Oleh :
Kelompok A
Ade Surya Ningsih Alpan Syukri Gultom
Afri Mursal Anastasya Syaputri
Ali Akbar Pramayana Annisa Fathuchairin
Amanda Nabilla Putri Arifah Adha
Andrea Marshanda Aulia Azhari
Areka Novita Aurella Eugene Y.P
Adni Tamara
Dosen Pembimbing :
A. Latar Belakang
Cara orang berpikir, merasa, dan bersikap dalam mengatasi stres akan berpengaruh
besar, bahkan dapat berdampak fatal terhadap kesehatan jantung. Para ilmuwan
menemukan bahwa perilaku mudah naik pitam, emosi lepas kendali di ruang kerja,
memisahkan diri dari teman dan keluarga, serta tenggelam dalam depresi, bisa
menggerus fungsi pompa jantung. Stres adalah respon terhadap tuntutan kehidupan
sehari-hari. Stres tidak selalu jelek karena sampai batas tertentu justru diperlukan untuk
memotivasi, melatih kewaspadaan, serta konsentrasi dalam pekerjaan. Namun, stres
yang berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan.
Sementara itu, stres karena pekerjaan juga dapat berpengaruh pada fisik yang
mengakibatkan gangguan-gangguan tertentu pada organ manusia mengemukakan
pengaruhnya pada fisik seperti, Sistem kardiovaskular: serangan jantung, tekanan darah
tinggi, angina, arrhythmia dan migrain, Sistem pencemaan dan organ yang dipakai:
tukak, radang usus besar, dan sembelit. Stres dan kekebalan: infeksi, alergi otoimunitas,
dan kanker, dan Sistem seletar dan maskular (rangka tubuh dan otot-otot): sakit
pinggang, sakit kepala disebabkan ketegangan rematik, orang yang sering mengalami
kecelakaan.
B. Tujuan
C. Materi
(Terlampir)
D. Metode
: Pemateri
: Keluarga
: Fasilitator
: Observer
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan Audien Waktu Media
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 -
Memperkenalkan diri Memperhatikan
menit
dan mendengar
Kontrak waktu Memperhatikan
dan mendengar
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dan mendengar
2. Acara inti Menjelaskan pengertian Memperhatikan 20 Leaflet
dari stress dan mendengar menit Lembar
Menjelaskan faktor-faktor Memperhatikan
balik
yang mempengaruhi stres dan mendengar
Menjelaskan dampak dari Memperhatikan
stres terhadap pasien dan mendengar
jantung
Menjelaskan bagaimana Memperhatikan
stres dapat menyebabkan dan mendengar
penyakit jantung
Menjelaskan tindak lanjut Memperhatikan
untuk mencegah atau dan mendengar
mengatasi stres
3. Diskusi Mempersilahkan audien Bertanya 3 Leaflet
untuk bertanya menit dan lembar
balik
Memberikan kesimpulan Memperhatikan
dan mendengarkan
4. Penutup Salam penutup Menjawab salam 2 -
menit
H. JOB DESCRIPTION
1. Penyaji
Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang bahaya stres
terhadap jantung.
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang dampak stress pada jantung
b. Melakukan kontrak waktu kepada audiens untuk dilakukan acara penyuluhan.
Dari 5 keluaraga yang dikontrak, hanya 4 orang yang dapat mengikuti
penyuluhan. Alasan yang tidak hadir karena ada kegiatan lain atau menolak
mengikuti penyuluhan.
c. Menyiapkan tempat yang nyaman dan peralatan yang mendukung untuk
penyuluhan
d. Ketua tim dan pembimbing klinik hadir saat penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar
b. Penggunaan waktu tidak sesuai dengan perencanaan
c. Moderator mampu memandu jalanya penyuluhan dengan baik
d. Pemateri mampu menyampaikan materi dengan baik dan mampu menjawab
pertanyaan audien
e. Fasilitator melakukan tugasnya saat penyluhan seperti membantu kelancaran,
acara penyuluhan, membagikan leaflet kepada audien.
f. Audien mengikuti penyuluhan dengan baik, memperhatikan materi yang
disampaikan oleh penyaji dan bertanya kepada penyaji saat penyuluhan
berlangsung
g. Ketua tin dan pembimbing klinik membantu menjawab pertanyaan dari audien
3. Evaluasi Hasil
a. Audiens mampu memahami materi yang disampaikan dengan baik
b. Semua pertanyaan dari audien dapat terhawab dengan baik
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Stress adalah suatu keadaan internal yang dapat disebabkan karena tuntutan
fisik, lingkungan, dan situasi sosial terhadap tubuh yang dianggap sebagai ancaman
(Morgan, 2000).
Menurut Hans Selye (2001) mendifinisikan stress sebagai respon tubuh yang
sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan yang ada.
Stress merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup serius. WHO
menyatakan stress berada pada urutan keempat penyebab penyakit. Stress mengenai
sekitar 20% wanita dan 12% laki-laki pada suatu waktu dalam kehidupan. Menurut data
dari Archives of Internal Medicine edisi 24 Januari 2011, menyatakan sekitar 30%
dari serangan jantung kemungkinan berhubungan dengan “faktor psikososial”,
termasuk stres kronis seperti kemiskinan atau masalah emosional.
Menurut Dadang Hawari (2001) bahwa dampak dari stress sendiri dapat mengenai
hampir seluruh sistem tubuh, seperti hal-hal berikut:
a. Perubahan pada warna rambut dari hitam menjadi kecoklat-coklatan, ubanan atau
kerontokan.
b. Gangguan pada penglihatan.
e. Wajah nampak tegang, serius, tidak santai, sulit senyum dan kerutan pada kulit dan
wajah.
f. Bibir dan mulut terasa kering dan tenggorokan terasa tercekik.
g. Kulit menjadi dingin atau panas, banyak berkeringat, biduran dan gatal-gatal.
k. Sering berkemih.
Selye 1976 (dalam potter dan Perry,1997) membagi adaptasi fisiologi menjadi
sindrom adaptasi lokal (LAS) dan sindrom adaptasi umum (GAS).
Reaksi ini dikenal sebagai mekanisme pertahanan diri secara psikologis untuk
mencegah gangguan psikologis yang lebih dalam.
1. Mengatur diet dan nutrisi; merupahkan cara yang efektif dalam mengurangi atau
mengatasi stres. Dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi
sesuai porsi dan jadwal yang teratur, menu juga sebaiknya bervariasi agar tidak
timbul kebosanan.
2. Istirahat dan tidur; merupakan obat yang baik dalam mengatasi stres karena istirahat
dan tidur yang cukup akan memulihkan keletihan fisik dan kebugaran
tubuh,tidur
yang cukup juga akan memperbaiki sel-sel yang telah rusak.
3. Olaraga teratur : salah satu cara meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik
maupun mental. Olaraga yang dilakukan tidak harus sulit olaraga yang dianjurkan
seperti jalan pagi, lari pagi dilakukan 2 mg sekali, tidak harus sampai berjam-jam,
diamkan biarkan
badan berkeringat sejenak lalu mandi untuk memulihkan kesegarannya.
4. Berhenti merokok; bagian dari cara menanggulangi stres karena dapat
meningkatkan
Dunia Fitnes, 2013, Apakah Stres Memicu Sakit Jantung ?? Diakses tanggal 3 November
2021. http://duniafitnes.com/health/apakah-stres-bisa-memicu-penyakit-
jantung.html.
Lubis, Endriana Svieta 2014, Stres Akibat Kerja. Diakses dari http://prodiaohi.co.id/stress-
akibat-kerja pada 3 November 2021.
Mehmet C., Oz. Sehat Tanpa Dokter: Panduan lengkap Memahami Tubuh agar Tetap Sehat
dan Awet Muda, B.First, Yogyakarta.
National Safety Council, 2003, Manajemen Stres, EGC, Jakarta.
Queker, , Kolesterol dan Kesehatan Jantung, Stres dan Penyakit
Jantung, diakses 3 November 2021 di http://quaker.co.id/stress-dan-penyakit-
jantung.
Septawati, Lilik , Bersahabat Dengan Penyakit Jantung, Kesehatan
Masyarakat, Kanisius, Yogyakarta.
Tim promosi kesehatan Rumah Sakit, 2012, Buletin warta RSUD Dr. Soemarno
Sosroatmodjo, “Makanan Pencetus dan Pereda Stres”, artikel No 11 tahun VI,
diakses di www.rsud.kapuaskab.go.id tanggal 3 November 2021.
Tambayong, Jan 2000, Patofisiologi untuk keperawatan, EGC, Jakarta.
Yahya, A. Fauzi 2010, Menaklukan Pembunuh No.1: Mencegah dan Mengatasi Penyakit
Jantung Koroner Secara Tepat dan Cepat, Qanita, Bandung.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN