Anda di halaman 1dari 46

BAB IV

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Wisuda Guna Raharja Denpasar

didirikan tiga puluh enam (36) tahun yang lalu yaitu tepatnya pada tanggal

30 November 1981. KSP Wisuda Guna Raharja pada awalnya merupakan

koperasi hasil gabungan antara koperasi binaan fakultas ekonomi uadayana

yang bernama “WISUDA” (Wiraswasta Teladan) dan “GUNA

RAHARJA” yang dibentuk oleh kelompok Tagura. Koperasi ini pada

awalnya dibagi menjadi dua unit usaha . Koperasi yang dibentuk

kelompok TAGURA menjadi Unit Usaha I , sedangankan koperasi binaan

Fakultas Ekonomi Udaya menjadi Unit Usaha II. Dalam

perkembangannya, Unit Uaha II hanya bertahan selama enam bulan, Uinit

Usaha II tetap berjalan. Pada akhirnya Badan Hukum dimanfaatkan oleh

Unit Usaha I yaitu kelompok TAGURA dengan tetap menggunakan nama

KSP WISUDA GUNA RAHARJA.

KSP Wisuda Guna Raharja pada awalnya broperasi di sebuah

ruangan di yayasan Swastiastu (sekarang Yayasan Insan Mandiri), selama

10 tahun KSP Wisuda Guna Raharja berkantor di yayasan Swastiastu , dan

kemudian berpindah ke sebuah bangunan lante tiga dijalan veteran. Karena

perkembangan dan demi mencari tempat yang lebih stategis KSP Wisuda
Guana Raharja membeli sebuah ruko di JL. Gunung agung 146/1

Denpasar. Dengan demikian semenjak Agustus 2008 operasional KSP

Wisuda Guna Raharja beroperasi dijalan Gunung Agung 146/1 sampai

dengan oktober 2016 KSP Wisuda Guna Raharja Berpindah menempati

gedung baru di Jalan Gunung Fujiama II B No 7 Denpasar. KSP Wisuda

Guna Raharja terus mengepakan sayapnya secara prlahan. Pada tanggal 03

mei 2010, berdasarkan keputusan gubernur Bali nomor 573/03-

D/HK/2010, KSP Wisuda Guna Raharja Ditetapkan sebagai Juata 1

Koperasi berperstasi Provinsi Bali Untuk kategori Simpan Pinjam. Dan

pada tahun yang sama berdasarkan keputusan Menteri Negara

Koperasidan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor

19/Kep/M.KUKM/VII/2010 tentang penetapan koperasi Berpresta si dan

Koperasi peneriwa award tahun 2010. Dan semenjak itu koperasi Wisuda

Guna Raharja mendapat cukup banyak kunjungan studi banding dari

berbagai wilayah diluar pulau . Komitmen kepengurusan dan jajaran

manajemen serta didukung oleh anggota, menghasilkan perkembangan dan

kemajuan yang signifikan.

Dukungan dan kepercayaan anggota dan calon anngota menjadi

faktor yang sangat determinan dalam berbagai perkembangan dan

kemajuan yang dicapai oleh koperasi ini. Pengembangan dan perluasan

pelayanan akhirnya diupayakan dengan membuka tempat pelayanan (TP)

yang berstatus Kantor Kas dan Kantor Cabang Pembantu. Hingga saat ini

KSP Wisuda Guna Raharja memiliki 11 Tempat Pelayanan (Kantor


Cabang) di beberapa wilayah yakni KCP Tuban, Kantor Kas Tabanan,

Kantor Kas Nusa Dua, Kantor Kas Palasari, Kantor Kas Gianyar, Kantor

Kas Negara, Kantor kas Renon, Kantor Kas Singaraja, Kantor Kas

Karangasem, Kantor Kas Ampenan –Lombok, dan Kantor Kas Jogjakarta.

Untuk meningkatkan perluasan pelayanan KSP Wisuda Guna Raharja akan

mengajukan Badan Hukum Nasional dan membuka tempat pelayanan

diluar bali seperti di Ampenan – Lombok dan Jogjakarta.

Perubahan dan perkembangan KSP Wisuda Guna Raharja yang

dimulai dari nol hingga menjadi besar berkat kepercayaan para anggota

dan calon anggota , serta kerja sama yang baik antara Pengurus, Pengawas

dan Manajemen, Perkembangan dan perluasan pelayanan akhirnya

diupayakan dengan membuka Tempat Pelayanan (TP). Tempat Pelayanan

tersebut dibuka agar mendekatkan pelayanan koperasi kepada anggota

yang tersebar diseluruh Bali. Disamping itu agar koperasi menjadi semakin

besar, dimanfaatkan oleh semakin banyak orang dan memberi arti dan

manfaat bagi semua orang.

B. Struktur Organisasi

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dalam

menjalankan kegiatan opersionalnya memiliki struktur organisasi yang

digunakan untuk membedakan tugas, wewenang dan tangung jawab

masing-masing orang. Berikut ini merupakan struktur organisasi dari KSP

Wisuda Guna Raharja.


Bentuk organisasi yang digunakan Koperasi Wisuda Guna Raharja

adalah bentuk organisasi garis , dimana wewenang datang dari puncak

pimpinan yang dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawah dan

tanggung jawab langsung kepada atasan. Untuk lebih jelasnya berikut

disajikan struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja.
Masing-masing jabatann struktural diatas memiliki tugas yang

sudah ditentukan. Adapun uraian tugas masing-masing jabatan tersebut

diatas adalah sebagai berikut

1) Pegurus terdiri dari :

a. Ketua

Tugas dan tagung jawab ketua :

1) Bertindak sebagia pimpinan sidang dalam Rapat Anggota

Tahunan.

2) Memeriksa dan menyetujui laporan pertangung jawaban

pengurus yang dibuat oleh bendahara.

3) Membuat rencana kerja dan Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Koperasi

4) Melakukan pembuatan hukum untuk dan atas nama koperasi

5) Mengikuti rapat-rapat pengurus baik interen maupun ekstern

6) Ketua pengurus bertangung jawab kepada Rapat Anngota

b. Sekretaris

Tugas dan tagung jawab Sekretaris :


1) Menyelenggarakan dan memelihara pembukuan dan

administrasi koperasi.

2) Membantu ketua dengan angenda-angenda, membuat

notulen-notulen rapat kepada seluruh anggota pengurus.

3) Mempersiapkan penyelenggaraan atau rapat-rapat pengurus

lainnya.

4) Mengikuti rapat-rapat pengurus baik intern maupun ekstern

mewakili koperasi.

5) Sekretaris bertangung jawab untuk administrasi dan

menyiapakn draf rencanaprogram kerja dan organisasi.

c. Bendahara

Tugas dan tangung jawab Bendahara:

1) Membuat laporan pertangung jawaban pengelolaan keuangan

koperasi

2) Memberi asistensi kepada Manajer dalam mengelola

kegiatan layanan anggota sehari-hari.

