Anda di halaman 1dari 39

STRATEGI PEMBELAJARAN

MODUL 5
PEMILIHAN METODE MENGAJAR
&
MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :

Mustika (859404876)

Mariana (859405126)

Rosmiah amman (859404994)

Saruni Fitri (859405015)

Dahlina (859404883)

UPBJJ MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT sebab atas segala rahmat, Karunia,
serta taufik dan hidayat-Nya, makalah mengenai “Pemilihan Metode Mengajar,
Dan Media Pembelajaran” dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan


manfaat dan edukasi mengenai Pemilihan Metode Mengajar Dan Media
Pembelajaran Namun, tidak dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah ini dapat
diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat. Kami juga yakin bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca untuk menjadikan makalah
ini lebih baik ke depannya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Pemilihan Metode Mengajar (Modul 5)
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam
kegiatan pembelajran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam
upaya membentuk kemampuan siswa di perlukan adanya suatu metode yang
efektif. Penggunaannya metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya
interaksi antara siswa dengan siswa maupuan antara siswa dengan guru sehingga
proses pembelajaran dapat di lakukan secara maksimal.
Pemilihan metode mengajar harus mempertimbangkan dan mengacu
pada pengembangan kemampuan siswa yang memiliki kemampuan berfikir
ilmiah, kreatif dan inovatif. Di samping itu, pembelajaran harus di kondisikan
pada pembelajaran yang bersifat problematic yang memungkinkan siswa belajar
secara mandiri maupun kelompok. Untuk memilih suatu metode mengajar perlu
memperhatikan beberapa hal seperti, hakikat dan faktor-faktor dalam pemilihan
metode mengajar, jenis-jenis metode mengajar, dan hubungan pengalaman belajar
dengan metode mengajar.
Suatu proses pembelajaran agar dapat berhasil dengan baik harus
memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dari semua pihak, baik dari pihak
siswa, guru, orang tua siswa, lingkungan sekolah, maupun pemerintah. Guru
diharapkan dapat memilih metode yang baik dan tepat di antaranya metode
ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demokrasi, metode
eksperimen, metode karya wisata, dan metode pemecahan masalah, sehingga
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan berhasil dengan baik.
Akan tetapi masih ada sebagian guru sekolah dasar yang mengajar secara klasik
yang hanya dengan menggunakan satu metode saja
2. Media Pembelajaran (Modul 6)
Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan
dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang di sampaikan oleh sumber pesan
(guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut
dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya. Pemahaman
terhadap konsep media pembelajaran tidak teratas hanya kepada peralatan
(hardware), tetapi yang lebih utami yaitu peasan atau informasi (software) yang di
sajikan melalui peralatan tersebut.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan Menumbuhkan
Kebermaknaan belajar di mana para siswa akan lebih tertarik, merasa senang, dan
termotivasi untuk belajar, serta menumbuhkan rasa ingin tahu (curiosity) terhadap
sesuatu yang dipelajarinya. pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media
pembelajaran harus dijadikan bagian intergral dari keseluruhan proses
pembelajaran itu sendiri. Dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan
kompetensi yang ingin dicapai dan bahan ajar, tidak di perkenankan
menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian
siswa semata. Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses belajar sehingga
diharapakn dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengurangi
verbalisme (salah penafsiran).
Seiring dengan perkembangan teknologi, keterbatasan yang dimiliki oleh
media pembelajaran berbasis cetak dapat diminimalisir, salah satunya dengan
memanfaatkan teknologi augmented reality. Teknologi ini dapat menggabungkan
dunia virtual dan dunia nyata secara real time jika ditunjang dengan perangkat
teknologi seperti komputer, tablet, maupun smartphone. Dengan didukung oleh
perangkat yang memadai seperti smartphone dan teknologi augmented reality,
media pembelajaran berbasis cetak tidak hanya dapat menampilkan objek secara
dua dimensi di atas kertas, tetapi juga secara tiga dimensi, video, maupun suara.
Peningkatan perkembangan teknologi akan diikuti oleh peningkatan
pengguna perangkat teknologi, seperti penggunaan tablet dan smartphone. Hal ini
tercermin pada meningkatnya pengguna gadget terutama di Indonesia dari tahun
ke tahun. Yahoo! dan Mindshare mengumumkan hasil riset mereka pada tahun
2013 bahwa terdapat sekitar 41,3 juta orang Indonesia yang menggunakan gadget
dan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Tetapi, mayoritas
penggunaan perangkat tersebut digunakan untuk kegiatan hiburan seperti sosial
media, game, dan akses internet sedangkan penggunaan dalam bidang pendidikan
sangat terbatas. Hal ini sangat disayangkan, mengingat penggunaan teknologi
dalam pembelajaran menjadi salah satu prinsip pembelajaran pada Kurikulum
2013 yang telah digunakan oleh sebagian sekolah di Indonesia.
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa
dalam belajar. Sumber-sumber tersebut dapat berupa pesan atau informasi, orang,
bahan-bahan, alat/perlengkapan, teknik/metode, dan lingkungan. Pemanfaatan
Lingkungan sebagai sumber belajar memiliki nilai-nilai yang sangat berharga
yang dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran. Lingkungan dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa. Agar penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan perencanaan,
pelaksanaan, dan tindaklanjut. Dalam langkah-langkah tersebut, guru dan siswa
terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi
tanggung jawab bersama.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan Hakikat Metode Mengajar ?
2. Jelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Mengajar ?
3. Jelaskan Hubungan Pengalaman Belajar Dengan Metode Mengajar ?
4. Jelaskan Hakikat Dan Fungsi Media Pembelajaran ?
5. Jelaskan Jenis-Jenis Karakteristik Media Pembelajaran ?
6. Jelaskan Langkah-Langkah Penggunaan Dan Perawatan Media
Pembelajaran ?
7. Berikan Contoh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran ?
C. TUJUAN
1. Untuk Dapat Mengetahui Hakikat metode mengajar.
2. Untuk Dapat Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode Mengajar.
3. Untuk Dapat Mengetahui Hubungan Pengalaman Belajar Dengan Metode
Mengajar.
4. Untuk Dapat Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Media Pembelajaran.
5. Untuk Dapat Mengetahui Jenis-Jenis Karakteristik Media Pembelajaran.
6. Untuk Dapat Mengetahui Langkah-Langkah Penggunaan Dan Perawatan
Media Pembelajaran.
7. Untuk Dapat Mengetahui Contoh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media
Pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
MODUL 5

KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE
MENGAJAR

Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan yang bantyak


melibatkan aktivitas siswa dan aktivitas guru. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut, diperlukan suatu metode yang fungsinya sebagai alternatif
cara dalam mencapai tujuan tersebut. Metode yang digunakan harus bervariasi
shingga tidak menimbulkan kejenuhan aktivitas dalam proses pembelajaran.

A. HAKIKAT METODE MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN


Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan
dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran
maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan suatu metode
atau cara mengajar yang efektif.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
mengajar, diantaranya :
1. Harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh
terhadap materi pelajaran
2. Harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang
kreatif dalam aspek seni
3. Harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
4. Harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu
5. Harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topic
permasalahan
6. Harus memungkinkan siswa mampu menyimak
7. Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri
8. Harus memungkinkan siswa untuk bekerja secara kerja sama
9. Harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi
prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membuat
kompetensi siswa
2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran

B. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


PEMILIHAN METODE MENGAJAR
1. Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang
diharapkan dapat diketahui, disikapi, dan/atau dilakukan siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran.
Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga
pendidikan, misalnya SD, SMP, SMA, SMK, dan seterusnya.
Tujuan bidang studi adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata
pelajaran atau suatu bidang studi, sedangkan tujuan pembelajaran adalah tujuan
yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan tertentu.
Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan
kompetensi siswa, mari kita kaji kembali tujuan pembelajaran berdasarkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotor.
a. Kognitif
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisi
5) Sintesis
b. Afektif
1) Penerimaan
2) Partisipasi
3) Penilain dan Penentuan Sikap
c. Psikomotor
1) Persepsi
2) Kesiapan
3) Gerakan terbimbing
4) Gerakan terbiasa
5) Gerakan yang kompleks
2. Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Beberapa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran terdiri dari :
a. Aspek Konsep (concept)
Meripakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian,
atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan tertentu.
b. Aspek Fakta (fact)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa yang lalu, dat-data yang dimiliki esensi objek dan waktu
c. Aspek Prinsip (principle)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan,
dalil, hokum, ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh.
d. Aspek Nilai (value)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek
perilaku yang baik dan buruk
e. Aspek Keterampilan Intelektual (intellectual skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan
pembentukan kemampuan menyelesaikan persoalan atau permasalahan
f. Aspek Keterampilan Psikomotor (psychomotor skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan
pembentukan kemampuan fisik
3. Waktu yang digunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu
yang tersedia dalam pelajaran.
4. Faktor Siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek
kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan
siswa. Guru harus bias mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan
harus mengatur tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar.
5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa
pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistematik. Guru tidak akan
memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat
belajar yang beragam jika di sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar
yang lengkap.

C. PENTINGNYA METODE MENGAJAR DALAM MENCAPAI


TUJUAN PEMBELAJARA MAUPUN MEMBENTUK KEMAMPUAN
SISWA
Seperti telah dikemukakan terdahulu bahwa metode mengajar memiliki
keterkaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran. keterkaiatan tersebut dapat
dilihat dari gambar perilaku maupun kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
selama dan setelah jam pelajaran dengan cara yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut.
Misalnya pada mata pelajaran IPS di kelas 4 topik yang berkaitan dengan
sistem sosial, kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai adalah mampu
menganalisis masyarakat sebagai sistem sosial. Berikut ini terlihat hubungan
antara tujuan dengan metode pembelajaran yang dianggap dapat mencapai tujuan.
Tujuan Pembelajaran / Kompetensi Alternatif Kegiatan
Mampu menjelaskan aturan yang - Siswa mendengar penjelasan guru
berlaku disekolah dan dirumah tentang aturan-aturan disekolah dan
dirumah
- Siswa melakukan Tanya jawab
dengan guru tentang aturan
disekolah dirumah

Rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar di atas dapat


dicapai melalui alternatif kegiatan berikut ini.
1. Siswa tersebut mendengar penjelasan guru tentang aturan-aturan di sekolah
dan di rumah, dan
2. Siswa tersebut melaksanakan kegiatan tanya jawab tentang aturan-aturan di
sekolah dan di rumah.
Dengan demikian, alternatif metode mengajar untuk mencapai tujuan
tersebut cenderung akan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dalam kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan secara
khusus, artinya guru dapat memilih sendiri metode mengajar mana yang dianggap
sesuai dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun pembentukan
kemampuan siswa. Di samping itu, guru juga harus memahami karakteristik
metode mengajar yang akan dipilih sekaligus memahami dampak kemampuan
dari metode tersebut.
KEGIATAN BELAJAR 2

JENIS-JENIS METODE MENGAJAR

Metode mengajar merupakan cara yang digunakan gurudalam


membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dan
proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar meiliki
karakteristik yang berbeda dalam membentuk pengalaman belajar siswa, tetapi
satu dengan yang lainnya saling menunjang.

A. METODE CERAMAH (LECTURE)


Metode ceramah mertupakan cara penyajianbahan atau penyampaian
bahan pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyampaiannya, metode
ceramah sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi,
dan menyimpulkan. Ceramah yang baik adalah ceramah bervariasi. Dalam
memberikan ceramah hendaknya substansi atau materi tersusun.
1. Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan
lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep
sederhana. Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah
siswa yang relative banyak.
2. Prosedur Metode Ceramah
Pertama, menyajikan bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
Kedua, melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran yang sedang dipelajari .
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
Kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru:
a. Menguasai teknik-teknik ceramahyang dapat membangkitkan motivasi
siswa
b. Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai
c. Menguasai materi pelajaran
d. Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
e. Menguasai seluruh aktivitas siswa dalam kelas
Yang perlu diperhatikan dengan kondisi siswa saat metode ceramah:
a. Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang
dijelaskan
b. Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang
akan dipejari
c. Memiliki Susana emosional untuk mendukung pelajaran.
4. Keunggulan
a. Waktu dan biaya lebih ekonomis
b. Target jumlah siswa akan lebih banyak
c. Bahan pelajaran sudah dipilih
d. Apabila dalam pembelajaran belum dikuasai sebagian siswa maka guru
akan mudah untuk memberi tugas.
5. Kelemahan
a. Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat
yang baik.
b. Kemungkinan menimbulkan verbalisme.
c. Sangat kurang memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi.
d. Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran.
e. Materi pelajaran lebih cenderung pada spek ingatan.
f. Prosespembelajaran ada dalam otoritas guru.

B. METODE DISKUSI
Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta),
kelompok sedang (8-12 peserta), dan kelompok besar (13-40 peserta) ataupun
diskusi kelas. Diskusi pada kelompok kecil lebih efektif disbanding dengan
kelompok besar atau kelas.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam metode diskusi lebih banyak sebagai pembimbing,
fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi
lebih efektif.
2. Prosedur
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelompok membutuhkan waktu yang relatif
banyak banyak.
Pertama, merumuskan masalah.
Kedua, mengidentifikasi masalah.
Ketiga, menganalisis masalah.
Keempat, menyusun laporan.
Kelima, mempresentasikan hasil diskusikelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang dibimbing oleh guru.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Kelompok
Kemampuan guru yang perlu disiapkan:
a. Mampu merumuskan permasalahan.
b. Mampu membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah.
c. Mampu mengelompokkan siswa sesuai kebutuhan.
d. Mampu mengelola pembelajaran.
e. Menguasai permasalahan yan didiskusikan.
Kondisi siswa yang perlu diperhatikan:
a. Memiliki motivasi.
b. Mampu melaksanakan diskusi.
c. Mampu menerapkan belajar bersama
d. Mampu mengeluarkan isi pendapat.
e. Mampu menghargai pendapat orang lain.
4. Keunggulan
a. Bertukar pikiran.
b. Menghayati permasalahan.
c. Merangsang siswa untuk berpendapat.
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab.
e. Membina kemampuan bicara.
f. Belajar memahami pendapat orang lain.
g. Memberikan kesmpatan belajar.
5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu banyak.
b. Apabila siswa tidak memahami permasalahan maka diskusi tidak efektif.
c. Materi pelajaran menjadi luas.
d. Yang aktif hanya siswa tertentu saja.

C. METODE SIMULASI
Proses pembelajaran menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan
benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan yang bersifat pura-pura.
Ada beberapa jenis model simulasi diantaranya:
1. Bermain peran (role playing)
2. Sosiodrama
3. Permainan simulasi
1. Karakterisktik Metode Simulasi
Metode ini banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn, Pendidikan
Agama dan pendidikan apresiasi. Pembinaan kemampuan bekerja sama,
komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan
dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
2. Prosedur
a. Menetapkan topic simulasi yang diarahkan guru.
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas.
c. Diawali dengan petunjuk guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang
dimainkan.
d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat
dilakukan dengan diskusi.
e. Kesimpulan dan saran bagi kegiatan simulasi.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan
peran.
b. Mampu memberikan ilustrasi.
c. Mampu menguasai pesanyang dimaksud.
d. Mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan siswa.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Kondisi, minat, perhatian danmotivasi siswa.
b. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.
c. Kemampuian dasar berkomunikasi dan berperan.
4. Keunggulan
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya.
b. Aktivitas siswa cukup tinggi sehingga terlibat langsung dalam
pembelajaran.
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial.
d. Dapat membina hubungan personal yang positif.
e. Dapat membangkitkan imajinasi.
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.
5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu yang banyak.
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
c. Memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga tidak efektif.

D. METODE DEMONSTRASI
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menjakikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarainya secara proses. Salah satu
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi adalah posisi siswa
seluruhnya harus dapat memperhatikan objek yang akan didemonstrasikan.

Demonstrasi semata-mata digunakan untuk:

1. Mengongkretkan suatu konsep yang abstrak.


2. Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat.
3. Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa diguanakan.
4. Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur.
1. Karakteristik
Metode mengajar demonstrasi juga identik dengan metode mengajar
modeling. Selain guru yang akan menjadi model juga dapat mendatangkan
nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi pelajaran, dengan
syarat harus menguasai bahan materi yang didemonstrasikan, serta
mengutamakan aktivitas siswa untuk melakukan demonstrasi tersebut. Dalam
demonstrasi cenderung bahan dan situasi yang digunakan dalah objek
sebenarnya.
2. Prosedur
a. Menyiapkan alat bantu yang akan digunakan.
b. Memberikan penjelasan tentang topic yang akan didemonstrasikan.
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari
siswa.
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, atau latihan) terhadap hasil demonstrasi.
e. Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan:
a. Mampu secara proses dalam melaksanakan demontrasi materi yang
dipraktikkan.
b. Mampu membgelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh.
c. Mampu menggunakan alat bantu .
d. Mampu melaksanakan penilaian proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatiakn:
a. Siswa memiliki motivasi.
b. Memahami tujuan yang akan didemonstrasikan.
c. Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan.
d. Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang akan digunakan.
4. Keunggulan
a. Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai objek sebenarnya.
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu.
c. Dapat melakukan pekerjaan berdasakan proses yang sistematis.
d. Dapat mengetahui hubungan yang structural.
e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
5. Kelemahan
a. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja.
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak teratur maka demonstrasi
tidak efektif.
c. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.
d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam melakukan praktik yang
didemonstrasikan.
E. METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian
materinya melalui percobaan. Eksperimen dimaksudkan bahwa guru dan siswa
mencoba megerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil pekerjaannya.
Eksperimen dapat dilakukan secara individu atau kelompok dalam laboratorium
atau di luar kelas.
1. Karakteristik
Selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi
pembelajaran ini adalah mencobakan suatu objek. Untuk mendukung efektivitas
dan efisiensi pembelajaran eksperimen diperluykan adanya pedoman
pembelajaran untuk siswa.
2. Prosedur
a. Menyiapkan alat bantu.
b. Petunjuk harus dilaksanakan.
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja disusun
secara sistematis.
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan
diskusi, tanya jawab atau tugas.
e. Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu membingbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen.
b. Menguasai konsep yang dieksperimenkan.
c. Mampu mengelola kelas.
d. Mampu menicptakan kondisi yang efektif.
e. Mampu memberikan penilaian secara proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Memiliki motivasi.
b. Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen.
c. Memiliki sikap yang teku, teliti dan kerja keras.
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik.
4. Keunggulan
a. Mebnagkitkan rasa ingin tahu.
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa.
c. Membuat pembelajaran bersifat actual.
d. Membuat kebiasaan kelompok maupun individu.
5. Kelemahan
a. Memerlukan alat dan biaya.
b. Memerlukan waktu relatif lama.
c. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas ekperimen.
d. Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen.

F. METODE KARYAWISATA
Pembelajaran karya wisata (field trip) artinya aktivitas belajar siswa
dibawa ke luar kelas. Karya wisata lebih menitikberatkan pada pelajaran yang
relatif jauh dari kelas/sekolah untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan
dengan topik bahasan yang bersifat umum.
1. Karakteristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan
masyarakat, dilaksanakan di luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas
siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran merupakan salah satu
implementasi dari pembelajaran berbasis kontekstual.
2. Prosedur
a. Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa.
b. Mempelajari topik karya wisata.
c. Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh.
d. Melaksanakan kegiatan.
e. Menilai kegiatan.
f. Melaporkan hasil kegiatan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya wisata
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu mengidentifikasi objek karya wisata.
b. Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa.
c. Mampu menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
d. Mampu mengontrol, memfasilitasi, menilai kegiatan karya wisata.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata.
b. Mampu menyusun laporan.
c. Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok.
d. Mampu menggunakan alat yang diperkukan.
4. Keunggulan
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman
nyata.
b. Dapat menumbuhkan rasa senang.
c. Memberikan masukan terhadap program sekolah.
d. Mendekatkan siswa dengan lingkungan.
5. Kelemahan
a. Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak.
b. Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas
siswa.
c. Akan banyak menggunakan biaya.
d. Jika tidak dikontrol, maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari
pada belajarnya.
G. METODE PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak
digunakan dalam pembelajaran karena metode ini merupakan metode mengajar
yang banyak mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi..
1. Karakteristik
Metode ini sesuai jika digunakan pada siswaSekolah Dasar. Cenderung
pendekatan induktif yang digunakan dalam proses pembelajaran pemecahan
masalah.
2. Prosedur
a. Merumuskan dan mebatasi masalah.
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan.
c. Mengumpulkan data atau menolah data.
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan.
e. Merumuskan kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah
Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan.
b. Menguasai konsep yang di problem solving-kan.
c. Mampu mengelola kelas.
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran secara efektif.
e. Mampu memberikan penilaian secara proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
a. Memiliki motivasi.
b. Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah.
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras.
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik.
4. Keunggulan
a. Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
c. Mempelajari bahan pelajaran yang aktual.
d. Jika dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan
sosial siswa.
e. Mengoptimalkan kemampuan siswa.
5. Kelemahan
a. Waktu yang digunakan relatif lama.
b. Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis.
c. Memerlukan bimbingan dari guru.
KEGIATAN BELAJAR 3
HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR DENGAN METODE
MENGAJAR

Pada hakikatnya anda perlu memahami apa dan bagaimana hubungan


antara pengalaman belajar (learning experinces) dengan metode mengajar. Dalam
mengidentifikasi hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar kita
perlu mengingat beberapa hakikat belajar itu sendiri.
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa
(behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampialnnya.
3. Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan
lingkungannya.
Apabila kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan,
diantaranya:
1. Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap
suatu objek
2. Belajar memerlukan motivasi
3. Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
4. Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
5. Belajar terjadi secara bertahap
6. Belajar pada dasarnya terjadi secara individual
Demikian pula dalam memperoleh pengalaman belajar perlu
pertimbangan kondisi-kondisi belajar, baik kondisi internal maupun eksternal.
Kemampuan siswa yang diharapkan dari lulusan khusunya Sekolah Dasar yaitu:
1. Mengenali kewajiban dan berperilaku berdasarkan agama
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri
3. Berpikir secara logis, kritis, dan kreatif
4. Menyenangi keindahan
5. Membiasakan hidup sehat
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air
Pengalaman belajar, seperti telah disebutkan di atas, merupakan proses
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mempermudah
pemahaman Anda dalam kegiatan belajar ini mari kita bahas uraian sebagai
berikut.
Pembelajaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan
berdasarkan atas pengalaman. Pengalaman siswa dalam pembelajaran dapat
berupa pengalaman intelektual, emosional, sosial dan fisik-motorik.
Sehingga hubungan pengalaman dengan metode mengajar dapat dilihat
dari gambaran karakteristik metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar itu
sendiri sebagai berikut:
1. Metode ceramah, pengalaman menyimak merupakan pengalaman yang
banyak diperoleh dari metode ceramah. Pengalaman ini bukan hanya
membentuk kemampuan siswa dalam mendengarkan, tetapi siswa dituntut
untuk memperoleh pengalaman mengkaji dan menganalisis dari hasil yang
diceramahkan
2. Metode diskusi, pengalaman yang diperoleh berkaitan dengan proses
penyelesaian masalah secara bersama-sama
3. Metode simulasi, pengalaman yang diperoleh antara lain pengalaman
berinteraksi, berkomunikasi alam kelompok, beermain peran, bekerja sama,
dan menilai proses kegiatan simulasi.
4. Metode demonstrasi, pengalama yang diperoleh adalah memperhatikan
proses atau prosedur yang sistematis, memperhatikan keterampilan secara
proses, dengan menggunakan alat atau bahan yang sebenarnya.
5. Metode eksperimen, pengalaman yang diperoleh adalah hampir sama dengan
yang diperoleh dalam demonstrasi tetapi dalam eksperimen selain
pengalaman demonstrasi juga akan diperoleh pengalaman membanding-
bandingkan dengan hasil eksperimen yang lain mendiskusikan bila ada
sesuatu secara proses
6. Metode karyawisata, pengalaman yang diperoleh adalah bersosialisasi,
bekerja sama, berinteraksi, mengamati dan menilai objek, memberikan
pengalaman nyata, belajar dengan rasa senang dan dekat dengan laut.
MODUL 6

KEGIATAN BELAJAR 1

HAKIKAT, FUNGSI, DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran pada hakikat nya merupakan saluran atau jembatan


dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yangdisampaikan oleh sumber pesan
(guru) kepada penerima pesan (murid) dengan maksud agar p;esan-pesan tersebut
dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuan nya.

Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran


komunikasi.Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jama dari kata
“ medium “ yang secara harfiah berarti “ perantara “ yaitu perantara sumber pesan
(asaurce) dengan penerima pesan (a receiver)

Contoh media ini seperti film, telavisi, diagram, bahan tercetak, computer
dan instruktur.

Pengertian media menurut beberapa para ahli sebagai berikut :

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan


pembelajaran ( Schram ,1977 )
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran seperti buku,
film, video, slide dan sebagainya (Brigss 1977 )
3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar , termasuk
teknologi perangkat keras nya ( NEA ,1969 )

Dalam system pembelajaran modern saat ini , siswa tidak hanya berperan
sebagai komunikan atau penerims peasan , bisa saja siswa bertindak sebagai
komunikator atau penyampai pesan.

Dalam kondisi seperti itu maka terjadi apa yang disebut dengan
komunikasi dua arah ( multi way traffic communication ) .
Menurut Berlo (1960 ) , komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan
adanya area of experience atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur
pesan dengan penerima pesan.

Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting , yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya
(massage / software )

Beberapa hasil kajian atau penelitian sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila siswa turut aktif dalam
pembelajaran tersebut.
2. Rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seorang melalui indra menunjukan
komposisi sebagai berikut :
6% = penciuman, 6% = sentuhan , 13% = pendengaran, 75% = penglihatan.
3. Temuan penelitian lain nya menunjukan bahwa pengetahuan yang dapat
diingat seseorang, antara lain bergantung melalui indra apa ia memperoleh
ilmu pengetahuan.

Fungsi utama media pembelajaran yaitu sebagai sarana bantu untuk


mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media
pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran itu sendiri. Dalam penggunaan nya harus relevan dengan tujuaqn /
kompetensi yang ingin dicapai dan bahan ajar, tidak diperkenankan
penggunaannya hanya sekedar untuk permainan atua memancing permainan siswa
semata.

Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses belajar sehingga diharapkan


dapat meningkatkan kualitas prosespembelajaran dan mengurangi verbalisme
(salah penafsiran)

Guru dapat lebih mrngefektifkan pencapaian kompetensi/tujuan


pembelajaran melalui penggunaan media secara oftimal, sebab media ini memiliki
nilai dan manfaat yang sangat menguntungkan diantaranya :
1. Membuat konkkret konsep-konsep yang abstrak
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke
dalam lingkungan belajar
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil
4. Memperlihatkan gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau lambat
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran dikelompokan kedalam 3 jenis yaitu :
A. Media Visual
Adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan. Media visual terdiri dari beberapa media diantaranya :
1. Media visual yang diproyeksikan (Projected Visual)
Adalah media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga
gambar atau tulisan tampak pada layar (screen).
Bisa bebrbentuk media proyeksi diam (still pictures) dan media proyeksi
gerak, misalnya gambar bergerak (motion pictures). Jenis alat proyeksi yang saat
ini bias digunakan untuk kegiatan pembelajaran diantaranya adalah:
a. Opaque Projection
Adalah proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan
gambar/huruf dari halaman buku atau majalah atau lembar kertas biasa.
b. OHP dan Slide projection
Dapat memproyrksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar
plastic yang tembus cahaya (transparan).
2. Media visual tidak diproyeksikan (Non Projected Visual)
a. Gambar fotografik
Termasuk ke dalam gambar diam atau mati (still pictures), misalnya gambar
tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya
dengan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Keuntungan yang dapat diperoleh yaitu :
1) Dapat menterjemahkan ide/gagagsan yang sifatnya abstrak menjadi
lebih realistik
2) Banyak tersedia dalam buku-buku (termasuk buku teks), majalah, surat
kabar, kalender, dll.
3) Mudah menggunakannya dan tidak memperlukan peralatan lain.
4) Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk
pengadaannya.
5) Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata
pelajaran/disiplin ilmu.
Keterbatasan media gambar fotografik yaitu :
a) Terkadang ukuran gambarnya terlalu kecil jika digunakan pada
suatu kelas yang memliki banyak siswa
b) Merupakan media 2 dimensi yang tidak bias menimbulkan kesan
gerak.
b. Grafis (Graphic)
Unsure-unsur yang terdapat pada media grafis adalah gambar dan tulisan.
Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan
melalui penggunaan kata-kata, angka, dan bentuk simbol (lambang).
Karakteristik media ini adalah sederhana, menarik perhatian, murah dan
mudah disimpan atau dipergunakan.
1) Grafik
Merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan data
kuantitatif yang akurat dan mudah untuk dimengerti.
a) Grafik batang
Merupakan jenis yang paling sederhana dan mudah dibuat.
b) Grafik pictorial
Adalah bentuk grafik dimana jumlah data yang dipertunjukkannya
dalam bentuk gambar-gambar.
c) Grafik lingkaran
Digunakan untuk memperlihatkan bagian-bagian dari keseluruhan
dalam bentuk lingkaran.
d) Grafik garis
Adalah grafik yang paling teliti dan akurat dari semua jenis grafik,
terutama dalam menghubungkan dua rangkaian data.
2) Bagan (Chart)
Biasanya dirancang unruk menggambarkan atau menunjukkan suatu
idea tau gagasan melalui garis, simbol, dan kata-kata singkat.
Fungsi utama dari bagan adalah menunjukkan hubungan, perbandingan,
perkembangan, klasifikasi, dan organisasi.
a) Bagan Pohon (Tree Chart)
Jenis bagan ini digunakan untuk menjelaskan bahwa sesuatu dapat
diuraikan menjadi berbagai bagian yang saling berkaitan, misalnya
tentang silsilah raja-raja Mataram.
b) Bagan Arus (Flowchart)
Bagan ini untuk menjelaskan atau mempertunjukkan suatu fungsi,
hubungan atau suatu proses.
c) Bagan Tabel
Merupakan daftar nama-nama yang disusun secara berurutan untuk
memperbandingkan secara kronologis, misalnya table yang
menunjukkan tentang garis waktu.
d) Bagan Organisasi
Menggambarkan struktur suatu organisasi, misalnya struktur
organisai badan pemerintah.
3) Diagram
Merupakan suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan tentang tata kerja dari suatu benda, terutama dengan
garis-garis.
4) Poster
Merupakan kombinasi visual yang terdiri atas gambar pesan/tulisan,
biasanya menggunakan warna yang mencolok. Poster dapat digunakan
sebagai pemberitahuan/informasi, peringatan, penggugah selera,
memotivasi, peringatan atau menangkap perhatian siswa yang walaupun
dilihat sekilas namun mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam
ingatannya.
5) Kartun (Cartoon)
Merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan atau situasi yang dirancang untuk membentuk opini
siswa.
c. Media 3 Dimensi
1) Media Realia
Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi
memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa (Direct
Experience). Contohnya tumbuhan, binatang.
2) Model
Adalah media dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat (solid model),
model penampang (cutaway model), model susun (build-up model),
model kerja (working model), model mock-up dan diaroma.

B. Media Audio
Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya
dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette), CD
audio dan program radio.
Beberapa pertimbangan menggunakan media audio, diantaranya adalah :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah
mempunyai kemampuan berpikir abstrak
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding
media yang lainnya
3. Karena sifatnya yang auditif diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara
visual, sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan
perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
C. Media Audiovisual
Merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang
dengar. Contohnya program video/televisi pendidikan, video/televisi
instruksional, program slide suara (sound slide), dan program CD interaktif.
KEGIATAN BELAJAR 3
PEMILIHAN, PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MEDIA
PEMBELAJARAN SEDERHANA

Media pembelajaran sederhana dalam hal ini dimaksudkan sebagai jenis-


jenis media yang mudah dibuat, bahan-bahannya mudah diperoleh, mudah
digunakan serta harganya relatif tidak terlalu mahal ( murah ).
A. Pemilihan Media Pembelajaran ( Media Selection )
Kegiatan pemilihan media pembelajaran ini merupakan bagian tak
terpisahkan dari keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran. Terdapat
tiga hal utama dalam permilihan media pembelajaran, yaitu :
1. Tujuan Pemilihan Media Pembelajaran
Tujuan pemilihan ini sangat berkaitan dengan kemampuan anda dalam
menguasai berbagai jenis media pembelajaran beserta karakteristiknya.
2. Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari
segi kendalanya, cara pembuatannya maupun cara penggunaannya.
3. Alternatif Media Pembelajaran yang Dapat Dipilih
Memilih media pada dasarnya merupakan proses mengambil atau
menentukan keputusan dari berbagai pilihan ( alternatif ) yang ada. Faktor
pemilihan media pembelajaran yang tepat, yaitu :
a. Rencana pembelajaran
Media yang dipilih disesuaikan dengan rencana pembelajaran dan
kurikulum yang berlaku.
b. Sasaran belajar
Maksud sasaran belajar ini adalah siswa yang menerima informasi /
pesan melalui media pembelajaran.
c. Tingkat keterbacaan media ( reliability )
Maksudnya media pembelajaran tersebut memenuhi syarat – syarat
teknis seperti kejelasan gambar, huruf dan pengaturan warna.
d. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi tempat atau ruangan untuk kegiatan belajar mengajar
dan keadaan siswa
e. Objektivitas
Pemilihan media tidak didasari oleh kesenangan pribadi ( subjektif ).
B. Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam media
pembelajaran, yaitu :
1. Penggunaan Media Grafis
a. Cara menggunakan grafik
Tujuan utama penggunaan grafik adalah untuk menunjukkan suatu
perbandingan dengan cepat, namun sederhana.
b. Cara menggunakan bagan dan diagram
Bagan memiliki format yang beragam disesuaikan dengan tujuan dan
karakteristik bahan ajar yang disajikan.
c. Cara menggunakan poster
Poster yang baik sifatnya harus dinamis, sederhana, menarik perhatian
dan tidak rumit.
d. Cara menggunakan kartun
Kartun (cartoon) merupakan media pembelajaran yang cukup unik untuk
menyampaikan pesan atau gagasan yang terkait dengan bahan ajar
kepada para siswa.
2. Penggunaan Media Tiga Dimensi
Media model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata yang
terdiri dari : Model padat (solid model), Model penampang (cutaway model),
Model susun (build model), Model kerja (working model), Mock-up,
Diorama.
C. Pemeliharaan Media Pembelajaran
Cara pemeliharaan media pembelajaran agar awet dan dapat digunakan
lama misalnya memberi bingkai pada media grafis atau menyediakan ruangan
khusus untuk penyimpanan media.
KEGIATAN BELAJAR 4
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk
hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur – unsur biotik dan biotik
(makhluk hidup), abiotic (benda mati), dan budaya manusia. Jalinan hubungan
antara manusia dengan lingkungan tidak hanya ditentukan oleh jenis dan jumlah
makhluk hidup dan benda mati, melainkan juga oleh budaya manusia itu sendiri.
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa dalam
belajar.

B. Nilai Lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang
dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Nilai-nilai
yang kita peroleh dari lingkungan, yaitu memperkaya wawasan siswa, kegiatan
belajar lebih menyenangkan, belajar akan lebih bermakna, aktivitas siswa lebih
meningkat dan memungkinkan terjadinya pembentukan pribadi siswa.

C. Jenis lingkungan
Jenis lingkungan bisa berupa lingkungan sosial yang mempelajari ilmu
sosial kemanusiaan maupun lingkungan fisik ( lingkungan alam ) ini adalah segala
sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah,
bebatuan), tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai, iklim, suhu udara.
Lingkungan social sangat tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosia dan
kemanusiaan. Lingkungan social ini berkenaan dengan interaksi siswa dalam
kehidupan bermasyarakat, misalnya dalam hal-hal berikut ini.
1. Mempelajari organisasi-organisasi social yang ada di masyarakat sekitar
sekolah (Karang Taruna, Pepabri).
2. Mengenal adat istiadat, kebiasaan, dan mata pencaharian penduduk
sekitar.
3. Mempelajari kebudayaan termasuk keseniaan yang ada disekitar sekolah.
4. Mempelajarai struktur pemerintahan setempat (RT.RW,
desa/Kelurahan,kecamatan).
5. Mengenal kehidupan beragam dan sistem nilai yang dianut penduduk
sekitar.

D. Teknik Menggunakan Lingkungan


Dua teknik pemanfaatan lingkungan, yaitu :
1. Membawa kelas ke dalam lingkungan dengan cara, antara lain :
Kegiatan karyawisata (fieldrip), Kegiatan perkemahan (school camping),
kegiatan survey, Melakukan praktik kerja, Mengadakan proyek pelayanan
kepada masyarakat (social service).
2. Membawa lingkungan ke sekolah
Dapat dilakukan dengan cara mengundang manusia (narasumber) untuk
berbicara di depan kelas, contohnya bidan, dokter, polisi dll.
E. Prosedur Pemanfaatan Lingkungan
Prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar dapat ditempuh melalui kegiatan dengan membawa siswa
kelingkungan seperti survey, karyawisata, berkemah di alam terbuka, praktik
lapangan, dan pelayanan kepada masyarakat atau dengan membawa
lingkungan ke dalam kelas/sekolah, seperti pemanfaatan narasumber yang ada
di masyarakat untuk berbicara di sekolah. Agar penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan perencanaan,
pelaksanaan dan tindakan aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan
tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa
dapat belajar seluas-luasnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
efektif

Ada beberapa macam metode yang dapat digunakan Yaitu:

a. Metode Ceramah
b. Metode Diskusi
c. Metode Simulasi
d. Metode Demonstrasi
e. Metode Eksperimen
f. Metode Karyawisata
g. Metode Pemecahan Masalah
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajarn yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media
pembelajaran harus dijadikan bagian intergral dari keseluruhan proses
pembeljaran itu sendiri. Dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan /
kompetensi yang di capai dan bahan ajar, tidak di perkenangkan menggunakan
hanya sekedar untuk permainan atau memancing perharian siswa semata
Media pembelajaran mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda
antara satu dan lainnya.
Karakteristik tersebut dikelompokan disesuaikan dengan jenis dan juga
penggunannya dalam proses kbm.

a. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat
unsur unsur berupa bentuk, garis, tekstur dsb
b. Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Isi pesan media ini
diterima melalui indra pendengaran atau telinga
c. Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual ia dapat
menampilkan unsur verbal dan juga suara. Artinya ia dapat didengar dan
dilihat secara bersamaan
d. Multimedia adalah media yang merangsang semuda indra dalam satu kegiatan
pembelajaran.

B. SARAN
Dalam mengajar banyak metode yang dapat digunakan secara bevariasi
serta dapat menggunakan media pembelajaran agar tidak menimbulkan
kejenuhan dan kebosanan pada siswa saat belajar. Untuk itu, sebaiknya kita perlu
memilih dan menetukan metode dan media pembelajaran apa yang cocok untuk
kita gunakan sesuai dengan kondisi guru, situasi, tujuan, serta peserta didik itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anita,Sri W, dkk, 2019. Strategi Pembelajaran di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai