Biokimia CK
Biokimia CK
Definisi
Kreatin kinase (CK) adalah suatu enzim otot dan anggota dari enzim
phosphagen kinase dari guanidino kinase yang bermanfaat untuk mendeteksi penyakit
Kreatin kinase (CK) atau juga dikenal dengan nama kreatin fosfokinase (CPK)
merupakan enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan otot
B. Klasifikasi CK
CK-NAC (creatine kinase-N-acetyl cistein) merupakan kompleks enzim yang
terdiri dari CK dimer yang disusun oleh subunit M (Muscular) dan B (Brain) yang
bergabung untuk menghasilkan 3 jenis isoenzim CK, yakni CK-1 (BB), CK-2 (MB),
dan CK-3 (MM). CK banyak ditemukan pada otot skelet (jenis CK-3), miokardium
(40% dalam bentuk isoform CK-2), Traktus gastrointestinal dan otak (isoform CK-1).
Kerusakan terhadap jaringan organ tersebut, seperti infark miokard, distrofi otot, dan
sebagai gugus pengaktif gugus thio, DAPP, dan AMP yang menghambat aktivitas
C. Mekanisme Kerja CK
Mekanisme kerja CK mirip dengan sistem arginina atau fosfoarhinina bersama
arginina kinase yang bertindak sebagai larutan penyangga (buffer) yang menjaga
perbandingan ATP atau ADP tetap tinggi dalam ruang seluler dimana ATP
energi dari tempat dimana ATP dihasilkan (mitokondria) menuju tempat dimana
dalam serum mengisyaratkan asal dari miokardium, terutama pada situasi klinis yang
CK-NAC serum meningkat dalam 4-6 jam setelah infark miokardium akut,
mencapai puncaknya dalam 18-24 jam (>6 kali kadar normalnya) dan kembali normal
dalam 3-4 hari, kecuali jika terjadi perluasan infark atau reinfark. Pada cedera
miokard, terjadi peningkatan dan penurunan konsentrasi CK-NAC yang sangat cepat
(Arif, 2009)
CK juga dapat meninggi pada kasus-kasus bukan infark miokard atau non-coronary
a. Dermatomiositis
b. Infark miokardium akut
d. Polimiositis
a. Infark paru
c. Hipotiroidisme
h. Overtraining
Olahraga berat yang berlebihan dapat membuat jaringan otot rusak, kerusakan
otot tersebut salah satu indikasi naiknya CK. CK yang muncul pada aliran darah dapat
(Sumarsono, 2013).
Penurunan CK
Latihan intensitas yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada jaringan otot,
yang akan meningkatkan kadar enzim myoglobin dan enzim CK, seperti misalnya
pada lari jarak jauh. Kadar CK dapat diturunkan salah satunya dengan
1. Recovery Aktif
Recovery aktif adalah latihan dengan intensitas rendah atau ringan yang
2. Recovery pasif
Recovery pasif merupakan suatu aktivitas fisik tanpa adanya aktivitas fisik,
yaitu diam, istirahat total (duduk, terlentang, tidur) dengan tujuan adalah agar otot
dapat pulih lagi seperti semula. Prinsip pemulihan ini adalah menghilangkan
asam laktat, mengembalikan lagi kondisi fisik seseorang agar kembali seperti
Murray, R.K., D.A. Bender; K. Botham; P.J. Kennely; V.W. Rodwell; and P.A. Weil. 2012.
Harper’s Illustrated Biochemistry. 29th Ed. New York: The McGraw-Hill Companies.
Kaplan, L.A., & Pesce, A.J. 2005. Clinical Chemistry: Theory, Analysis, and
Correlation. USA : Mosby Co.
Arif, SK. 2009. Perioperative Ischemic dnd Infark Miokardium. The Indonesian Journal of
Medical Science Volume 1 No. 8 p. 490-501.
Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sumarsono, Agus. 2013. Pengaruh Mekanisme Masase Lokal Extremitas Bawah Sebagai
Pemulihan Pasif terhadap Kecepatan Lari. Artikel E-Journal Unesa Vol 1. Nomor 2.
Teixeira, Ana Maria, Grasiely F. Borges. 2012. Creatine Kinase: Structure and Function.
Brazilian Journal of Biometricity v. 6 n. 2 p.53-65.