MODUL 5
PEMILIHAN METODE MENGAJAR
&
MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
Mustika (859404876)
Mariana (859405126)
Dahlina (859404883)
UPBJJ MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT sebab atas segala rahmat, Karunia,
serta taufik dan hidayat-Nya, makalah mengenai “Pemilihan Metode Mengajar,
Dan Media Pembelajaran” dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini.
A. LATAR BELAKANG
1. Pemilihan Metode Mengajar (Modul 5)
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam
kegiatan pembelajran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam
upaya membentuk kemampuan siswa di perlukan adanya suatu metode yang
efektif. Penggunaannya metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya
interaksi antara siswa dengan siswa maupuan antara siswa dengan guru sehingga
proses pembelajaran dapat di lakukan secara maksimal.
Pemilihan metode mengajar harus mempertimbangkan dan mengacu
pada pengembangan kemampuan siswa yang memiliki kemampuan berfikir
ilmiah, kreatif dan inovatif. Di samping itu, pembelajaran harus di kondisikan
pada pembelajaran yang bersifat problematic yang memungkinkan siswa belajar
secara mandiri maupun kelompok. Untuk memilih suatu metode mengajar perlu
memperhatikan beberapa hal seperti, hakikat dan faktor-faktor dalam pemilihan
metode mengajar, jenis-jenis metode mengajar, dan hubungan pengalaman belajar
dengan metode mengajar.
Suatu proses pembelajaran agar dapat berhasil dengan baik harus
memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dari semua pihak, baik dari pihak
siswa, guru, orang tua siswa, lingkungan sekolah, maupun pemerintah. Guru
diharapkan dapat memilih metode yang baik dan tepat di antaranya metode
ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demokrasi, metode
eksperimen, metode karya wisata, dan metode pemecahan masalah, sehingga
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan berhasil dengan baik.
Akan tetapi masih ada sebagian guru sekolah dasar yang mengajar secara klasik
yang hanya dengan menggunakan satu metode saja
2. Media Pembelajaran (Modul 6)
Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan
dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang di sampaikan oleh sumber pesan
(guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut
dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya. Pemahaman
terhadap konsep media pembelajaran tidak teratas hanya kepada peralatan
(hardware), tetapi yang lebih utami yaitu peasan atau informasi (software) yang di
sajikan melalui peralatan tersebut.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan Menumbuhkan
Kebermaknaan belajar di mana para siswa akan lebih tertarik, merasa senang, dan
termotivasi untuk belajar, serta menumbuhkan rasa ingin tahu (curiosity) terhadap
sesuatu yang dipelajarinya. pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media
pembelajaran harus dijadikan bagian intergral dari keseluruhan proses
pembelajaran itu sendiri. Dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan
kompetensi yang ingin dicapai dan bahan ajar, tidak di perkenankan
menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian
siswa semata. Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses belajar sehingga
diharapakn dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengurangi
verbalisme (salah penafsiran).
Seiring dengan perkembangan teknologi, keterbatasan yang dimiliki oleh
media pembelajaran berbasis cetak dapat diminimalisir, salah satunya dengan
memanfaatkan teknologi augmented reality. Teknologi ini dapat menggabungkan
dunia virtual dan dunia nyata secara real time jika ditunjang dengan perangkat
teknologi seperti komputer, tablet, maupun smartphone. Dengan didukung oleh
perangkat yang memadai seperti smartphone dan teknologi augmented reality,
media pembelajaran berbasis cetak tidak hanya dapat menampilkan objek secara
dua dimensi di atas kertas, tetapi juga secara tiga dimensi, video, maupun suara.
Peningkatan perkembangan teknologi akan diikuti oleh peningkatan
pengguna perangkat teknologi, seperti penggunaan tablet dan smartphone. Hal ini
tercermin pada meningkatnya pengguna gadget terutama di Indonesia dari tahun
ke tahun. Yahoo! dan Mindshare mengumumkan hasil riset mereka pada tahun
2013 bahwa terdapat sekitar 41,3 juta orang Indonesia yang menggunakan gadget
dan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Tetapi, mayoritas
penggunaan perangkat tersebut digunakan untuk kegiatan hiburan seperti sosial
media, game, dan akses internet sedangkan penggunaan dalam bidang pendidikan
sangat terbatas. Hal ini sangat disayangkan, mengingat penggunaan teknologi
dalam pembelajaran menjadi salah satu prinsip pembelajaran pada Kurikulum
2013 yang telah digunakan oleh sebagian sekolah di Indonesia.
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa
dalam belajar. Sumber-sumber tersebut dapat berupa pesan atau informasi, orang,
bahan-bahan, alat/perlengkapan, teknik/metode, dan lingkungan. Pemanfaatan
Lingkungan sebagai sumber belajar memiliki nilai-nilai yang sangat berharga
yang dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran. Lingkungan dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa. Agar penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan perencanaan,
pelaksanaan, dan tindaklanjut. Dalam langkah-langkah tersebut, guru dan siswa
terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi
tanggung jawab bersama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan Hakikat Metode Mengajar ?
2. Jelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Mengajar ?
3. Jelaskan Hubungan Pengalaman Belajar Dengan Metode Mengajar ?
4. Jelaskan Hakikat Dan Fungsi Media Pembelajaran ?
5. Jelaskan Jenis-Jenis Karakteristik Media Pembelajaran ?
6. Jelaskan Langkah-Langkah Penggunaan Dan Perawatan Media
Pembelajaran ?
7. Berikan Contoh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran ?
C. TUJUAN
1. Untuk Dapat Mengetahui Hakikat metode mengajar.
2. Untuk Dapat Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode Mengajar.
3. Untuk Dapat Mengetahui Hubungan Pengalaman Belajar Dengan Metode
Mengajar.
4. Untuk Dapat Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Media Pembelajaran.
5. Untuk Dapat Mengetahui Jenis-Jenis Karakteristik Media Pembelajaran.
6. Untuk Dapat Mengetahui Langkah-Langkah Penggunaan Dan Perawatan
Media Pembelajaran.
7. Untuk Dapat Mengetahui Contoh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media
Pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
MODUL 5
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE
MENGAJAR
B. METODE DISKUSI
Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta),
kelompok sedang (8-12 peserta), dan kelompok besar (13-40 peserta) ataupun
diskusi kelas. Diskusi pada kelompok kecil lebih efektif disbanding dengan
kelompok besar atau kelas.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam metode diskusi lebih banyak sebagai pembimbing,
fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi
lebih efektif.
2. Prosedur
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelompok membutuhkan waktu yang relatif
banyak banyak.
Pertama, merumuskan masalah.
Kedua, mengidentifikasi masalah.
Ketiga, menganalisis masalah.
Keempat, menyusun laporan.
Kelima, mempresentasikan hasil diskusikelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang dibimbing oleh guru.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Kelompok
Kemampuan guru yang perlu disiapkan:
a. Mampu merumuskan permasalahan.
b. Mampu membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah.
c. Mampu mengelompokkan siswa sesuai kebutuhan.
d. Mampu mengelola pembelajaran.
e. Menguasai permasalahan yan didiskusikan.
Kondisi siswa yang perlu diperhatikan:
a. Memiliki motivasi.
b. Mampu melaksanakan diskusi.
c. Mampu menerapkan belajar bersama
d. Mampu mengeluarkan isi pendapat.
e. Mampu menghargai pendapat orang lain.
4. Keunggulan
a. Bertukar pikiran.
b. Menghayati permasalahan.
c. Merangsang siswa untuk berpendapat.
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab.
e. Membina kemampuan bicara.
f. Belajar memahami pendapat orang lain.
g. Memberikan kesmpatan belajar.
5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu banyak.
b. Apabila siswa tidak memahami permasalahan maka diskusi tidak efektif.
c. Materi pelajaran menjadi luas.
d. Yang aktif hanya siswa tertentu saja.
C. METODE SIMULASI
Proses pembelajaran menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan
benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan yang bersifat pura-pura.
Ada beberapa jenis model simulasi diantaranya:
1. Bermain peran (role playing)
2. Sosiodrama
3. Permainan simulasi
1. Karakterisktik Metode Simulasi
Metode ini banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn, Pendidikan
Agama dan pendidikan apresiasi. Pembinaan kemampuan bekerja sama,
komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan
dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
2. Prosedur
a. Menetapkan topic simulasi yang diarahkan guru.