3) Mengikuti rapat-rapat pengurus baik intern maupun ekstern.

4) Mengkoordinir penyiapan laporan keuangan koperasi.

5) Memonitor kesehatan serta kestabilan jalannya Koperasi

dengan membuat nanalisi kunci-kunci bidang keuangan

koperasi.

6) Bendahara bertangung untuk masalah keunagan Koperasi.

2) Manajemn Terdiri dari :


a. Manager

Manager mempuyai tugas-tugas sebagi berikut :

1) Memimpin kegitan operasinal sehari-hari Koperasi suasi

kebijakan pengurus

2) Menjabarkan perencanaan dan kebijakan pengurus melalui

perencanaan dan implementasi kebijakan operasional

3) Menetapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) serta

system control yang efesien

4) Memberikan informasi yang akurat untuk membantu

pengurus dalam mengambil keputusan

5) Memimpin, mengorganisir, membimbing, melatih,

mengembangkan, mengevaluasi, mengpromosikan, memberi

penghargaan dan imbalan kepada karyawan sehingga didapat

jajaran staf yang efektif

6) Menggariskan tata tertib dan etika kerja bagi pegawai

dilingkungannya

Manger bertangung jawab atas :

1) Pelaksanaan dan tercapianya target-terget yang telah

ditetapkan pengurus dalam Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Koperasi (RAPBK) yang telah disahkan dalam

dalam RAT sebelumnya.

2) Implementasi dan kebijakan dari keputusan pengurus yang

diputuskan dalam rapat pengurus.


3) Segala keputusan dibidang keuangan, baik penerima

simpanan, pengelolaan keuangan maupun pemberi pinjaman.

4) Tercapinya citra koperasi dan suasan kondusif di lingkungan

manajemen demi kemajuan koperasi.

b. Bagian Pinjaman

Bagian pinjaman adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan

fungsi manajemen di bidang penyaluran dan pengembalian

pinjaman, dipimpin oleh kabag pinjaman.

Kabag Pinjamam memiliki tugas-tugas sebagai berikut :

1) Memimpin kegitan bidang pinjaman

2) Membantu manajer mengidentifikasi, merencanakan dan

membuat rancangan layanan keuangan dan layanan lain

sesuai kebutuhan anggota/masyarakat

3) Menyusun perencanaan, melaksanakan dan mengawasi

penyaluran pinjaman

4) Memastikan keabsahan kepemilikikan dan kebenaran

perkiraan dan nilai jaminan

5) Memberi rekomendasi kepada manajer atas kelayakan

pemberian pinjaman

6) Membuat laporan rutin atas pelaksanaan pemberian dan

pengembaliaan pinjaman kepada manajer

7) Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan/kinerja

bawahannya
8) Melaksanakan tugas-tugas yang secara langsung diberikan

oleh manajer

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya kepala bagian

Pinjaman/Pembiayaan bertangung jawab terhadap manjer. Kabag

Pinjaman bertangung jawab atas :

1) Kebenaran dan kecematan rekomendasi pemberian pinjaman.

2) Kebenaran, kelengkapan dan keakuratan administrasi

pemberian pinjaman sesuai dengan ketentuan petunjuk

pelaksanaan pemberian pinjaman

3) Kelancaran proses pemberian pinjaman yang memuaskan

anggota

4) Kelengkapan dan keamanan pengarsipan atau

pendokumentasian adminitrasi pinjaman

Bagian pinjaman membawahi seksi analisis

Pinjaman/Pembiayaan, seksi ananalisis pinjaman adalha unsur

pelaksanaan sebagian tugas atau funggsi manajemen dalam

urusan pelaksanaan analisis pinjaman.

c. Kasi Pinjaman/Pembiayaan

Kasi analisis Pinajaman/Pembiayaan mempunyai tugas-

tugas sebagai berikut:

1) Merncanakan dan melaksanakan analisis atas jaminan yang

diajukan calon peminjam


2) Membuat laporan hasil survey sesuai juklak pelaksanaan

survey jaminan

3) Membuat analisis kelayakan pemberian pinjaman kepada

calon peminjam berdasarkan survey yang dilakukan serta

informasi lain yang menunjang tingkat kepercayaan yaitu

tujuan meminjam, kerajianan menabung, kemampuan

mengembalikan , prestasi atau kondite ketika perna

meminjam dan partisipasi keanggotaan seperti mengikuti

pendidikan

4) Membantu kabag pinjamam membuat rekomendasi atas

pengajuan pinjaman yang masuk

5) Menyimpan arsip laporan hasil survey dan analisis kelayakan

yang telah dikeluarkan

6) Mencatat pembukuan seluruh dokumen kegiatan survey dan

hasil analisis kelayakan yang telah dikeluarkan

7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan langsun oleh

manajer

Kasi analisis pinjaman bertangung jawab atas :

1) Kebenaran dan keakuratan hasil survey jaminan

2) Kebenaran dan keakuratan hasil analisis pemberiaan

pinjaman

3) Kebenaran, kelangkapan, keauratan dan keamanan arsip

administrasi hasil survey dan analisis pemberian pinjaman


Kasih analisi pinjaman terdiri dari :

1) Staff survey

Staff survey mempunyai tugas sebagai beriku :

a) Melaksanakan survey secara lansung atas jaminan yang

diajukan calon pinjaman

b) Mencatat secara lengkapdan akurat semua

informasi,melakukan pemotretan atas jaminan yang

diajukan calon peminjam

c) Melapor secara lisan dan tertulis survey kepada kasi

Analisis pinjaman

Staf survey bertangung jawab atas kebenaran dan

keakuratan semua data dan informasi hasil survey baik

kualitatif maupun kuantitatif yang dilakukan atas anggota

yang mengajukan pinjaman dan jaminan yang diajukan calon

peminjam, dan kebenaran, kelengkapan, keakuratan dan

keamanan arsip hasil survey yang telah dilakukan

2) Staff adminitrasi pinjaman

Staff adminitrasi dan penangihan pinjaman mempunyai

tugas-tugas sebagai berikut :

a) Menyiapan formulir adminitrasi pijaman

b) Memeriksa kelengkapan dan keabsahan adminitrasi

pinjaman sesuai ketentuan juklak pemberi pinjaman

c) Memberikan surat perjanjian pemberian pinjaman


d) Menjaga dan memelihara keutuhan arsip dokumen

perjanjian pemberian pinjaman dan administrasi yang

terkait

Staff adminitrasi pinjaman bertangung jawab atas :

a) Keakuratan, kelengkapan , kebenaran dan keabsahan

dokumen [erjanjian pinjaman dan seluruh lampirannya

b) Terpeliharanya secara lengkap dana man seluruh arsip

dokumen pemberian kredit beserta lampirannya

c) Terbukukannya secara lengkap dan akurat administrasi

peembayaran pinjaman dan angsurannya

d. Bagian Dana

Bagian dana adalah unsur pelaksana dan fungsi manajemen

dibidang penghimpunan dan pengelolaan dana, serta pembayaran

kewajiban koperasi dan pengadministrasinya, dipimpin oleh

kabag dana.

