Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIKA PENGUKURAN

Kelas / Kelompok :
1A – TTE / 5

Anggota:
Asri Nurul Hidayatti (201331005)
Genta Vikar Erlangga (201331011)

Tanggal percobaan : 7 November 2020


Tanggal pengumpulan : 8 November 2020

Instruktur :
Mina Naidah Gani, DUT, ST, M.Eng.
Rifa Hanifatunnisa, S.ST., M.T

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... i


I. JUDUL PRAKTIKUM ............................................................................................................................... 1
II. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................................................ 1
III. TEORI DASAR ...................................................................................................................................... 1
IV. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN............................................................................... 5
V. LANGKAH KERJA ................................................................................................................................... 5
VI. HASIL PENGAMATAN ........................................................................................................................ 5
6.1 Rata-rata ................................................................................................................................................... 5
6.2 Persen Kesalahan...................................................................................................................................... 5
6.3 Standar Deviasi ........................................................................................................................................ 5
6.4 Quartil....................................................................................................................................................... 6
6.5 Median/Nilai Tengah................................................................................................................................ 6
6.6 Modus ....................................................................................................................................................... 6
6.7 Tabel Hasil Pengamatan ........................................................................................................................... 6
VII. ANALISA DAN PEMBAHASAN ..................................................................................................... 100
VIII. KESIMPULAN ................................................................................................................................... 100
IX. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 111
X. LAMPIRAN ........................................................................................................................................... 111

i
I. JUDUL PRAKTIKUM

Statistika Pengukuran

II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Paham menggunakan Ohm-meter


2. Paham menerapkan metoda statistika dalam menganalisa data pengukuran.
3. Paham protoboard.
4. Dapat mengaplikasikan hasil pembacaan gambar rangkaian ke atas protoboard.

III. TEORI DASAR

1. OHM-METER
Ohm meter merupakan sebuah alat yang dirancang untuk melakukan pengukuran
terhadap hambatan listrik yang terdapat dalam sebuah benda atau rangkaian listrik.
Hambatan sendiri merupakan pergeseran elektron melalui benda penghantar listrik atau
konduktor.

Prinsip kerja Ohm-meter ini menggunakan hukum Ohm, yang intinya adalah arus listrik
yang terdapat dalam sebuah rangkaian listrik selalu berbanding lurus dengan total tegangan
atau voltase. Hukum ini disebut Ohm yang diambil dari nama penemu atau penggagasnya,
Georg Simon Ohm, seorang ilmuwan spesialis fisika berkebangsaan Jerman.

a. Jenis Ohm-meter

Gambar 1. Jenis Ohm Meter

Terdapat dua jenis ohm meter yaitu ohm meter analog dan ohm-meter digital. Alat ukur
jenis analog memiliki model perhitungan yang lebih manual dan simple untuk dibaca. Jenis
yang kedua yaitu ohm-meter digital. Ohm-meter digital mempunyai akurasi yang tinggi
dan kegunaan yang lebih banyak, bila dibandingkan dengan Ohm meter Analog, Ohm
meter Digital mempunyai tambahan-tambahan satuan yang lebih rinci dan juga pilihan
pengukuran yang lebih banyak. tidak terbatas pada amper, volt dan Ohm meter saja.

1
b. Cara Kerja Ohm-meter
Ohm meter memiliki cara kerja yang sederhana dan mudah dipahami. Alat ini
dilengkapi dengan baterai yang fungsinya tidak hanya untuk menyalakan layar (khusus
ohm-meter digital). Baterai ini juga berguna untuk menghasilkan arus di internal alat
pengukur tersebut. Pengukuran yang pertama dilakukan pada internal alat. Setelah itu,
pengukuran dilakukan terhadap benda-benda yang disentuh menggunakan test probes.
Pangkal test probes wajib dihubungkan pada port yang tepat. Test probes negatif ke port
negatif dan port positif digunakan untuk memasang test probes positif. Ohm-meter mulai
melakukan pengukuran ketika arus listrik dialirkan dari baterai menuju ke ujung test
probes. Penurunan voltase atau tegangan menjadi acuan untuk menentukan angka
hambatan yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Arus listrik selalu mengalir dari baterai
menuju test probes ketika alat dalam posisi on atau menyala. Hal ini tidak bisa dihentikan
kecuali alat dimatikan.

2. PROTOBOARD
Protoboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik
sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder. Dengan
memanfaatkan protoboard, komponen-komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak
dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian yang lain.
Protoboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang-lubang diatasnya.
Lubang-lubang pada protoboard diatur sedemikian rupa membentuk pola sesuai dengan
pola jaringan koneksi di dalamnya.

Gambar 2. Protoboard

Protoboard terdiri dari serangkaian klip metal kecil. Klip metal tersebut akan mencapit
komponen yang dimasukkan ke dalam lubang project board tersebut.

Gambar 3. Metal clip project board 1

2
Gambar 4. Metal clip project board 2

Protoboard memiliki bar positif dan negatif yang berfungsi sebagai tempat pemberi
tegangan pada rangkaian.

Gambar 5. Bar positif dan negatif pada project board

3. RESISTOR
Resistor atau tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur
kuat arus yang mengalir. Resistor dilambangkan dengan huruf R, nilainya dinyatakan
dengan cincin-cincin bewarna dalam OHM (Ω).

Gambar 6. Resistor

3
4. METODE STATISTIK

Gambar 7. Ilustrasi statistik

Metode statistika adalah bagaimana cara-cara mengumpulkan data atau fakta,


mengolah, menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.
Statiska dibedakan menjadi dua , yaitu :

• Statistik Deskriptif (deduktif) atau sederhana, yaitu statistik yang tingkat pengerjaannya
mencakup cara-cara menghitung, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan,
dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang ringkas mengenai suatu
keadaan.
• Statistik Inferensial, yaitu yang menyediakan aturan-aturan atau cara yang dapat
digunakan suatu alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum dari suatu
data yang telah disusun dan diolah.

a. Penggolongan Data Statistik

1. Berdasarkan sifatnya ;

1. Data kontinu, merupakan data yang sifatnya sangat sinambung atau kontinyu,
nilainya ini bisa berupa pecahan, contoh data kontinu adalah data tentang hasil
panen padi, panjang sebuah jalan, berat kambing dan lain sebagainya.
2. Data diskrit merupakan data yang sifatnya terputus-putus, nilainya itu bukan
merupakan pecahan angka yang utuh, contoh data diskrit ialah data tentang jumlah
penduduk, kendaraan dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan cara menyusunnya ;


1. Data nominal, yaitu data statistik yang cara menyusunnya atas golongan atau
klasifikasi tertentu,
Contoh : Jumlah mahasiswa dari segi tingkat kelas dan jenis kelamin.
2. Data ordinal, yaitu data statistik yang cara menyusunnya didasarkan urutan
kedudukan dan rangking,
Contoh : suka membaca, kurang suka membaca, dan tidak suka membaca.
3. Data interval, yaitu data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-
hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan,
Contoh : 10 orang siswa SMA mendapat nilai UTS dengan variasi antara 1 dan
10.

4
4. Data rasio, yaitu data yang tergolong ke dalam data kontinu tetapi menpunyai
ciri tertentu,
Contoh : berat badan Ayah adalah 80 kg, berat badan Yudha 40 kg, dengan
demikian berat badan Ayah adalah 2 kali berat badan Yudha.

IV. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

Alat dan komponen yang dibutuhkan untuk praktikum ini, yaitu :


1. 30 buah Resistor berukuran 1k ohm
2. 1 buah Multimeter digital
3. 1 buah Protoboard
4. 1 buah Wadah.

