan ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan
baik.

3
Cempaga, April 2021

ABDUL RAIS

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................... 1
Halaman Pengesahan.......................................................................... 2
Kata Pengantar................................................................................... 3
Daftar Isi ........................................................................................... 4
Daftar Lampiran................................................................................. 5
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................ 6
B. Tujuan Praktek Industri............................................... 6
C. Manfaat Praktek Industri............................................ 7
BAB II. PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah Perkembangan Industri9
B. Lokasi Industri I......................................................... 10
C. Manajemen Industri.................................................... 11
BAB III. KEGIATAN INDUSTRI
A. Sistem Power Steering................................................ 12
B. Perawatan .................................................................. 25
C. TrobleShooting .......................................................... 32

4
D. Pemasangan & pembongkaran.................................... 34
BAB IV.
Pembahasan
BAB V PENUTUP
-kesimpulan
-saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SMK N 1 CEMPAGA merupakan sekolah kejuruan di Kabupaten kota
Waringin timur

5
yang mampu menyiapkan tenaga kerja siap kerja yang memiliki
karakter Intergritas,Excellent,Care.salah satu upaya untuk
mewujudkan tujuan tersebut maka dilaksanakan program prakeri
yang menjadi agenda nasional bagi sekolah kejuruan dan
dilaksanakan tiap tahun.
Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan bahwa
lulusan SMK diharapkan menjadi siswa yang siap pakai dunia
industri. Didalam kurikulum SMK ditetapkan bahwa untuk
mewujudkan program tersebut para siswa diharapkan mengikuti
dan melaksanakan prakerin serta dapat menyusun laporan hasil
prakerin tersebut.Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
serta etos kerja tenaga manusia.
Praktek kerja industri merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para siswa,yang
memandukan antara pendidikan disekolah dengan industri yang
diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsung dan
terarah untuk menambah keahlihan tertentu.Tujuan utama
pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk dapat
berkerja secara mandiri.

B. Tujuan Praktek Kerja Industri


1. Tujuan umum
Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang
didapatkan di sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Tujuan khusus
Praktek kerja industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan SMK NEGERI 1
CEMPAGA adalah bertujuan:
a. Tercapainya kompetensi praktek industri bagi siswa.
b. Siswa mengenal secara langsung p lingkungan Dunia Usaha/Dunia Industri.
c. Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan
DU/DI.
d. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang
telah diperoleh.

6
e. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dinia industri.
f. Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.

. Manfaat Industri

1. Manfaat Bagi Siswa


Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya
kemitraan selama mengikuti program Praktek Kerja Industri itu sendiri,
sehingga menjadi modal peluang dimasa depan sebagai persiapan membangun
karier dibidangnya.Selain itu juga sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan
menunjukan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan Praktek Kerja
Industri.Manfaat yang didapat juga sebagai pengenalan, pemahaman, berbagai
aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan hal
positif lainnya yang bermanfaat.
Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya
jaringan antara para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling
sinergis dengan tujuan institusi masing-masing. Serta sebagai media
pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi keilmuan antara
perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai pengembang
studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai
perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan
pihak perusahaan. Juga sebagai umpan balik penyempurnaan program Praktek
Kerja Industri, sebagai pembelajaran, menyelaraskan kesepadanan dengan
kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan pembelajaran di Praktek Kerja
Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah
untuk menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada
siswa.

. Manfaat Industri

7
1. Manfaat Bagi Siswa
Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni
terbentuknya kemitraan selama mengikuti program Praktek Kerja
Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal peluang dimasa depan
sebagai persiapan membangun karier dibidangnya.Selain itu juga
sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada
perusahaan tempat melaksanakan Praktek Kerja Industri.Manfaat yang
didapat juga sebagai pengenalan, pemahaman, berbagai aspek suatu
perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan hal positif
lainnya yang bermanfaat.
Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah
terbentuknya jaringan antara para siswa, sekolah, dan perusahaan
untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi masing-masing.
Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan
aplikasi keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi
dengan sekolah sebagai pengembang studi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai
perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah
dengan pihak perusahaan. Juga sebagai umpan balik penyempurnaan
program Praktek Kerja Industri, sebagai pembelajaran, menyelaraskan
kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan
pembelajaran di Praktek Kerja Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai
bahan referensi bagi pihak sekolah untuk menelaah efektivitas
program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.

BAB II

8
PROFIL INDUSTRI
BAB III
KEGIATAN INDUSTRI
A. SISTEM POWER STEERING
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan
memutar sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang
ringan tanpa membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi,
terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan
menengah serta tinggi
Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk
tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.

Gambar 4 Rangkaian Sistem Power Steering


Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang
menggunakan tenaga mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau
biasa di sebut Electric Power Steering (EPS).Pada power steering yang
menggunakan tenaga mesin , tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan
pompa, sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa
digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama – sama bertujuan untuk
membangkitkan tekanan hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan torak pada
power cylinder dan memberikkan tambahan tenaga pada pinion dan rack.Syarat
sebuah power steering harus sesuai dengan gaya pengemudian dimana pada
saat kecepatan rendah usaha pengemudian harus lebih rendah (ringan) dan
semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka usaha yang diperlukan untuk
pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya kemudi yang sesuai,
beberapa mobil memiliki power steering dengan peralatan khusus yang dipasang
pada pompa (vane pump) atau gear housing.Power steering yang menggunakan
sensor yang terpasang pada gear housing merupakan tipe power steering
dengan sensor kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan dideteksi

9
dengan speed sensor dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan berubah
ubah berdasarkan sensor kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump
merupakan tipe pwer steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe
pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida
diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.
Dalam perkembangannya power steering terbagi menjadi 2, yaitu : Hidrolik
Power Steering dan Elektronik Power Steering.
1. Hidrolik Power Steering
Hidrolik Power Steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo hidrolik) yang
berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan
kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan
menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan
cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang
lebar.
Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral
piston dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan
aliran minyal power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi
steering effort (suatu usaha daya yang diperlukan untuk memutar kemudi).
Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh adanya berat dari
kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary
valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve
spool dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke
proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi
piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk
mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang
berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika
steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya

10
melintir dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan
roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.
Konstruksi System
Gambar.5 Konstruksi Sistem Powe Steering
Keterangan :
1. Reservoir
2. Unit pompa
3. Pipa pendingin
4. Unit pengatur sirkit aliran minyak
5. Rumah gigi kemudi
6. Saluran pembagi

Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:


a. Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas
kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel
atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system
RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai
tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-
seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
b. Power steering oil pump
Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang
bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox
melalui Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada
di bagian atas dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power
Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat
kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak
akan jalan alias rusak. Tipe pompa banyak sekali, antara lain : pompa torak,
membran, plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain.

11
Tekanan yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue),
sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa
menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga volume
pemompaan sebanding dengan putaran mesin.
Pengaturan jumlah minyak yang mengalir keluar dari pompa diatur oleh flow
control valve, sehingga selalu konstant. Pada kenyataannya, karena tahanan
pengemudian pada kecepatan tinggi berkurang maka jumlah aliran minyak juga
harus dikurangi, supaya stabilitas pengemudian tetap terjaga Pada power
steering rpm sensing dan power steering yang mempunyai flow control valve
dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur sesuai dengan
kecepatan kendaraan.
Kerja pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control
spool adalah sebagai berikut :
a. Pada Putaran Rendah
Pada putaran rendah (650 s.d. 1250 rpm), tekanan yang dihasilkan oleh
pompa akan dialirkan ke dua saluran yaitu x (saluran ke flow control valve) dan y
(saluran ke control spool). Aliran yang melewati saluran x sebagian kembali ke
pompa dan sebagian lagi keluar (P1). Aliran P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2
dan terbagi menjadi dua yaitu output pompa dan dialirkan ke sebelah kiri flow
control valve menjadi tekanan P2. Perbedaan tekan P1 dan P2 tergantung
putaran mesin. Pada saat putaran mesin naik maka terjadi kenaikan perbedaan
antara P1 dan P2.
Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas ”A”, maka flow control valve
akan bergerak kek kiri, sehingga membuka saluran pengeluaran ke sisi
pengisapan pompa sehingga jumlah aliran pengeluaran tidak naik. Pada kondisi
ini jumlah aliran minyak dikontrol pada ± 6.6 ltr/ min.
b. Pada Putaran Menengah
Pada saat putaran menengah (1250 s.d. 2500 rpm) tekanan pengeluaran
pompa (P1) yang bekerja pada sisi kiri control spool valve mempunyai tekanan

