998-Article Text-3447-1-10-20171024
998-Article Text-3447-1-10-20171024
ABSTRAK
29
Satya Widya, Vol. 33, No. 1. Juni 2017: 29-36
30
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Mata Pelajaran IPS (Eko Heri Widiastuti)
sosiologi, yang didesain sedemikian rupa pelajaran atau antara sumber dan siswa.
sehingga menjadi pokok bahasan atau Media bertugas membawa pesan-pesan atau
topik/tema tertentu. informasi yang bertujuan instruksional atau
Dengan pembejaran terpadu peserta mengandung pengajaran, maka media itu
didik dapat memperoleh pengalaman disebut media pembelajaran. Berdasarkan
langsung, sehingga mempunyai kekuatan manfaat tersebut, maka dapat diketahui
untuk menerima, menyimpan, dan mempro- adanya ciri-ciri umum yang terkandung
duksi kesan-kesan tentang berbagai hal pada setiap batasan yaitu:
yang dipelajari. Oleh karenanya peserta 1. Media pendidikan memiliki pengertian
didik terlatih untuk dapat menemukan fisik yang dewasa ini dikenl sebagai
sendiri berbagai konsep yang dipelajari hardware (perangkat keras), yaitu suatu
secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif benda yang dapat dilihat, didengar atau
(Trianto, 2011). diraba dengan pancindera.
Pengembangan pembelajaran terpadu 2. Media pendidikan memiliki pengertian
dapat dengan mengambil suatu topik dari non-fisik yang dikenal sebgai software
suatu cabang ilmu tertentu, kemudian (perangkat lunak), yaitu kandungan
dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diper- pesan yang terdapat dalam perangkat
dalam dengan cabang ilmu-ilmu lain. Topik keras yang merupakan isi yang ingin
atau tema dapat dikembangkan dari isu, disampaikan kepada siswa.
peristiwa, dan permasalahan yang berkem- 3. Media pendidikan mempunyai penger-
bang. Oleh karenanya pembelajaran terpadu tian sebagai alat bantu dalam proses
dapat dikembangkan berdasarkan topik, belajar baik di dalam kelas maupun di
potensi utama, ataupun permasalahan. luar kelas.
4. Media pendidikan digunakan dalam
Sumber Belajar
rangka komunikasi dan interaksi guru
Sumber belajar merupakan suatu dan siswa.
komponen yang sangat penting dalam
Dengan menggunakan media, maka
proses pembelajaran, sebab sumber belajar
peran guru dalam menyampakan materi
akan memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran dapat dikurangi dan
materi yang diberikan oleh guru. Penyam-
peserta didik lebih banyak bekerja
paian sumber belajar kepada siswa akan
dengan sumber atau media yang
melalui suatu media yaitu media belajar,
disediakan oleh guru. Dengan media
lewat media ini makna dari suatu sumber
tertentu peserta didik dapat berinteraksi,
akan dapat diterima dan dipahami oleh
bukan hanya kepada guru dan
siswa.
sebayanya, tetapi juga berinteraksi
Media merupakan saluran yang
dengan objek belajarnya.
digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi, media sering juga diganti dengan Potensi Wilayah/Lingkungan
istilah mediator. Istilah mediator menunjuk- Lingkungan sangat berpengaruh bagi
kan fungsi atau perannya yaitu mengatur kelangsungan perikehidupan dan kesejah-
hubungan yang efektif antara dua pihak teraan manusia serta makhluk hidup,
utama dalam proses belajar siswa dan isi manusia selalu akan berinteraksi dengan
31
Satya Widya, Vol. 33, No. 1. Juni 2017: 29-36
segala unsur yang ada dalam lingkungan serumpun yaitu sejarah, geografi, ekonomi
alam, hubungannya bersifat saling dan sosiologi, caranya dengan mengambil
mempengaruhi. Dari berbagai unsur atau suatu topik atau tema dari cabang ilmu
komponen alam manusia merupakan tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas,
komponen yang dominan apabila diperluas dan diperdalam dengan cabang-
dibandingkan dengan makhluk hidup cabang ilmu lain. Topik atau tema yang
lainnya, sebab manusia dikaruniai akal dan dikembangkan dapat berupa isu, peristiwa,
pikiran yang dapat berkembang dan dan permasalahan yang berkembang,
dikembangkan. Dominasi manusia terhadap contoh adalah banjir, TKI, IPTEK,
lingkungan alam sangat dipengaruhi oleh mobilitas sosial dan sebagainya.