V. LANGKAH KERJA

1. Sediakan 1 wadah, masing-masing berisi 30 buah resistor.


2. Dari wadah tersebut, ambil 3 buah resistor . Kemudian ukur menggunakan ohm meter dan
catat hasil pengukuran.
3. 3 resistor tadi kembalikan lagi ke wadahnya.
4. Ambil 6 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
5. Ambil 9 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
6. Ambil 12 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
7. Ambil 15 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
8. Ambil 18 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
9. Ambil 21 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
10. Ambil 24 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
11. Ambil 27 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
12. Ambil 30 buah resistor, ulangi langkah 2 dan 3.
13. Setelah mendapat semua data, hitung rata-rata pada setiap kelompok, persentase kesalahan
resistor, standar deviasi, quartil, dan median.

VI. HASIL PENGAMATAN

6.1 Rata-rata
𝑋1 +𝑋2 +.…+𝑋𝑛
𝑋̅ = 𝑛

6.2 Persen Kesalahan


Teori – Pengukuran
% error = x 100%
Teori

6.3 Standar Deviasi

∑𝑛 ̄ 2
𝑖=1(𝑋i−X)
S=√ 𝑛−1

5
6.4 Quartil
1
▪ Q1 Ganjil = 4 (𝑛 + 1)
1
▪ Q1 Genap = 4 (𝑛 + 2)
▪ Q2 memiliki rumus yang sama dengan median baik ganjil maupun genap.
3
▪ Q3 Ganjil = 4 (𝑛 + 1)
3
▪ Q3 Genap = 4 (𝑛 + 2)

6.5 Median/Nilai Tengah

▪ Median Ganjil

▪ Median Genap

6.6 Modus

𝑀𝑂 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙

6.7 Tabel Hasil Pengamatan

Tabel hasil percobaan dan pengolahan data hasil pengukuran resistor sebesar 1 k Ω / 1000 Ω

Hasil Rata- Median / Error Standar


Data R Jumlah Modus Q1 Q3
Pengukuran rata Q2 (%) Deviasi
R1 981 Ω
1 R2 969 Ω 2913 971 - 969 963 981 2,9% 9,1651
R3 963 Ω
R1 978 Ω
R2 965 Ω
2 R3 966 Ω
5820 970 - 967 964,25 978,75 3% 7,6681
R4 968 Ω
R5 962 Ω
R6 981 Ω
R1 976 Ω
R2 964 Ω
R3 968 Ω
R4 987 Ω
3
R5 966 Ω 8769 974,33 - 976 965,5 981,5 2,567% 8,6746
R6 982 Ω
R7 965 Ω
R8 980 Ω
R9 981 Ω
6
R1 973 Ω
R2 965 Ω
R3 982 Ω
R4 980 Ω
R5 986 Ω
4
R6 969 Ω
11712 976 985 976,5 968,25 984,25 2,4% 7,9658
R7 981 Ω
R8 985 Ω
R9 968 Ω
R10 985 Ω
R11 972 Ω
R12 966 Ω
R1 973 Ω
R2 967 Ω
R3 970 Ω
R4 964 Ω
R5 970 Ω
R6 980 Ω
5 R7 986 Ω
R8 986 Ω 14637 975,8 986 973 967 986 2,42% 9,0727
R9 985 Ω
R10 969 Ω
R11 966 Ω
R12 982 Ω
R13 986 Ω
R14 965 Ω
R15 988 Ω
R1 970 Ω
R2 962 Ω
R3 985 Ω
R4 980 Ω
R5 971 Ω
R6 982 Ω
R7 984 Ω
R8 968 Ω
6 R9 973 Ω
17511 972,83 984 970,5 967 981,25 2,717% 7,7250
R10 972 Ω
R11 968 Ω
R12 981 Ω
R13 964 Ω
R14 984 Ω
R15 967 Ω
R16 969 Ω
R17 964 Ω
R18 967 Ω
R1 981 Ω
R2 968 Ω
7 R3 971 Ω 20486 975,52 968 972 968 983 2,448% 8,8125
R4 986 Ω
R5 966 Ω
7
R6 984 Ω
R7 981 Ω
R8 982 Ω
R9 962 Ω
R10 989 Ω
R11 968 Ω
R12 982 Ω
R13 971 Ω
R14 968 Ω
R15 964 Ω
R16 989 Ω
R17 970 Ω
R18 966 Ω
R19 982 Ω
R20 984 Ω
R21 972 Ω
R1 967 Ω
R2 965 Ω
R3 969 Ω
R4 966 Ω
R5 985 Ω
R6 965 Ω
R7 981 Ω
R8 986 Ω
R9 971 Ω
R10 966 Ω
R11 968 Ω
8 R12 969 Ω
23335 972,29 967 968,5 966 981 2,771% 8,1533
R13 970 Ω
R14 981 Ω
R15 980 Ω
R16 967 Ω
R17 966 Ω
R18 986 Ω
R19 962 Ω
R20 984 Ω
R21 964 Ω
R22 967 Ω
R23 982 Ω
R24 968 Ω
R1 980 Ω
R2 971 Ω
R3 986 Ω
R4 966 Ω
R5 971 Ω
9 R6 968 Ω
26294 973,85 966 971 966 984 2,615% 8,7120
R7 962 Ω
R8 989 Ω
R9 987 Ω
R10 968 Ω
R11 972 Ω
R12 985 Ω
8
R13 970 Ω
R14 965 Ω
R15 981 Ω
R16 966 Ω
R17 984 Ω
R18 966 Ω
R19 972 Ω
R20 982 Ω
R21 964 Ω
R22 984 Ω
R23 968 Ω
R24 986 Ω
R25 967 Ω
R26 969 Ω
R27 965 Ω
R1 966 Ω
R2 971 Ω
R3 968 Ω
R4 968 Ω
R5 967 Ω
R6 968 Ω
R7 964 Ω
R8 971 Ω
R9 966 Ω
R10 972 Ω
R11 966 Ω
R12 962 Ω
R13 985 Ω
R14 981 Ω
10 R 15 984 Ω
29189 972,96 966 969 966 982,5 2,704% 8,5520
R16 968 Ω
R17 970 Ω
R18 965 Ω
R19 989 Ω
R20 966 Ω
R21 982 Ω
R22 980 Ω
R23 983 Ω
R24 987 Ω
R25 967 Ω
R26 964 Ω
R27 986 Ω
R28 985 Ω
R29 973 Ω
R30 965 Ω
Rata-Rata Keseluruhan 160666 973,46 966 971,25 966,1 982,3 3,63% 8,450155

9
VII. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Praktikum ini membahas tentang pengukuran statistika yang bertujuan untuk


menetukan nilai tahanan suatu resistor dengan cara pengukuran secara teori dan
membuktikannya secara pengukutan dengan menggunakan multimeter digital (ohmmeter).
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus
listrik. Karakteristik resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Resistor tidak stabil
disebabkan oleh pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Tidak semua nilai
resistor dicantumkan dengan lambang bilangan melainkan dengan cicin kode warna.
Praktikum ini menggunakan resistor bernilai 1k Ω / 1000 Ω disajikan dalam 10 data/kelompok
yaitu, 3 resistor, 6 resistor, 9 resistor, 12 resistor, 15 resistor, 18 resistor, 21 resistor, 24
resistor, 27 resistor, dan 30 resistor.

Pada percobaan 30 buah resistor ini, masing-masing resistor dapat dilihat bahwa
semuanya memiliki nilai dibawah nilai yang seharusnya yaitu 1k Ω /1000 Ω, rata-rata
keseluruhan nilai resistor pada pengukuran menggunakan multimeter (Ohm meter) yaitu
973,46 Ω yang artinya persentase error yang terjadi adalah 3,63%. Perbedaan hasil yang
ditunjuk pada multimeter (ohm meter), ini disebabkan karena resistor tersebut memiliki nilai
toleransi sebesar 5% dilihat dari warna emas pada batang ke empat. Nilai toleransi pada
resistor merupakan kualitas dari resistor itu sendiri, walaupun resistor memiliki nilai tahanan
yang tetap, tetapi pada kenyataannya nilai tahanan ini dapat berubah jika terpengaruh oleh
faktor eksternal misalnya adalah suhu (temperatur). Besarnya perubahan terhadap suhu
tersebut tergantung dari nilai toleransi yang tertera pada cincin ke empat pada badan resistor.
Hal ini berarti 30 resistor yang digunakan selama percobaan masih diperbolehkan dan
dinyatakan resistor tersebut berada dalam kondisi baik karena persentase error tidak melebihi
5%.