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas.
c. Diawali dengan petunjuk guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang
dimainkan.
d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat
dilakukan dengan diskusi.
e. Kesimpulan dan saran bagi kegiatan simulasi.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan
peran.
b. Mampu memberikan ilustrasi.
c. Mampu menguasai pesanyang dimaksud.
d. Mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan siswa.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Kondisi, minat, perhatian danmotivasi siswa.
b. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.
c. Kemampuian dasar berkomunikasi dan berperan.
4. Keunggulan
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya.
b. Aktivitas siswa cukup tinggi sehingga terlibat langsung dalam
pembelajaran.
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial.
d. Dapat membina hubungan personal yang positif.
e. Dapat membangkitkan imajinasi.
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.
5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu yang banyak.
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
c. Memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga tidak efektif.
D. METODE DEMONSTRASI
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menjakikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarainya secara proses. Salah satu
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi adalah posisi siswa
seluruhnya harus dapat memperhatikan objek yang akan didemonstrasikan.
F. METODE KARYAWISATA
Pembelajaran karya wisata (field trip) artinya aktivitas belajar siswa
dibawa ke luar kelas. Karya wisata lebih menitikberatkan pada pelajaran yang
relatif jauh dari kelas/sekolah untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan
dengan topik bahasan yang bersifat umum.
1. Karakteristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan
masyarakat, dilaksanakan di luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas
siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran merupakan salah satu
implementasi dari pembelajaran berbasis kontekstual.
2. Prosedur
a. Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa.
b. Mempelajari topik karya wisata.
c. Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh.
d. Melaksanakan kegiatan.
e. Menilai kegiatan.
f. Melaporkan hasil kegiatan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya wisata
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu mengidentifikasi objek karya wisata.
b. Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa.
c. Mampu menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
d. Mampu mengontrol, memfasilitasi, menilai kegiatan karya wisata.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata.
b. Mampu menyusun laporan.
c. Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok.
d. Mampu menggunakan alat yang diperkukan.
4. Keunggulan
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman
nyata.
b. Dapat menumbuhkan rasa senang.
c. Memberikan masukan terhadap program sekolah.
d. Mendekatkan siswa dengan lingkungan.
5. Kelemahan
a. Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak.
b. Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas
siswa.
c. Akan banyak menggunakan biaya.
d. Jika tidak dikontrol, maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari
pada belajarnya.
G. METODE PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak
digunakan dalam pembelajaran karena metode ini merupakan metode mengajar
yang banyak mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi..
1. Karakteristik
Metode ini sesuai jika digunakan pada siswaSekolah Dasar. Cenderung
pendekatan induktif yang digunakan dalam proses pembelajaran pemecahan
masalah.
2. Prosedur
a. Merumuskan dan mebatasi masalah.
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan.
c. Mengumpulkan data atau menolah data.
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan.
e. Merumuskan kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan.
b. Menguasai konsep yang di problem solving-kan.
c. Mampu mengelola kelas.
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran secara efektif.
e. Mampu memberikan penilaian secara proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Memiliki motivasi.
b. Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah.
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras.
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik.
4. Keunggulan
a. Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
c. Mempelajari bahan pelajaran yang aktual.
d. Jika dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan
sosial siswa.
e. Mengoptimalkan kemampuan siswa.
5. Kelemahan
a. Waktu yang digunakan relatif lama.
b. Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis.
c. Memerlukan bimbingan dari guru.
KEGIATAN BELAJAR 3
HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR DENGAN METODE
MENGAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1
Contoh media ini seperti film, telavisi, diagram, bahan tercetak, computer
dan instruktur.
Dalam system pembelajaran modern saat ini , siswa tidak hanya berperan
sebagai komunikan atau penerims peasan , bisa saja siswa bertindak sebagai
komunikator atau penyampai pesan.
Dalam kondisi seperti itu maka terjadi apa yang disebut dengan
komunikasi dua arah ( multi way traffic communication ) .
Menurut Berlo (1960 ) , komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan
adanya area of experience atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur
pesan dengan penerima pesan.
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting , yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya
(massage / software )
1. Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila siswa turut aktif dalam
pembelajaran tersebut.
2. Rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seorang melalui indra menunjukan
komposisi sebagai berikut :
6% = penciuman, 6% = sentuhan , 13% = pendengaran, 75% = penglihatan.
3. Temuan penelitian lain nya menunjukan bahwa pengetahuan yang dapat
diingat seseorang, antara lain bergantung melalui indra apa ia memperoleh
ilmu pengetahuan.
B. Media Audio
Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya
dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette), CD
audio dan program radio.
Beberapa pertimbangan menggunakan media audio, diantaranya adalah :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah
mempunyai kemampuan berpikir abstrak
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding
media yang lainnya
3. Karena sifatnya yang auditif diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara
visual, sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan
perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
C. Media Audiovisual
Merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang
dengar. Contohnya program video/televisi pendidikan, video/televisi
instruksional, program slide suara (sound slide), dan program CD interaktif.
KEGIATAN BELAJAR 3
PEMILIHAN, PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MEDIA
PEMBELAJARAN SEDERHANA
A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk
hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur – unsur biotik dan biotik
(makhluk hidup), abiotic (benda mati), dan budaya manusia. Jalinan hubungan
antara manusia dengan lingkungan tidak hanya ditentukan oleh jenis dan jumlah
makhluk hidup dan benda mati, melainkan juga oleh budaya manusia itu sendiri.
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa dalam
belajar.
B. Nilai Lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang
dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Nilai-nilai
yang kita peroleh dari lingkungan, yaitu memperkaya wawasan siswa, kegiatan
belajar lebih menyenangkan, belajar akan lebih bermakna, aktivitas siswa lebih
meningkat dan memungkinkan terjadinya pembentukan pribadi siswa.
C. Jenis lingkungan
Jenis lingkungan bisa berupa lingkungan sosial yang mempelajari ilmu
sosial kemanusiaan maupun lingkungan fisik ( lingkungan alam ) ini adalah segala
sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah,
bebatuan), tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai, iklim, suhu udara.
Lingkungan social sangat tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosia dan
kemanusiaan. Lingkungan social ini berkenaan dengan interaksi siswa dalam
kehidupan bermasyarakat, misalnya dalam hal-hal berikut ini.
1. Mempelajari organisasi-organisasi social yang ada di masyarakat sekitar
sekolah (Karang Taruna, Pepabri).
2. Mengenal adat istiadat, kebiasaan, dan mata pencaharian penduduk
sekitar.
3. Mempelajari kebudayaan termasuk keseniaan yang ada disekitar sekolah.
4. Mempelajarai struktur pemerintahan setempat (RT.RW,
desa/Kelurahan,kecamatan).
5. Mengenal kehidupan beragam dan sistem nilai yang dianut penduduk
sekitar.
a. Metode Ceramah
b. Metode Diskusi
c. Metode Simulasi
d. Metode Demonstrasi
e. Metode Eksperimen
f. Metode Karyawisata
g. Metode Pemecahan Masalah
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajarn yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media
pembelajaran harus dijadikan bagian intergral dari keseluruhan proses
pembeljaran itu sendiri. Dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan /
kompetensi yang di capai dan bahan ajar, tidak di perkenangkan menggunakan
hanya sekedar untuk permainan atau memancing perharian siswa semata
Media pembelajaran mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda
antara satu dan lainnya.
Karakteristik tersebut dikelompokan disesuaikan dengan jenis dan juga
penggunannya dalam proses kbm.
a. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat
unsur unsur berupa bentuk, garis, tekstur dsb
b. Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Isi pesan media ini
diterima melalui indra pendengaran atau telinga
c. Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual ia dapat
menampilkan unsur verbal dan juga suara. Artinya ia dapat didengar dan
dilihat secara bersamaan
d. Multimedia adalah media yang merangsang semuda indra dalam satu kegiatan
pembelajaran.
B. SARAN
Dalam mengajar banyak metode yang dapat digunakan secara bevariasi
serta dapat menggunakan media pembelajaran agar tidak menimbulkan
kejenuhan dan kebosanan pada siswa saat belajar. Untuk itu, sebaiknya kita perlu
memilih dan menetukan metode dan media pembelajaran apa yang cocok untuk
kita gunakan sesuai dengan kondisi guru, situasi, tujuan, serta peserta didik itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anita,Sri W, dkk, 2019. Strategi Pembelajaran di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka