STATISTIKA PENGUKURAN
Kelas / Kelompok :
1A – TTE / 5
Anggota:
Asri Nurul Hidayatti (201331005)
Genta Vikar Erlangga (201331011)
Instruktur :
Mina Naidah Gani, DUT, ST, M.Eng.
Rifa Hanifatunnisa, S.ST., M.T
i
I. JUDUL PRAKTIKUM
Statistika Pengukuran
1. OHM-METER
Ohm meter merupakan sebuah alat yang dirancang untuk melakukan pengukuran
terhadap hambatan listrik yang terdapat dalam sebuah benda atau rangkaian listrik.
Hambatan sendiri merupakan pergeseran elektron melalui benda penghantar listrik atau
konduktor.
Prinsip kerja Ohm-meter ini menggunakan hukum Ohm, yang intinya adalah arus listrik
yang terdapat dalam sebuah rangkaian listrik selalu berbanding lurus dengan total tegangan
atau voltase. Hukum ini disebut Ohm yang diambil dari nama penemu atau penggagasnya,
Georg Simon Ohm, seorang ilmuwan spesialis fisika berkebangsaan Jerman.
a. Jenis Ohm-meter
Terdapat dua jenis ohm meter yaitu ohm meter analog dan ohm-meter digital. Alat ukur
jenis analog memiliki model perhitungan yang lebih manual dan simple untuk dibaca. Jenis
yang kedua yaitu ohm-meter digital. Ohm-meter digital mempunyai akurasi yang tinggi
dan kegunaan yang lebih banyak, bila dibandingkan dengan Ohm meter Analog, Ohm
meter Digital mempunyai tambahan-tambahan satuan yang lebih rinci dan juga pilihan
pengukuran yang lebih banyak. tidak terbatas pada amper, volt dan Ohm meter saja.
1
b. Cara Kerja Ohm-meter
Ohm meter memiliki cara kerja yang sederhana dan mudah dipahami. Alat ini
dilengkapi dengan baterai yang fungsinya tidak hanya untuk menyalakan layar (khusus
ohm-meter digital). Baterai ini juga berguna untuk menghasilkan arus di internal alat
pengukur tersebut. Pengukuran yang pertama dilakukan pada internal alat. Setelah itu,
pengukuran dilakukan terhadap benda-benda yang disentuh menggunakan test probes.
Pangkal test probes wajib dihubungkan pada port yang tepat. Test probes negatif ke port
negatif dan port positif digunakan untuk memasang test probes positif. Ohm-meter mulai
melakukan pengukuran ketika arus listrik dialirkan dari baterai menuju ke ujung test
probes. Penurunan voltase atau tegangan menjadi acuan untuk menentukan angka
hambatan yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Arus listrik selalu mengalir dari baterai
menuju test probes ketika alat dalam posisi on atau menyala. Hal ini tidak bisa dihentikan
kecuali alat dimatikan.
2. PROTOBOARD
Protoboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik
sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder. Dengan
memanfaatkan protoboard, komponen-komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak
dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian yang lain.
Protoboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang-lubang diatasnya.
Lubang-lubang pada protoboard diatur sedemikian rupa membentuk pola sesuai dengan
pola jaringan koneksi di dalamnya.
Gambar 2. Protoboard
Protoboard terdiri dari serangkaian klip metal kecil. Klip metal tersebut akan mencapit
komponen yang dimasukkan ke dalam lubang project board tersebut.
2
Gambar 4. Metal clip project board 2
Protoboard memiliki bar positif dan negatif yang berfungsi sebagai tempat pemberi
tegangan pada rangkaian.
3. RESISTOR
Resistor atau tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur
kuat arus yang mengalir. Resistor dilambangkan dengan huruf R, nilainya dinyatakan
dengan cincin-cincin bewarna dalam OHM (Ω).
Gambar 6. Resistor
3
4. METODE STATISTIK
• Statistik Deskriptif (deduktif) atau sederhana, yaitu statistik yang tingkat pengerjaannya
mencakup cara-cara menghitung, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan,
dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang ringkas mengenai suatu
keadaan.
• Statistik Inferensial, yaitu yang menyediakan aturan-aturan atau cara yang dapat
digunakan suatu alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum dari suatu
data yang telah disusun dan diolah.
1. Berdasarkan sifatnya ;
1. Data kontinu, merupakan data yang sifatnya sangat sinambung atau kontinyu,
nilainya ini bisa berupa pecahan, contoh data kontinu adalah data tentang hasil
panen padi, panjang sebuah jalan, berat kambing dan lain sebagainya.
2. Data diskrit merupakan data yang sifatnya terputus-putus, nilainya itu bukan
merupakan pecahan angka yang utuh, contoh data diskrit ialah data tentang jumlah
penduduk, kendaraan dan lain sebagainya.
4
4. Data rasio, yaitu data yang tergolong ke dalam data kontinu tetapi menpunyai
ciri tertentu,
Contoh : berat badan Ayah adalah 80 kg, berat badan Yudha 40 kg, dengan
demikian berat badan Ayah adalah 2 kali berat badan Yudha.
V. LANGKAH KERJA
6.1 Rata-rata
𝑋1 +𝑋2 +.…+𝑋𝑛
𝑋̅ = 𝑛
∑𝑛 ̄ 2
𝑖=1(𝑋i−X)
S=√ 𝑛−1
5
6.4 Quartil
1
▪ Q1 Ganjil = 4 (𝑛 + 1)
1
▪ Q1 Genap = 4 (𝑛 + 2)
▪ Q2 memiliki rumus yang sama dengan median baik ganjil maupun genap.
3
▪ Q3 Ganjil = 4 (𝑛 + 1)
3
▪ Q3 Genap = 4 (𝑛 + 2)
▪ Median Ganjil
▪ Median Genap
6.6 Modus
Tabel hasil percobaan dan pengolahan data hasil pengukuran resistor sebesar 1 k Ω / 1000 Ω
9
VII. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan 30 buah resistor ini, masing-masing resistor dapat dilihat bahwa
semuanya memiliki nilai dibawah nilai yang seharusnya yaitu 1k Ω /1000 Ω, rata-rata
keseluruhan nilai resistor pada pengukuran menggunakan multimeter (Ohm meter) yaitu
973,46 Ω yang artinya persentase error yang terjadi adalah 3,63%. Perbedaan hasil yang
ditunjuk pada multimeter (ohm meter), ini disebabkan karena resistor tersebut memiliki nilai
toleransi sebesar 5% dilihat dari warna emas pada batang ke empat. Nilai toleransi pada
resistor merupakan kualitas dari resistor itu sendiri, walaupun resistor memiliki nilai tahanan
yang tetap, tetapi pada kenyataannya nilai tahanan ini dapat berubah jika terpengaruh oleh
faktor eksternal misalnya adalah suhu (temperatur). Besarnya perubahan terhadap suhu
tersebut tergantung dari nilai toleransi yang tertera pada cincin ke empat pada badan resistor.
Hal ini berarti 30 resistor yang digunakan selama percobaan masih diperbolehkan dan
dinyatakan resistor tersebut berada dalam kondisi baik karena persentase error tidak melebihi
5%.
Pada praktikum ini menerapkan metoda statistika dalam menganalisa data pengukuran
yang bertujuan agar memudahkan dalam megolah data serta dapat mengaplikasikan rumus-
rumus statistika untuk mempermudah dalam mengelompokan nilai-nilai data. Nilai-nilai data
ini meliputi rata-rata (mean), median, modus, quartil, dan standar deviasi. Dari hasil
pengolahan data 10 kelompok resistor dengan jumlah yang berbeda tiap kelompoknya didapat
jumlah data keseluruhan yaitu 160.666 dengan nilai rata-rata 973,46 , nilai modus 966, nilai
median atau kuartil dua (Q2) 971,25 , kuartil satu (Q1) sebesar 966,1, kuartil tiga (Q3) sebesar
982,3 , kemudian persentase error 3,63%, dan standar deviasi sebesar 8,450155.
VIII. KESIMPULAN
1. Resistor dikatakan baik apabila nilai pembacaan dan pengukuran masih dalam rentang
nilai toleransi, begitu juga sebaliknya.
2. Nilai tahanan resistor dapat berubah jika terpengaruh oleh faktor eksternal.
3. Data statistik lainnya seperti rata – rata, median, quartil, dan standar deviasi menunjukkan
nilai yang berbeda pada setiap kelompoknya.
4. Tidak semua resistor menunjukan nilai teori maupun nilai terukur yang sama.
10
IX. DAFTAR PUSTAKA
X. LAMPIRAN
11
5. Data 5 (15 Resistor)
• Teori = 1000 Ω / 1 k Ω
• Pengukuran = 975,8 Ω
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
• % error = × 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1𝑘 − 975,8
= × 100%
1𝑘
= 2,42 %
12
10.2 Dokumentasi
13