1. Stimulation
Guru akan menjelaskan inti dari materi yang disampikan melalui contoh kasus. Yaitu,
akan membuat para siswa merasa bingung sehingga akan mendorong mereka untuk
mencari tahu atau menyelidikinya sendiri untuk dapat memahami materi.
Untuk membantu para siswa agar dapat lebih mudah memahami materi. Kemudian
guru akan memberikan beberapa pertanyaan serta beberapa buku yang akan menjadi
panduan bagi para siswa. Hal ini untuk mempermudah dalam mencari jalan keluar atau
solusi dari masalah tersebut.
Problem Statement
Berdasarkan pertanyaan yang diberikan kepada para siswa. Guru mendorong para
siswa untuk dapat mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Dengan cara
melakukan identifikasi dan membuat hipotesis atau jawaban sementara untuk
pertanyaan tersebut.
3. Data Collection
Siswa harus mengumpulkan berbagai macam informasi yang di dapatkan dengan cara
membaca dan memahami literature, mengamati objek, wawancara dengan beberapa
narasumber. Melakukan uji coba yang nantinya data tersebut akan menentukan benar
tidaknya hipotesis yang dibuat.
Untuk dapat membuktikan bahwa hipotesis yang dibuatnya benar, maka para siswa
secara aktif akan berusaha untuk menemukan segala sesuatu yang berhubungan
dengan permasalahan yang dihadapinya. Untuk dapat mencari jalan keluar, siswa akan
menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya.
4. Data Processing
Semua data yang didapatkan dari berbagai macam sumber akan di olah dengan cara
melakukan klasifikasi atau pengelompokan. Dilakukan perhitungan dengan
menggunakan cara tertentu, sehingga data akan menjadi sebuah informasi yang
mudah dipahami oleh orang lain.
Data processing juga disebut sebagai tahap pengkodean atau kategorisasi. Yang
nantinya ini akan membentuk suatu konsep yang membuat para siswa memiliki
pengetahuan baru, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif jawaban atau jalan
keluar dari masalah yang dihadapinya. Namun sebelum benar-benar digunakan, data
processing perlu dilakukan pembuktian secara logis untuk menentuk layak tidaknya
untuk dijadikan jalan keluar.
5. Verification
Data yang telah di kategorisasikan selanjutnya akan melalui proses pembuktian untuk
menentukan benar atau tidaknya hipotesis. Selanjutnya, dibuat dengan apa yang yang
ditemukan dimana. Kemudian akan kembali dihubungkan dengan data processing.
6. Generalization
Hasil yang diperoleh dalam verifikasi akan dijadikan sebagai prinsip dasar dari
generalisasi. Dimana generalisasi disebut sebagai tahap akhir untuk menarik
kesimpulan yang dijadikan sebagai prinsip utama. Sehingga, dapat digunakan disemua
kejadian yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasinya terlebih dahulu.
Metode pembelajaran discovery learning akan membuat siswa berperan lebih aktif
pada saat mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, metode pembelajaran discovery
learning juga akan melatih kemampuan para siswa untuk memecahkan suatu
permasalahan
1. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya.
Perumusaannya harus jelas dan hilangkan pernyataan yang multi tafsir
2. Berdasarkan data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan
menganlisis data tersebut. Dalam hal ini bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang
diperlukan saja bimbingan lebih mengarah kepada langkah yang hendak dituju, melalui
pertanyaan-pertanyaan.
3. Siswa menyusun prakiraan dari hasil analisis yang dilakukannya
4. Bila dipandang perlu, prakiraan yang telah dibuat siswa tersebut hendaknya diperiksa oleh
guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga
akan menuju arah yang hendak dicapai.
5. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran prakiraan tersebut, maka verbalisasi
prakiraan sebaiknya disrahkan juga kepada siswa untuk menyusunnya. Disamping itu
perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100% kebenaran prakiraan.
6. Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan
atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
1. mengamati;
2. menanya;
3. mengumpulkan informasi;
4. mengasosiasi; dan
5. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
– aktivitas
– Pengolahan
informasi yang dikumpulkan Mengembangkan sikap
dari yang bersifat menambah jujur, teliti, disiplin, taat
keluasan dan kedalaman sampai
Mengasosiasikan/ aturan, kerja keras,
kepada pengolahan informasi
kemampuan menerapkan
yang bersifat mencari solusi dari
mengolah informasi prosedur dan kemampuan
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai berpikir induktif serta
kepada yang bertentangan deduktif dalam
menyimpulkan .
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan
Menyampaikan hasil pendapat dengan singkat
pengamatan, kesimpulan dan jelas, dan
Mengkomunikasikan berdasarkan hasil analisis secara mengembangkan
lisan, tertulis, atau media kemampuan berbahasa
lainnya yang baik dan benar
1. Untuk menuntaskan materi belajar, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif
2. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan heterogen
3. Jika dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka
diupayakan agar tiap kelompok berbaur
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan
Tujuan :
Menyampaikan tujuan
pelajaran yang ingin
1 Menyampaikan tujuan dan dicapai dan memotivasi
memotivasi siswa siswa belajar
Menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan
2 demonstrasi atau lewat
Menyajikan informasi bahan bacaan
Membimbing kelompok-
kelompok belajat pa da
4 Membimbing kelompok saat mereka mengerjakan
bekerja dan belajar tugas
Pembelajaran CTL memiliki tujuh langkah yang mana secara garis besar langkah-
langkah penerapatan CTL dalam kelas itu adalah sebagai berikut.
1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
Model CTL 2 :
3. Learning community (seluruh siswa berpartisipati dalam belajar kelompok dan individual, otok
berpikir dan tangan bekerja, mengerjakan berbagai kegiatan dan percobaan);
7. Authentic assessment (penilaian selama proses dan seusai pembelajaran harus dilakukan
secara objektif dan dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang benar-benar
mewakili kompetensi siswa).