IPTEK yang dikuasai oleh manusia sendiri. Model pembelajaran yang dikem-
Dominasi manusia terhadap ling- bangkan dapat berdasarkan potensi utama
kungan berbeda tidak merata, karena suatu wilayah, permasalahan maupun topik
dipengaruhi oleh bagaimana manusia tertentu, tetapi tetap harus memperhatikan
mampu mengembangkan budaya dalam keterkaitan antar Kompetensi Dasar pada
penguasaan IPTEK. (Nursid Sumaatmaja, satu rumpun bidang yang telah dipetakan.
1998). Kemampuan memanfaatkan potensi Topik-topik atau tema yang ditentukan
lingkungan oleh manusia tergantung pada seringkali hanya berdasarkan buku
kemampuan budaya kelompok manusia itu pegangan guru, kreatifitas guru dalam
dalam merealisasikan potensi sumberdaya langkah ini harus terus ditingkatkan. Dalam
lingkungan menjadi kekayaan yang penyampaian materi guru terjebak dengan
menjamin kesejahteraannya. Masyarakat buku yang dijadikan pedoman.
yang sudah mampu mengembangkan Pelaksanaan pembelajaran dengan
budaya dan mampu menguasai IPTEK, konsep pembelajaran terpadu tentunya
tidak hanya mampu memanfaatkan sumber mempunyai manfaat antara lain: penghe-
daya lingkungannya sendiri, tetapi juga matan waktu, karena bidang-idang ilmu
mampu menguasai sumber daya lingkungan yang serumpun tersebut dapat dibelajarkan
negeri lain. Sebaliknya bagi masyarakat secara bersamaan, tumpang tindih materi
yang belum mampu mengembang-kan juga dapat diminimalkan, peserta didik
budaya IPTEK secara memadai potensi dapat melihat hubungan yang bermakna
sumber daya alam lingkungannya tidak antar konsep bidang ilmu, meningkatkan
dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraannya. taraf kecakapan berpikir peserta didik,
karena dihadapkan pada gagasan atau
PEMBAHASAN
pemikiran yang lebih luas dan mendalam,
Strategi Pembelajaran Ilmu Pengeta- menyajikan penerapan atau aplikasi tentang
huan Sosial (IPS) dunia nyata yang dialami dilihat dalam
Secara koseptual pembelajaran kehidupan sehari-hari (Trianto, 2011).
terpadu merupakan suatu pengembangan Metode Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
pembelajaran yang dapat berupa aplikasi, Sosial
pemahaman, analisis dan evaluasi dari mata
Proses belajar mengajar bukanlah
pelajaran IPS. Program pembelajaran
sekedar menyampaikan informasi ataupun
disusun dari bebagai bidang ilmu yang
32
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Mata Pelajaran IPS (Eko Heri Widiastuti)
gagasan seperti yang saat ini sering mengajarkan sikap dan penghargaan adalah
dilakukan oleh guru bidang studi IPS. sesuatu yang ideal, minat, nilai-nilai dan
Didalamnya tercakup pula kegiatan lain karakter moral dan etika adalah lebih sulit
yaitu membimbing siswa untuk belajar tetapi sangat penting karena merupakan
melalui kegiatan-kegiatan pemeriksaan kebutuhan bangsa dan negara; ketiga,
(probing), menemukan (discovering), mengajar bagaimana berpikir hal ini
menganalisis (analyzing) dan menguji menunjuk pada suatu proses, yaitu suatu
(examining), sebagai sesuatu yang penting proses mental dimana seseorang
dalam membangun sikap dan nilai-nilai berinteraksi dengan data dan informasi
serta tugas mengembangkan kerampilan, untuk memperoleh pengetahuan.
sehingga dapat dikatakan bahwa tugas Model dan metode mengajar
seorang guru terutama guru bidang studi merupakan pengetahuan dasar yang harus
IPS adalah menyelaraskan kemampuan soft dipahami oleh seorang guru bidang studi
skill dan hard skill siswa (Permendikbud No IPS. Dalam mengajar bidang studi IPS
54 Tahun 2013). pemahaman guru tentang karakteristik
Mata Pelajaran atau bidang studi IPS siswa dan metode mengajar merupakan
seringkali dianggap sebagai pelajaran salah satu bagian penting bagi profesi guru.
ketrampilan, karena menyangkut berbagai Mengajar bidang studi IPS bertujuan
hal yang dibutuhkan oleh seseorang sebagai membantu dan mendorong siswa untuk
warga masyarakat ataupun sebagai warga berkipir, karena dalam kegiatan berpikir
negara. Agar proses pembelajaran IPS dapat para siswa harus berhadapan dengan
berlangsung dengan baik dan sesuai dengan permasalahan yang dekat dengan ling-
tujuan pembelajaran, maka seorang guru kungannya dan kebutuhan baik untuk
IPS harus menentukan metode pembela- sekarang maupun yang akan datang.
jaran dengan tepat. Metode tersebut harus Pada kenyataannya terdapat berbagai
merupakan sesuatu yang sudah disusun dan metode dan teknik serta strategi dalam
dikembangkan guru bukan sekedar kegiatan pengajaran IPS, maka seharusnya guru
rutin. Kegiatan atau sumbangan guru harus bidang studi IPS mampu menggunakan
merupakan sesuatu yang didasarkan pada metode mengajar secara tepat sesuai dengan
kekinian, yang hanya mungkin melalui tema atau materi yang disampaikan.
pengalaman. Metode yang baik adalah Berbagai metode mengajar utama dan yang
mampu menghubungkan dirinya dengan sering dilakukan oleh seorang guru bidang
pengalaman siswa. (Abdul Azis Wahab, studi IPS antara lain: metode ceramah, hal
2007). ini dilakukan karena bidang studi IPS berisi
Ketrampilan dan metode yang data, informasi, serta konsep dan
digunakan guru bidang studi IPS secara generalisasi, maka hampir dipastikan
langsung akan berdampak atau berpengaruh menggunakan metode caramah.
pada pelajaran IPS, ketrampilan tersebut Penggunaan metode ceramah dengan
antara lain : pertama, mengajar bagaimana berbagai variasi diharapkan dapat
memahami terutama tentang konsep dan meningkatkan kemampuan siswa untuk
generalisasi; kedua, mengajar sikap, minat berdialog, berpikir, berpartisipasi, memilih
dan nilai-nilai, maksudnya adalah untuk tidak setuju, atau memilih sikap
33
Satya Widya, Vol. 33, No. 1. Juni 2017: 29-36
toleransi terhadap ketidaksetujuan orang misalnya berupa relief bumi, cuaca, letak
lain. Variasi metode ceramah yang geografis dll.
berorientasi pada Cara Belajar Siswa Aktif Proses pembelajaran yang dilakukan
(CBSA) memungkinkan guru untuk oleh seorang guru akan mudah diterima
melakukan berbagai hal antara lain: Tanya oleh siswa apabila digunakan media belajar
jawab, diskusi kelompok, melakukan tugas, dan sumber belajar yang jelas. Termasuk
melakukan simulasi dan menyususn guru bidang studi IPS, sebab dalam
laporan. (Abdul Azis Wahab, 2007). pembelajaran IPS menyangkut empat
Kombinasi berbagai metode mengajar dimensi yaitu dimensi pengetahuan
dalam satu pertemuan sangat dimungkinkan (knowledge), dimensi ketrmpilan (skills),
dilakukan oleh seorang guru bidang studi dimensi nilai dan sikap (value and
IPS. Penggunaan berbagai metode yang attitudes), serta dimensi tindakan (action).
bervariasi dalam pembelajaran bidang studi Agar dimensi-dimensi tersebut tercapai,
IPS yang dimaksudkan untuk mengaktifkan maka guru bidang studi IPS selain memilih
siswa dalam belajar akan sangat bermanfaat metode yang tepat juga harus memilih
bagi pengembangan materi IPS. sumber-sumber belajar dan media belajar
yang mudah dipahami siswa.