Kabag Dana memiliki tugas sebagai berikut :

1) Memimpin kegiatan bidang penghimpunan dana dan

pembayaran kewajiban koperasi serta pengadministrasiaanya.

2) Mengidentifikasi, merencanakan dan membuat rancangan

layanan tabungan dan layanan lain yang menguntungkan

koperasi maupun aanggota

3) Menyusun perencanaan, melaksanakan, mengawasi dan

mengevaluasi kegiatan sosialisasi, promosi serta marketing


untuk pengembangan wilayah kerja, peningkatan jumlah

anggota dan peningkatan dana yang terhimpun

4) Menjaga keluar masuk dana dalam rangka menjaga kesehatan

keuangan koperasi

5) Menguasai pelaksanaan pembayaran, pinjaman, dan

pengembalian tabungan sesuai ketentuan yang berlaku

6) Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan

pengeluaran

7) Menyelenggarakan, menjaga dan memelihara atau

mendokumentasikan administrasi dibidangnya dengan

cermat, lengkap, aman dan efisien.

Kabag Dana bertangung jawab atas :

1) Keberhasilan koperasi menghimpun dana dari anggota dan

masyarakat sesuai rencana kerja koperasi

2) Terjaganya kesehatan keuangan koperasi dengan terjaganya

likuiditas disatu pihak dan maksimalisasi pengunaan dari dari

pihak lain

3) Keamanan dan kebutuhan kekayaan baik berupa uang kas

maupun yang ada di bank/lembanga keuangan lainnya

Bagian Dana terdiri dari

1) Kasir
Kasir adalah unsur pelaksanaan sebagian urusan manejmen

dibidang penerimaan dan pengeluaran kas serta pecatatannya

dilakukan oleh staf kasir.

Kasir mempunyai tugas-tugas sbagai berikut

a) Menerima dan menghitung pemasukan kas dari teler,

account executive, kantor cabang, kantor cabang

pembantu, kantor kas dan Bank

b) Mengeluarkan uang atau melakukan pembayaran atas

biaya, belanja, ongkos yang menjadi tanggungan atau

kewajiban koperasi dengan persetujuan kabag danan dan

atau maajer menurut besaran uang yang dikeluarkan

c) Melaksanakan pemungutan dan pembayaran pajak

d) Melakukan pencatatan secara benar dan akurat terhadap

semua bentuk pemasukan dan pengeluaran kas

e) Menghitung dan melakukan pengecekan kas (cach

opname) setiap hari

f) Berkoordinasi dengan bagian akunting dan umum dalam

rangka kesesuaian dan keakuratan atara pencatatan arus

kas dengan nilai kas riel

Kasir bertangung jawab atas keamanan kelayakan koperasi

baik berupa uang kas, uang bank maupun surat-surat

berharga lainnya dan terlaksananya administrasi mutase

keuangan yang lengkap akurat dan benar.


2) Teller

Teller adalah unsur pembantu pelaksana sebagian urusan

kasir dibidang penerimaan dan pengeluaan kas yang

kedudukannya sama dengan account executive namun

posisnya di meja depan bagian pelayanan anggota dilakukan

oleh staff teller.

Teller mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

a) Membantu kasir setiap menerima dan menghitung

tabungan dan kewajiban-kewajiban anggota yang disetor

di bagian pelayanan anggota di kantor

b) Mengeluarkan dan atau membayar hak-hak anggota atau

kebajiban-kewajiban koperasi dalam bentuk uang kas

atau surat-surat berharga

c) Mencatat atau mengimput transaksi penerimaan dan

pengeluaran kas secara teliti cermat dan benar

d) Menyerahkan penerimaan kas dan catatan tertulis

trasaksi yang telah ditanda tangani kepada kasir hari

pada jam kerja.

Telet bertangung jawab atas pemberian pelayanan prima

kepada anggota dan kebenaran, keakuratan jumlah kas dan

pencatatan transaksi pemasukan dan pengeluaran kas.

3) Account Excecutive
Account Exxcecutive adalah unsur pembantu pelaksanan

sebagian urusan kabag dana dalam hal perhimpunan dana

dari anggota , pemungutan dan pembayaran dana di lapangan

dan atau kepada nasabah koperasi di mana account executive

adalah tenaga organic atau tenaga kontrak atau tenaga lepas

koperasi, account executive bertangung jawab tkepada kabag

dana.

Tugas-tugas account executive adalah :

a) Meningkatkan jumlah anggota yang menabung

b) Mengupayakan penghimpunan dana melalui modal

penyertaan atau hibah

c) Memungut tabungan dari penabung atau deposan

d) Memungut pembayaran angsuran kredit dana tau

bunganya dari debitur koperasi

e) Mencatat semua transaksi secara efisien, tepat an benar

f) Melaporkan hasil kerjanya kepada kabag dana dan

membuat administrasinya

g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang langsung diberikan

oleh Kabag dana dan membuat administrasinya

h) Account executive bertangung jawab atass kebenaran,

keakuratan dan keutuhan uang yang menjadi tanggung

jawabnya

e. Bagian Accounting
Kabag Accounting dan Umum mempunyai tugas :

1) Menyusun perencanaan, melaksanakan dan mengawasi

pelaksanaan pembukuan terhadap semua transaksi yang

terjadi kepada koperasi serta menyusun neraca dan rugi laba

serta pembuatan laporan keungan lainnya

2) Mengatur dan mengawasi penyelenggaaan urusan

kerumatanggaan, sarana dan prasarana koperasi

3) Menyusun rencana, melaksanakan dan mengendalikan

pembinaan pegawai koperasi

Kabag Akunting dan Umum bertangung jawab atas:

1) Tersajinya laporan keuangan koperasi yang akurat secara

tepat waktu

2) Terpelihara dan terciptanya suasana kantor yang kondusif

menunjang produktivitas kerja.

3) Terjaminnya pelaksanaan tugas para pegawai disatu pihak,

dan pemberian hak-hak pegawai dipihak lain.

4) Terselenggaranya tugas-tugas kesekretariatan dengan baik

dan benar.

Kabag akunting dan umum membawahi :

1) Staff kesekretariatan dan kerumah tanggaan

Staff kesekretariatan dan kerumah tanggaan adalah unsur

pembantu pelaksanaan sebagian urusan kabag akuntansi dan


umum dalam hal penyelenggaraan kesekretariatan dan

kerumah tanggaan koperasi.

Staf kesekretariatan dan kerumah tanggaan bertangung jawab

atas tertib administrasi kantor, kelengkapan dan kebenaran

pencatatandan keberadaan inventaris kantor, distribusi dan

diterimanya surat-surat dan dokumen lain yang dikirim oleh

koperasi.

