Anda di halaman 1dari 59

NAMA : EDI SUCIPTO

TEMPAT/TGL LAHIR : JAKARTA, 17 JULI 1975


TEMPAT TUGAS : BIDANG PENYELAMATAN
STATUS : K2

PENUGASAN DALAM DAN LUAR NEGERI :


1.SATGAS PENANGGULANGAN TERORISME CBRN
(BNPT) 2008- 2019
2. TRAINER BNPT FOKUS COUNTER TERORISM CBRN
3. DRDC, SUFFIELD CANADA ( CANADIAN FORCE BASE)
2010
4. URBAN DISASTER FORUM, CHINA (2016)
5. NATIONAL FIRE AUTHORITY (NFA) FIJI 2017
PENGETAHUAN DAN ANCAMAN
BAHANYA KEBAKARAN AKIBAT
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini para peserta


diharapkan mengetahui dan memahami
tentang Pengetahuan Bahan Berbahaya dan
Beracun serta dampak akibat terhadap
personil dalam pelaksanaan operasi
pemadaman dan penyelamatan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Definisi Bahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).


2. Dasar Hukum
3. Bahan Kimia Berbahaya
4. MSDS
5. Cara penanganan B3 berdasarkan klasifikasi
I. DEFINISI

 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :


adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya
Sumber : PP 74 Tahun 2001
GAS – GAS DIMAMPATKAN
(COMPRESSED GASES)
KLASIFIKASI MENURUT PBB
ZAT CAIR MUDAH
BAHAN BERSIFAT MELEDAK MENYALA
(EXPLOSIVES)

BAHAN PADAT MUDAH


MENYALA / FLAMMABLE SOLID
BAHAN RADIOAKTIF

BAHAN
PENGOKSIDASI DAN
ORGANIK PEROXIDA
BAHAN KOROSIF

BAHAN BERACUN DAN


INFEKSI BAHAN
BERBAHAYA
LAINNYA
II. PERATURAN TERKAIT

 Undang Undang No.23 Tahun 2009 tentang Pengelolaan lingkungan Hidup


 Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan limbah Bahan
Berbahaya dan beracun
 Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 76 Tahun 2009 Tentang Pelaksanaan
pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
 Perda Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
III. BAHAN KIMIA BERBAHAYA
 Yang termasuk bahan berbahaya meliputi :
a. Bahan kimia beracun (toxic)
Bahan kimia yang menyebabkan bahaya kesakitan bila masuk ke dalam
tubuh
b. Bahan kimia korosif (corrosive)
Bahan kimia yang menyebabkan korosi terhadap logam maupun pada
tubuh
c. Bahan kimia mudah terbakar (flammable)
Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan
kebakaran
d. Bahan kimia peledak (explosive)
Bahan kimia yang karena reaksi kimia akan menghasilkan gas dan panas
sehingga menimbulkan ledakan
Sumber : PP 74 Tahun 2001
e. Bahan kimia oksidator (oksidator agents)
Bahan kimia penghasil oksigen yang menyebabkan kebakaran bahan lain

f. Bahan kimia reaktif air (water sensitizier substance)


Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan air dan mengeluarkan panas dan gas
g. Bahan kimia reaktif asam (acid sensitive subtance)
Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan asam menghasilkan racun
h. Bahan kimia gas bertekanan (compressed gases)
Bahan kimia gas yang disimpan dalam tanki bertekanan tinggi
i. Bahan kimia radio aktif (radio active subtance)
Bahan kimia yang memancarkan sinar radio aktif
j. Harmful material
Bahan kimia yang bila terhisap, tertekan atau terserap lewat kulit,
berakibat efek kesehatan secara terbatas
Sumber Informasi
B3
NFPA
704

Digunakan
untuk
mengingatkan
akan potensi
bahaya
kimia,fisika,
api dan bahaya
khusus
Nama B3/Nama dagang
Nama B3 (Komposisi,
No.CAS/No.UN)

Kata Peringatan

Informasi tindakan penanganan

Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
NFPA FIRE DIAMONDS & GHS SYMBOLS
SAFETY DATA SHEETS (SDS)

MUDAH TERBAKAR

4
KESEHATAN 3 3 REAKTIVITAS

OX

CATATAN KHUSUS

NFPA (National Fire Protection Association) 704 atau NFPA


Diamond adalah standar untuk Identifikasi bahan berbahaya
dan tanggap darurat. Tanda-tanda ini bisa ditemukan pada
Drum, tangki gas, kendaraan yang mengangkut bahan kimia,
dan pintu gudang yang berisi Bahan kimia tertentu. Tujuan
utama simbol adalah agar dengan cepat menunjukkan kepada
responden pertama bahwa bahaya Disajikan oleh zat yang ada.
Namun, simbol / label sangat berguna bagi siapa saja, terutama
Seorang petugas, yang menangani bahan kimia
SIFAT TERBAKAR

4 - gas yang sangat mudah terbakar dan


cairan yang sangat mudah menguap
3 - menyala pada temperatur normal
2 - menyala jika dipanaskan
1 - harus dipanaskan supaya bisa terbakar
0 - tidak bisa terbakar
18
Reaktifitas

4 - mungkin meledak pada temperatur normal,


kosongkan daerah jika bahan terkena api
3 - guncangan yang kuat atau panas yang tinggi
dapat meledak, gunakan monitor dari belakang
penghalang yang tahan ledakan
2 - mungkin ada perubahan kimia yang hebat,
gunakan arus slang dari jarak jauh
1 - tidak stabil jika dipanaskan, hati-hati
0 - biasanya stabil
20
SHIPPING PAPER ( LEMBAR PENGIRIMAN )

• Nama dan alamat pengirim


• Nama dan alamat pemesan
• Nama kendaraan pengiriman yang tepat
• Kelas bahaya B3
• Jumlah keseluruhan
• Tipe kemasan
• Sertifikasi dari pengirim bahwa
pengiriman telah
• dipersiapkan dengan benar
NOMOR UN
 Nomor UN (UN numbers) atau UN ID adalah
nomor terdiri dari 4 angka/digit yang
mengidentifikasi bahan berbahaya dan
beracun dalam jaringan perhubungan
internasional.
 Sejumlah bahan berbahaya mempunyai
nomor UN sendiri.
 Nomor UN berkisar dari UN0001 sampai
UN3506, ditetapkan oleh PBB melalui
"Komisi Ahli Transportasi Bahan Berbahaya"
(Committee of Experts on the Transport of
Dangerous Goods).
LANJUTAN
 Nomor-nomor itu dipublikasikan sebagai
bagian dari "Rekomendasi transportasi
bahan berbahaya" (Recommendations on
the Transport of Dangerous Goods), yang
juga dikenal sebagai Orange Book ("Buku
Oranye").
 Tidak ada nomor UN untuk bahan tidak
berbahaya. Bahan tidak berbahaya tidak
diberi nomor UN.
CONTOH PENGGUNAAN UN NUMBER
Kode tindakan darurat, yang biasa dikenal dengan
"Hazchem Code" adalah alat komunikasi yang sangat
sederhana dan efektif untuk memungkinkan personil
mengetahui sekaligus tindakan pencegahan atau
tindakan apa yang diperlukan untuk menghadapi
keadaan darurat seperti tumpahan, kebocoran atau
kebakaran.
CONTOH HAZCHEM
PLAKAT HAZCHEM
FOR FIRE-FIGHTING
RESPONSE:

1 Jets / Coarse Spray


2 Fog / Fine Spray
3 Foam
4 Dry Agent
CONTOH MATERIAL DENGAN KODE: 3YE
 3 memberikan makna bahwa dalam penanganan jika terjadi
kebakaran harus menggunakan media pemadaman jenis
FOAM atau BUSA.
 Y memberikan informasi bahwa cairan jika tumpah harus
ditangani dengan ”WADAH” dan tidak boleh dialirkan.
 Y juga memberikan informasi bahwa jika terjadi kebakaran,
maka petugas wajib menggunakan SCBA, kecuali jika tidak
terbakar.
 E memberikan makna bahwa diperlukan tindakan evakuasi
terhadap orang ataupun penduduk disekitar kejadian

• Jika ada V dalam kode tersebut,


maka menunjukkan bahwa bahan
tersebut sangan membahayakan
(cenderung dapat meledak)
MSDS
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

 Sifat – sifat penting


 Kegunaan dan Aplikasi
 Bahaya terhadap Kesehatan
 Perlindumgan Diri Petugas
 Pertolongan Pertama
 Bahaya Kebakaran dan Peledakan
 Pemadaman Kebakaran
 Petunjuk Penyimpanan dan Penangananya
 Penanganan Spill/Tumpahan dan leaks/Kebocoran
 Pemeriksaan Kesehatan
PENDAHULUAN

 Administrasi Keselamatan Pipa dan Bahan


Berbahaya Departemen Luar Negeri Amerika
Serikat (PHMSA) telah merilis aplikasi mobile
andalan dari Emergency Response Guidebook
2020 (ERG)
 ERG seluler akan mempermudah penanggap
darurat pertama negara untuk segera
menemukan informasi yang mereka butuhkan
untuk mengelola insiden
 Ada empat pilihan
pencarian pada
menu utama di
layar utama
aplikasi ERG 2020.
 Nama Bahan
 Nomor Identifikasi
PBB (UN Number)
 Gambar dari
Placard
 Nomor Petunjuk
(Guide Number)
PENCARIAN MENURUT NAMA ATAU UN"

 Ketik Nomor Identifikasi PBB (UN Number) atau


Nama Pengiriman materi ke dalam kotak
pencarian
 Pilih materi yang benar dari daftar hasil untuk
melihat Panduan terkait. •
 (Initial Isolation and Protective Action Distance)
Isolasi Awal dan Tindakan Protektif Tabel jarak
jauh (jika ada) akan ditampilkan di sisi kanan
Halaman Panduan. Geser ke kiri untuk melihat
tabel.
PENCARIAN DENGAN GAMBAR
 Akan menampilkan kelompok plakat.
 Geser ke kiri untuk melihat gambar Mobil Rail.
 Geser lebih jauh ke kiri untuk melihat gambar Mobil
Truk Trailer.
 Gesek ke atas atau bawah untuk melihat semua
gambar.
 Pilih gambar untuk Panduan terkait.
Gambar ini hanya boleh digunakan sebagai a ACUAN
TERAKHIR jika bahan berbahaya tidak dapat diidentifikasi
dengan dokumen pengiriman, nomor plakat, atau nomor
panel jingga (aranye).
• Mengklik pada lokasi Tempat Tumpahan
• Menekan pengaturan Wind Direction
EFEK BURUK ZAT KIMIA PADA MANUSIA

 Efek suatu bahan kimia:


 Efek lokal (terbatas hanya pada bidang kontak)
 Efek sistemik (substansi diabsorpsi memasuki sirkulasi
darah dan terbawa ke berbagai organ tubuh)

41
JALUR PEMAPARAN ZAT KIMIA KE DALAM TUBUH

Jalur Pemaparan
 B3 dapat menyebabkan kerusakan pada
manusia atau makluk hidup lainnya melalui Inhalasi
berbagai jalur pemaparan:
 Absorbsi dermal (penetrasi melalui Ingesti
kulit/dermal) Absorpsi
 Inhalasi (absorpsi melalui paru-paru) dermal
 Ingesti (absorpsi melalui pencernaan)
 Bentuk pemaparan yang paling sering melalui
inhalasi dan dermal, sedangkan keracunan
paling sering terjadi melalui pemaparan oral
(ingesti)

42
 Dermatitis alergik merupakan suatu tipe penyakit kulit
akibat sensitivitas tinggi terhadap bahan kimia  gejalanya
antara lain gatal-gatal, bengkak, melepuh.
 Dermatitis alergik terjadi akibat kontak berulang, misalnya
kontak dengan:
 Kromium (misalnya yang terkandung dalam kulit samak)

 Kobalt (terkandung dalam detergen, pigmen pewarna),


dan
 Nikel (benda berlapis nikel seperti anting, kunci, koin,
peralatan).

43
BAJU PROTEKSI KIMIA
• Pilihan tipe
tergantung pada
bahaya, tugas yang
harus dilakukan dan
pelatihan responder
• PPE harus benar
yang digunakan untuk
insiden yang
bersangkutan

44
TIPE BAJU PROTEKSI
• Sekali Pakai
• Bisa Digunakan Kembali
• Non-Encapsulating (Tidak Kedap Udara)
• Encapsulating (Kedap Udara)
• Pelindung panas
• Karbon Aktif
• Beragam Materi

45
SETELAN LEVEL A

• Benar-benar Kedap Udara


• Kain Baju Kedap Udara dan Tahan Air
• Alat Pernapasan sudah menyatu dengan
setelan (Self-Contained Breathing
Apparatus - SCBA)

20
SETELAN LEVEL B

• Tidak benar-benar kedap udara


• Bahan Baju tahan air
• Digunakan dengan SCBA

48
SETELAN LEVEL C

• Tidak benar-benar kedap udara


• Bahan baju anti air
• Digunakan dengan Respirator
Pemurni Udara (APR)

49
SARUNG TANGAN

Sarung
Sarung Tangan
Tangan Butyl
Nitrile

50
SEPATU BOT/PELINDUNG SEPATU

40
SEPATU BOT

41
TIPE PPE UNTUK BIOLOGI

49
TAHAPAN PROSES RESPONSE
1. Tahap Perencanaan dan Kesiapsiagaan (Pra-Insiden)

Pada Tahap ini dilaksanakan kegiatan penilaian ancaman/resiko,


yaitu: melaksanakan maping (Iventarisasi) dan monitoring,
lokasi atau yang mengkaji bahan bahan berbahaya. Selanjutnya
dalam hal terdapat hasil penilaian yang mengarah pada
kemungkinan terjadinya kecelakaan industri, kelalaian manusia dan
serangan teroris menggunakan bahan bahan berbahaya
bekerjasama dengan Otoritas Kesehatan Nasional dan Pemerintah
Daerah yang wilayahnya kemungkinan menjadi sasaran serangan
teroris yang menggunakan bahan bahan berbahaya.
a. Melaksanakan penyiapan dan pensiagaan petugas medis dan
rumah sakit;
b. Penyebaran informasi kepada masyarakat yang berpotensi
terkena dampak bahaya dari bahan bahan berbahaya akibat
kecelakaan industri, kelalaian manusia dan serangan teroris;
d. Membangun tempat/lokasi-lokasi pertolongan medis darurat,
triage, dan fasilitas dekontaminasi.
2. Tahap Respons/Intervensi

Tahap Respons/Intervensi bahan bahan berbahaya dimulai setelah diterima


informasi terjadinya kecelakaan industri, kelalaian manusia serangan teroris
yang melibatkan bahan bahan berbahaya telah terjadi atau berpotensi akan
segera terjadi, dilanjutkan dengan aktivasi dan mengarahkan kegiatan petugas
sesuai dengan SOP masing-masing satuan kerja. Untuk melakukan tindakan
awal di TKP serta kegiatan intervensi bahan bahan berbahaya untuk
- meminimalisir dampak bahaya ancaman paparan dan kontaminasi.
- Tim Reaksi Cepat Penilai Situasi dari segera melakukan penilaian
situasi,melaksanakan perlindungan terhadap bahan bahan berbahaya,
pengendalian situasi di lokasi TKP insiden bahan bahan berbahaya,
- manajemen korban insiden KBRN,
- komunikasi serta menentukan dan meminta bantuan tambahan sumber
daya disesuaikan dengan jenis insiden yang terjadi.
3 TAHAP PENGENDALIAN SITUASI
Pada tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan antara lain melakukan
penentuan daerah operasi kegiatan penanggulangan kondisi krisis,
menetapkan, menjaga dan mengawasi perimeter keamanan,
perimeter keselamatan dan perimeter daerah bahaya
(hot zone, warm zone, dan cold zone), menetralisir korban/pelaku
terorisme, menolong dan mengendalikan korban dan materiil yang
telah terkontaminasi dan melaksanakan proses dekontaminasi..
4. TAHAP PENGAKHIRAN
Pada tahap ini titik berat kegiatan dialihkan dari kegiatan Gulkonsis yang
dipimpin oleh Otoritas Penanggulangan Terorisme menjadi kegiatan
manajemen konsekuensi yang dipimpin oleh Otoritas Penanggulangan
Bencana dalam rangka pengembalian ke situasi normal
(recovery/stabilization) ke sebelum terjadinya insiden kecelakaan industri,
kelalaian manusia dan serangan terorisme menggunakan bahan bahan
berbahaya.. Termasuk di dalamnya kegiatan demobilisasi unsur-unsur
Gulkonsis yang telah selesai melaksanakan tugasnya, merestorasi
infrastruktur ke kondisi, termasuk pendisposalan korban meninggal,
pelaksanaan perawatan klinis lanjutan dan layanan rehabilitasi kesehatan dan
pemberian bantuan finansial pada korban yang terkena dampak dari insiden
kecelakaan industri, kelalaian manusia dan serangan terorisme
menggunakan bahan bahan berbahaya.
Peletaka
Zona n
Peralata
Deekon
Darurat
dengan
Panas n Selang Dekon
Saw Bukti
Shuffle
Horses Dengan
(Meja) Pit Ember Dekon,
Sealer Panas,
Penyempro Kantong
Sistim Bukti, 1A
t Sampa Container
Roller
dengan h
Papan
Sarung
Tangki
Tangan
Mandi Penyira
Kill Bucket
m&
Dekon(Ember
Kill Kill Sikat )
Bucke Bucke Jake
t t t
Bilas Tangk
i
Pembila
s&
Sikat
Kill Kill
Bucke Bucke Celana
t t Tempat Level
panjang
A
Meja Sepatu
Table
Dengan Dengan
Bot
gunting, Gunting, Kill
Mangkuk Mangkuk, Buck
BVM, BVM, et
Sponge, Sponge. Ba
ngku Korido
r
Jalur Jalur Korban Jalur Masu
Korban Tak Mampu Setelan k
Jalur Level Papan
Mampu Berjalan Karbon
A Kendal
Berjalan Aktif i untuk
masuk

Tempat
Tempat
Zona respirator
Sarung
Tangan
Katun

Anda mungkin juga menyukai