MIKROBIOLOGI DASAR
“ Pengenalan dan Pemakaian Mikroskop “
OLEH :
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari
kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi Mikroskop
adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil.
Mikroskop zaman dulu sangat sedarhana karena hanya memiliki satu lensa, berbeda
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari dua komponen,
yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian mekanik terdiri dari statif, tubus,
revolver, meja benda, sekrup, pengatur tubus (halus dan kasar), sekrup pengatur
kondensor dan sekrup-sekrup pengatur meja benda. Sedangkan bagian optik meliputi
Ada dua prinsip dasar yang berbeda pada mikroskop, yang pertama mikroskop
optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik di bedakan antara
digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus atau kecil, dapat
tebal maupun tipis, transparan maupun tidak. Berdasarkan uraian diatas maka
mikroskop.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui cara
berukuran mikro yang tidak dapat diamati secara langsung oleh mata.
lensa cembung yang dapat digunakan untuk membesarkan objek. Sebuah lensa
letak benda terhadap pusat lensa. Lensa cembung pertama diletakkan didekat objek
diletakkan di dekat mata sebagai lup yang mampu membuat bayangan yang
dihasilkan lensa pertama lebih besar dan bersifat maya, sehingga dapat terlihat oleh
benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata
telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil
dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara
benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali dan perbesaran
Penemu mikroskop pertama ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuan
inggris bernama Robert Hooke. Robert Hooke mengamati sayatan gabus gabus
ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu disebut sel.
Ruangan-ruangan tersebut sebenarnya adalah sel yang telah mati yang kosong tanpa
ini mendorong berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuan sel, bakteri,
dan partikel mikroskopis dan virus. Penemuan virus melalui perjalanan panjang dan
melibatkan penelitian dari banyak ilmuwan. Sejarah penemuan virus dimulai pada
tahun 1882 dengan adanya penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun
ataupun bayangan maya bergantung letak benda terhadap pusat lensa. Lensa cembung
diperbesar. Lensa cembung kedua diletakkan di dekat mata sebagai lup yang mampu
membuat bayangan yang dihasilkan lensa pertama lebih besar dan bersifat maya,
mempunyai resolusi power (RP) yaitu kemampuan untuk memisahkan dua partikel
pada jarak tertentu sehingga dapat dibedakan satu sama lain, misal dua partikel akan
terlihat berbeda bila mereka terpisah dengan jarak sebesar 0,3 um dan mikroskop
mempunyai RP sebesar 0,3 um, maka titik akan terlihat jelas. Tipe mikroskop
dibedakan berdasarkan sumber cahaya yang dipakai dan RP, jenis mikroskop elektron
dapat melihat bagian yang lebih kecil didasarkan pada akselerasi aliran elektron yang
memiliki gelombang sekitar 0,005 nanometer dan dapat melihat 100.000 kali dari
mikroskop, karena berbeda dengan yang diamati langsung melalui kasat mata. Siswa
dapat mengamati sel-sel atau jaringan hewan dan tumbuhan dengan bantuan
dan psikomotoris siswa. Di samping itu juga dapat mengembangkan sikap saintis dan
meningkatkan sikap ketaqwaan siswa kepada sang Maha Pencipta (Arianti, 2014).
benda. Benda yang akan diamati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa
lensa okuler. Untuk memperoleh bayangan yang jelas, siswa harus menggeser lensa
okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah
objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah: Mikroskop cahaya, kaca
preparat, kaca penutup, pensil. Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini
adalah preparat potongan kertas yang bertulis huruf “A”, dan huruf “d”.
2. Meletakkan potongan kertas berhuruf “A” pada kaca obyek dan tutup dengan
kaca penutup.
atau terbalik?
4. Sambil memandang ke dalam lensa okuler, geser preparat dari kiri ke kanan,
Hasil praktikum yang di peroleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
4.1.1. Bagian-Bagian
Mikroskop
Bagian-bagian dari
pengenalan dan
pemakaian mikroskop
gambar 1 dan 2.
1
2 10
3 11
4
5 12
6
13
7
14
8 9 15
16
Gambar 1. Nampak
mikroskop dari sisi kanan Gambar 2. Nampak
mikroskop dari sisi
kiri
Gambar 1. Nampak
mikroskop dari sisi kanan
Keterangan:
a . Sebelum pengamatan
A d
Perbesaran 10 x 10 Perbesaran 10 x 10
Perbesaran 40 x 10 Perbesaran 40 x 10
4.2. Pembahasan
yang di mikroskop menjadi lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai
faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa (objektif f 1 dan okuler f 2, panjang
tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak
Mengapa sifat mikroskop nyata terbalik dan di perbesar? Karena, Secara garis
besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang
menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop
cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika
mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dengan yang diperbesar.
ukuran yang sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak
minimum dan titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua
Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki
perbesaran 6, 10, atau 12 kali. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek.
Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40,
atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak
emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan
objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. Kondensor, yaitu
bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi
cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Revolver, yaitu bagian yang
Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan
lensa okuler mikroskop. Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk
Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek
yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek
tetap ditempat yang diinginkan. Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang
berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan
halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat
yang dihasilkan pada cermin datar merupakan bayangan maya karena bayangan
contoh bayangan nyata terjadi pada bayangan yang dihasilkan oleh proyektor pada
layar.
V . PENUTUP
5.1. Kesimpulan
merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda dengan ukuran yang sangat
kecil.
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini adalah hati-hati dalam memperlakukan mikroskop
DAFTAR PUSTAKA
Arianti E. 2014. Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik sebagai Alat Pembelajaran
pada Pengamatan Sel. Jurnal EduBio Tropika. (2)2 : 187-250.
Dimyati M, Suktino dan Msturi. 2015. Pengaruh Penugasan Proyek Pembutan
Mikroskop Sederhana dari Barang Bekas terhadap Kreativitas Siswa SMK.
Jurnal Seminar Nasional Fisika. (4) : 1-4.
Irhami NS. 2019. Implementasi Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Gairah
Siswa dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Negeri 02
Banyuwangi. Jurnal Kependidikan. (7)1 : 30-42.
Kamiana AK, kesiman AWM dan Pradnyana AG. 2019. Penegembngan Augmented
Reality Book sebagai Media Pembelajaran Virus Berbasis Android. Jurnal
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika. (8)2 : 165-
166.
Subali B, Yulianti I, Susilo, Ellianawati, Mosik dan Alvin. 2018. Implementasi
Model Pelatiahn Pembelajaran Ipa Berbasis Digital Image Creator For
Optical Microscope (Digicom) pada Guru Fisika Kabupaten Demak.
Unnes Physics Education Journal. (7)3 : 92-96.
Tasse MA, Astrianana N, Yamin Y, Laili S, Putu NKP dan Purnaning DI. 2019.
Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Kendari. Universitas Halu Oleo.
Wardhani RPS. 2019. Intisari Biologi Dasar. Yogyakarta. Diantra Krektif.