Pemanfaatan Lingkungan sebagai
Di era globalisasi yang ditandai
Sumber Belajar
dengan perubahan IPTEK yang cepat,
Sumber belajar yang digunakan dimensi-dimensi tersebut diperlukan untuk
dalam proses pembelajaran IPS akan lebih menghadapi kehidupan secara efektif dalam
mudah dipahami oleh peserta didik apabila kondisi sumber daya alam semakin menipis
guru memanfaatkan lingkungan sekitar. dan ditandai dengan keragaman etnis,
Potensi lingkungan sangat variatif, sehingga pluralism budaya dan semakin saling
merupakan sumber belajar yang potensial ketegantungan. Untuk menyiapkan siswa
dan mudah ditemui serta dipahami peserta agar dapat menghadapi berbagai tantangan,
didik. Potensi lingkungan ini bisa berupa maka dalam pembelajaran bidang studi IPS
lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan perlu dikembangkan kepekaan sosial dan
geografi. partisipasi sosial.
Lingkunga sosial dapat berupa pola- Kepekaan sosial atau social sensitivity
pola interaksi yang dilakkan oleh diperlukan agar siswa mudah bereaksi
masyarakat, kesadaran akan manfaat tehadap masalah-masalah sosial dan
pendidikan, mobilitas social, kesehatan dan masyarakat. Alam kehidupan masyarakat
hidup bersih. Lingkungan ekonomi berupa terdapat banyak masalah dan akan menjadi
mata pencharian masyarakat setempat, bagian perhatian siswa, sehingga perlu
potensi wisata, kegiatan ekonomi dikembangkan sejak awal. Pengembangan
masyarakat sekitar, bentuk-bentuk usaha strategi pembelajaran yang dilakukan guru
masyarakat. Lingkungan budaya dapat bidang stui IPS hendaknya dapat
berupa adat istiadat masyarakat, gya hidup mendorong siswa untuk peka terhadap
masyarakat dan keberagaman agama atau masalah-masalah yang ada di lingkungan
kepercayaan. Lingkungan geografi sekitarnya. Kepekaan sosial dapat
dikembangkan melalui proses pembelajaran
34
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Mata Pelajaran IPS (Eko Heri Widiastuti)
35
Satya Widya, Vol. 33, No. 1. Juni 2017: 29-36
sebagai sumber belajar dan media belajar Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
secara maksimal, padahal keberadaannya 2005, tentang Standar Nasional
sangat dekat dengan siswa. Pendidikan.
Apabila potensi-potensi tersebut Permendikbud Nomor 16 Tahun 2007,
dimanfaatkan dalam pembelajaran IPS, tentang Standar kualifikasi Akademik
maka akan memudahkan siswa untuk dan Kompetensi Guru.
menemukan dan memahami permasalahan- Permen Nomor 54 tentang Kurikulum SMP
permasalahan yang ada dilingkungannya Tahun 2013
dan mampu mendorong anak untuk Sapriya, 2011. Pengajaran IPS, Konsep dan
menemukan solusi keluarnya. Kondisi ini Pengajaran. Bandung : Remaja
disebabkan selain karena guru kurang dapat Rosda Karya.
menangkap potensi lingkungan sekitar Sugiono, 2006. Metode Penelitian
untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar, Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
juga disebabkan karena guru kurang kreatif Kualitatif, dan R&D. Bandung:
dalam memilih metode pembelajaran. Alfabeta.
Trianto, 2011. Model Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Abdul Azis Wahab, 2007. Metode dan ______, 2007. Pembelajaran Inovatif
Model-Model Mengajar Ilmu Berorientasi Konstruktif. Jakarta:
Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Prestasi Pusaka.
Alfabeta. ______, 2007. Model Pembelajaran
BPS Kabupaten Demak, 2014. Demak Terpadu Dalam Teori dan Praktek.
Dalam Angka 2014 Jakarta: Prestasi Pusaka.
Depdikbud, 1996. Pembelajaran Terpadu
D-II PGSD dan S-2 Pendidikan
Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas, 2006b. Panduan
Pengembangan Pembelajaran IPS
Terpadu. Jakarta: Depdiknas.
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad,
2011. Belajar Dengan Pendekatan
PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
Nanik Rubiyanto dan Dany Haryanto, 2010.
Strategi Pembelajaran Holistik.
Jakarta: Prestasi Pusaka.
Nursid Sumaatmaja, 1998. Manusia Dalam
Konteks Sosial Budaya Dan
Lingkungan Hidup. Bandung:
Alfabeta.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2013
tentang Kurikulum SMP
36