12
yang mampu mengalahkan tekanan pegas ”B”, sehingga control spool valve
tergerakkan ke kanan. Dengan bergesernya control spool valve maka besarnya
lubang orifice 2 berkurang, sehingga tekanan out-put pompa dan tekanan P2
berkurang yang menyebabkan flow control valve semakin bergeser ke kiri.
Jadi pada posisi putaran menengah control spool valve akan tergeser ke kanan
dan memperkecil orifice 2 sehingga mengurangi volume fluida yang melalui
orifice.
c. Pada Putaran Tinggi
Jika putaran mencapai lebih dari 2500 rpm, control spool valve akan optimum
terdorong ke kanan sehingga menutup orifice 2 dengan sempurna. Pada kondisi
ini out-put pompa dan P2 hanya melalui orrifce 1, sehingga jumlah alirannya
menjadi kecil, yaitu 3.3 ltr/ min.
Di dalam flow control valve terdapat relief valve yang berfungsi untuk
mengatur tekanan kerja. Jika tekanan kerja mencapai 80kg/ cm2, pegas relief
valve akan terdorong sehingga relief valve terbuka dan P2 turun.
c. Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
d. Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump
ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat
maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang
bagus kualitasnya.

Prinsip Kerja Power Steering Hidrolis


Gambar 6 Hidraulis Power Steering

13
Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan oleh
power steering pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha yang
diperlukan untuk memutar kemudi. Power steering pump dipasang di depan
engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan digerakkan oleh
crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam
keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control
valve yang letaknya di dalam power steering pump.

Electric Power Steering


Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang
sama seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya
adalah sebuah solenoid valve pada power steering gear box, dan satu control
unit dekat dibawah audio yang terletak di panel farcia tengah. Untuk mengontrol
aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid yang bekerja
berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle
Speed Sensor) dan TPS.
Gambar 7 Electrik Power Steering

Cara Kerja Electric Power Steering

Gambar 8 Cara kerja Power Steering


Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke
posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by,
bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin
hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk
mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor
dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas

14
memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut
Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar
dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module
segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk
memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.
Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini
menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada
kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan
dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi
sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya
sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan
informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada
sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip
tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan
motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir.
Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan
setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan.
Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik
seperti:
1. Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2. Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran
setir.
3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu
control module tentang kecepatan mobil.
4. Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke
control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.

15
5. Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk
menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6. Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang
bekerja atau tidak.
7. On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang
akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.

Konstruksi Roda Gigi Kemudi


Macam-macam konstruksi roda gigi kemudi, yaitu:
1. Model Rack dan Pinion
2. Model Worm dan Sector
3. Model Peluru
4. Model Screw dan Nut
5. Model Screw pin

Pada roda gigi kemudi, gerak putar dari roda kemudi yang diteruskan ke
batang kemudi diubah menjadi gerak mamanjang atau gerak lurus. Gerak lurus
tersebut diteruskan ke roda-roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi,
sambungan kemudi ada 2 macam, yaitu:
a. Model aksel rigid
Model aksel rigid terdiri atas lengan pitman, tuas penyambung dan lengan
knuckle.
b. Model suspensi bebas
Model suspensi bebas terdiri atas lengan knuckle, tuas penyambung, tabung
penyetel, lengan idler dan lengan pitman.

Mekanisme sistem kemudi rack dan pinion

Gambar 9 Kemudi Rack and Pinion

16
Mekanisme sistem kemudi jenis roda gigi cacing

Gambar 10 Kemudi Roda Gigi Cacing

Bagian-bagian roda gigi kemudi rack dan pinion

Gambar 11 bagian kemudi rack and pinion

Bagian-bagian roda gigi kemudi jenis roda gigi cacing

Gambar 12 bagian kemudi roda gigi cacing

Roda gigi kemudi worm dan sector

Gambar 13 Worm and sector

Keungulan Electric Power Steering


EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa
mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force
plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah
karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari
kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas
dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
1. Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran
kemudi ringan.

17
2. Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3. Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah
untuk menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4. Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau
mendekati posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering
effort agar kemudi lebih stabil.
5. Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan
cepat, meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan
mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk
steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.
6. Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya
elektrikal, temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering
normal masih bisa di dapat.

B. PERAWATAN
Cara perawatan power steering agar awet :
1. Bila kendaraan mau belok sebaiknya jalan atau gerak dulu baru belok.
2. Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama.
3. Memilih minyak Power Steering yang original (jenis ATF).
4. Memilih spare parts yang original bila diservice.
5. Untuk hidrolik jenis rack steer, disarankan setiap mencuci kendaraan karet
pelindung (boot steer) kanan dan kiri diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi
kerusakan lainnya.
6. Jika parkir kendaraan, hendaknya posisi roda bagian depan harus lurus.
7. Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya.
8. Cara kerja power stering posisi netral Alirkan ke katup pengontrol ( control
valve ). Bila katup pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan
mengalir melalui katup pengontrol ke saluran pembebas ( relief port )dan

18
kembali ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan
kedua sisi sama, torak tidak bergerak.
9. Pada saat membelokPada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft)
diputar ke salah satu arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah
satu saluran minyak.Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan
volume aliran minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak
akan terjadi perbedaan tekanan dan torak akan bergerak ke sisi yang bertekanan
rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut akan dikembalikan
ke pompa melalui katup pengontrol.
1) Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan (preventive maintenance) adalah perawatan yang
dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria
lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-
bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
Perawatan pencegahan yang dilakukan pada komponen-komponen power
steering ini adalah pada roda kemudi (steering wheel), poros utama, pipa
saluran, tangki cadangan (reservoir), pompa power steering, power steering gear
box.
a. Perawatan pada roda kemudi (Steering wheel)
Roda kemudi mempunyai peranan penting didalam sistem power steering,
dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau
dibelokkan kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan
perawatan dan perbaikan dalam sistem power steering ini. Sehingga dengan
adanya perawatan tersebut, si pengemudi mendapatkan keselamatan dan
kenyamanan dalam mengendarai kendaraan roda empat. Adapun pemeriksaan
terhadap roda kemudi dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km. kegiatan perawatan
ini dilakukan sebatas pemeriksaan saja, tetapi jika terdapat kerusakan-kerusakan
terhadap komponen perlu dilakukan penggantian. Beberapa hal pemeriksaan
untuk roda kemudi :

19
Pemeriksaan gerak bebas kemudi (free play)
1. Saat engine berputar (hydrolik bekerja), set roda depan lurus menghadap
ke depan.
2. Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam kedua
arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas 30 mm.
Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear box
dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan baut
pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut penyetel sesuai arah jarum
jam untuk mengurangi gerak bebas, atau berlawanan jarum jam untuk
menambah gerak bebas.
b.Poros utama (Steering shaft)
Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana bertugas sebagai
penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear box. Adapun
perawatan pada poros utama ini dilakukan sebatas pemeiksaan saja tetapi jika
terdapat beberapa kerusakan komponen, lakukanlah penggantian.
1. Pemeriksaan baut dan mur jika perlu.
2. Pemeriksaan poros utama jika terjadi ketidak lurusan.
c.Pipa saluran oli
Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering.
Dalam perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin dan
cermat. Untuk itu pemeriksaan terhadap saluran oli ini meliputi:
1.Pemeriksaan baut – baut dan mur sambungan.
2.Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan sistem
power steering tidak bekerja dengan optimal.
3.Pemeriksaan saluran oli dari ketersumbatan dikarenakan terjadi pengendapan
oli di dinding pipa saluran.
d.Tangki cadangan (Reservoir tank)
Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang disimpan dalam tangki sebagai
minyak pendorong power piston melalui pipa dalam sistem power steering .

20
Minyak yang digunakan adalah ATF (Automatic Transmision Fluid) Dextron atau
Dextron II. Minyak power steering harus dicek secara teratur. Pemeriksaan
minyak harus dilakukan secara rutin setiap 10.000 Km.
Pemeriksaan untuk minyak power steering ini meliputi:
1.parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan engine, dan
putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-nya mencapai 500 – 600
C.
2.Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda kemudi kekanan dan
kekiri beberapa kali.
3.Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau berubah
warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu
engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila perubahan jumlah minyak 5
mm atau lebih, lakukan buang angin (Air bleeding).
Adapun cara melakukannya adalah :
a. Angkat bagian depan kendaraan, tahan pakai rigid rack, sehingga kedua
roda depan lepas dari lantai.
b. Putar puli pompa minyak secara manual beberapa kali.
c. Putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri lima atau enam kali.
d. Lepaskan high tension cable, Catatan: Hati – hati jangan menempatkan
high tension cable dengan delivery pipe.
e. Sambil menghidupkan stater motor beberapa kali, putar roda kemudi
kekanan dan kekiri sebanyak lima sampai enam kali (selama 15 – 20 detik).