2) Staff umum dan teknologi informasi

Staff umum danTI adalah unur pembantu pelaksana sebagian

urusan kabag akunting dan umum dibidang umum dan

teknologi informasi. Tugas staff umun dan TI adalah

mengadakan saran aatau kebutuhan-kebutuhan koperasi atas

perintah atasan atau manajer, mengantarkan surat-surat,

dokumen atau property lainya kepada siapa yang dituju oleh

koperasi, mengeset, memperbaiki, memelihara semua

perangkat teknologi informasi koperasi agar koperasi baik.

C. Susunan Personalia

Sususnan pengurus Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja tahun

2019 yaitu :

Penasihat : Paulus Ketut Dongker

Pengurus : F. X. Joniono Raharjo

Pengawas : P. Ketut Murdana

General Manajer : Yohanes Putu Suryantha, SE


Wakil General Manajer I : Ragil Priambada Hadi, SE

Wakil General Manajer II : Maria Goreti Indiyati

D. Bidang Usaha

Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja adalah lembanga

keuangan yang bergerakan dibidang simpan pinjam. Tahun 201

E. Visi dan Misi KSP Wisuda Guna Raharja

KSP Wisuda Guna Raharja memiliki visi dan misi sebagai

berikut :

1. Visi

Koperasi yang berdaya pikat, terlibat, connected, berbadan hukum

nasional dengan jumlah anggota 10.000 pada tahun 2020

2. Misi

a. Menerapkan pelayanan prima yang dilandasi kasih sebagai

kebiasaan dan keniscayaan

b. Membangun keterhubungan antaranggota, antartempat pelayanan,

antar dengan anggota dengan memanfaatkan perkembangan

komunikasi dan teknologi yang cerdas

c. Membangun jejaring dengan koperasi lain, instansi pemerintah

maupun swasta

d. Meningkatkan produktifitas anngota melalui pendampingan dan

konsultasi dengan dan/atau usaha

e. Meningkatkan kualitas SDM anggota, kepengurusan dan

manajemen melaluipendidikan dan pelatihan


f. Melakukan upaya-upaya peningkatan jumlah anggota melalui

sosialisasi, promosi, dan membuka tempat-tempat pelayan baik di

provinsi Bali maupun di provinsi-provinsi lain di Indonesia

g. Mmengajukan dan mendapat badan hukum Nasional

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan analisis data adalah

data yang berasal dari laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda

Guna Raharja Denpasar yang meliputi Laporan Neraca, Laporan Sisa

Hasil Usaha (SHU) dan laporan pinjaman bermasalah dari tahun 2016

hingga tahun 2018. Data keuangan yang diperoleh kemudian akan

dianalisis dengan memasukan ke dalam rumus 7 penilaian aspek kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam dari Perdep bidang Pengawasan Kemenrtian

Koperasi dan UKM RI Nomor 06/PER/DEP.6/IV/2016 untuk memperoleh

hasil analisis tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna

Raharja Denpasar.

B. Analisis Data

1. Hasil Penelitian Kesehatan Koperasi


a. Permodalan

1) Rasio modal sendiri terhadap total aset dengan rumus sebagai

berikut :

Modal sendiri
x 100 %
Total aset

Penilian rasio ini ditunjukan untuk melihat kemampuan modal

sendiri dalam mendukung pendanaan total aset di KSP Wisuda

Gunna Raharja.

Hasil perhitungan modal sendiri terhadap total aset di KSP

Wisuda Guna Raharja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1
Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset Tahun 2016-
2018
Tahun Modal Sendiri Aset Rasio
(%)
2016 Rp.18.851.966.676 Rp 114.839.111.120 16,41
2017 Rp.19.082.244.923 Rp.114.628.517.311 16,64
2018 Rp.20.316.568.832 Rp.115.578.173.271 17,53
Sumber : KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio pada tabel diatas,

maka selanjutnya adalah menentukan nilai dari angka rasio

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2
Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 16,14 25 6 1.50
2017 16,64 25 6 1.50
2018 17,53 25 6 1.50
Sumber: Data Diolah

2) Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman yang Diberikan

Berisiko, dihitung dengan rumus sebagai berikut:


Modal Sendiri
100 %
Pinjaman diberikan yang beresiko

Rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang diberikan berisiko

KSP Wisuda Guna Raharja tahun 2016 hingga 2018 diperoleh

dari hasil perhitungan pada data laporan keuangan.

Berikut perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman

diberikan yang berisiko:

Tabel 5.3
Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan
yang Berisiko
Tahun Modal Sendiri Pinjaman Berisiko Rasio
(%)
2016 Rp.18.851.966.676 Rp.59.125.523.945 31,88
2017 Rp.19.082.244.923 Rp.64.621.898.106 29,52
2018 Rp.20.316.568.832 Rp.66.675.987.536 30,47
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisi perhitungan rasio pada tabel 5.3

maka selanjutnya adalah menentukan nilai dari angka rasio

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4
Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan
yang Berisiko
Tahun Rasio(%) Nilai Bobot(%) Skor
2016 31,88 40 6 2,40
2017 29,52 30 6 1,80
2018 30,47 30 6 1,80
Sumber: Data Diolah

3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri, dihitung dengan

mengunakan rumus sebagi berikut:

Modal Sendiri Tertimbang


x 100 %
ATMR
Modal Sendiri Tertimbang adalah hasil perkalian nilai nominal

modal koperasi yang ada dalam neraca dengan bobot

pengakuan resiko sedangkan Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR), adalah hasil perkalian nilai nominal aktiva

koperasi yang ada dalam neraca dengan bobot pengakuan

resiko.

Berikut perhitungan Modal Tertimbang (MT) dengan Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) tahun 2016, 2017 dan

2018:

Tabel 5.5
Perhitungan Modal Tertimbang Tahun 2016
Komponen Modal Nilai Bobot Modal Tertimbang
Pengakuan
Risiko
(%)
MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Rp 1.368.000.000 100 Rp 1.368.000.000
Pokok
b. Simpanan Rp 100 Rp 10.437.368.320
Wajib 10.437.368.320
2 Modal Rp 50 Rp 404.832.973
Penyertaan 809.537.980
3. Donaasi Rp 100 Rp 29.857.000
29.857.000
4. Cadangan Umum Rp. 100 Rp 3.777.428
3.777.428.714
5.Cadangan Tujuan Rp 50 Rp 954.474.549
Resiko 1.908.949.093
6. SHU Tahun Rp 50 Rp 260.403.784
Berjalan 520.807.569
KEWAJIBAN
7. Tabungan Rp 47.665.042.195 50 Rp 23.832.521.097
Koperasi
8. Simpanan Rp 46.917.596.900 50 Rp 23.458.798.450
Berjangka
9. Beban yang Rp 504.501.947 50 Rp 252.250.973
Masih Harus
dibayar
10.Kewajiban Lain- Rp 823.146.223 50 Rp 411.573.111
Lain
Modal Tertimbang Rp 61.413.857.681
Sumber: Data Diolah

Tabel 5.6
Perhitungan ATMR 2016
Komponen Nilai Bobot AktivaTertimbang
Modal Pengakuan
Risiko (%)
Kas Rp 20.048.219.747 0 Rp -
Pinjaman yang Rp 70.930.892.265 100 Rp 70.930.892.265
diberikan
Beban dibayar Rp 616.749.930 50 Rp 308.374.965
dimuka
Aset Tetap Rp 23.315.906.838 70 Rp 16.321.134.787
AMTR Rp 87.560.402.017
Sumber: Data Diolah

Tabel 5.7
Perthitungan Modal Tertimbang tahun 2017
Komponen Modal Nilai Bobot Modal Tertimbang
Pengakuan
Risiko
(%)
MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok Rp 1.606.000.000 100 Rp 1.606.000.000
b. Simpanan Wajib Rp 100 Rp 9.988.741.817
9.988.741.817
2 Modal Penyertaan Rp 50 Rp 402.832.973
805.665.946
3. Donaasi Rp 100 Rp 29.875.000
29.875.000
4. Cadangan Umum Rp 100 Rp 3.868.373.844
3.868.373.844
5.Cadangan Tujuan Rp 50 Rp 1.119.370.384
Resiko 2.238.740.769
6. SHU Tahun Rp 50 Rp 272.423.773
Berjalan 544.847.547
KEWAJIBAN
7. Tabungan Rp 54.566.690.642 50 Rp 27.283.345.321
Koperasi
8. Simpanan Rp 38.536.346.900 50 Rp 19.268.173.450
Berjangka
9. Beban yang Rp 963.633.500 50 Rp 481.816.750
Masih Harus dibayar
10.Kewajiban Lain- Rp 1.314.198.346 50 Rp 657.099.173
Lain
Modal Tertimbang Rp 64.978.052.485
Sumber: Data Diolah
Tabel 5.8
Perhitungan ATMR tahun 2017
Komponen Nilai Bobot AktivaTertimbang
Modal Pengakuan
Risiko (%)
Kas Rp 16.096.319.569 0 Rp -
Pinjaman yang Rp 76.216.639.923 100 Rp 76.216.639.923
diberikan
Beban dibayar Rp 297.739.970 50 Rp 148.869.985
dimuka
Aset Tetap Rp 22.143.679.648 70 Rp 15.500.575.753
AMTR Rp 91.866.085.661
Sumber: Data Diolah

Tabel 5.9
Perhitungan Modal Tertimbang Tahun 2018
Komponen Modal Nilai Bobot Modal Tertimbang
Pengakuan
Risiko
(%)
MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok Rp 1.852.750.000 100 Rp 1.852.750.000
b. Simpanan Wajib Rp 10.134.932.199 100 Rp 10.134.932.199
2 Modal Penyertaan Rp 813.156.896 50 Rp 406.578.448
3. Donasi Rp 29.875.000 100 Rp 29.875.000
4. Cadangan Umum Rp 4.436.486.118 100 Rp 4.436.486.118
5.Cadangan Tujuan Rp 2.437.760.654 50 Rp 1.218.880.327
Resiko
6. SHU Tahun Rp 887.607.965 50 Rp 443.803.982
Berjalan
KEWAJIBAN
7. Tabungan Rp 60.126.260.741 50 Rp 30.063.130.370
Koperasi
8. Simpanan Rp 32.544.946.900 50 Rp 16.272.473.450
Berjangka
9. Beban yang Rp 1.076.699.630 50 Rp 538.349.815
Masih Harus dibayar
10.Kewajiban Lain- Rp 1.167.020.528 50 Rp 583.510.264
Lain
Modal Tertimbang Rp 65.980.769.973

Sumber: Data diolah

Tabel 5.10
Perhitungan ATMR Tahun 2018
Komponen Nilai Bobot Aktiva Tertimbang
Modal Pengakuan
Risiko (%)
Kas Rp 14.163.038.059 0 Rp -
Pinjaman yang Rp 78.387.669.735 100 Rp 78.387.669.735
diberikan
Beban dibayar Rp 842.147.804 50 Rp 421.073.902
dimuka
Aset Tetap Rp 22.164.256.673 70 Rp 15.514.979.671
AMTR Rp 94.323.723.308
Sumber: Data Dioalah

Setelah mendapatkan hasil untuk perhitungan Modal Tertimbang

dan Aktiva Tertimbang menurut risiko, maka berikut ini adalah

perthitungan rasio kecukupan modal sendiri:

Tabel 5.11
Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Tahun Modal Tertimbang ATMR Rasio
(%)
2016 Rp 61.413.857.681 Rp 87.560.402.017 70,13
2017 Rp 64.978.052.485 Rp 91.866.085.661 71,00
2018 Rp 65.980.769.973 Rp 94.323.723.308 70,00
Sumber : KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio pada tabel diatas maka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari angka rasio yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.12
Skor Rasio kecukupan Modal Sendiri
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 70,13 100 3 3.00
2017 71,00 100 3 3.00
2018 70,00 100 3 3.00
Sumber : Data Diolah

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek permodalan,

maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total untuk

aspek permodalan. Berikut ini skor yang diperoleh KSP Wisuda

Guna Raharja untuk aspek permodalan dari tahun 2016 hingga

2018 adalah sebagai berikut:


Tabel 5.13
Skor Total Aspek Permodalan
Keterangan 2016 2017 2018
Skor rasio modal sendiri terhadap total 1,50 1,50 1,50
aset
Skor rasio modal sendiri terhadap 2,40 1,80 1,80
pinjaman diberikan yang berisiko
Skor rasio kecukupan modal sendiri 3,00 3,00 3,00
Skor aspek permodalan 6,9 6,3 6,3
Sumber : Data Diolah

b. Kualitas Aktiva Produktif

1) Rasio volume pinjaman kepada anggota terhadap volume

pinjaman yang diberikan, dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

volume pinjaman pada anggota


x 100 %
volume pinjaman

Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset di

KSP Wisuda Guna Raharja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.14
Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota
Terhadap Volume Pinjaman Diberikan
Tahun Volume Pinjaman Volume Pinjaman Rasio
Anggota (%)
2016 Rp 70.930.892.265 Rp 70.930.892.265 100
2017 Rp 76.216.639.923 Rp 76.216.639.923 100
2018 Rp 78.387.669.735 Rp 78.387.669.735 100
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio pada tabel diatas

maka selanjutnya adalah menentukan nilai dari angka rasio

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.15
Skor Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman yang Diberikan
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 100 100 10 10,00
2017 100 100 10 10,00
2018 100 100 10 10,00
Sumber: Data Diolah

2) Rasio resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang

diberikan, digunakan rumus:

Pinjaman bermasalah
100 %
Pinjaman yang diberikan

Perhitungan rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman

yang diberikan KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2016

hingga tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

5.16
Rasio Resiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
yang Diberikan tahun 2016-2018
Tahun Pinjaman Pinjaman Yang Rasio
Bermasalah Diberikan (%)
2016 Rp 13.177.351.100 Rp 70.930.892.265 18,57
2017 Rp 11.009.232.725 Rp 76.216.639.923 14,44
2018 Rp 9.345.567.170 Rp 78.387.669.735 12,00
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio pada tabel diatas

maka selanjutnya adalah menentukan nilai dari angka rasio

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.17
Skor Rasio Pinjaman Berisiko terhadap
Pinjaman yang Diberikan
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 18,57 100 5 5,00
2017 14,44 100 5 5,00
2018 12,00 100 5 5,00
Sumber: Data Diolah
3) Rasio cadangan resiko terhadap pinjaman bermasalah, dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Cadangan resiko
x 100 %
Pinjaman bermasalah

Perhitungan rasio cadangan resiko terhadap pinjaman

bermasalah KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2016 hingga

tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.18
Rasio Cadangan Resiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Tahun Cadangan Resiko Pinjaman Rasio
Bermasalah (%)
2016 Rp 1.908.949.093 Rp 13.177.351.100 14,48
2017 Rp 2.238.740.769 Rp 11.009.232.725 20,33
2018 Rp 2.437.760.654 Rp 9.345.567.170 26,08
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisi perhitungan rasio pada tabel diatas

maka selanjutnya adalah menentukan nilai dari angka rasio

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.19
Skor Rasio Cadangan Resiko terhadap Pinjaman
Bermasalah
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 14,48 20 5 1,00
2017 20,33 20 5 1,00
2018 26,08 30 5 1,50
Sumber: Data Diolah

4) Rasio pinjaman beresiko terhadap pinjaman yang diberikan,

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Pinjaman berisiko
x 100 %
Pinjaman yang diberikan
Perhitungan rasio cadangan resiko terhadap pinjaman

bermasalah KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2016 hingga

tahun2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.20
Rasio Pinjaman Berisiko terhadap
Pinjaman yang Diberikan
Tahun Pinjaman Beresiko Pinjamn yang Rasio
Diberikan (%)
2016 Rp.59.125.523.945 Rp.70.930.892.265 83,35
2017 Rp.64.621.898.106 Rp.76.216.639.923 84,78
2018 Rp.66.675.987.536 Rp 78.387.669.735 85,05
Sumber: KSP Wisuda Guna Rahaja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio pada tabel diatas

maka selanjutnya adalah menentukan nilai dari angka rasio

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.21
Skor Pinjaman Berisiko terhadap
Pinjaman yang Diberikan
Tahun Rasio(%) Nilai Bobot Skor
2016 83,35 25 5 1,25
2017 84,78 25 5 1,25
2018 85,05 25 5 1,25
Sumber: Data diolah

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek Kualitas

Aktiva Produktif, maka skor diatas dijumlahkan untuk

memperoleh skor total untuk aspek Kualitas Aktiva Produktif.

Berikut ini skor yang diperoleh KSP Wisuda Guna Raharja

untuk aspek Kualitas Aktiva Produktif dari tahun 2016 hingga

2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.22
Skor Total Aspek Kualitas Aktiva Produktif
2016 2017 2018
Rasio volume pinjaman kepada 10,00 10,00 10,00
anggota terhadap total volume
pinjaman diberikan
Rasio risiko pinjaman bermasalah 5,00 5,00 5,00
terhadap pinjaman yang diberikan
Rasio cadangan risiko terhadap 1,00 1,00 1,50
pinjaman bermasalah
Rasio pinjaman yang berisiko 1,25 1,25 1,25
terhadap pinjaman yang diberikan
17,25 17,25 17,75
Sumber: Data Diolah

c. Penilaian Manajemen

Penilaian asepek manajemna meliputi 5 kompenen sebagai berikut:

1) Manajemen Umum

Dalam Manajemen umum terdapat 12 pertanyaan. Setiap

jawaban “Ya” diberi bobot 3, atau diberi nilai 0,25. Berikut ini

adalah Skor untuk manajemen umum:

Tabel 5.23
Skor Manjemen Umum
Tahun Jumlah Jawaban Skor
“YA”
2016 12 3,00
2017 12 3,00
2018 12 3,00
Sumber: Data Wawancara Diolah

2) Manajeman Kelembangaan

Dalam Manajemen Kelembagaan terdapat 6 pertanyaan dengan

bobot 3 atau nilai 0,5 untuk setiap jawaban pertanyaan “Ya”.

Berikut ini skor untuk Manajemn Kelembagaan


Tabel 5.24
Skor Manajemen Kelembagaan
Tahun Jumlah Jawaban Skor
“YA”
2016 6 3,00
2017 6 3,00
2018 6 3,00
Sumber: Data Wawancara Diolah

3) Manajemen Permodalan

Dakam Manajemen Permodalan terdapat 5 pertanyaan dengan

bobot 3 atau nilai 0,60 untuk setiap jawaban “Ya” Berikut ini

skor untuk Manajemen Kelembagaan :

Tabel 5.24
Skor Manajemen Permodalan
Tahun Jumlah Jawaban Skor
“YA”
2016 4 2,40
2017 4 2,40
2018 4 2,40
Sumber: Data Wawancara Diolah

4) Manajemen Aktiva

Dalam Manajemen Aktiva Terdapat 10 Pertanyaan dengan

bobot 3 atau nilai 0,30 untuk setiap jawaban pertanyaan “Ya”.

Berikut ini Skor untuk manajemen Aktiva :

Tabel 5.25
Skor Mnanajemen Aktiva
Tahun Jumlah Jawaban Skor
“YA”
2016 7 2,10
2017 7 2,10
2018 9 2,70
Sumber: Data Wawancara Diolah

5) Manajemen Likuiditas
Dalam Manajemen Likuiditas terdapat 5 pertanyaan dengan

bobot 3 atau nilai 0,60 untuk setiap jawaban “Ya”. Berikut ini

skor untuk Manajemen Likuiditas :

Tabel 5.26
Skor Manajemen Likuiditas
Tahun Jumlah Jawaban Skor
“YA”
2016 5 3,00
2017 5 3,00
2018 5 3,00
Sumber: Data Wawancara Diolah

