Anda di halaman 1dari 35

Sesi 04

MODEL SUPERVISI
MUTU DI ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,


Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
AGENDA

01 Dampak Covid pada


02 Kebijakan
Proses Supervisi Pendidikan di 03 Perubahan Proses
Pendidikan di Masa
Mutu Masa Covid
Covid

Apa saja yang


04 disupervisi 05 Pemanfaatan
TIK dalam
Supervisi Mutu
KEBIJAKAN
PENDIDIKAN DI
MASA COVID
Dampak Covid pada Proses Supervisi Mutu

1 Penerapan Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19

Penguatan Kapasitas Pengawas dalam memanfaatkan TIK dalam


2 Supervisi

3 Optimalisasi pemanfaatan Aplikasi eSupervisi


KEBIJAKAN
PENDIDIKAN DI
MASA COVID
1. Belajar Dari Rumah (Daring dan Luring)

Berdasarkan Surat Edaran no 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan


Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19)

Proses belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan berikut:


a. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani
tuntunan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusan
b. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada Pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai pandemic Covid-19
c. Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antarsiswa,
Dapat diakses lebih lanjut melalui laman:
sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan
https://covid19.go.id/p/protokol/pedoman-belajar-di-rumah
d. Bukti atau produk aktivitas balajr dari rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif
2. Pembelajaran di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
(Belajar di Sekolah)
Berdasarkan Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyeleng
garaan Pembelajaran pada Tahun 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020
/2021 di Masa Pandemi COVID-19
Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan yang berada di daerah
ZONA HIJAU dilaksanakan melalui dua fase sebagai berikut:
A. Masa Transisi
1. Berlangsung selama 2 (dua) bulan sejat dimulainya pembelajaran
tatap muka di satual pendidikan.
2. Jadwal pembelajaran mengenai jumlah hari dalam seminggu dan
jumlah jam belajar setiap hari dilakukan dengan pembagian
rombongan belajar (shift) yang ditentukan oleh satuan Pendidikan
dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatal dan keselamatan
warga satuan pendidikan.
Dapat diakses lebih lanjut melalui laman: https://covid19.go.id/st B. Masa Kebiasaan Baru
orage/app/media/Materi%20Edukasi/20200807-pembelajaran-di Setelah masa transisi selesai, apabiia daerahnya tetap dikategorikan
-masa-covid-19-2.pdf
sebagai daerah ZONA HIJAU maka satuan pendidikan masuk dalam
masa kebiasan baru.
PERUBAHAN PROSES
PENDIDIKAN DI MASA
COVID
Apa Saja yang Berubah??

Materi Pembelajaran Proses pembelajaran Pengelolaan Sekolah

Kurikulum darurat masa Covid Dilakukan dengan metoda Layanan sekolah


daring /luring

Kesiapan insfrastruktur
Kecakapan Hidup
Kompetensi pengajar

Pemahaman terhadap Covid d


an protokol kesehatan Monitoring dan Evaluasi
Keterlibatan orang tua siswa
lebih besar
KURIKULUM DARURAT
MASA COVID

SATUAN PENDIDIKAN DAPAT MEMILIH KURIKULUM DARURAT (DALAM


DARI 3 OPSI PELAKSAAN KURIKULUM KONDISI KHUSUS)

Tetap menggunakan kurikulum nasional 2013 Penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap
Penjelasan mata pelajaran sehingga berfokus pada
akan
Menggunakan kurikulum darurat (dalam kondisi Kurikulum
Kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat
khusus) darurat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat
selanjutnya
Melakukan penyederhanaan kurikulum secara
mandiri Ketentuan Pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir
Kurikulum tahun ajaran (tetap berlaku walaupun kondisi
darurat Khusus sudah berakhir)
KURIKULUM DARURAT DIHARAPKAN AKAN MEMUDAHKAN
PROSES PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI

Dampak bagi Guru Dampak bagi Siswa Dampak bagi Orangtua

1. Mengemudikan pendampingan
1. Tersedianya acuan kurikulum 1. Siswa tidak dibebani tuntutan pembelajaran di rumah
yang sederhana menuntaskan seluruh capaian 2. Kesejahteraan psikososial
2. Berkurangnya beban mengajar kurikulum dan dapat berfokus orangtua meningkat
3. Guru dapat berfokus pada pada Pendidikan dan pembela
Pendidikan dan pembelajaran jaran yang esensial dan
yang esensial dan kontekstual kontekstual
4. Kesejahteraan psikososial guru 2. Kesejahteraan psikososial
mengikat siswa meningkat
KECAKAPAN HIDUP

Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Kecakapan Hidup


(Life Skills) adalah Pendidikan yang memberikan kecakapan
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.
Undang-Undang RI
No. 20 tahun 2003

Kompetensi personal Kompetensi sosial Kompetensi akademik Kecakapan vokasional


1. Berperilaku sesuai dengan: 1. Bersikap terbuka 1. Kemampuan beranalisa sederh 1. Kecakapan memilih pekerjaan,
• Norma agama 2. Obyektif dan tidak diskriminatif ana perencanaan kerja, persiapan k
• Norma hukum 3. Berkomunikasi secara efektif 2. Berfikir dengan logika eterampilan kerja, latihan keter
• Norma sosial dan budaya n 4. Empati dan santun dengan tem 3. Kemampuan pengetahuan dasa ampilan, penguasaan kompete
asional an sejawat, pendidik/instruktur, r nsi, menjalankan suatu profesi,
2. Beriman & bertakwa kepada Tu dan masyarakat sekitar 4. Kemampuan mengambil keputu kesadaran untuk menguasai ber
han Yang Maha Esa 5. Beradaptasi dengan kondisi sosi san bagai keterampilan
3. Berakhlak mulia al di lingkungan sekitar 5. Menggali ide-ide 2. Keterampilan menguasai dan m
4. Bersikap adil dan jujur 6. Kemauan untuk mencoba dan enerapkan teknologi, merancan
5. Berkepribadian terpuji melakukan uji coba di bidangny g dan melaksanakan proses pek
6. Memiliki etos kerja a secara ilmiah erjaan, dan menghasilkan prod
7. Tanggung jawab uk barang dan jasa
8. Percaya diri
PEMAHAMAN TERHADAP
COVID DAN PROTOKOL
KESEHATAN

Coronavirus merupakan
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek
dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS

Sumber: https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/CO
VID-19/TENTANG%20NOVEL%20CORONAVIRUS.pdf Sumber: https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID
%20media/Flyer%205%20Hal%20Penting%20Cegah%20COVID-19.pdf
PROTOKOL KESEHATAN DI SEKOLAH

1. Masker bagi anak di atas dua tahun


6. Tidak boleh berbagi barang-barang atau peralatan
7. Semua barang diberi nama dan dipisahkan di
2. Membersihkan dan mendisinfektan tempat masing-masing
bagian sekolah yang sering disentuh 8. Tidak ada alat elektronik, mainan, dan alat ajar
sesering mungkin yang digunakan Bersama-sama
3. Buat jadwal untuk meningkatkan ke
biasaan bersih-bersih dan mendisinf 9. Hallway atau Lorong di sekolah diatur agar dilewati
ektan secara rutin satu arah saja
10. Memasang sticker di lantai agar anak tahu batas
4. Tempat duduk antar anak harus ber jarak aman dengan jarak lain
jarak minimal 1,8 meter dan semua 11. Memasang penghalang fisik di kamar mandi
menghadap ke arah yang sama
12. Anak hanya boleh ditemani guru yang sama
sepanjang hari
5. Lakukan pemeriksaan Kesehatan da 13. Tidak disarankan kelas berganti-ganti guru
n temperature rutin 14. Memasang partisi antara tempat duduk anak
15. Tidak boleh ada antrean di kantin sekolah
PROSES PEMBELAJARAN
PROSES PEMBELAJARAN
DARING

DILAKUKAN DENGAN METODA DARING /LURING


Pembelajaran jarak jauh Dalam Jaringan/online (Daring),

menggunakan gawai (gadget) maupun laptop melalui beberapa p


ortal dan aplikasi pembelajaran daring

PROSES PEMBELAJARAN
LURING
Pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan/offline (Luring),

menggunakan televisi, radio, modul belajar mandiri dan l


embar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media bel
ajar dari benda di lingkungan sekitar
KOMPETENSI PENGAJAR
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
Tentang Guru dan Dosen
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”

“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi


pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kom
petensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”

Kompetensi Pedagogik Kompetensi Kepribadian Kompetensi Sosial Kompetensi Profesional


Kemampuan mengelola pembel Kemampuan kepribadian yang Kemampuan guru untuk berko Kemampuan penguasaan mater
ajaran peserta didik. mantap, berakhlak mulia, arif, d munikasi dan berinteraksi secar i pelajaran secara luas dan men
an berwibawa serta menjadi tel a efektif dan efisien dengan pes dalam
adan peserta didik. erta didik, sesama guru, orangt
ua/wali peserta didik, dan masy
arakat sekitar.
KETERLIBATAN ORANGTUA
SISWA LEBIH BESAR PEMBELAJARAN DARING
1. Menyepakati cara untuk berkomunikasi dengan pihak
sekolah
2. Mendiskusikan rencana pembelajaran yang inklusi
bersama guru sesuai dengan kondisi anak didik
3. Menyiapkan perangkat pembelajaran
4. Memastikan anak didik siap mengikuti pembelajaran
5. Menyiapkan waktu untuk mendukung proses pembel
ajaran daring
6. Mendorong anak agar aktif selama proses
pembelajaran
7. Orangtua/wali memastikan anak mengisi lembar
aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian
8. Mengumpulkan foto lembar aktivitas dan penugasan
PEMBELAJARAN LURING
setiap hari
1. Mengambil bahan ajar ke sekolah sesuai dengan 9. Secara aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan
waktu yang dijadwalkan dan kendala yang dihadapi selama proses
2. Lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan pembelajaran daring
setiap akhir jadwal dan penugasan untuk minggu 10. Memastikan tempat dan fasilitas belajar nyaman
berikutnya
APA SAJA YANG
DISUPERVISI?
PEMAHAMAN
Bagaimana Bagaimana keterlaksanaan
STANDAR
keterlaksanaan 8 SNP Pembelajaran di era Covid
Untuk memastikan
sekolah memahami SNP Untuk membantu sekolah dalam Untuk membantu sekolah dalam
sebagai acuan dalam menemukan permasalahan dan menemukan permasalahan dan
penyelenggaraan layanan prioritasnya, hal-hal apa yang prioritasnya, hal-hal apa yang sudah
Pendidikan yang bermutu sudah dilaksanakan sebagai dilaksanakan sebagai solusi dari
solusi dari permasalahan yang permasalahan yang ditemukan
ditemukan
APA YANG
DISUPER
VISI?

Bagaimana Upaya peningkatan Kendala yang


Keterlaksanaan SPMI mutu yang dijalankan dihadapi sekolah
Untuk memastikan dan Ketersediaan dan
Upaya peningkatan mutu
membantu sekolah dalam kualitas SDM
didasarkan temuan dari
melaksanakan SPMI Infrasruktur
hasil EDS, kelemahan
sebagai solusi mengawal Keterbatasan dana
yang dihadapi oleh sekolan
peningkatan mutu yang dll
berkelanjutan
PEMAHAMAN STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN (SNP)
KOMPETENSI
LULUSAN

SARANA
PTK PRASARANA PEMBIAYAAN

PENGELOLAAN
Kompetensi Lulusan
1.1.Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.2.Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
1.3.Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan.

Isi Pendidikan
2.1.Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
2.2.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
2.3.Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan

Proses Pembelajaran
3.1.Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
3.2.Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
3.3.Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran

Penilaian Pendidikan
4.1.Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
4.2.Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
4.3.Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.4.Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.5.Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.1.Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
5.2.Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan
5.3.Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan
5.4.Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
5.5.Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan

Sarana dan Prasarana


6.1.Kapasitas daya tampung sekolah memadai
6.2.Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak
6.3.Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak

Pengelolaan
7.1.Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.2.Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
7.3.Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan
7.4.Sekolah mengelola sistem informasi manajemen

Pembiayaan
8.1.Sekolah memberikan layanan subsidi silang
8.2.Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
8.3.Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
Pemahaman Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
1. Apakah SNP sudah disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan?
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana pemahaman pemangku kepentingan terhadap SNP?

Nilai
Keterangan :
No Pernyataan 1 : Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4 5 2 : Tidak Setuju
3 : Netral
1 Kepala Dinas Pendidikan memahami Standar Nasional Pendidikan 4 : Setuju
5 : Sangat Setuju

2 Kepala Sekolah memahami Standar Nasional Pendidikan

3 Guru memahami Standar Nasional Pendidikan

4 Komite Sekolah memahami Standar Nasional Pendidikan

dst
KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN DI
MASA PANDEMI
Aspek Deskripsi Keterangan

❑ K-13
❑ Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus)
Kurikulum yang digunakan sekolah
❑ Melakukan penyederhanaan kurikulu secara
mandiri
❑ Daring
❑ Luring
Metode Pembelajaran yang digunakan
❑ Kombinasi Daring dan Luring
❑ Belajar di Sekolah
Perencanaan Pembelajaran di masa pande Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mi
Kesiapan Siswa Antusiasme siswa dalam pembelajaran

Aturan untuk menyelenggarakan Peran kepala sekolah, guru, dan orang tua dalam
pembelajaran dari rumah proses pembelajaran
EVALUASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Indikator Sub Indikator

Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai k Perencanaan berdasarkan silabus dan pencapaian kompetensi serta dievaluasi
etentuan
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat Terdapat rombongan belajar
Mengelola kelas sebelum dan setelah pembelajaran
Mengunakaan aneka pendekatan; metode, media dan sumber pembelajaran sesuai karakteri
stik siswa
Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
proses pembelajaran Memanfaatkan hasil penilaian otentik
Melakukan pemantauan; superwisi dan pengawasan proses pembelajaran

EVALUASI STANDAR PENILAIAN


Indikator Sub Indikator
Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan dan memiliki bentuk pelaporan

Teknik penilaian obyektif dan akuntabel Menggunakan jenis dan peranngkat teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel

Penilaian pendidikan ditindaklanjuti Melakukan pelaporan penilaian secara periodik

Instrumen penilaian menyesuaikan aspek Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur; ranah sesuai prosedur

Penilaian dilakukan mengikuti prosedur Menentukan kelulusan siswa


EVALUASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Indikator Sub Indikator

Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai k Perencanaan berdasarkan silabus dan pencapaian kompetensi serta dievaluasi
etentuan
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat Terdapat rombongan belajar
Mengelola kelas sebelum dan setelah pembelajaran
Mengunakaan aneka pendekatan; metode, media dan sumber pembelajaran sesuai karakteri
stik siswa
Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
proses pembelajaran Memanfaatkan hasil penilaian otentik
Melakukan pemantauan; superwisi dan pengawasan proses pembelajaran

EVALUASI STANDAR PENILAIAN


Indikator Sub Indikator
Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan dan memiliki bentuk pelaporan

Teknik penilaian obyektif dan akuntabel Menggunakan jenis dan peranngkat teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel

Penilaian pendidikan ditindaklanjuti Melakukan pelaporan penilaian secara periodik

Instrumen penilaian menyesuaikan aspek Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur; ranah sesuai prosedur

Penilaian dilakukan mengikuti prosedur Menentukan kelulusan siswa


EVALUASI STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN

Indikator Sub Indikator


Ketersediaan dan kompetensi guru Kualifikasi pendidikan terakhir
Pengalaman dan sertifikat profesi
Memiliki kompetensi kepribadian; sosial;pedagogik; profesional manajerial
Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah Kualifikasi pendidikan terakhir
Pengalaman dan sertifikat profesi
Memiliki kompetensi kepribadian; sosial; kewirausahaan; supervisi.
Ketersediaan dan kompetensi tenaga Kualifikasi pendidikan terakhir
administrasi Pengalaman dan sertifikat profesi
Memiliki kompetensi kepribadian; sosial; profesional manajerial; teknis kependidikan
; pengelolaan
Ketersediaan dan kompetensi laboran Kualifikasi pendidikan terakhir
Pengalaman dan sertifikat profesi
Memiliki kompetensi kepribadian; sosial
Ketersediaan dan kompetensi pustakawan Kualifikasi pendidikan terakhir
Pengalaman dan sertifikat profesi
Memiliki kompetensi kepribadian; sosial
EVALUASI STANDAR PENGELOLAAN SEKOLAH
Indikator Sub Indikator
Melakukan perencanaan pengelolaan Memiliki perencanaan pengelolaan yang melibatkan pemangku kepentingan
Program pengelolaan dilaksanakan Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan
sesuai ketentuan Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan kegiatan evaluasi diri Membangun kemitraan Melaksanakan pengelola
an bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran
Kepala sekolah berkinerja baik dalam Kepala sekolah mengembangkan sumber daya sekolah dengan baik
melaksanakan tugas kepemimpinan
Mengelola sistem informasi Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
manajemen

EVALUASI STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Indikator Sub Indikator
Kapasitas daya tampung sekolah memadai Kapasitas rombongan belajar; lahan serta bangunan sesuai
Sekolah memiliki sarana dan prasarana Memiliki ruang kelas; ruang perpustakaan; tempat bermain/lapangan; lab. IP
pembelajaran yang lengkap dan layak A/biologi/fisika/kimia/ komputer/bahasa sesuai standar

Sekolah memiliki sarana dan prasarana Memiliki ruang pimpinan; ruang guru; ruang UKS; tempat ibadah; jamban; gu
pendukung yang lengkap dan layak dang; ruang sirkulasi; ruang tata usaha; ruang konseling; ruang organisasi kesi
swaan sesuai standar
Menyediakan kantin; tempat parkir; unit kewirausahaan dan bursa kerja
EVALUASI STANDAR PEMBIAYAAN
Indikator Sub Indikator

Sekolah memberikan layanan subsidi silang Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu

Beban operasional sekolah sesuai Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan
ketentuan

Sekolah melakukan pengelolaan dana Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainn
dengan baik ya
Memiliki laporan pengelolaan dana yang dapat diakses
KETERLAKSANAAN SPMI
1. Apakah sekolah telah menjalankan SPMI dengan benar? 7. Bagaimana hasil monitoring?
……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….
2. Siapa yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan SPMI? 8. Apakah sekolah menjalankan Jejaring Tri Jejaring Tri Pusat Pendidikan? (Sekolah,
……………………………………………………………………………………. Keluarga, Masyarakat)?
3. Apakah sekolah telah melaksanakan pemetaan mutu? …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………… 9. Bagaimana pelaksanaannya?
4. Apakah perencanaan pemetaan mutu berdasarkan rapor mutu? …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………… 10. Apakah TPMPS sudah dibentuk?
5. Bagaimana pelaksanaan pemenuhan mutu? …………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………. 11. Apakah TPMPS telah memahami peran dan fungsinya?
6. Apakah dilakukan monitoring pelaksanaan program dan evaluasi c …………………………………………………………………………………….
apaian? 12. Bagaimana kinerja TPMPS?
…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….
13. Apa perubahan yang terjadi setelah melaksanakan SPMI?
…………………………………………………………………………………….
dst.

Kegiatan Terlaksana Tidak Terlaksana Keterangan

Evaluasi Diri Sekolah


Perencanaan
Implementasi
Monitoring dan evaluasi
Evauasi pencapaian 8 SNP dan penentuan target /
rencana baru
Pemanfaatan TIK dalam
Supervisi Mutu
Penggunaan TIK
dalam Pelaksanaan Supervisi Mutu

Observasi & Verval Memberikan Solusi Pendampingan


Rapat/ FGD
Data Peningkatan Mutu Program

Monitoring

Laporan

Penugasan Kunjungan ke Sekolah


Dinas Pendidikan Sekolah
DAPODIK
Penjaminan Mutu Pendidikan

Optimalisasi Pemanfaatan
DAPO
Peta Mutu

Aplikasi e-Supervisi Mutu


PMP Rapor Mutu Rapor Mutu Rapor
Wilayah Sekolah Tematik

Sistem Informasi LPMP


Data Dukung

eSUPERVISI
UN UKG
Laman
DAPO

Rapor BAN
Konten Analisis
Rapor Mutu
Progres Evaluasi
Aktifitas Supervisi Verval Data Sekolah
eEDS

Sekolah Binaan
Hasil Supervisi
Dokumentasi

Akses Data
Laporan

Penugasan Kunjungan ke Sekolah


Dinas Pendidikan Sekolah
Sistem Informasi

Aplikasi eSupervisi sebagai Alat Bantu Supervisor


Laman eSUPERVISI

DAPO
Konten Analisis Progres Evaluasi
eEDS
Data & Rapor Mutu Aktifitas Supervisi Verval Data Sekolah

KONDISI: HASIL PENGAMATAN:


1. PTK 1. Pembelajaran
2. Sarpras 2. Capaian siswa
3. RKAS 3. Kondisi lingkungan
4. Penggunaan BOS 4. Data dukung
Data Sekolah 5. dll 5. dll

PROFIL: KINERJA SEKOLAH: KUNJUNGAN: REKOMENDASI: DAPODIK: RAPOR MUTU:


1. Siswa 1. Rapor mutu 1. Jadual 1. Solusi perbaikan 1. Catatan reviu 1. Catatan reviu
2. PTK 2. eRapor 2. Realisasi 2. Tindak lanjut 2. Kesimpulan 2. Kesimpulan
3. Sarpras 3. Capauan Siswa 3. Agenda di sekol 3. dll 3. Pakta intergritas 3. Pakta intergritas
4. dll 4. dll ah

• Pengawas memiliki basis data untu • Aktifitas pengawas termonitor • Pengawas memiliki fungsi verval te
k mereviu sekolah • Output pengawasan terstruktur rhadap data yang dibuat oleh seko
• Pengawas dapat melakukan desk r • Hasil pengawasan berorientasi sol lah
eviu sebelum ke sekolah usi • Meningkatkan kualitas data sekola
• Akuntabel dan transparan h
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai