Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Assaadah


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI / Semester 1
Materi Pokok : Indeks Harga dan Inflasi
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (3 x Pertemuan)

Kompetensi Inti

1. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

1. Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan


rakyat (Indikator Afektif)
1) Mengucapkan rasa syukur atas pembangunan ekonomi di Indonesia guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menekan inflasi
2) Mengucapkan rasa syukur ata pertumbuhan di Indonesia guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat

2. Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya
mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia (Indikator Afektif)
1) Memiliki rasa jujur dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
2) Mampu bersikap mandiri dan berpikir kreatif atas upaya mengatasi permasalahan
pembangunan

3. Menganalisis peran, fungsi, dan manfaat pajak (Indikator Kognitif Proses)


1) Menjelaskan pengertian dan tujuan perhitungan indeks harga
2) Memahami metode perhitungan indeks harga
3) Menjelaskan pengertian, penyebab dan jenis-jenis inflasi
4) Memahami perhitungan inflasi
5) Memahami dampak dan cara menanggulangi inflasi
4. Mengevaluasi peran, fungsi dan manfaat pajak (Indikator Kognitif produk)
1) Menghitung indeks harga dan inflasi dengan benar
2) Memahami dampak dan cara menanggulangi inflasi

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca dan mencari informasi siswa dapat memahami konsep indeks harga
dan inflasi
2. Setelah berdiskusi siswa dapat bekerja sama, meningkatkan rasa ingin tahu, bertanggung
jawab dan berpikir kreatif atas tugas yang diberikan
3. Setelah drilling soal siswa dapat menghitung indeks harga dan inflasi dengan benar

C. Materi Pembelajaran

A. INDEKS HARGA
1. Pengertian
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada harga dari
waktu ke waktu (dari satu period eke periode lainnya).

Ada dua metode menghitung indeks harga yaitu

Namun secara umum Rumus Indeks Harga/ IHK adalah

IA = indeks harga yang tidak ditimbang


Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Apapun metode yang digunakan hasilnya akan sama, hanya berbeda di komponen perhitungannya.

B. INFLASI
1. Pengertian
Keadaan dimana semua harga terus menerus naik.

2. Penyebab
a. Adanya dorongan permintaan
b. Adanya dorongan biaya
c. Pengaruh dari luar negeri

3. Dampak
a. Dunia usaha menjadi lesu
b. Harga kebutuhan masyarakat naik
c. Meningkatnya kriminalitas
d. Merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat

4. Cara Mengatasinya
a. Moneter (berhubungan dengan jumlah uang yang beredar) e.g. politik diskonto, politik pasar terbuka, cash
ratio
b. Fiskal ( berhubungan dengan pajak dan pengeluaran pemerintah)
c. Non moneter {menaikkan hasil produksi, upah, pengawasan harga, pemerintah melakukan
distribusi langsung, Sanering (utk hiperinflasi), output}

5. Jenisnya
1. Berdasarkan tingkatannya
a. ringan < 10%
b. sedang 10% - 30%
c. berat 30% - 100%
d. hiperinfalsi >100%)
2. Penyebabnya
a. Demand full inflation
b. Cost push inflation

c. Inflation of demand and supply

Laju Inflasi

IHK n−IHK 0
LI = ×100
IHK 0
LI = Laju Inflasi
IHKn = Indeks Harga Kons tahun ybs
IHK0 = Indeks Harga kons. Tahun dasar

Data indeks harga konsumen (IHK) dalam periode tertentu dapat digunakan untuk menghitung tingkat
inflasi. Perhitungan tingkat inflasi dapat secara bulanan maupun tahunan. Semakin tinggi laju IHK akan
semakin tinggi pula laju inflasi.

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific approach
2. Model : Discovery learning dan Problem solving

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Internet, buku teks dan LKS
2. Alat dan Bahan : Papan Tulis, spidol, Laptop, kertas karton.
3. Sumber Belajar
a. Mintasih Indriayu, Ekonomi: Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat
Perbukuan, BSE, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. Hal 164-169
b. Yuli Eko, Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X , Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional BSE, 2009. Hal129

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1: INDEKS HARGA

a. Pendahuluan (15 menit)

Menciptakan Situasi (stimulasi) : untuk memperoleh perhatian dan memotivasi didik,


dengan cara:
1. Berdoa (class leader)
2. Brain storming
3. Melakukan absensi dan memberi motivasi belajar sesuai dengan kehidupan
sehari-hari
4. Guru mengulas materi sebelumnya tentang perpajakan

b. Kegiatan Inti (150 menit)


1. Guru bertanya: apakah harga beras dari tahun ke tahun selalu sama ataukah
berubah? Adakah barang atau jasa yang tidak mengalami perubahan harga?
Atau benda apakah yang selalu mengalami perubahan harga? Mengapa hal
itu bisa terjadi?
2. Guru merespon jawaban siswa
3. Guru meminta siswa untuk membuat kelompok
4. Siswa diminta untuk melakukan mengingat harga-harga barang/jasa yang
sering mereka gunakan 5-10 tahun yang lalu hingga sekarang dan
kemudian membuat tabelnya
5. Siswa menganalisis hasil diskusinya dan kemudian menghubungkan
dengan rumus indeks harga dengan menggunakan metode laspeyress dan
Passchee
6. Guru memilih beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
mereka
7. Untuk mengetahui tingkat pemahaman, guru memberikan beberapa soal

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1. Guru dan siswa menyimpulkan materi
2. Guru memberikan informasi tentang materi pertemuan selanjutnya yaitu
tentang inflasi
3. Mengucap rasa syukur dan
4. Doa penutup

Pertemuan 2: INFLASI

a. Pendahuluan (15 menit)

Menciptakan Situasi (stimulasi) : untuk memperoleh perhatian dan memotivasi didik,


dengan cara:
1. Berdoa (class leader)
2. Brain storming
3. Melakukan absensi dan memberi motivasi belajar sesuai dengan kehidupan
sehari-hari
4. Guru mengulas materi sebelumnya tentang indeks harga

b. Kegiatan Inti (150 menit)


1. Guru bertanya: apakah kalian tahu peristiwa 98? Peristiwa apakah itu?
Adakah hubungannya dengan perekonomian Indonesia
2. Guru merespon jawaban siswa
3. Guru meminta siswa untuk membuat kelompok dan memberi kasus untuk
dianalisis
4. Siswa mencari informasi tentang konsep inflasi dan menghubungkannya
dengan indeks harga
5. Guru memilih beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
mereka
6. Untuk mengetahui tingkat pemahaman, guru memberikan beberapa soal
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi
2. Guru memberikan informasi tentang materi pertemuan selanjutnya yaitu
tentang latihan soal semester 1
3. Mengucap rasa syukur dan
4. Doa penutup
G. Penilaian

Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen


a. Pengamatan Sikap Lembar pengamatan sikap
b. Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian diskusi / presentasi dan Rubrik
c. Tes Tertulis Pilihan dan Uraian
d. Penilaian Produk

Bungah, Juli 2014

Mengetahui

Kepala SMA Assaadah Guru Mata Pelajaran

Drs. Ah. Ibrahim, M.Pd.I Khusnul Khotimah, S.E.


Lampiran

Studi Kasus

Perkembangan Indeks Harga Konsumen

Pada bulan Februari 2006 perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan
adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 45 kota pada bulan Februari 2006 terjadi
inflasi 0,58%, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 138,72 pada bulan Januari
2006 menjadi 139,53 pada bulan Februari 2006. Laju inflasi tahun kalender (Januari- Februari)
2006 sebesar 1,95 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Februari 2006 terhadap Februari
2005) adalah 17,92 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan
Februari 2006 antara lain: beras, gula pasir, tomat, sayur, bawang merah, ikan segar, jagung manis,
tarif sewa rumah, upah buruh, gaji pembantu, dan lain-lain. Adapun komoditas yang mengalami
penurunan harga adalah: cabe merah, telur ayam ras, daging ayam ras, kacang panjang, uang
sekolah SMP, uang sekolah SD, dan lain-lain.

Sumber: Berita Resmi Statistik No. 11/IX/1 Maret 2006

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Menurut pendapat kalian, mengapa terjadi inflasi di bulan Februari 2006?
2. Jelaskan pendapat kalian, tentang hubungan kenaikan IHK dengan laju inflasi yang
terjadi bulan Februari 2006 tersebut!
3. Identifikasikanlah, termasuk jenis apa inflasi di atas?
4. Bersama teman kelompokmu hitunglah kenaikan IHK dari bulan Januari ke bulan
Februari 2006. Berapa persenkah kenaikan IHK-nya?
INFLASI LANDA SEMUA KOTA

Tertinggi 12,87 Persen di Bandar Lampung Namun, rata-rata inflasi di 14 kota di Pulau Jawa ini
JAKARTA, KOMPAS - Seluruh 45 kota yang menjadi berada
tempat penghitungan indeks harga konsumen bulan di bawah level 10 persen, bahkan sebagian besar berada di
Oktober bawah rata-rata inflasi nasional bulan Oktober 8,7 persen.
mencatat inflasi sangat signifikan. Tingkat inflasi Ibu kota Jakarta, misalnya, mencatat inflasi hanya 7,93
tertinggi persen, Bandung (8,22 persen), Semarang (8,35 persen),
terjadi di Bandar Lampung mencapai 12,87 persen, Surakarta atau Solo (8,08 persen), dan Surabaya (7,71
terendah persen). Inflasi di atas rata-rata nasional hanya terlihat di
3,84 persen di Palu. Adapun tingkat inflasi nasional Tasikmalaya (9,44 persen) dan Cirebon (9,30 persen).
Oktober Sementara di luar Sumatera dan Jawa, inflasi signifikan
2006 sebesar 8,7 persen. tertinggi terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, yakni
11,90 persen dan inflasi terendah di Palu, Sulawesi
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disampaikan Tengah, yakni sekitar 3,84 persen. Tidak banyak dari 17
pada bulan 1 November 2005 lalu terlihat bahwa 14 kota kota yang ada ini mencatat inflasi di atas rata-rata 8,7
di persen. Hanya Mataram (10,80 persen), Makassar (9,44
Sumatera, 14 kota di Jawa, dan 17 kota di luar Sumatera persen),
dan Gorontalo (10,16 persen), Ambon (8,95 persen), dan
Jawa yang menjadi lokasi penghitungan indeks harga Ternate (9,32 persen).
konsumen (IHK) mengalami inflasi yang sangat
signifikan. Tak terhindarkan
Jadi praktis seluruh 45 kota yang merupakan lokasi Inflasi signifikan di semua kota ini tak terhindarkan
penghitungan IHK mencatat inflasi signifikan. karena penyumbang utama inflasi tinggi ini adalah biaya
transportasi. Dan ini erat berkaitan dengan kebijakan
Di Sumatera, inflasi signifikan tertinggi terjadi di pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)
Bandar Lampung, Provinsi Lampung, yakni sebesar 12,87 yang cukup signifikan pada 1 Oktober lalu.
persen. Inflasi terendah terjadi di Pangkal Pinang, yakni
sebesar 7,23 persen. Namun, dari data inflasi di 14 kota di Kepala BPS Choiril Maksum mengemukakan, kelompok
Sumatera ini, terlihat sebagian besar mencatat angka transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Oktober
inflasi 2005 mencatat inflasi 28,57 persen. Terjadi kenaikan
cukup tinggi, yakni di atas level 10 persen. indeks dari 127,91 pada September 2005 menjadi 164,45
pada Oktober 2005. Secara keseluruhan, ujar Choiril,
Selain Bandar Lampung yang tertinggi, Banda Aceh kelompok ini pada Oktober 2005 memberikan kontribusi
mencatat inflasi 12,45 persen, Pematang Siantar (10,61 pada inflasi sebesar 4,17 persen.
persen), Medan (11,89 persen), Padang (10,74 persen),
Jambi (10,47 persen), Palembang (12,11 persen), dan Berkaitan langsung dengan kenaikan harga BBM, maka
Bengkulu (12,50 persen). Sementara beberapa kota harga bensin melambung tajam dan menyumbang inflasi
mencatat inflasi di atas rata-rata inflasi nasional 8,7 1,88 persen, solar (0,11 persen), angkutan dalam kota
persen, yakni Padang Sidempuan (9,07 persen), Sibolga (1,81
(9,21 persen), dan Pekan Baru (8,73 persen). persen), angkutan antarkota (0,19 persen), tarif taksi (0,03
persen), dan masing-masing 0,01 persen untuk tarif
Di Jawa inflasi tertinggi terjadi di Kediri, yakni 11,90 angkutan udara, bahan pelumas, mobil, tarif sewa motor,
persen dan terendah di Yogyakarta, yakni 6,53 persen. tarif travel dan lain-lain. (oin/ppg)

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Menurut pendapat kalian, mengapa bisa terjadi inflasi?
2. Jelaskan pendapat kalian, tentang hubungan kenaikan IHK dengan laju inflasi yang
terjadi pada artikel tersebut!
3. Identifikasikanlah, termasuk jenis apa inflasi di atas?
4. Bersama teman kelompokmu hitunglah kenaikan IHK dari bulan Oktober ke bulan
November 2005. Berapa persenkah kenaikan/penurunan IHK-nya?
5. Dampak apa sajakah yang terjadi peristiwa tersebut?

Anda mungkin juga menyukai