Pada praktikum ini menerapkan metoda statistika dalam menganalisa data pengukuran
yang bertujuan agar memudahkan dalam megolah data serta dapat mengaplikasikan rumus-
rumus statistika untuk mempermudah dalam mengelompokan nilai-nilai data. Nilai-nilai data
ini meliputi rata-rata (mean), median, modus, quartil, dan standar deviasi. Dari hasil
pengolahan data 10 kelompok resistor dengan jumlah yang berbeda tiap kelompoknya didapat
jumlah data keseluruhan yaitu 160.666 dengan nilai rata-rata 973,46 , nilai modus 966, nilai
median atau kuartil dua (Q2) 971,25 , kuartil satu (Q1) sebesar 966,1, kuartil tiga (Q3) sebesar
982,3 , kemudian persentase error 3,63%, dan standar deviasi sebesar 8,450155.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Resistor dikatakan baik apabila nilai pembacaan dan pengukuran masih dalam rentang
nilai toleransi, begitu juga sebaliknya.
2. Nilai tahanan resistor dapat berubah jika terpengaruh oleh faktor eksternal.
3. Data statistik lainnya seperti rata – rata, median, quartil, dan standar deviasi menunjukkan
nilai yang berbeda pada setiap kelompoknya.
4. Tidak semua resistor menunjukan nilai teori maupun nilai terukur yang sama.

10
IX. DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. 2019 . Ohm meter.


https://id.wikipedia.org/wiki/Ohm-meter. (Diakses 6 November 2020).
Rasyid, A. 2020. Pengertian dan Fungsi Ohm-meter.
https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-ohmmeter.html (Diakses 6
November 2020).
Afgani, M. 2008. Metode Statistik.
http://muhammad-win-afgani.blogspot.com/2008/01/metode-statistika.html. (Diakses pada
tanggal 7 November 2020).
Yosep. 2020. Pengertian Data Diskrit dan Data Kontinu.
https://belajars.com/pengertian-data-diskrit-dan-data-kontinu/.
(Diakses 7 November 2020).

X. LAMPIRAN

10.1 Data Perhitungan Persentase Kesalahan (% error)


1. Data 1 (3 Resistor)
• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 971 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 971
= × 100%
1𝑘
= 2,9 %
2. Data 2 (6 Resistor)
• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 970 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 970
= × 100%
1𝑘
=3%
3. Data 3 (9 Resistor)
• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 974,33 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 974,33
= × 100%
1𝑘
= 2,567 %
4. Data 4 (12 Resistor)
• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 976 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 976
= × 100%
1𝑘
= 2,4 %

11
5. Data 5 (15 Resistor)
• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 975,8 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 975,8
= × 100%
1𝑘
= 2,42 %

6. Data 6 (18 Resistor)


• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 972,83 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 972,83
= × 100%
1𝑘
= 2,717 %

7. Data 7 (21 Resistor)


• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 975,52 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 975,52
= × 100%
1𝑘
= 2,448 %

8. Data 8 (24 Resistor)


• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 972,29 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 972,29
= × 100%
1𝑘
= 2,771 %

9. Data 9 (27 Resistor)


• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 973,85 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 973,85
= × 100%
1𝑘
= 2,615 %

10. Data 10 (30 Resistor)


• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 972,96 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 972,96
= × 100%
1𝑘
= 2,704 %

12
10.2 Dokumentasi

13

Anda mungkin juga menyukai