Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Kimia

Penentuan Orde Reaksi

Nama : Ilham Yusuf Tanjung


Kelas : XI IPA 1
No Absen : 12

Tanggal Praktikum : 7 - November - 2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt. karena atas berkat, rahmat dan taufik-
Nya sehingga laporan praktikum kimia “Penentuan Ordo Reaksi” ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami membuat laporan praktikum inisebagai pelengkap
pembelajaran yang kami laksanakan di sekolah.
Laporan ini, membahas dan menjelaskan mengenai penentuan ordo reaksi asam klorida dan
sodium thiosulfat.Semoga laporan ini bisa membantu kami dalam proses pembelajaran mengenai
laju reaksi.Pada kesempatan ini tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak atas didikan, dorongan, dan kontribusinya dalam penyelesaian laporan ini.
Akhir kata kami harapkan hasil jeri payah kami yang sederhana dan jauh dari kesempurnaan
ini dapat membawa faedah dan mubarakah bagi kami dan segenap pembaca.Kritik dan saran amat
kami harapkan demi penyempurnaan laporan ini.

Cirebon, 18 November 2012

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................. 1
Tujuan.................................................................................................................................................................. 4
Dasar Teori .......................................................................................................................................................... 4
Alat dan Bahan .................................................................................................................................................... 7
Prosedur Kerja .................................................................................................................................................... 7
Hasil Pengamatan ............................................................................................................................................... 9
Pengolahan Data ................................................................................................................................................. 9
Kesimpulan.......................................................................................................................................................... 9

3
Tujuan:
Mengetahui Orde Reaksi HCL dan N2S2O3

Dasar Teori:
1. Pengertian Laju Reaksi
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga
menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satuan waktu. Satuan waktu dapat
berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya
waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju
reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.

2. Pengertian Laju Reaksi untuk Sistem Homogen

Untuk sistem homogen, laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju penguragan konsentrasi molar
pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk untuk satu satuan waktu, sebagai
berikut:

Jika diketahui satuan dari konsentrasi molar adalah mol/L. Maka satuan dari laju reaksi adalah
mol/L.det atau M/det.

3. Laju Rata-rata dan Laju Sesaat

4
a. Laju Rata-rata

Laju rata-rata adalah rata-rata laju untuk selang waktu tertentu. Perbedaan antara laju rata-rata
dengan laju sesaat dapat diandaikan dengan laju kendaraan. Misalnya suatu kendaraan menempuh
jarak 300 km dalam 5 jam. Laju rata-rata kendaraan itu adalah 300 km/5 jam = 60 km/jam. Tentu
saja laju kendaraan tidak selalu 60 km/jam. Laju sesaat ditunjukkan oleh speedometer kendaraan.

b. Laju Sesaat

Laju sesaat adalah laju pada saat tertentu. Sebagai telah kita lihat sebelumnya, laju reaksi berubah
dari waktu ke waktu. Pada umumnya, laju reaksi makin kecil seiring dengan bertambahnya waktu
reaksi. oleh karena itu, plot konsentrasi terhadap waktu berbentuk garis lengkung, seperti gambar
di bawah ini. Laju sesaat pada waktu t dapat ditentukan dari kemiringan (gradien) tangen pada saat
t tersebut, sebagai berikut.

1. Lukis garis singgung pada saat t


2. Lukis segitiga untuk menentukan kemiringan
3. laju sesaat = kemiringan tangen

5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang
hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang
merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan. Faktor-faktornya yaitu:

1. Konsentrasi Pereaksi

Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan
laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin
kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.

2. Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi yang
berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan
yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu
diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3. Tekanan

Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga
dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar
konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.

4. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.
Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

6
5. Luas Permukaan Sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak,
sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas
permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju
reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu
semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi;
sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

Alat dan Bahan


1. Gelas Kimia 100 mL
2. Labu ukur 100 mL dan 150 mL
3. Stopwatch
4. Larutan HCl 6 M
5. N2S2O3 0,05 M (Mr N2S2O3 = 158)

Prosedur Kerja
1. Siapkan larutan HCL 0,05 M 150 mL untuk 3x percobaan
M1V1=M2V2

V1= = = 1,25 mL

Dibutuhkan HCl 6 M sebanyak 1,25 mL untuk diencerkan. Masukkan ke labu ukur berukuran
150 mL.

2. Siapkan larutan N2S2O3 0,05 M 100 mL untuk 3x percobaan

M= . (V dalam mL)

0,05 = .

0,05 = 10 g / 158
10 g = 7,9
g = 0,79

Masukkanlah 0,79 gram N2S2O3 untuk diencerkan ke dalam labu ukur berukuran 100 mL.

7
3. Buatlah tanda silang (X) pada kertas putih sebagai indikator.
4. Masukkan 50 mL larutan HCl 0,05 M ke dalam gelas kimia dan letakkan gelas kimia diatas
kertas bertanda silang.
5. Tambahkan 40 mL larutan N2S2O3 0,05 M dan catat waktu sejak penambahan sampai tanda
silang tidak terlihat lagi di atas larutan.
6. Ulangi percobaan no 4 dan 5 dengan larutan HCl dan N2S2O3 yang lebih encer (dengan
menambahkan air pada larutan HCl dan N2S2O3 seperti yang tercantum dalam tabel berikut)

Volume (dalam mL)


No
HCl 0,05 M Air Total N2S2O3 Air Total
1 50 0 50 40 0 40

2 25 25 50 40 0 40

3 50 0 50 10 30 40

 Konsentrasi HCl pada percobaan 2 :


M1V1=M2V2
0,05.25 = M2.50
1,25 = 50 M2
M2 = = 0,025 M

 Konsentrasi N2S2O3 pada percobaan 3 :


M1V1=M2V2
0,05.10 = M2.40
M2 = = 0,0125 M

8
Hasil Pengamatan

Konsentrasi Awal Reaksi (M)


Waktu (s)
HCl N2S2O3
0,05 0,05 2740
0,025 0,05 3302
0,05 0,0125 2953

Pengolahan Data

Rumus : y
V = k.[HCl]x[N2S2O3]

 Orde reaksi terhadap HCl (2,1)


V2 = k . [HCl]2x[N2S2O3]2y
V1 k. [HCl]1x[N2S2O3]1y

1/3302 = [0,025]x[0,05]y
1/2740 [0,05]x[0,05]y

0,829 = ½ x
X = 0,271

 Orde reaksi terhadap N2S2O3 (1,3)


V1 = k . [HCl]1x[N2S2O3]1y
V3 k. [HCl]3x[N2S2O3]3y

1/2740 = [0,05]x[0,05]y
1/2953 [0,05]x[0,025]y

1,07 = 4y
Y = 0,054

Kesimpulan
Orde reaksi terhadap HCL adalah 0,271
Orde reaksi terhadap Na2S2O3 adalah 0,054

Anda mungkin juga menyukai