Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“LAPORAN BISNIS DAN PROPOSAL BISNIS”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6

GEBY JESICA MANDAGI

19081105028

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmatNya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
kami selesaikan. Makalah ini disusun agar kia dapat memperluas wawasan kita tentang
komunikasi bisnis, khususnya tentang pembahasan ”Laporan bisnis dan Komunikasi
bisnis”

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari semuannya itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi dan


kegiatan bisnis yang berjalan, perusahaan atau lembaga bisnis senantiasa bergelut dan
berhubungan dengan penulisan laporan dan proposal bisnis demi meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan dan menjaga keberlangsungan hidup dari usahanya apalagi
berkeinginan menjadi “leader” dalam pasar yang penuh persaingan. Persaingan itu baik
dalam bentuk meraih keuntungan maupun dalam meraih prestasi. Perusahaan harus lebih
mantap dalam bersaing di dunia bisnis, agar tidak tertindas oleh pihak yang lain.

Untuk dapat melakukan kegiatan operasi secara efisien, perusahaan perlu


berbagai macam jenis laporan. Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu
organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan
bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Kerja sama diantara
atasan bawahan bisa dilakukan dan dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang
berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai
syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang
perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna.
Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam
komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya diadakan aneka macam
program kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam kegiatan itu
tentunya ada hal yang harus dilengkapi sebagai prasyarat yang bisa memudahkan
dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Prasyarat yang dimaksud adalah pro
posal kegiatan. Proposal sebagai rencana yang sudah tersusun rapi akan sangat memudahkan
dalam menjalankan kegiatan yang akan dilakukan. Sebab proposal merupakan sebuah tulisan
yang dibuat untuk menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok)
sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut secara lebih
mendetail dan akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan yang jelas.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja macam-macam laporan?


2. Bagaimana bagian utama laporan bisnis?
3. Bagaimana pengorganisasian isi laporan bisnis?
4. Apa saja laporan formal?
5. Apa saja proposal bisnis?
6. Apa saja cheklist 7’C?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengatahui macam-macam laporan.


2. Mengetahui bagian utama laporan bisnis.
3. Mengetahui pengorganisasian isi laporan bisnis.
4. Mengetahui laporan formal.
5. Mengetahui proposal bisnis.
6. Mengetahui cheklist 7’C.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam Laporan

Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek,
formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan
pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan
berikut ini:

a) Berdasarkan Fungsinya
 Laporan informasi (Information Report)
Berfungsi untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan
rangkuman, tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi
rekomendasi. Nama lain untuk information report adalah laporan perkembangan
(progress reports),laporan sementara (interim report), dan laporan triwulan
(quarterly report).

 Laporan analitikal (Analitycal Report)


Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil
kesimpulan dan memberi rekomendasi (recommendation report),usulan
(proposal), atau laporan justifikasi.
b) Berdasarkan Subjeknya
Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut
diperoleh. Sebagai contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan
pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran,
laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistik, dan laporan-
laporan teknik.
c) Berdasarkan formalitasnya
 Laporan formal (long reports)
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan
mencakup masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang”
bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Laporan formal
mencakup tiga bagian penting, yaitu (1) Body teks: pendahuluan, isi dan penutup;
(2) prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan,
persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif,
daftar isi, dan daftar tabel; (3) Supplement part:lampiran, daftar pustaka, catatan
akhir, daftar istilah dan indeks.
 Laporan informal (short reports)
Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian,
sejumlah laporan informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir,
dan lampiran.
d) Berdasarkan Keasliannnya
 Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau
kuasa dari komite atau orang lain.
 Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
 Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
swasta.
 Laporan publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga
pemerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain
yang dibiayai oleh negara.
e) Berdasarkan Frekuensinya
 Laporan berkala (periodic reports)
Laporan dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan.
Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham setiap jam, laporan
penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu, laporan produksisetiap bulan,
laporan komite setiap kuartal, laporan anggaran tahunan.
 Laporan khusus (special report)
Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik
(khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
f) Berdasarkan Penampilannya
 Laporan Memorandum (periodic report)
Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek,
dan tanggal.
 Laporan surat (letter report)
Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat
yang didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan referensi
 Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan
baris-baris kosong.
g) Berdasarkan Pelaksanaan Proyek
Dalam melakukan suatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu
 Laporan pendahuluan (preliminary reports).
Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang diharapkan, dan cara melakukan
pelatihan pegawai.
 Laporan perkembangan (progress reports)
mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala
 Laporan akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu proyek.
h) Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
 Agenda (agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung,
mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
 Resolusi (resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman
hasil konsensus suatu pertemuan.
 Notulen (minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah
berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
 Laporan pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan
bahasanya luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.

2.2 Bagian Utama Laporan Bisnis


Bagian pokok laporan atau proposal, yang mencakup pendahuluan, teks (body) dan
penutup.

1) Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan terdapat 11 hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
a. Pemberi kuasa adalah orang yang memeberi laporan.
b. Layout atau rencana presentasi yang menceritakan kepada pembaca apa saja yang
akan dibahas pada laporan.
c. Masalah biasanya didefinisikan diawal bab pendahuluan, sebelum pernyataan
mengenai maksud atau tujuan laporan.
d. Maksud penulisan harus tampak pada bagian pendahuluan. Elemen tersebut
merupakan hal yang sangat penting bagi seuah laporan. Istilah lain untuk maksud
penulisan, antara lain tujuan, misi, strategi, sasaran.
e. Ruang lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas waktu pokok bahsan untuk
sebuah laporan.
f. Metodologi mengacu pada metode pengumpulan informasi. Data bisa
dikumpulkan dengan membaca bahan-bahan diperpustakaan, melakukan
wawancara, survei, atau eksperimen.
g. Sumber-sumber primer atau sekunder, meliputi publikasi (majalah, jurnal, surat
kabar), catatan perusahaan, memo, surat, hasil wawncar, karyawan dan
sebagainya. Jika menulis laporan tentang pengalaman sendiri, maka pernyataan yang
ditulis dalam laporan adalah sumber.
h. Latar belakang dari situasi yang sedang diteliti kadangkala dimasukkan jika
pembaca memerlukan latar belakang informasi untuk memperoleh gambaran
menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap suatu pokok bahasan.
i. Definisi istilah perlu dicantumkan jika menggunakan istilah yang memiliki beberapa
penafsiran.
j. Keterbatasan, misalnya dalam hal dana, waktu, asisten peneliti, atau data yang
tersedia. Seorang penulis tidak perlu malu menyebutkan keterbatasan
sebelum melakukan penelitian lebih lanjut.
k. Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaporkan didalam
suatu laporan, misalnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin
setengah pakai, restrukturisasi karyawan, memberi uang pesangon, menambah
perangkat lunak dan perangkat keras, membangun kantor perwakilan dan lain
sebagainya. Dengan membaca laporan secara rinci, pembaca tahu bagaimana
fakta yang sudah ada berpengaruh terhadap keputusan yang telah diambil.
2) Tubuh dan Isi (Body and Text)
Bagian terpanjang dari suatu laporan adalah tubuh dan isi atau teks dalam
bagian ini. Dikembangkan dan diuraikan hal-hal yang penting secara rinci. Penulisan
laporan bisnis yang baik harus mencakup temuan falta yang penting dan relevan
serta membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dengan maksud penulisan
laporan tersebut.
3) Penutup
Bagian penutup berfungsi merangkum laporan secara menyeluruh pengambil
kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpulan harus
didasarkan pada isi teksnya dan tidak memasukkan bahan-bahan yang baru,
yang sama sekali tidak dibahas dalam bagian tubuh atau isi.

2.3 Pengorganisasian isi Laporan Bisnis


Dalam pengorganisasian laporan ada 2 cara yang dapat kalian pilih untuk digunakan
dalam penyusunan isi laporan bisnis yaitu :
1) Dedukasi (Langsung)
Menjelaskan dari hal-hal yang pokok atau rekomendasi terlebih dahulu ke hal-hal
yang rinci.
a. Eksekutif yang sibuk
b. Menentukan sesuatu dengan segara
c. Memperoleh informasi netral
d. Ingin menganalisis data lebih baik
e. Ingin mengetahui pandangan penulis dengan segera
f. lebih menyukai laporan yang ditulis dengan cara deduktif
2) Induktif (Tidak Langsung)
Menjelaskan dari fakta yang ada serta informasi pendukung lainnya pada kesimpulan
dan rekomendasi.
a. Mengetahui penjelasan secara rinci 
b. Memperoleh kesimpulan yang kurang menyenangkan
c. Perlu membaca keseluruhan laporan dan bukan bagian akhirnya saja
d. lebih menyukai laporan yang disusun dengan induktif

2.4 Laporan Formal


Laporan panjang sering disebut dengan laporan formal (formal report). Salah satu
yang membedakan dengan laporan singkat (laporan informal) bukan saja dilihat dari
banyaknya sedikit halaman,namun juga bentuk atau format suatu laporan itu sendiri. Secara
umum laporan formal lebih banyak jumlah halamannya ketimbang laporan singkat. Oleh
karena itu,perencanaan dalam menyusun suatu laporan formal sangat penting artinya.

Dalam membuat perencanaan formal banyak hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain
mendefinisikan masalah, membuat outline untuk melakukan analisis,menyusun rencana kerja,
melakukan penelitian (riset), dan menganalisis data. Poin-poin penting tersebut akan
dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut.

A. Medifinisikan Masalah
Dalam menulis suatu laporan baik itu laporan informasional maupun analitikal, tahap
pertama adalah mendifinisikan masalah. Anda harus memutuskan informasi apa yang
anda perlukan untuk dapat menyelesaikan suatu laporan. Beberapa pertanyaan yang
dapat membantu terhadap isi laporan, antara lain :
1) Pertanyaan yang tepat Seperti pertanyaan berikut ini :
 Apa yang perlu ditentukan
 Mengapa masalah tersebut penting?
  Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?
 Dimana munculnya suatu masalah?
 Kapan masalah itu muncul ?
2) Mengembangkan Pertanyaan Tujuan Seperti:
 menggunakan kalimat infinitif
  menggunakan pertanyaan
 menggunakan suatu pertanyaan deklaratif
B. Outline untuk Analisis
Proses menggunakan outine untuk keperluan analisis memungkinkan anda untuk
memecahkan masalah, sebagaimana membuat outline laporan memungkinkan anda
menulis dengan cara yang sistematis. Akan tetapi membuat outline untuk suatu
investigasi tertentu akan berbeda dengan cara membuat outline suatu laporan dimana
memecahkan masalah di satu sisi dan pemecahan masalah disisi lainnya. Dengan
langkah sebagai berikut :
1) Mengembangkan struktur yang logis
Karena setiap subjek dapat dibedakan ke dalam berbagai cara, maka tugas anda
adalah memilih metode yang paling logis dan mudah dipahami. Mulailah dengan
melihat tujuan penelitian anda secara berhati-hati. Tugas-tugas informasional disusun
berbeda dengan tugas-tugas analitikal.
 Tugas Informasional
Suatu studi yang mengarah kepada laporan faktual dengan sedikit analisis atau
penafsiran umumnya dikelompokkan atas dasar sub-sub topik. Sub-sub topik
tersebut dapat disusun dalam berbagai cara :
 Urutan tingkat kepentingan
 Secara berurutan
 Secara kronologis
 Menurut ruang tempatnya
 Menurut geografis
  Meurut kategori
 Tugas Analitikal
Yaitu laporan yang berisi analisis,kesimpulan, dan rekomendasi umumnya
dikategorikan dengan metode pemecahan masalah (problem-solving method).
Hipotesis merupakan suatu pendekatan struktural yang paling umum. Bila
masalahnya adalah untuk menemukan penyebabnya, memprediksi hasil, atau
mencari pemecahan masalah suatu masalah,salah satu cara untuk
mengatasinya adalah memformulasikan penjelasan hipotesis.
2) Aturan pembagian
membagi sesuatu secara fisik adalah relatif mudah dibandingkan membagi suatu ide
yang tak nampak secara fisik. Mengenai pembagian suatu ide ke dalam beberapa
komponen:
 memilih prinsip-prinsip dasar pembagian secara benar
  ketika melakukan pembagian sub-sub yang menyeluruh ke dalam bagian-
bagian, batasilah sendiri satu prinsip pada suatu waktu
 setiap pembagian kelompok harus terpisah dan berbeda
   teliti dalam melakukan pendaftaran semua komponen.
3) Menyusun Outline Pembuka
Ouline sangat diperlukan, jika :
 Anda sebagai salah satu di antara beberapa yang melakukan suatu tugas.
  Investigasi anda akan semakin luas dan akan mencakup banyak sumber dan
jenis datanya.
 Anda tahu dari pengalaman masa lalu bahwa orang yang meminta untuk
melakukan studi akan melakukan revisi terhadap tugas  selama kegiatan
investigasi anda.
C. Menyusun Rencana Kerja
Suatu rencana kerja formal umumnya mencakup beberapa sbg berikut :
 Permasalahan yg dihadapi
 Maksud dan scope (ruang lingkup) atas investasi anda.
 Pembahasan atas urutan tugas (sumber informasi,observasi atau  eksperimen,
dan batasan waktu, uang, atau data yg tersedia.
 Telaah atas pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang diperlukan
(siapa yg bertanggung jawab,kapan akan dilakukan, dan berapa biaya
investigasi).
D. Melakukan Penelitian
Rencana kerja yg telah disiapkan akan sangat membantu selama penelitian
berlangsung. Bagaimana kita memperoleh informasi dari sumber-sumber  primer
maupun sekunder.
 Sumber-sumber Primer
Ada 4 cara mengumpulkan data primer yaitu:
 memeriksa dokumen-dokumen
 observasi
 survey
 eksperimen
 Sumber-sumber sekunder                                                           

   Alasan menggunakan sumber-sumber sekunder antara lain :

 Ketelitian
 Relevansi

2.5 Proposal Bisnis

Proposal bisnis adalah bentuk pengajuan yang dibuat oleh seorang pengusaha tentang
rencana usaha atau bisnis yang akan dilakukan. Proposal tersebut diajukan kepada pihak lain
untuk meyakinkan pihak tersebut agar memberikan dukungan terhadap rencana usaha yang
dibuat. Dukungan tersebut dapat berupa dana, izin, atau persetujuan. Ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan dalam cara membuat kata pengantar dan latar belakang untuk proposal
bisnis agar apa yang diinginkan dapat tercapai. Kamu wajib membuatnya dengan isi dan
format yang bagus dan memikat. Selain itu, proposal tersebut juga harus ditujukan kepada
pihak-pihak terkait seperti instansi, perusahaan, atau lembaga terkait untuk melakukan
negosiasi dan presentasi yang meyakinkan.

A. Fungsi Proposal Bisnis


Proposal bisnis memiliki manfaat yang penting untuk seseorang yang akan
menjalankan sebuah usaha. Sebelum melakukan keperluan tersebut, seorang
pengusaha harus mampu membuat dan mengemas proposal dengan baik. Sayangnya
tidak semua orang dapat membuat proposal yang efektif untuk membangun
kerjasama bisnis, permohonan dana, dan perijinan. Proposal tersebut akan
menentukan bagaimana lembaga donor atau klien yang dituju mampu menangkap
rencana, ide, dan program yang diusulkan. Oleh sebab itu pastikan untuk membuat
proposal yang mampu ‘menjual’ ide rencana usaha Kamu. Selain itu, Kamu juga
harus mampu memasarkan proposal bisnis tersebut kepada siapa saja yang menjadi
target untuk memberi dukungan terhadap bisnis Kamu. Tahap ini sendiri juga tidak
mudah. Kamu harus memiliki keahlian untuk mempengaruhi klien atau orang lain
agar dapat menerima dan memiliki sudut pandang yang sama dengan Kamu.
Memiliki proposal bisnis menawarkan beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
 Untuk mendirikan bisnis mulai dari skala kecil hingga besar
 Untuk mendaftarkan tender dari instansi pemerintah atau swasta
 Untuk pengajuan kredit kepada bank
 Untuk mendapatkan sponsor usaha
 Untuk mendapatkan investor bisnis
B. Unsur Proposal Bisnis
Ketika seseorang membuat proposal bisnis, Kamu tentu sudah berniat agar proposal
tersebut elegan, menarik, dan pantas mendapatkan dukungan. Jadi tujuan Kamu
untuk pengadaan dana akan lebih mudah untuk direalisasikan. Untuk membuat
proposal bisnis yang benar dan sesuai tujuan, perlu ada unsur-unsur yang harus ada di
setiap proposal tersebut meliputi
 Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab perkenalan. Di bagian ini, Kamu akan menguraikan
latar belakang usaha, visi misi, serta gambaran usaha yang dijalankan,
termasuk kondisi pasar saat ini.
 Profil Usaha
Bagian ini berisi uraian singkat tentang jenis bisnis yang dijalankan,
termasuk model bisnisnya. Selain itu, Kamu juga perlu mencantumkan nama
perusahaan dan lokasi bisnis. Pastikan lokasi tersebut sudah masuk di Google
Map sehingga gambaran lokasinya lebih jelas.
 Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan wajib memiliki struktur organisasi masing-masing baik
yang berdiri sendiri maupun system yang memiliki kerjasama antara pemilik
dengan karyawan. Jika perusahaan memiliki system manajerial
keorganisasian, Kamu dapat menyebutkan mulai dari manajer, pemilik usaha,
HRD, marketing, dll
 Produk
Produk menjadi roh suatu usaha. Jika tidak ada produk yang dijual, tentu saja
Kamu tidak bisa menjalankan bisnis. Di bagian ini, sebutkan jenis produk
yang diproduksi, bagaimana proses pembuatannya, dan keunggulan produk.
 Target Pasar
Di bagian ini, sebutkan siapa saja target pasar produk tersebut meliputi
daerah pemasaran, kalangan, and rentang usia yang disasar.
 Promosi dan Pemasaran
Bagian ini menjelaskan mengenai strategi pemasaran yang dilakukan dan
cara promosinya
 Laporan Keuangan
Ada 3 hal yang perlu dicantumkan di bagian ini meliputi kebutuhan dana,
pengeluaran dana untuk usaha, dan perhitungan dana yang realistis serta
logis. Bila ada, Kamu dapat menambahkan perhitungan bagi hasil.
 Penutup
Bagian ini berisi kata terakhir untuk meyakinkan pihak lain atau investor
agar tertarik dengan bisnis Kamu. Ini juga menjadi tempat untuk menuliskan
harapan dari proposal bisnis tersebut dan mengucapkan terimakasih karena
sudah bersedia membaca proposal Kamu
 Lampiran
Informasi pendukung untuk proposal tersebut meliputi biodata pemilik
usaha, surat ijin usaha, surat perjanjian usaha, sertifikat pelatihan, sertifikat
usaha, atau dokumen pendukung lainnya.
2.6 Checklist 7’C

1) Completeness dan Conciseness


a. Mencakup – keseluruhan , dibutuhkan fakta yang lengkap dan sesuai dengan tujuan
laporan, untuk menjawab seluruh pertanyaan pembaca.
b.  Mencakup apa, mengapa, kpaan, dimana, siapa dan bagaimana, yang tepat dengan
tujuan penulisan dan pembaca.
c. Harus dapat menyajikan uraian dengan figur-figur yang lengkap sesuai dengan yang
diminta.
d. Sususnlah laporan yang mencakup hal yang penting saja sesuai dengan tujuan dan
keperluan pembaca.
e. Hindari penulisan yang terlalu panjang, ungkapan usang, perulangan yang tidak perlu,
dan penggunaan artikel yang berlebihan.
f. Nyatakan faktor yang menguntungkan dan merugikan yang berpengaruh terhadap
situasi yang anda laporan
g. Masukkan kata pembuka dan bagian tambahan lainnya
2) Concreteness, Conviction, Objectivity.
a. Gunakan kata dan angka yang spesifik, karena hal ini akan lebih memperjelas dan
meyakinkan laporan anda.
b. Nyatakan sumber informasi dalam pendahuluan, batang tubuh atau apendiks.
c. Dapat menjamin bahwa sumber tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
d. Dalam mengutip, mengungkapkan, atau meringkas sesuatu hal anda harus
objektif.
e.  Pertimbangkan denga hati-hati dasar dari kesimpulan anda.
f. Hindari penulisan yang bersifat emosional
g. Nyatakan fakta yang jujur.
h. Gunakan kata benda konkret sebagai subjek kalimat.
i. Lebih baik menggunakan kalimat aktif daripada kalimat pasif.
j. Hindari pengandaian yang akan memberikan gagasan yang berlawanan fakta.
k. Buat kesimpulan dengan fakta yang cukup.
3) Considereration dan Courtesy
Terapkan suatu keterpaduan yang serasi dalam penelitian anda. Pilih susunan
perencanaan anda secara induktif atau deduktif, untuk mendapatkan reaksi yang efektif
dari pembaca Susunan topik yang ada dalam laporan batang tubuh pembaca setelah
mempertimbangkan kepentingan pembaca. Sesuaikan gaya penulisan dan formalitas
laporan dengan keinginan pembaca, anda dapat memilih satu dari beberapa pilihan
berikut:
a. Dapat digunakan gaya informal, sama seperti pada surat dan memo.
b. Pada laporan yang lebih panjang dan formal uang ditunjukkan pada ternama, staf
pemerintah dan lainnya,dapat digunakan gaya impersonal.
c. Dalam hal ini anada tidak menyebutkan diri anda sendiri.
d. Pada laporan yang lebih formal anda dapat menyebutkan anda sebgai penulis, dan
asisten anda sebagai staf peneliti, atua lainnya.
e. Tulislah hal –hal yang tidak menyenangkan secara bijaksana dan sopan.
f. Tulislah laporan tersebut dengan sopan, dan bijaksana.
g. Buatlah rekomendasi, berdasarkan hasil kesimpulan yang logis, yang didapat dari
fakta yang telah disajikan.
h. Hilangkan pendapat pribadi anda.
i. Buat laporan semenarik mungkin dan mudah dibaca, dengan menggunakan
judul,tabel,grafik, gambar dan alat bantu.
j. Jika terdapat suatu keputusan yang mempunyai kriteria yang hampir sama dengan
alternatif lain.
4) Clarity
Ungkapkan pernyataan anda dengan jelas sehingga mudah dimengerti pembaca.
a. Masukkan definisi dengan menggunakan istilah teknis pada bagian pendahuluan,
batang tubuh atau apendiks.
b. Dalam membandingkan figur gunakan presentasi, rangking, rasio. Bila terdapat
angka pecahan lebih baik dibulatkan agar lebih dimengerti.
c. Gunakan bantuan grafik, chart, gambar dan lain-lain, bila hal itu membantu
penyajian data kuantitaf anda.
d. Sebelum menyajikan grafik sebaiknya didiskusikan secara ringkas.
e. Gunakan judul sebagai pedoman pembaca, dan harus berhubungan dengan isinya.
f. Gunakan kata-kata peralihan dan ungkapan-ungkapan untuk menghubungkan
kalimat dan ide.
g. Gunakan kalimat peralihan bila suatu bagian beralih atau berpindah pada bagian
lain.
5) Correctness
a. Periksalah kembali semua fakta, tata bahasa, dan hal lainnya.
b. Bedakan dengan jelas antara fakta, gagasan, kesimpulan seluruh teks dan bagian
akhir.
c. Teliti kembali penyusunan judul dan sub judul.
d. Tulis kesimpulan dengan teliti, dan tidak berlebihan.
e. Periksa lagi apakah laporan anda tersebut mempunyai kualitas yang baik dilihat
dari segi yang lainnya.
f. Periksa tata laporan itu, apakah cukup menarik?
g. Pada laporan yang panjang periksa kembali ketepatan semua bagian, kata
pengantar dan bagian perlengkapan lain.
h. Jangan memasukan bahan-bahan baru pada bagian akhir.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan bisnis adalah dokumen faktual dan objektif yang dipergunakan untuk
tujuan bisnis tertentu (Bovee dan Thill, 2002:476), sedangkan proposal bisnis
merupakan tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk melakukan suatu
kegiatan tertentu (Haryani, 2001:198). Laporan bisnis memiliki berbagai tujuan, seperti:
memonitor (mengendalikan operasi), membantu implementasi kebijakan dan prosedur,
memenuhi persyaratan legal, mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan untuk
klien, dijadikan pedoman bagi keputusan atas isu tertentu, dan memperoleh bisnis baru atau
pendanaan.Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi,
subjek, formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek
dan pelaksanaan pertemuan.

Anda mungkin juga menyukai