Anda di halaman 1dari 9

Arsitektur Abad Pertengahan

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Arsitektur yang dibina oleh:
……………...

Oleh:
Nama: Habil Abdillah Naufal
NIM: 21210149

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI STIKMA Internasional


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
Oktober 2021
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Masalah atau Topik Bahasan 3
C. Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 8
B. Saran 8

DAFTAR RUJUKAN 9

DAFTAR TABEL

Gambar 2.1 Industri dan Sektor Unggulan di Provinsi Prioritas ......................... 5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Industri dan Sektor Unggulan di Provinsi Prioritas ......................... 5

1
BAB I
PENDAHULUAN

Arsitektur Abad Pertengahan, era abad pertengahan di Eropa adalah periode


perkembangan seni arsitektur yang semakin pesat dan maju. Perkembangan teknologi
diberbagai bidang termasuk Seni Arsitektur. Banyak aliran-aliran arsitekur yang
berkembang karena pengaruh dari persebaran agama dari timur tengah dipadukan
dengan gaya klasik eropa. Secara utilitas bangunan yang dibuat sebagai pusat hunian
bangsawan dan pertahanan kerajaan pada era tersebut.

Abad pertengahan atau The Middle Ages adalah periode sejarah kalsik di eropa
yang berkembang pada awal masehi dan perkembangan Agama Kristen di Eropa.
Periode ini ditandai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat yang berpusat di Kota
Roma dan kejayaannya beralih ke Kota Konstantinopel. The Middle Ages didefinisikan
sebagai kurun waktu peralihan dari Abad Kuno ke Zaman Modern pada yang
dideskripsikan pada kisaran tahun 313M-1500M sejak Agama Kristen diterima secara
legal oleh Kekaisaran Romawi Timur.

Gejolak Kekaisaran Romawi tersebut membuat beberapa pengaruh budaya yang


mempengaruhi gaya Arsitektur di Eropa pada abad pertengahan. Abad pertengahan
memiliki banyak warisan gaya arsitektur yang memiliki ciri khas tersendiri pada tiap-
tiap periodenya. Berikut ini adalah periode waktu perkembangan seni arsitektur pada
era Abad Pertengahan Eropa:

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Masa Kristen Awal


Setelah memasuki tahun-tahun pertama masehi, sekte baru yang disebut
“Kristen” mulai mendatangkan masalah bagi otoritas Romawi. Sekte ini
meolak untuk menjadikan kaisar sebagai salah satu dewa sembahan dan
hanya mau mengakui satu “Dewa” saja dalam pendangan Romawi.

Kaisar mulai bersikap represif pada kepercayaan baru ini. Selain


menangkapi orang-orangnya, juga dengan mengadakan atas mereka
hukuman yang kejam. Ada yang disalibkan, ada pula yang diumpankan ke
binatang buas dalam tontonan umum yang brutal.

Kaisar Nero membakar Kota Roma untuk ego pribadinya lantas


kemudian menimpakan kesalahannya kepada orang-orang Kristen yang
mengakibatkan mereka makin dikejar-kejar oleh tentara dan otoritas.

Orang Kristen kemudian melarikan diri ke tempat manapun yang di


anggap aman. Salah satu tempat pelarian yang paling aman adalah
katakombe, kuburan bawah tanah dengan ruang pertempuan, laci-laci atau
relung untuk menympan jenazah. Banyak katakombe ini sudah dilupakan
orang karena berasal dari beberapa generasi sebelumnya sehingga orang
Kristen leluasa untuk beraktivitas di dalamnya tanpa tercium oleh otoritas
Romawi. Lambat laun, yang tadinya hanya berupa pertemuan-pertemuan
gelap menjadi meningkat ke kehidupan keseharian. Orang Kristen
berasimilasi meciptakan suatu living space,arsitektur bawah tanah yang

2
pertama. Arsitektur di bawah tanah yang nantinya aplikasinya masih akan
terlihat di dunia meden.

Ruang bawah tanah dengan relung-relungnya tersebut dimodifikasi menjadi


ruang pertemuan, ruang ibadah hingga lambat laun ruang untuk tinggal
menetap. Katakombe ini jumlahnya cukup banyak dan semakin banya karena
budaya ini bertahan beratus tahun. Dahulu letaknya di luar kota, namun
dengan perkembangan selanjutnya kadang-kadang menjadi cukup dekat di
tengah kota. Itulah sebabnya banyak kota tua di Eropa menghindari
pembangunan gedung tinggi di lokasi tengah kotanya karena struktur tanah
yang kurang stabil akibat adanya katakombe-katakombe yang terlupakan di
bawah permukaan tanahnya.

BASEMENT purbakala ini hampir selama 300 tahun difungsikan sebagai


living space bagi masyarakat yang direpresi oleh Romawi. Mereka belajar
untuk beradaptasi dengan kesukaran, seperti misalnya pencahayaan yang
minim ataupun kebutuhan oksigen yang tidak memungkinkan suplai dalam
jumlah besar. Hidup dikelilingi jenazah juga menjadi tantangan tersendiri,
tapi justru itu sebabnya mengapa Pasukan Romawi tidak terpikir ataupun
enggan untuk mencari mereka di “negeri orang mati”. Basement sebagai
living space ini kemungkinan mulai ditinggalkan setelah era

3
313 Masehi, di mana melalui The Edict of Milan Kaisar Konstantin akhirnya
menghentikan tindakan-tindakan represif terhadap kekristenan.

Di sisi perumahan, rumah-rumah masa Kristen awal punya ciri khas


tersendiri. Masyarakat yang tingkat keamanannya belum seperti saat ini
mengakibatkan tumbuhnya rumah yang menyerupai benteng. Tembok tinggi
mengelilingi rumah dengan hanya dua entrance, satu entrance mengarah ke
ruang utama rumah, satu lagi ke kandang kuda. Mirip dengan sekarang, satu
ke akses utama, satu lagi ke garasi.

Pernah dengar SEKOLAH MINGGU? Jauh sebelum nama tersebut


dicetuskan di Inggris, “sekolah minggu” sudah dilakukan di rumah-rumah
komunitas, khususnya setelah era Milan 313 Masehi. Modelnya tetap rumah
benteng pada umumnya, entrance kecil yang mengarah ke sebuah courtyard
besar yang kemudian membagi akses ke ruang-ruang lebih kecil fungsional.

Tentu anda pernah mengunjungi sebuah “atrium”. Entrance Hall yang sering
ditemui hari-hari ini di bangunan komersial. Atrium aslinya berasal dari
arsitektur romawi lama, yang kemudian berkembang menjadi gedung-
gedung pertemuan dan gereja masa awal.

4
Untuk bentang lebar sederhana, era ini memperkenalkan penggunaan kuda-
kuda kayu yang cukup fungsional untuk mewadahi ruang nave di bawahnya.

Perhatikan detil-detil konstruksi kayu yang dipergunakan oleh tukang-tukang


kayu Romawi pada masa itu. Apa yang diketahui sekarang ternyata sudah
dikembangkan ribuan tahun silam oleh para arsitek Romawi.

Bangunan-bangunan yang cukup terkenal ketika zaman itu diantara lain:

Basilika St. Clamente, Basilika St. Apollinare, dan Basilika St. Petrus

2. Masa Byzantium

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

6
Daftar Rujukan

O Widilestariningtyas (2020). Repository.unikom.ac.id

Gulikers, J., Brinkman, D., & Runhaar, P. 2021. Using a rubric to grasp intercultural
competence development in vocational education. Journal of Vocational
Education & Training, 73(1), 47-70.

Ishar, M. I. M., Derahman, W. M. F. W., & Kamin, Y. 2020. Practices and Planning of
Ministries and Institutions of Technical and Vocational Educational Training
(TVET) in Facing the Industrial Revolution 4.0 (IR4. 0). Malaysian Journal of
Social Sciences and Humanities (MJSSH), 5(3), 47-50.

Maryanti, N., & Apriana, D. 2019. Kompetensi Siswa SMK dalam Menyongsong
Revolusi Industri 4.0. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG (Vol. 12, No. 01).

Pambudi, N. A., & Harjanto, B. 2020. Vocational education in Indonesia: History,


development, opportunities, and challenges. Children and Youth Services
Review, 115, 105092.

Puspita, Y, Yessi, F, dkk. 2020. Selamat Tinggal Revolusi Industri 4.0, Selamat Datang
Revolusi Industri 5.0. Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.

Schwab, K. 2019. Revolusi Industri Keempat. Gramedia Pustaka Utama

Supadi, S., & Zulaikha, S. 2020. Vocational School Curriculum Development Design in
the Era of the 4.0 Industry Revolution. EDUCATIO: Journal of
Education, 5(2), 150-158.

Zimmer-Gembeck, M. J., & Mortimer, J. T. 2006. Adolescent work, vocational


development, and education. Review of educational research, 76(4), 537-566.

Anda mungkin juga menyukai