Catatan:
1) Jangan menutup katup lebih dari 10 detik.
2) Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.
f. Jika tekanan rendah, perbaiki atau ganti pompa.

21
g. Periksa apakah tekanan hidroliknya dalam nilai standar sewaktu kondisi
tanpa beban dibuat dengan cara membuka penuh katup pengukur tekanan dari
pressure gauge.
h. Apabila tidak sesuai dengan nilai standar, kemungkinan penyebabnya
adalah saluran fluida atau steering gear box. Oleh karena itu periksa komponen
dan perbaiki jika perlu.
e.Pompa power steering
Pompa merupakan suatu sistem power steering pada Toyota Land Cruiser yang
harus mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.
Perawatannya meliputi :
1. Pemeriksaan puli dari keausan dan kerusakan.
Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam batas –
batas toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat gesekannya
dengan sabuk.
2. Pemeriksaan katup pengontrol aliran dan pegas katup
a. Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli
tersebut.
b. Lihat dan periksa panjang pegas katup.
Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan setiap kelipatan 20.000 Km, dan
pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan perbaikan bahkan penggantian
jika dianggap perlu.

Pemeriksaan steering gear box :


1. Pemeriksaan bantalan
a. Dengar apakah terjadi suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.
b. Periksa keausan dari bantalan.
2. Pemeriksaan poros sector dan gear sector.
a. Periksa permukaan poros dari kerusakan dan keausan.
b. Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.

22
c. Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut)
1. Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.
2. Periksa alur ball nut telah cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.
3. Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh
beratnya sendiri.
4. Pemeriksaan sil oli (Oli seal)
Periksa oli seal apakah karetnya rusak atau sudah aus.
Catatan: pemeriksaan untuk poin diatas dilakukan dengan cara membongkar
sistem gear box. Itupun dilakukan jika perlu.
2) Perawatan Tak Terencana
Pada dasarnya perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan
sebelumnya. Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini
terjadi gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di
rencanakan sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada
power steering dapat di atasi dengan perbaikan ringan saja. Termasuk di
dalamnya perawatan darurat (emergency maintenance).
Perawatan tak terencana ini dilakukan adalah :
1. Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika terjadinya kebocoran pada
seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup tinggi.
2. Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di sebabkan
oleh temperature fluida yang cukup tinggi.
3. Mengganti slang aliran fluida ketika terjadinya kebocoran yang di sebabkan
karena robek atau terkena benda lain.
4. Mengganti/melakukan buang angin pada fluida jika adanya udara pada
fluida.
3) Perbaikan
Kegiatan perbaiakan dapat dilakukan apabila seseorang menggunakan panca
indranya seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, dan juga dengan sedikit

23
perasaan untuk mengenali atau mengetahui suatu kerusakan dengan
menemukan gejala kerusakan tersebut.
Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan
frame. Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang
dianggap kesulitan timbul di sistem kemudi.

C. TROUBLE SHOOTING
Gangguan – gangguan sistem kemudi power steering
Pengendalian kemudi kurang stabil.
Penyebabnya :
a. Pemasangan gear box kurang tepat.
b. Ball joint kendor.
c. Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.
d. Batang penghubung longgar.
Cara mengatasinya :
a. Stel Pemasangan gear box.
b. Kencangkan kembali atau ganti balljoint.
c. Cek tekanan ban.
d. Stel atau ganti bagian batang penghubung yang aus.
2.Kemudi berat
Penyebab :
a. Tali kipas kendor.
b. Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi fluida
power steering terlalu banyak. Joint lengan bawah aus.Steering column rusak.
Cara mengatasinya :
a. Stel ketegangan tali kipas sesuai standarnya.

