Anda di halaman 1dari 20

Nama : Dimas Nugraha Aditia

Nim : 05071381320031
Prodfi : Agroekoteknologi

Ide akan pewarisan gen sebagian dapat di atribusikan ke seseorang pendeta Moravia bernama
gregor Mendel pendeta yang menerbitkan penelitiannya akan kacang polong pada tahun 1865. Namun
karyanya tidak dikenal luas dan baru ditemukan kembali pada tahun 1901. Pada awalnya dianggap
bahwa pewarisan ala Mendel hanya dihitung untuk perbedaan yang besar seperti yang diamati oleh
mendel pada tanaman polongnya dan ide akan pengaruh kumulatif pada gen tidak disadari sampai
ketika makalah oleh Ronald Fisher pada tahun 1918 berjudul "Hubungan Antara Keturunan Dalam
Pewarisan Mendel". Untuk sejarah genetika lebih lanjut dapat dilihat dalam artikel Sejarah ilmu
genetika

Gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog dinamakan
alel.Istilah alel diperkenalkan oleh W. Bateson dan E.R. Saunders pada tahun 1902. Alel berasal dari
kata latin allelon yang berarti bentuk lain. Gen terdiri atas sepasang alel yang sejenis atau
berlainan.Gen pengendali sifat tertentu biasa diberi simbol dengan huruf pertama dari sifat tersebut.
Lambang huruf besar merupakan karakter dominan, sedangkan huruf kecil merupakan karakter
resesif.Oleh karena adanya dominan dan resesif, penampakan organisme tidak selalu mengungkapkan
komposisi genetiknya.

Penampakan  organisme secara fisik disebut fenotip dan dan penyusun genetiknya disebut
genotip. Oleh karenanya, pengertian fenotip adalah karakteristik atau ciri yang dapat diukur dan nyata
pada suatu individu.Fenotip biasanya dinyatakan dengan kata-kata misalnya mengenai ukuran, warna,
bentuk, rasa, dan sebagainya.Sebaliknya, pengertian genotip adalah susunan genetis suatu karakter
yang dimiliki oleh suatu individu; biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda huruf pertama dari
fenotip. Oleh karena individu bersifat diploid, maka genotip dinyatakan dengan huruf dobel, misalnya
AA, Aa, aa, AABB, AaBb, dan sebagainya.Contohnya gen B adalah simbol untuk sifat biji bulat,
sedangkan gen b untuk sifat biji keriput. Istilah dominan digunakan karena gen ini dapat mengalahkan
ekspresi gen alelnya.

Pada contoh di atas, gen B mengalahkan ekpresi gen b sehingga ekspresi tanaman yang
bergenotip Bb adalah tanaman biji bulat, walaupun dalam tanaman tersebut mengandung gen untuk
sifat keriput. Gen b menimbulkan karakter resesif, yang berarti ekspresi gen b ditutupi (tidak memiliki
efek yang jelas pada penampakan organisme) bila bersama-sama dengan gen B. Pengertian resesif di
sini adalah sifat yang dikalahkan/ditutupi sifat lain. Sebaliknya, gen B (dapat membentuk biji bulat)
disebut dominan terhadap gen b karena gen B diekspresikan sepenuhnya pada penampakan fisik
organisme. Dominan adalah sifat yang mengalahkan/menutupi sifat lain.

Genotip makhluk hidup ada yang homozigot dan heterozigot. Homozigot misalnya BB dan
bb, yaitu bila pengaruh kedua alel untuk menumbuhkan suatu karakter yang sama dominannya
sehingga kedua alel ditulis dengan huruf yang sama. Genotip BB dinamakan homozigot dominan,
sedangkan bb merupakan homozigot resesif.Alel heterozigot adalah dua alel yang berbeda untuk
sebuah gen, misalnya Bb. Adapun genotip Bb adalah heterozigot dominan karena gen B untuk sifat
biji bulat menutupi gen b untuk sifat biji keriput. Contoh lainnya adalah gen penentu warna merah
pada bunga, memiliki pasangan gen penentu warna putih, sehingga sifat yang muncul tidak sama,
maka disebut juga sebagai alel heterozigot.

Homozigot merupakan individu yang kromosom-kromosomnya memiliki gen-gen identik dari


sepasang atau suatu seri alel.Individu homozigot hanya membentuk satu macam gamet saja. Misalnya
individu  homozigot BB hanya membentuk gamet B saja, dan karena itu individu homozigot selalu
berkembang biak secara murni.

Heterozigot merupakan individu yang kromosom-kromosomnya memiliki gen-gen berlainan


dari sepasang atau suatu seri alel tertentu. Misalnya individu dengan genotip Aa, Bb, AaBb adalah
heterozigot. Individu heterozigot membentuk lebih dari satu macam gamet. Contohnya individu Aa
membentuk gamet-gamet A dan a.

Gb. Letak gen dan alel pada kromosom


Gb. Alel heterozigot pada bunga yang menentukan warna bunga menjadi ungu

Gen memiliki peranan, antara lain untuk mengatur perkembangan dan proses metabolisme
individu, menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya, serta mengontrol
pembuatan polipeptida.

Apakah yang menyusun gen tersebut sehingga gen dapat mengendalikan sifat suatu individu?

Gen mengontrol pembuatan polipeptida (protein) tertentu. Satu gen mengontrol pembuatan
satu macam polipeptida. Polipeptida digunakan sebagai penyusun sel (sebagai protein struktural), ada
pula polipeptida yang difungsikan menjadi enzim (sebagai protein fungsional).Dengan demikian gen
mengontrol baik struktur maupun fungsi metabolisme sel. Dengan kata lain, gen mengendalikan sifat-
sifat makhluk hidup.

Secara kimiawi, gen merupakan sepenggal DNA yang memiliki urutan basa tertentu dan
berfungsi mengkode pembuatan satu macam polipeptida.Panjang pendeknya urutan basa (gen)
menentukan panjang pendeknya rantai asam amino pada polipeptida.Semakin panjang urutan basa,
semakin panjang asam amino yang menyusun polipeptida itu. Hal tersebut akan dibahas lebih lanjut
pada pembahasan tentang DNA

 Hukum Segregasi (Hukum Mendel I)

Perbandingan antara B (warna coklat), b (warna putih), S (buntut pendek), dan s (buntut
panjang) pada generasi F2. Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel
kelamin) , kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap
gamet menerima satu gen dari induknya. Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok: 1.
Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah
konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf
kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan
huruf besar, misalnya R). 2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua  jantan (misalnya
ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah). 3.
Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S
atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak
selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

Hukum Asortasi Bebas (Hukum Mendel II)

Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau
lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat
yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling mempengaruhi. Hal ini
menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g. tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman,
tidak saling mempengaruhi.Seperti nampak pada Gambar 1, induk jantan (tingkat 1) mempunyai
genotipe ww (secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai genotipe RR (secara
fenotipe berwarna merah).Keturunan pertama (tingkat 2 pada gambar) merupakan persilangan dari
genotipe induk jantan dan induk betinanya, sehingga membentuk 4 individu baru (semuanya
bergenotipe wR). Selanjutnya, persilangan/perkawinan dari keturuan pertama ini akan membentuk
indidividu pada keturunan berikutnya (tingkat 3 pada gambar) dengan gamet R dan w pada sisi kiri
(induk jantan tingkat 2) dan gamet R dan w pada baris atas (induk betina tingkat 2). Kombinasi
gamet-gamet ini akan membentuk 4 kemungkinan individu seperti nampak pada papan catur pada
tingkat 3 dengan genotipe: RR, Rw, Rw, dan ww. Jadi pada tingkat 3 ini perbandingan genotipe RR ,
(berwarna merah) Rw (juga berwarna merah) dan ww (berwarna putih) adalah 1:2:1. Secara fenotipe
perbandingan individu merah dan individu putih adalah 3:1. Kalau contoh pada Gambar 1 merupakan
kombinasi dari induk dengan satu sifat dominan (berupa warna), maka contoh ke-2 menggambarkan
induk-induk dengan 2 macam sifat dominan: bentuk buntut dan warna kulit. Persilangan dari induk
dengan satu sifat dominan disebut monohibrid, sedang persilangan dari induk-induk dengan dua sifat
dominan dikenal sebagai dihibrid, dan seterusnya.

Genetika dan Ekspresi Gen

Kode genetik
Gen umumnya mengungkapkan efek fungsional mereka melalui produksi protein, molekul
kompleks yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi yang paling dalam sel. Protein adalah rantai
asam amino, dan urutan DNA dari gen (melalui RNA perantara) digunakan untuk menghasilkan
urutan protein spesifik. Proses ini dimulai dengan produksi sebuah molekul RNA dengan urutan
sesuai urutan DNA gen, proses yang disebut transkripsi.

Ini messenger RNA molekul ini kemudian digunakan untuk menghasilkan urutan asam amino
yang sesuai melalui proses yang disebut translasi. Setiap kelompok tiga nukleotida dalam urutan,
disebut kodon, sesuai dengan salah satu dari dua puluh asam amino yang mungkin dalam protein -
korespondensi ini disebut kode genetik. Aliran informasi searah: informasi ditransfer dari sekuens
nukleotida ke urutan asam amino protein, tapi tidak pernah transfer dari belakang protein ke urutan
DNA-fenomena Francis Crick disebut dogma sentral dari biologi molekuler.

Urutan spesifik dari resesif hasil asam amino dalam struktur tiga dimensi yang unik untuk
protein tersebut, dan tiga-dimensi struktur protein yang terkait dengan fungsi mereka.Beberapa
molekul struktural sederhana, seperti serat-serat dibentuk oleh protein kolagen. Protein dapat
mengikat protein lain dan molekul sederhana, kadang-kadang bertindak sebagai enzim dengan
memfasilitasi reaksi kimia dalam molekul terikat (tanpa mengubah struktur protein itu sendiri).
Struktur Protein adalah dinamis; hemoglobin protein tikungan ke dalam bentuk yang sedikit berbeda
karena memfasilitasi penangkapan, transportasi, dan pelepasan molekul oksigen dalam darah
mamalia.

Perbedaan nukleotida tunggal dalam DNA dapat menyebabkan perubahan tunggal dalam
urutan asam amino dari protein. Karena struktur protein adalah hasil dari sekuens asam amino,
beberapa perubahan secara dramatis dapat mengubah sifat protein dengan mendestabilisasi struktur
atau mengubah permukaan protein dengan cara yang berubah interaksinya dengan protein lain dan
molekul. Misalnya, sel sabit anemia adalah penyakit genetik manusia yang dihasilkan dari perbedaan
basa tunggal di wilayah coding untuk bagian β-globin hemoglobin, menyebabkan perubahan asam
amino tunggal bahwa perubahan sifat fisik hemoglobin itu.Sel sabit hemoglobin versi tongkat untuk
diri mereka sendiri, menumpuk untuk membentuk serat yang mendistorsi bentuk sel darah merah
yang membawa protein.Ini berbentuk sabit-sel tidak lagi mengalir dengan lancar melalui pembuluh
darah, memiliki kecenderungan untuk menyumbat atau menurunkan, menyebabkan masalah medis
yang terkait dengan penyakit ini.

Beberapa gen yang ditranskripsi menjadi RNA tetapi tidak diterjemahkan ke dalam produk
protein - ini disebut non-coding RNA molekul. Dalam beberapa kasus, produk ini melipat ke dalam
struktur yang terlibat dalam fungsi sel kritis (misalnya ribosomal RNA dan transfer RNA).RNA juga
dapat memiliki efek regulasi melalui interaksi hibridisasi dengan molekul RNA lainnya (misalnya
microRNA).

Alam versus pengasuhan


Meskipun gen berisi semua informasi organisme digunakan untuk fungsi, lingkungan
memainkan peran penting dalam menentukan fenotipe akhir-dikotomi sering disebut sebagai "alam vs
pengasuhan." Fenotip dari suatu organisme tergantung pada interaksi genetika dengan
lingkungan.Salah satu contoh dari hal ini adalah kasus mutasi temperatur yang sensitif.Seringkali,
perubahan asam amino tunggal dalam urutan protein tidak mengubah perilaku dan interaksi dengan
molekul lain, tapi itu tidak mengganggu kestabilan struktur. Dalam lingkungan suhu tinggi, di mana
molekul-molekul bergerak lebih cepat dan memukul satu sama lain, hasil ini dalam protein kehilangan
struktur dan gagal berfungsi. Dalam lingkungan suhu rendah, bagaimanapun, struktur protein stabil
dan fungsi normal.Jenis mutasi yang terlihat dalam mantel warna kucing Siam, di mana mutasi pada
enzim yang bertanggung jawab untuk produksi pigmen menyebabkannya untuk mengacaukan dan
kehilangan fungsi pada suhu tinggi.Protein tetap fungsional di daerah kulit yang dingin-kaki, telinga,
ekor, dan wajah-jadi kucing memiliki bulu gelap di ekstremitas nya.

Lingkungan juga berperan dramatis dalam dampak dari penyakit manusia genetik
fenilketonuria. Mutasi yang menyebabkan fenilketonuria mengganggu kemampuan tubuh untuk
memecah asam amino fenilalanin, menyebabkan beracun membangun-up dari sebuah molekul
intermediate yang, pada gilirannya, menyebabkan gejala yang parah keterbelakangan mental progresif
dan kejang. Jika seseorang dengan mutasi fenilketonuria mengikuti diet ketat yang menghindari asam
amino ini, bagaimanapun, mereka tetap normal dan sehat.

Sebuah metode populer untuk menentukan seberapa banyak peran alam dan bermain nuture
adalah untuk mempelajari kembar identik dan fraternal atau saudara kandung lahir ganda. Karena
saudara identik berasal dari zigot yang sama mereka secara genetik sama. Persaudaraan saudara
namun adalah sebagai genetik berbeda dari satu sama lain sebagai saudara kandung yang normal.
Dengan membandingkan seberapa sering kembar menetapkan memiliki gangguan sama antara
kembar fraternal dan identik, ilmuwan dapat melihat apakah ada lebih alam atau memelihara efek.
Salah satu contoh yang terkenal dari studi beberapa kelahiran kembar empat Genain termasuk kembar
empat yang identik semua didiagnosis dengan skizofrenia.

Regulasi gen
Genom dari organisme yang diberikan berisi ribuan gen, tetapi tidak semua gen harus aktif
pada saat tertentu. Sebuah gen diekspresikan ketika sedang ditranskripsi menjadi mRNA (dan
diterjemahkan menjadi protein), dan terdapat banyak metode seluler mengendalikan ekspresi gen
sehingga protein yang diproduksi hanya bila diperlukan oleh sel. Faktor transkripsi adalah protein
peraturan yang mengikat ke awal gen, baik mempromosikan atau menghambat transkripsi gen. Dalam
genom Escherichia coli''''bakteri, misalnya, ada serangkaian gen yang diperlukan untuk sintesis asam
amino triptofan. Namun, ketika tryptophan telah tersedia bagi sel, gen-gen untuk sintesis tryptophan
tidak lagi diperlukan. Kehadiran triptofan langsung mempengaruhi aktivitas gen-triptofan mengikat
molekul represor triptofan (suatu faktor transkripsi), mengubah struktur represor itu sedemikian rupa
sehingga represor mengikat ke gen. Blok represor triptofan transkripsi dan ekspresi gen, sehingga
menciptakan regulasi umpan balik negatif dari proses sintesis tryptophan.

Perbedaan dalam ekspresi gen sangat jelas dalam organisme multiseluler, dimana sel-sel
semua mengandung genom yang sama tetapi memiliki struktur yang sangat berbeda dan perilaku
karena ekspresi gen set berbeda. Semua sel dalam organisme multisel berasal dari satu sel,
membedakan sel ke dalam jenis varian sebagai respons terhadap sinyal eksternal dan antar dan secara
bertahap membangun pola yang berbeda ekspresi gen untuk menciptakan perilaku yang berbeda.
Karena tidak ada gen tunggal bertanggung jawab untuk pengembangan struktur dalam organisme
multiseluler, pola-pola ini muncul dari interaksi kompleks antara banyak sel.

Dalam eukariota terdapat fitur struktural kromatin yang mempengaruhi transkripsi gen,
seringkali dalam bentuk modifikasi DNA dan kromatin yang secara stabil diwariskan oleh sel
anak.Fitur-fitur ini disebut "epigenetik" karena mereka ada "di atas" dari urutan DNA dan
mempertahankan warisan dari satu generasi sel ke yang berikutnya. Karena fitur epigenetik, berbagai
jenis sel ditumbuhkan dalam medium yang sama dapat mempertahankan sifat yang sangat berbeda.
Meskipun fitur epigenetik umumnya dinamis selama pembangunan, beberapa, seperti fenomena
paramutation, memiliki warisan multigenerasi dan eksis sebagai pengecualian yang langka dari aturan
umum DNA sebagai dasar untuk warisan.

Gen, Kromosom, Sel

 Sel

Sel berasal dari kata latin cella (Berarti ruangan kecil), yang ditemukan oleh Robert Hooke,
pada pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tsb).

Sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang didalamnya terdapat
cairan (protoplasma).Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus).Di dalam
inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma.Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang
dapat melaksanakan kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi lagi) dan merupakan unit terkecil penyusun
makhluk hidup (dilihat secara struktural).

Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan


kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi).Kemudian membentuk organisme. Sel berkembang
biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu
materi penentu sifat-sifat makhluk hidup maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada
keturunannya.

 Gen

Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu
dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu
kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga
keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.

Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-masing gen
dalam pasangan itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau berbeda,
misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek (Desrizal, 2012). Pengertian Gen (gene) itu sendiri
adalah unit dasar dari hereditas, yang terletak pada kromosom (chromosome), yaitu suatu struktur
yang bentuknya seperti tongkat dan terletak ditengah-tengah (nucleus) setiap sel tubuh. GEN
merupakan “substansi hereditas” yang terletak di dalam kromosom, yang memilik sifat-sifat: Sebagai
materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom, Mengandung informasi genetika dan Dapat
menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel (Arti, 2011)

 Kromosom
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik
dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang
berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat
kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah
dua buah (sepasang)(Godam, 2008).  Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel
(nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog
(2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang sama.
sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak berpasangan
kromosom diberi simbol n kromosom.Sel dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel
kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja (Desrizal, 2012).

 DNA

DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik.

 Struktur DNA

Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA
sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda
Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer
nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan
berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
– Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)

– basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini =
G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin (thymine = T)

–gugus fosfat Berikut susunan struktur kimia komponen penyusun DNA :


Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer
untuk sintesis DNA.Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa
deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.DNA tersusun dari empat jenis
monomer nukleotida.

Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.Akan
tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A) selalu sama dengan jumlah timin
(T).Demikian pula jumlah guanin (G) dengan sitisin(C) selalu sama.Fenomena ini dinamakan
ketentuan Chargaff.Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan membentuk dua
ikatan hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan
membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).

Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan ikatan hidrogen yang
terbentuk sepanjang rantai tersebut.karean perubahan jumlah hidrogen ini, tidak
mengehrankan bahwa ikatan C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk
memisahkannya.

DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai


rangkap berpilin.Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak tangganya adalah
susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C.Kedua “tulang punggung tangganya”
adalah gula ribosa.Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan secara
kimia melalui ikatan fosfodiester.

DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki suatu polaritas.Polaritas heliks
ganda berlawanan orientasi satu sama lain.Kedua rantai polinukleotida DNA yang
membentuk heliks ganda berjajar secara antipararel.Jika digambarkan sebagai berikut :

 RNA

RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang


berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik.RNA sebagai penyimpan
informasi genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus.RNA
sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.RNA
juga dapat berfungsi sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya
sendiri atau molekul RNA lain.
 Struktur RNA

RNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga


gugus molekul, yaitu :

– 5 karbon– basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan
golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
– gugus fosfatPurin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk
sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu
nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA,
sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.

 Tipe RNA

RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ),
tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau
RNAr ( RNA ribosomal ).

 RNAd

RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan
basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam
inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan
untuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai
tunggal yang relatif panjang.Berikut gambarnya :

 RNAr

RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit


ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.

 RNAt

RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada
salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam
amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung
antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino
spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai
urutan kodonnya pada RNAd.

 Perbedaan antara DNA dan RNA

Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan


antara DNA dengan RNA sebagai berikut :

–komponen:Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa


Basa nitrogen : – purin — DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan
Guanin– Pirimidin — DNA adalah Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan sitosin
– Bentuk : — DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)
— RNA berbentuk rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin

– Letak : — DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria


— RNA terletak di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria–Kadar: — DNA tetap
— RNA tidak tetap

 Replikasi DNA

Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA.Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-
tiap sel hasila pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya.Dengan
demikian, DNA harus secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai.Replikasi DNA
dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.Proses
komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan
molekul DNA lama sebagai cetakan.Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga
model.

Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak
berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai
baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama
tersebut.Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA
lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Berikut adalah gambaran replikasi yang terjadi terhadap DNA :
Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif merupakan model yang tepat
untuk proses replikasi DNA.Replikasi DNA semikonservatif ini berlaku bagi organisme
prokariot maupun eukariot.Perbedaan replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot
adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan kompleksitas
replkasi DNA.Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum pembelahan
mitosis, tepatnya pada fase sintsis dalam siklus pembelahan sel.

 SINTESIS PROTEIN

Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA yang
merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta DNA sebagai pembawa sifat
keturunan. Gen menspesifikasikan protein melalui transkripsi dan translasi.

       Prinsip-prinsip dasar transkripsi dan translasi


Gen menyediakan instruksi untuk membuat protein spesifik. Akan tetapi, gen tidak
membangun protein secara langsung.Jembatan antara DNA dan sintesis protein adalah asam
nukleat RNA.RNA mirip dengan DNA secara kimiawi, hanya saja RNA mengandung gula
ribosa sebagai pengganti deoksiribosa dan mengandung basa bernitrogen urasil sebagai
pengganti timin.Dengan demikian, setiap nukleotida di sepanjang untai DNA mengandung
A, G, C, atau T sebagai basanya, sedangkan setiap nukleotida disepanjang untai RNA
mengandung A, G, C, atau U sebagai basanya.Molekul RNA biasanya terdiri atas satu untai
tunggal.

Dalam RNA atau DNA, monomer adalah keempat tipe nukleotida, yang berbeda dalam
kandungan basa benitrogen.Gen umumnya memiliki panjang yang mencapai ratusan atau
ribuan nukleotida; masing-masing gen mengandung sekuens basa spesifik. Setiap polipeptida
dari suatu protein juga mengandung monomer-monomer yang tertata dalam urutan linear
tertentu ( struktur primer protein ), namun monomer-monomernya merupakan asam amino.
Dengan demikian, asam nukleat dan protein mengandung informasi yang tertulis dalam dua
bahasa kimiawi yang berbeda.Ini membutuhkan dua tahap utama dari DNA ke protein, yaitu
transkripsi dan translasi.

 TRANSKRIPSI
Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan bahasa yang sama, dan informasi hanya ditranskripsi, atau disalin, dari satu
molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai komplementer
baru saat replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan sebagai cetakan untuk merakit
sekuens nukleotida RNA komplementer. Untuk gen pengode protein, molekul RNA yang
dihasilkan merupakan transkrip akurat dari instruksi pembangun protein yang dikandung oleh
gen. molekul RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan. Tipe molekul RNA ini
disebut RNA duta (messenger RNA, mRNA) karena mengandung pesan genetik dari DNA
ke mekanisme penyintesis protein sel.

Transkripsi menghasilkan 3 macam RNA yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.


        mRNA (messenger RNA) fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke
ribosom. Pesan-pesan ini berupa triplet basa yang ada pada mRNA yang disebut
kodon.Kodon pada mRNA merupakan komplemen dari kodogen (agen pengode), yaitu
urutan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan.Peristiwa
pembentukan mRNA oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.

        tRNA (RNA transfer) fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam
amino di ribosom. Peran tRNA ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan
basa nitrogen pada tRNA disebut antikodon. Bentuk tRNA seperti daun semanggi dengan 4
ujung yang penting, yaitu: 1) Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut
antikodon. 2) Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino. 3) Ujung
pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino. 4) Ujung pengenal ribosom.

        rRNA (RNA Ribosom) fungsinya sebagai tempat pembentukan protein. rRNA terdiri
dari 2 sub unit, yaitu: 1) Sub unit kecil yang berperan dalam mengikat mRNA. 2) Sub unit
besar yang berperan untuk mengikat tRNA yang sesuai.

Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda
DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai
cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense.
Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya
terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu,
nukleotida nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA
dikenal sebagai unit transkripsi.
Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi.

1) Inisiasi (Permulaan)
Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini dikenal
promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk memulai
transkripsi. RNA polymerase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter
berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi.Kumpulan antara
promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi
transkripsi.Selanjutnya, RNA polymerase membuka rantai ganda DNA.

2) Elongasi (Pemanjangan)

Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun
untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´.Pada tahap elongasi ini, RNA
mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen
DNA.Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada
replikasi.Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh
karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA.
Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan
dengan basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa.
Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin (Gambar 3.13).

3) Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir
di daerah terminator.Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula
dan RNA polymerase segera terlepas dari DNA.Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah
mRNA yang baru.Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan
sebagai mRNA. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel
eukariotik, akan menjadi mRNA yang fungsional (aktif) setelah melalui proses tertentu
terlebih dahulu. Dengan demikian, pada rantai tunggal mRNA terdapat beberapa urut-urutan
basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa
nitrogen) DNA.Setiap tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida mRNA hasil
transkripsi ini disebut sebagai triplet atau kodon.

 TRANSLASI
Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA.Selama tahap
ini terjadi perubahan bahasa.Sel harus menerjemahkan alias menstranslasikan sekuens basa
molekul mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida.Tempat terjadinya translasi adalah
ribosom, partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi penautan teratur asam amino menjadi
rantai polipetida. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari
mRNA menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa
nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang
berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3
basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin
UCA.Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein
merupakan hasil terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino
(puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan
membentuk protein spesifik pula.
Langkah-langkah pada proses translasi adalah sebagai berikut:

1) Inisiasi Translasi

Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi
asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya,
molekul besar ribosom juga ikut  terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk
kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari
sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim.Bagian ujung tRNA
yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain
membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut
diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengode
asam amino) pada mRNA. Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan
mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan
berpasangan dengan kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino
metionin pada sisi pembawa asam aminonya.

2) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam
amino satu demi satu.Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya,
dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa
asam amino.Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka anticodon berupa
AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU.Fenilalanin tersebut dihubungkan
dengan metionin membentuk peptida. Melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang
tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
 

3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon
UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.

 Perbedaan Proses Transkripsi Dan Translasi Pada Prokariotik Dan Eukariotik


Mekanisme dasar transkripsi dan translasi mirip pada prokariotik dan eukariotik, namun
ada perbedaan penting dalam aliran informasi genetik pada sel-sel. Karena sel prokariotik
tidak memiliki nukleus, DNAnya tidak disegregasi dari ribosom dan peralatan penyintesis
protein lain. Ketiadaan segregasi ini memungkinkan translasi mRNA dimulai saat transkripsi
masih berlangsung.Sebaliknya, dalam sel eukariotik, selaput nukleus memisahkan tempat dan
waktu berlangsungnya transkripsi dan translasi.Transkripsi terjadi di dalam nukleus, dan
mRNA ditranspor ke sitoplasma, tempat translasi terjadi. Namun sebelum bisa meninggalkan
nukleus, transkrip RNA eukariotik dari gen pengode protein dimodifikasi dalam berbagai
cara untuk menghasilkan mRNA akhir yang fungsional. Transkripsi gen eukariotik pengode
protein menghasilkan pre-mRNA, dan pemrosesan lebih lanjut menghasilkan mRNA akhir.
Awal transkrip RNA dari gen apapun, termasuk yang mengodekan RNA yang tidak
ditranslasi menjadi protein, secara umum disebut transkrip primer ( primary transcript ).

 Kloning Pada Tumbuhan


a.      Pengertian Kloning Tumbuhan
Nama lain dari kloning pada tumbuhan adalah kultur jaringan, yaitu suatu teknik
untuk mengisolasi sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut
pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik, sehingga
bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
sempurna kembali.

Secara singkat kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa
dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang diinginkan. Lalu kita mencari
eksplan, mengambil selnya dan memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh.
Eksplan ini akan menggumpal menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal
bakal akar, batang, dan daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi
sebuah tanaman baru.

b.       Proses Kloning Tumbuhan


Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan
adalah :
 
1.      Pembuatan media
Tanaman tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan
bebas dari hama dan penyakit. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut harus dikondisikan
dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca atau greenhouse agar eksplan yang akan
dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik serta bebas dari sumber kontaminan pada waktu
dikulturkan secara in-vitro.
Teknik kuljar secara in vitro, beberapa syarat sesuai dengan prinsip dasar kuljar yang harus
diketahui antara lain :
         Memilih eksplan yang baik

         Untuk mendapatkan eksplan yang baik dan mudah tumbuh, dipilih bagian organ yang
masih bersifat meristematik
         Penggunaan medium yang cocok.Media yang biasa digunakan untuk pembuatan kuljar
murni adalah PDA.

         Keadaan yang aseptik. Keadaan yang aseptik ini meliputi sterilisasi eksplan, media, alat-
alat, ruang steril dan ruang kultur (entkas / tempat khusus untuk menanam eksplan ke dalam
medium).

         Pengaturan udara yang baik

2.      Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

3.      Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan
secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga
harus steril.
4.      Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan
pada media.Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi
yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.Tabung reaksi yang telah ditanami
eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

5.      Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar
yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta
untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur.

6.      Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke
bedeng.Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan
sungkup.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hereditas

https://desybio.wordpress.com/category/c-gen-dan-alel/2-alel/

http://black-hecker.blogspot.com/2013/02/gen-kromosom-sel.html

http://overgift.blogspot.com/2014/02/kloning-pada-tumbuhan_5635.html

http://www.biologi-sel.com/2012/06/sintesis-protein-dan-kode-genetik.html

http://gurungeblog.com/2008/11/14/mengenal-dna-dan-rna/

http://www.academia.edu/5433084/GENETIKA_DAN_HUKUM_MENDEL)

Anda mungkin juga menyukai