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek Manajemen,

maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total

untuk aspek Manajemen. Berikut ini skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk aspek Manajemen dari tahun 2016

hingga 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.27
SKor Aspek Manajemen
Skor Aspek Manajemen 2016 2017 2018
Manajemen Umum 3,00 3,00 3,00
Manajemen Kelembagaan 3,00 3,00 3,00
Manajemen Permodalan 2,40 2,40 2,40
Manajemen Aktiva 2,10 2,10 2,70
Manajemen Likuiditas 3,00 3,00 3,00
Total skor 13,50 15,50 14,10
Sumber: Data Diolah

d. Penilaian Efisiensi

1) Raisio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto

dihitung dengan mengunakan rumus:

beban operasional anggota


x 100 %
partispasi bruto
Perhitungan rasio biaya operasional pelayanan terhadap

partisipasi bruto KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2017

hingga tahun 2018, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.28
Rasio Biaya Operasional Pelayanan
Terhadap Partisipasi Bruto
Tahun Beban Operasianal Partisipasi Bruto Rasio
Anggota (%)
2016 Rp 7.684.521.019 Rp 11.738.537.032 65,46
2017 Rp 5.837.708.999 Rp 10.738.133.717 54,36
2018 Rp 5.160.252.940 Rp 10.352.889.299 50,00
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.29
Skor Rasio Beban Operasional Anggota
terhadap Pertisipasi Bruto
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 65,46 100 4 4
2017 54,36 100 4 4
2018 50,00 100 4 4
Sumber: Data diolah

2) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor dihitung dengan

mengunakan rumus:

Beban usaha
x 100 %
SHU kotor

Perhitungan rasio beban usaha terhadap SHU kotor, KSP

Wisuda Guna Raharja dari tahun 2016 hingga tahun 2018

dapat dilihat pada tabel berikut ini :


Tabel 5.30
Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Tahun Beban Usaha SHU Kotor Rasio
(%)
2016 Rp 3.927.346.257 Rp 5.099.491.282 77,04
2017 Rp 4.437.413.394 Rp 5.422.643.892 82,00
2018 Rp 4.568.753.453 Rp 6.495.300.538 70,33
Sumber : KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.31
Skor Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 77 50 4 2
2017 81 25 4 1
2018 70 50 4 2
Sumber : Data Diolah

3) Rasio efisiensi pelayanan dihitung dengan mengunakan rumus:

Biaya Karyawan
x 100 %
Volume Pinjaman

Perhitungan rasio efisiensi pelayanan KSP Wisuda Guna

Raharja dari tahun 2016 hingga tahun 2018 datap dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 5.32
Rasio Efisiensi Pelayanan
Tahun Biaya Karyawan Volume Pinjaman Rasio
(%)
2016 Rp 2.520.096.478 Rp 70.930.892.265 3,55
2017 Rp 2.696.428.561 Rp 76.216.639.923 3,54
2018 Rp 2.751.489.628 Rp 78.387.669.735 3,51
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja
Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.33
Skor Rasio Efisiensi Pelayanan
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot(%) Skor
2016 3,55 100 2 2
2017 3,54 100 2 2
2018 3,61 100 2 2
Sumber: Data Diolah

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek Efisiensi,

maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total

untuk aspek Efisiensi. Berikut ini skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk aspek Efisiensi dari tahun 2016

hingga 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.34
Skor Aspek Efisiensi
Skor Aspek Efisiensi 2016 2017 2018
Rasio beban operasional anggota 4 4 4
terhadap pertisipasi bruto
Rasio beban usaha terhadap SHU 2 1 2
kotor
Rasio Efisiensi Pelayanan 2 2 2
Total Skor 8 7 8
Sumber : Data Diolah

e. Likuiditas

1) Rasio kas dihitung dengan mengunakan rumus:

Kas+Bank
x 100 %
Kewajiban Lancar
Perhitungan rasio kas KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun

2016 hingga tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.35
Rasio Kas
Tahun Kas + Bank Kewajiban Lancar Rasio
(%)
2016 Rp 20.048.219.747 Rp 95.987.144.444 21,00
2017 Rp 16.096.319.569 Rp 95.546.272.388 17,00
2018 Rp 14.163.038.059 Rp 95.261.604.439 15,00
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.36
Skor Rasio Kas
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 21,00 25 10 2.50
2017 17,00 50 10 5,00
2018 15,00 50 10 5,00
Sumber; Data Diolah

2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

dihitung dengan mengunakan rumus :

Pinjaman yang diberikan


x 100 %
Dana yang diterima

Prhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang

diterima KSP Wisuda Guna Raharja dari tahun 2016 hingga

tahun 2018dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.37
Rasio Pinjaman yang Diberikan Terhadap
Dana yang Diterima
Tahun Pinjaman yang Dana yang Rasio
Diberikan Diterima (%)
2016 Rp 70.930.892.265 Rp 91.523.204.282 77,50
2017 Rp 76.216.639.923 Rp 92.484.837.663 82,40
2018 Rp 78.387.669.735 Rp 93.413.916.598 84,00
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.38
Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan Terhadap
Dana yang Diterima
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 77,50 75 5 3.75
2017 82,40 100 5 5
2018 84,00 100 5 5
Sumber: Data Diolah

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek Likuidita,

maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total

untuk aspek Likuiditas. Berikut ini skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk aspek Likuiditas dari tahun 2016

hingga 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.39
Skor Aspek Likuiditas
Aspek Likuiditas 2016 2017 2018
Rasio Kas 2,50 5,00 5,00
Rasio pinjaman yang diberikan 3,75 5 5
terhadap dana yang diterima
Total Skor 6,25 10 10
Sumber : Data Diolah

f. Kamandirian dan Pertumbuhan

1) Rasio rentabilitas aset dihitung dengan mengunakan rumus:

SHU sebelum Pajak


x 100 %
Total Aset
Perhitungan rasio rentabilitas aset KSP Wisuda Guna Raharja

dari tahun 2016 hingga tahun 2018 dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 5.40
Rasio Rentabilitas Aset
Tahun SHU Sebelum Total Aset Rasio
Pajak (%)
2016 Rp563.224.255 Rp 114. 839.111.120 0,49
2017 Rp 709.320.598 Rp 114.628.517.311 0,61
2018 Rp 1.088.543.381 Rp 115.578.173.271 0,94
Sumber: KSP WIsuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.41
Skor Rasio Rentabilitas Aset
Tahun Rasio(%) Nilai Bobot(%) Skor
2016 0,49 25 3 0.75
2017 0,61 25 3 0.75
2018 0,49 25 3 0.75
Sumber: Data Diolah

2) Rasio Rentabilitas ekuitas dihitung dengan mengunakan

rumus:

SHU bagian anggota


x 100 %
Total Modal sendiri

Perhitungan rasio rentabilitas ekuitas KSP Wisuda Guna

Raharja dari tahu 2016 hingga tahun 2018 dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 5.42
Rasio Rentabilitas Ekuitas
Tahun SHU Bagian Total Modal Rasio
Anggota Sendiri (%)
2016 Rp 520.807.569 Rp 18.851.966.679 3%
2017 Rp 544.847.547 Rp 19.082.244.923 3%
2018 Rp 887.607.965 Rp 20.316.568.832 4%
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.43
Skor Rasio Rentabilitas Ekuitas
Tahun Rasio(%) Nilai Bobot(%) Skor
2016 3 50 3 1.50
2017 3 50 3 1.50
2018 4 75 3 2,25
Sumber: Data Diolah

3) Rasio Kemandirian operasional pelayanan dihitung dengan

mengunakan rumus:

Partisipasi Neto
x 100 %
Beban usaha+ Beban perkoperasian

Perhitungan rasio kemandirian operasional KSP Wisuda Guna

Raharja dari tahu 2016 hingga tahun 2019 dapat dilihat pada

tabel berikut ini

Tabel 5.44
Rasio Kemandirian Operasional
Tahun Partisipasi Neto Beban Usaha + Rasio
Beban Perkoperasian (%)
2016 Rp.4.054.016.013 Rp 4.536.267.027 90,00
2017 Rp 4.540.352.718 Rp 4.713.341.294 96,32
2018 Rp 5.192.636.359 Rp 5.406.757.157 96,03
Sumber: KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:


Tabel 5.45
Skor Rasio Kemandirian Operasional
Tahun Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
2016 90,00 0 4 0
2017 96,32 0 4 0
2018 96,03 0 4 0
Sumber : Data Diolah

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek

Kemandirian dan Pertumbuhan, maka skor diatas dijumlahkan

untuk memperoleh skor total untuk aspek Kemandirian dan

Pertumbuhan. Berikut ini skor yang diperoleh KSP Wisuda

Guna Raharja untuk aspek Kemandirian dan Pertumbuhan dari

tahun 2016 hingga 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.46
Skor Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan 2016 2017 2018
Rentabilitas aset 0,75 0,75 0,75
Rentabilitas Ekuitas 1,50 1,50 2,25
Kemandirian Operasional pelayanan 0 0 0
Total Skor 2,25 2,25 3
Sumber : Data Diolah

g. Jatidiri Koperasi

1) Rasio partisipasi bruto dihitung dengan mengunakan rumus:

Partisipasi Bruto
x 100 %
Partisipasi bruto+ Pendapatan

Perhitungan Rasio partisipasi bruto KSP Wisuda Guna Raharja

dari tahun 2016 hinggga tahun 2018 dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tebel 5.47
Rasio Partisipasi Bruto
Tahun Partisipasi Bruto Pertisipasi Bruto + Rasio
Pendapatan (%)
2016 Rp 11.738.537.032 Rp 12.784.012.301 91,82
2017 Rp 10.378.133.717 Rp 11.260.424.891 92,16
2018 Rp 10.352.889.299 Rp 11.665.553.478 88,74
Sumber: KSP Wisuda Guan Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.48
Skor Rasio Partisipasi Bruto
Tahun Rasio Nilai Bobot Skor
2016 91,82 100 7 7
2017 92,16 100 7 7
2018 88,74 100 7 7
Sumber: Data Diolah

2) Rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan rumus:

PEA
100 %
Simpanan pokok+ Simpanan wajib

Perhitungan Rasio Promosi ekonomi anggota KSP Wisuda

Guna Raharja Dari tahun 2016 hingga tahun 2018 dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 5.49
Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Tahun PEA Simpanan Pokok + Rasio
Simpanan Wajib (%)
2016 Rp12.259.344.601 Rp 11.805.368.320 104
2017 Rp 10.922.981.264 Rp 11.594.741.817 94,20
2018 Rp 11.240.497.264 Rp 11.711.682.199 96,00
Sumber : KSP Wisuda Guna Raharja

Setelah dilakukan analisis perhitungan rasio, langka

selanjutnya adalah menentukan nilai dari rasio yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:


Tabel 5.50
Skor Rasio Promosi Ekonomi anggota
Tahun Rasio Nilai Bobot(%) Skor
2016 104 100 3 3.00
2017 94 100 3 3.00
2018 96 100 3 3.00
Sumber: Data Diolah

Setelah melakukan analisis kesehatan untuk aspek Likuidita,

maka skor diatas dijumlahkan untuk memperoleh skor total

untuk aspek Likuiditas. Berikut ini skor yang diperoleh KSP

Wisuda Guna Raharja untuk aspek Likuiditas dari tahun 2016

hingga 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.51
Skor Aspek Jati Diri Koperasi
Aspek Jati diri koperasi 2016 2017 2018
Rasio Partisipasi bruto 7 7 7
Rasio Promosi Ekonomi Anggota 3,00 3,00 3,00
Total skor 10 10 10
Sumber : Data Diolah

2. Penetapan Kesehatan koperasi

Setelah melakukan perhitungan dan pemberian skor terhadap tujuh

aspek dalam penilaian kesehatan koperasi yaitu aspek permodalan,

aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi,

aspek likuiditas, aspek kemandrian dan pertumbuhan, dan aspek jati diri

koperasi, langka selanjutnya adalah dari skor masing-masing aspek

penilaian keshatan yang telah diperoleh akan dirangkumkan untuk

menentukan Kriteria Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja Denpasar

tahun 2016 hingga tahun 2018 berdasarkan Peraturan Debuti Bidang

Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah


Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016. Berikut Rangkuman penilaian

Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja tahun 2016-2018:

Tabel 5.53
Rangkuman Penilaian Kesehatan KSP Wisuda Guna Raharja
Denpasar Tahun2016-2018
No Aspek Yang Dinilai Tahun
2016 2017 2018
1 Permodalan
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman
Diberikan yang Beresiko
Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Skor Aspek Permodalan
2 Kualitas Aktiva Produktif
Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota
terhadap Volume Pinjaman Diberikan
Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah
terhadap Pinjaman yang Diberikan
Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman
Bermasalah
Rasio Pinjaman Berisiko terhadap
Pinjaman yang Diberikan
Skor Aspek Kualitas Aktiva Poduktif
3 Manajemen
Manajemen Umum
Manajemen Kelembagaan
Manajemen Permodalan
Manajemen Aktiva
Manajemen Likuiditas
Skor Aspek Manajemen
4 Efisiensi
Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
Partisipasi Bruto
Rasio Beban Usaha terhadap Shu Kotor
Rasio Efisiensi Pelayanan
Skor Aspek Efisiensi
5 Likuiditas
Rasio Kas
Rasio Pinjaman yang Diberikan Terhadap
Dana yang Diterima
Skor Aspek Likuiditas
6 Kemandirian Dan Pertumbuhan
Rentabilitas Aset
Rentabilitas Modal Sendiri
Kemandirian Perasional Pelayanan
Skor Aspek Kemandirian dan
Pertumbuhan
7 Jatih Diri Koperasi
Rasio Pertisipasi Bruto
Rasio Promosi Ekonmi Anggota (PEA)
Skor Aspek Jati Diri Koperasi
Skor Akhir

C. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai