Tugas Keselamatan Pelayaran (Indo)
Tugas Keselamatan Pelayaran (Indo)
CRONOLOGI
Pada tanggal 26 Juli, kapal tanker kimia yang terdaftar di Malaysia Bunga Alpinia
(tonase kotor: 25.709, dibangun pada tahun 2010) sedang dimuat dengan kargo
metanol, di terminal metanol kimia Petronas di pulau Pulau Enoe, dekat Labuan
(Malaysia), ketika mengalami kebakaran yang mengakibatkan, menurut teori yang
disiarkan oleh pers, dalam pengapian uap karena sambaran petir.
Kebakaran tersebut diikuti dengan ledakan hebat, secara tragis menewaskan 5 awak
kapal dan, dengan menghancurkan struktur kapal, melepaskan sejumlah solar dan
mungkin metanol ke perairan pelabuhan (diperkirakan 6 ton kargo telah dimuat ke
kapal), serta pemadaman air hasil upaya pemadaman kebakaran (oleh Dinas
Pemadam Kebakaran & Penyelamatan Labuan).
ii. Kategori Y: Zat Cair Berbahaya yang, jika dibuang ke laut dari
atau penggunaan laut yang sah lainnya dan oleh karena itu
ke lingkungan laut
iii. Kategori Z: Zat Cair Berbahaya yang, jika dibuang ke laut dari
lingkungan laut
iv. Zat Lain: zat yang telah dievaluasi dan ditemukan berada di luar
balas atau residu atau campuran lain yang mengandung zat-zat ini
3. Nahkoda
a. Mengimplementasikan semua aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan
prosedur-proseur yang sudah ditetapkan.
b. Selalu mengawasi semua kemungkinan-kemungkinan difisensi yang bisa
terjadi atau timbul di kapal.
c. Selalu mengutamakan keselamatan.
4. Goverment (Pemerintahan)
a. Terkoneksi dengan Port State Control untuk memeriksa kapal-kapal niaga
yang berada di bawah naungan Negara tersebut.
b. Mengawasi fasilitas penunjang untuk bongkar muat.
5. Owner ship
a. Selalu memberikan info / peraturan terbaru yang berhubungan tentang
keselamatan seperti Porr State Control (PSC) Inspection.
b. Selalu mengawasi awak kapal mereka dengan melakukan internal audit
secara berkala.
6. Negara
a. Sebagai penghubung antara armada / awak kapal dengan pelabuhan atau
pejabat setempat.
b. Memberikan layanan jasa selama kapal tersebut berada di pelabuahan.
7. Asuransi
a. Melakukan pemeriksaan atau investigasi setelah terjadi suatu kecelakaan
(accident) dan menentukan penyebab pastinya
b. Menanggung kerugian kapal yang disebabkan oleh kerusakan karena
berbagai factor yang lebih disetujui di kontrak kerjasama.