24
b. Ganti fluida power steering.
c. Tambah tekanan ban dan cek kembali tekanan ban.
d. Lumasi sambungan kemudi.
e. Ganti ball joint lengan bawah.
f. Periksa steering column.
3.Putaran kemudi tidak berputar kembali dengan baik.
Penyebab :
a. Tekanan ban kurang.
b. Pelumas kurang pada ball joint / tie-rod.
c. Front wheel alignment (FWA) atau spooring salah.
d. Tie-rod end rusak.
Cara mengatasinya :
a. Cek tekanan ban.
b. Tambah pelumasan pada ball joint / tie-rod.
c. Periksa Front wheel Alignment.
d. Ganti tie-rod dengan yang baru.
4.Timbulnya suara gemetar
Penyebabnya :
a. Pemasangan ball joint dan steering linkage kendor.
b. Tie-rod end rusak.
Cara mengatasinya :
a. Periksa dan stel ball joint serta steering linkage.
b. Ganti tie-rod end yang baru.

5.Timbulnya suara berdecit.


Penyebabnya :
a. Vane pompa panas atau rusak.
b. Drive belt slip atau kendor.
c. Drive belt rusak.

25
Cara mengatasinya :
a. Perbaiki vane pompa.
b. Stel ketegangan drive belt.
D.PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN
Langkah Pembongkaran Power Steering Tipe Rack and Pinion,yaitu:
1. Lepas Ball joint tie rod dari lengan kneckel kemudi.
2. Beri tanda pasangan antara poros pinion dengan sambungan salib
kemudi.
3. Lepas dua baut pengikat poros pada sambungan salib dan lepas salib
kemudi.
4. Lepas klem atau baut pada penyangga rumah rak pada bodi.
5. Lepas unit rumah gigi kemudi.
6. Beri tanda dan ukur ujung ulir yang menonjol dari sambungan rak.
7. Lepas tie rod.
8. Lepas klip,klem dan karet penutup.
9. Buka cincin sambungan rak.
10. Lepas mur pengunci dan baut penyetel sambungan rak.
11. Keluarkan pegas pengatur dan baut penyetel rak.
12. Keluarkan seal bial perlu.
13. Tarik pinion bersama bantalan atas.
14. Tarik keluar rak pada posisi lurus.
15. Lepas bantalan atas pinion denga trecker.
Langkah Pemasangan system Kemudi tipe Rack and Pinion,yaitu:
1. Pasang bantalan atas pinion denga trecker.
2. Pasang rak pada posisi lurus.
3. Pasang pinion bersama bantalan atas.
4. Pasang seal kembali bila telah di keluakan.
5. Masukan pegas pengatur dan baut penyetel rak.
6. Pasaang mur pengunci dan baut penyetel sambungan rak.

26
7. Tutup cincin sambungan rak.
8. Pasang klip,klem dan karet penutup.
9. Pasang tierod.
10. Pasang ulir yang telah di beri tanda ke sambungan rak.
11. Pasang unit rumah gigi kemudi.
12. Pasang klem atau baut penyangga rumah rak pada body.
13. Pasang dua baut pengikat pada sambungan salib dan lepas salib kemudi.
14. Pasang ball joint tierod dari lengan knekel kemudi.
PENUTUP
Dengan adanya prakerin, Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan inimasih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami perlukan dalam kemajuan laporan ini. Semoga laporan
prakerin ini dapat bermanfaat bagi generasi-generasi SMK N 1 CEMPAGA.
KESIMPULAN
1.mendapat wawasan ilmu pengetahuan secara langsung.
2. Kami bisa mengetahui manajemen industri yang diterapkan di industri.
3. Kami dapat menginterpretasikan ilmu yang kami peroleh di sekolah dan di
dunia industri.
4. SMK memberikan ketrampilan khusus kepada kami untuk bisa menempuh
masa depan.
SARAN
1. Bagi siswa prakerin selalu taatilah peraturan yang ada di sekolah atau di
dunia industri.
2. Lakukanlah pekerjaan sesuai SOP.
3. Jangan melakukan tindakan-tindakan yang cenderung mengakibatkan
kerusakan atau kerugian.
Daftar Pustaka

27
1. New Step 1
2. Internet
Lampiran
Biodata penulis
Nama. :ABDUL RAIS
NIS. :1910382
Tempat tanggal lahir :CEMPAKA MULIA BARAT ,22-NOVEMBER 2002
Agama. :ISLAM
Sekolah. :SMKN 1CEMPAGA
Kelas. : XIl TKR 2
Judul laporan. : PERBAIKAN POWER STEERING
Tempat praktik kerja : MITSUBISHI SRIKANDI DIAMOND
Lapangan

28
29
30

Anda mungkin juga menyukai