Dosen Pembimbing :
Khoirun Nisa’, M.Pd.I
Oleh :
Ludfiah Novi (1901011799)
Faridatul Umah (1901011639)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji Allah SWT atas segala nikmat, karunia dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai harapan..
Terselesaikannya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan dorongan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................... i
PENGANTAR ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Simpulan ...................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki
kekuatan sisi spiritual, kepribadian diri, kecerdasan, serta ketrampilan dalam
bermasyarakat.
Sedangkan, fungsi pendidikan sendiri adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak peserta didik. Maka, dapat kita ketahui bahwa pendidikan di Indonesia
tidak hanya memprioritaskan Aspek Kognitif atau pengetahuan peserta didik namun, juga
perkembangan individu sebagai pribadi yang utuh. Bimbingan dan konseling akan
merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha
membantu peserta didik dalam pengembangan kepribadian. Social, belajar serta
perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan ini juga membantumengatasi kelemaha
ndan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah bukan semata-
mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan)atau
ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi
peserta didik yang selanjutnya disebut konseling, agar mampu mengembangkan petensi
dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi
intelektual, sosial danmoralspiritual). Konseling sebagai seorang individu yang sedang
berada dalam proses berkembang atau menjadi (onbecoming), yaitu berkembang ke arah
kematangan atau kemandirian.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya dengan
beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial- kultural, pedagogis,
dan psikologis. Latar belakang pedagogis berhubungan dengan usaha mengembangkan
kepribadian dan hakikat peranan guru sebagai pendidik. Latar belakang psikologis,
berhubungan dengan hakikat siswa sebagaipribadi yang unik, dinamik dan berkembang,
dalam upaya mencapai perwujudan diri. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan
menjelaskan tentang jenis,sifat dan layanan dalam bimbingan konseling.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan konseling ?
2. Apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan konseling ?
3. Jelaskan jenis-jenis bimbingan konseling ?
4. Jelaskan sifat dari bimbingan konseling ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi bimbingan konseling
2. Untuk mengetahui definisi layanan bimbingan konseling
3. Untuk mengetahui jenis-jenis bimbingan konseling
4. Untuk mengetahui sifat bimbingan konseling
2
BAB II
PEMBAHASAN
1http://digilib.uinsby.ac.id/1541/4/Bab%202.pdf.
2 Sofyan.S.Willis, Konseling Individual, Teori Praktek, (Bandung:Alfabeta,2007), Hlm 11
3
individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang
dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana
sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.3
Suatu proses bantuan yang terus menerus kepada individu agar
mencapaikemampuan untuk dapat memahami dirinya dan kemampuan untuk
merealisasikandirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai
penyesuaian diridengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat, yang
pada akhirnyaindividu akan mencapai perkembangan yang optimal. Wisnu Pamuja
Utama (2011).
Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepadaseseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agarorang
yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiridengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Prayitno dan Erman Amti
(2004: 99).
Kegiatan yang terorganisir untuk memberikan bantuan secara sistematis kepada
peserta didik dalam membuat penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema
yang dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan,kesehatan, sosial dan
pribadi. United States Office of Education (Arifin, 2003).4
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa bimbingan
adalah proses bantuan terhadap individu agar ia dapat memahami dirinya dan
lingkungannya dan mampu mengetahui atau mengatasi penyesuaian diri terhadap
problem-problem dalam dirinya ataupun lingkungannya.
2. Pengertian Konseling
Beberapa Ahli dalam mengemukakan pengertian konseling :
A. Hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana
konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
3http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10814/7/BAB%20II.pdf
4
https://www.academia.edu/40935446/Teori_Bimbingan_Konseling_Definisi_Fungsi_Tujuan_Asas_Prinsip_Je
nis_Layanan_Kode_Etik?auto=download
4
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Tolbert, dalam Prayitno 2004 :
1015
B. Menurut Hasan Langgulung, Konseling adalah proses yang bertujuan menolong
seseorang yang mengidap kegoncangan emosi yang belum sampai pada tingkat
kegoncangan psikologis atau kegoncangan akal, agar ia dapat menghindari diri
daripadanya.6
C. Menurut Glen E Smith, Konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu
konseli agar ia dapat memahami dan menafsirkan fakta-fakta yang berhubungan
dengan pemilihan perencanaan dan penyesuaian diri sesuai dengan kebutuhan
individu.7
D. Hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan
ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang
melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami
dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat
membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Jones (Insano, 2004 : 11)
E. Proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secarasistematikdengan
panduan komunikasi antar pribadi(komunikasi interpersonal), teknik bimbingan dan
penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu
seseorangmengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan
menentukan jalan keluaratau upaya mengatasi masalah tersebut. Saefudin & Abdul
Bari (2002)8
Jadi, dapat kita tarik kesimpulan bahwa konseling adalah hubungan antara
konselor dan konseli yang mana bertujuan untuk membantu individu-individu untuk
mengembangkan potensi, mengatasi masalah dan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah-ubah.
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita tarik kesimpulan tentang definisi
bimbingan konseling yaitu, bimbingan dan konseling adalah pelayanan yang
diberikan oleh konselor berupa bantuan atau pertolongan serta pengarahan kepada
5https://www.academia.edu/40935446/Teori_Bimbingan_Konseling_Definisi_Fungsi_Tujuan_Asas_Prinsip_Je
nis_Layanan_Kode_Etik?auto=download
6 http://digilib.uinsby.ac.id/1541/4/Bab%202.pdf.
7 Sofyan.S.Willis, Konseling Individual, Teori Praktek, (Bandung:Alfabeta,2007), Hlm 17
8https://www.academia.edu/40935446/Teori_Bimbingan_Konseling_Definisi_Fungsi_Tujuan_Asas_Prinsip_Je
nis_Layanan_Kode_Etik?auto=download
5
individu atau kelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan
didalam hidupnya. Maka, di dalam pengertian bimbingan dan konseling merupakan
bantuan atau pertolongan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan.
Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan sukarela dari satu pihak ke
pihak lain dengan tujuan hanya sekedar membantu atau adanya permintaan kepada pihak
lain untuk memenuhi kebutuhannya.Maka dari itu, layanan atau pelayanan itu sendiri
secara umum menurut Purwadarminta adalah menyediakan segala apa yang dibutuhkan
orang lain.9
Sebelum mempelajari materi bimbingan dan konseling lebih jauh dan mendalam, mari
kita perhatikan pendapat para pakar yang menyampaikan pengertian tentang bimbingan
dan konseling. Bimbingan dan konseling terdiri dari dua kata yakni bimbingan dan
konseling. Kedua memiliki pengertian yang berbeda-beda akan tetapi keduanya saling
berhubungan. Adapun bimbingan secara istilah dapat didefinisikan:
1. Dewa Ketut Sukardi, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus
tercapai dalam sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dalam penyesuaian diri di lingkungan.10
2. Koestoer Partowisastro, bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seorang
kepada seseorang agar memperkembangkan potensi- potensi yang dimilikinya
mengenai dirinya sendiri.11
3. Menurut Muhammad Surya, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang
terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. 12
Jadi, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang
konselor atau guru BK untuk pasien/siswa agar menjadi lebih terarah dan dapat
9
Purwadarminta, Kamus Umumm Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), hal.245
10
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta,
2000), hal 20.
11
Koestoer Partowisastro, Bimbingan dan Konseling di Sekolah-sekolah, Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 1985),
hal.12
12
Muhammad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003), hal.2.
6
mengambil keputusan dengan tepat bagi dirinya dan lingkungannya untuk hari ini, masa
yang akan datang.
1. Menurut Prof. Prayitno dan Erman Anti Konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu yang sedang menjalin suatu masalah (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. 13
2. Menurut Hasan Langgulung, Konseling adalah proses yang bertujuan
menilong seseorang yang mengidap kegoncangan emosi yang belum sampai
pada tingkat kegoncangan psikologis atau kegoncangan akal, agar ia dapat
menghindari diri daripadanya. 14
3. Menurut Bimo Walgito, konseling adalah bantuan yang diberikan kepada
individual dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dan
cara-cara yang sesuai denga keadaan indvidu yang dihadapi untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya.15
Jadi, Konseling adalah proses pemberian bantuan pada seseorang yang sedang
memiliki problem dalam psikologisnya dengan metode wawancara guna untuk
menyelesaikan problem tersebut.
13
Prayetno dan Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hal.99.
14
Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986), hal.452.
15
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offiset, 1995), hal.5.
7
Berdasarkan kurikulum SMU 1994, kegiatan layanan bimbingan dan konseling terdiri
dari : 1) Layanan orientasi 2) Layanan informasi 3) Layanan bimbingan penempatan dan
penyaluran 4) Layanan bimbingan belajar 5) Layananan konseling peseorangan (individu)
16
6) Layanan bimbingan kelompok.
A. Layanan Orientasi, Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta
didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu
tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta
didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat
dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
B. Layanan Informasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik menerima
dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar
dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi,
sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang
memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
C. Layanan Bimbingan dan penempatan dan penyaluran, merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan
ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap
bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran
berfungsi untuk pengembangan. 17
D. Layanan bimbingan belajar yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasan belajar yang baik, materi
belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek
tujuan dan kegiatan belajar lainya.
Kegiatan ini dilakukan oleh guru pembimbing dan dibantu oleh wali kelas dan
guru lainnya untuk membantu siswa yang kesulitan belajar dengan men-diagnostik
17http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195608101981011-
D._NUNU_HERYANTO/Jenis_Bimbingan_dan_konseling_serta_jenis_layanannyax.pdf
8
siswa. Dengan metode ini akan diketahui sebab-sebab kesulitan, setelah terlebih
dahulu memahami gejala-gejala kesulitan tersebut. 18
E. Layanan Konseling Perorangan, merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk
mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan
layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan
masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk
pengentasan dan advokasi.
F. Layanan Bimbingan Kelompok, merupakan layanan yang memungkinan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan
dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan
pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang
pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan
keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan
Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.19
19 http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195608101981011-
9
d. Pemeliharaan (Treatment) yaitu usaha bantuan yang dimaksudkan terutama untuk
memupuk dan mempertahankan kesehatan mental murid yang bersangkutan
bertahan dalam kesembuhan, setelah menjalani proses penyembuhan.
Dari keempat sifat bimbingan tersebut di atas, satu dengan yang lainnya sangat berbeda,
dalam penggunaannya yang luas. Hafi Anshari membagi bimbingan menjadi dua bentuk
bimbingan yaitu :
20
https://www.dkampus.com/2017/03/sifat-bimbingan-dan-konseling/
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bimbingan Konseling yaitu, bimbingan dan konseling adalah pelayanan yang
diberikan oleh konselor berupa bantuan atau pertolongan serta pengarahan kepada
individu atau kelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan
didalam hidupnya. Maka, di dalam pengertian bimbingan dan konseling merupakan
bantuan atau pertolongan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/14581/3/Bab%202.pdf
https://www.dkampus.com/2017/03/sifat-bimbingan-dan-konseling/
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195608101981011-
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195608101981011-
D._NUNU_HERYANTO/Jenis_Bimbingan_dan_konseling_serta_jenis_layanannyax.pdf
12