OLEH:
AYU WANDIRA (2020.002)
b. Pola eliminasi
a. BAK
Sebelum hamil :
a) Frekuensi : 3-4 x / hari
b) Warna : Kuning jernih
c) Bau : Khas amoniak
d) Masalah : tidak ada
Selama inpartu : 2x
b. BAB
Sebelum hamil
a) Frekuensi : 1-2 x / hari
b) konsistensi : lunak
c) masalah : tidak ada
Selama inpartu : tidak ada
c. pola tidur
Sebelum hamil
1) Malam : ± 8 jam ( pukul : 22.00 – 05.00 WITA )
2) Siang : ± 2 jam ( pukul : 13.00 – 15.00 WITA )
3) Masalah : tidak ada
Selama inpartu :
Kebutuhan istrahat/tidur terganggu karena sakit yang dirasakan
d. Personal hygne
sebelum hamil
1) Kebiasaan mandi :2x sehari
2) Kebiasaan keramas : 2x seminggu
3) Kebiasaan menggosok gigi : 2x sehari
4) Kebiasaan memotong kuku : setiap kali kotor dan panjang
5) Kebiasaan membersihkan alat kelamin : di bersihkan setiap kali
BAB atau BAK dan setiap mandi.
6) Kebiasaan mengganti pakaian dalam : di ganti apabila kotor atau
basah.
Selama inpartu : sudah ganti pakaian,memakai baju kaos dan
sarung dan belum mandi
e. Aktifitas
1) Kebiasaan : Belah jambu dan mengurus rumah tangga
Selama inpartu : berjalan-jalan di sekitar tempat tidur
f. Kebiasaan
1) Merokok : tidak ada
2) Jamu -jamuan : tidak ada
3) Minum-minuman keras : tidak ada
4) Makan/minuman pantang : tidak ada
5) Obat-obatan terlarang : tidak ada
i. Ekstremitas
1) Oedema : Tidak ada oedema pada tangan dan kaki
2) Varises : Tidak ada
3) Reflex patella : Tidak di lakukan pemeriksaan
4) Kuku : Tampak bersih dan warna merah muda
5) Jumlah jari : Lengkap (10)
j. Genetalia
1) Bentuk : Normal
2) Vrises : Tidak ada
3) Oedema : Tidak ada
4) Massa/kista : Tidak ada
5) Pengeluaran pervaginam : Lender bercampur darah
k. Anus
1) Oedema : Tidak ada
2) Hemoroid : Tidak ada
2. Pemeriksaan obstetric khusus dalam periode inpartu
a. Awal kala 1 : tanggal 03-06-2018 jam 11:00 WITA
b. Reaksi terhadap kontraksi : menggangu istrahat ibu
c. Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 04-06-2018 jam 04:00 WITA
1) Vulva dan vagina : normal
2) Portio : tipis
3) Pembukaan serviks : 10 cm
4) Ketuban : (+) utuh dan menonjol
5) Presentase : kepala
6) Penurunan : hodge I/V
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan panggul : Normal
a) Promontorium tidak teraba
b) Dinding panggul teraba datar dan lurus
c) Spina iskiadika kiri dan kanan tidak teraba
d) Linea terminalis tidak teraba
e) Arkus pubis berbentuk segitiga tumpul
f) Os sacrum konkaf.melengkung
g) Otot-otot dasar panggul lunak
3. Pemeriksaan urine :
a. Protein urine : Tidak di lakukan pemeriksaan
b. Reduksi : Tidak di lakukan pemeriksaan
4. pemeriksaan darah
a. HB : Tidak di lakukan pemeriksaan
b. gol darah : Tidak di lakukan pemeriksaan
1. GI P0 A0
Dasar
Data Subyektif (DS) :
a. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama kalinya..
b. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran.
Data Obyektif (DO) :
a. Tonus otot perut tegang
b. Tampak linea nigra
Analisa dan interpretasi data :
a. Dari hasil pengkajian ibu mengtakan ini kehamilan yang pertama dimana
pada pemeriksaan fisik tonus otot abdomen tampak tegang, karena belum
pernah melahirkan sebelumnya. (Sarwono, Ilmu kandungan 2008: Hal
179)
b. Linea nigra merupakan garis menunjang dari pusat kesimpisis yangakan
tampak semakin jelas akibat kehamilan (Sarwono, Ilmu kandungan 2008)
2. Umur kehamilan 41 minggu 3 hari
Dasar
Data Subyektif (DS) :
Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 10-09-2017
Data Obyektif (DO) :
a. Tafsiran persalinan : 07 – 06 – 2018
b. Tanggal pengkajian : 04– 06 – 2018
c. TFU 3 jari di bawah prosesus xifoideus.
4. Presentase kepala
Dasar
Data Subyektif (DS) :
Ibu mengatakan merasakan tekanan yang berat pada bagian bawah perutnya.
Data Obyektif (DO) :
a. Pada palpasi leopold I : teraba bokong, yaitu bagian lunak tidak melenting.
b. Pada palpasi Leopold III teraba kepala yaitu bundar, keras dan melenting.
7. Janin tunggal
Dasar
Data Subyektif (DS) :
Ibu mengatakan pergerakan janinnya hanya dirasakan pada area kanan
perutnya.
Data Obyektif (DO) :
a. TFU sesuai umur kehamilan, yaitu 3 jari di bawah prosesus xifoideus.
b. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 140 x/m pada
kuadran kanan bawah perut ibu.
c. Palpasi Leopold II hanya teraba satu bagian tahanan paling besar.
11. Inpartu kala I fase aktif dengan masalah nyeri perut tembus belakang yang
disertai dengan pelepasan lendir bercampur darah.
Dasar
Data Subyektif (DS) :
Ibu mengatakan merasa nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran
lendir bercampur darah.
Data Obyektif (DO) :
Kontraksi uterus adekuat 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 45 detik,
pemeriksaan dalam (VT) pukul 04:00 WITA dengan hasil : vulva/vagina
normal, portio tipis, pembukaan 10 cm, ketuban (+) utuh dan menonjol,
Hodge I/V, tidak ada molase, tidak ada penumbungan bagian terkecil janin,
kesan panggul normal, pelepasan lender bercampur darah.
B.Kriteria
1. Pembukaan berlangsung mulai 6-10 cm terjadi ± 4 jam
2. TTV dalam batas normal
a. TTV ibu
1) TD : 100-120/60-80 mmhg
2) N : 60-90 x/m
3) S : 36,5ºC-37,2ºC
4) P : 16 – 24 x/m
b. DJJ bayi 120-160 x/m, yang terdengar jelas, kuat dan teratur .
3. Kontraksi uterus adalah hal yang fisiologis pada proses persalinan dan
diharapkan ibu bisa memahami hal tersebut.
C. Rencana Asuhan
1. Bina hubungan baik antara ibu dan bidan (senyum, sapa,salam, sentuh, dan
santun).
Rasional :
Agar terjalin komunikasi yang baik saat melakukan tindakan.
2. Jelaskan tindakan yang dilakukan
Rasional :
Agar ibu tidak merasa keberatan dan dapat mengetahui perkembangan
kesehatannya.
3. Observasi keadaan ibu dan tanda-tanda vital setiap 4 jam kecuali nadi
setiap 30 menit.
Rasional :
Observasi TTV merupakan salah satu indicator untuk mengetahui keadaan
ibu dan indikator untuk di lakukan tindakan segera.
4. Observasi DJJ setiap 30 menit.
Rasional :
Untuk mengetahui keadaan janin, apabila DJJ < 120 x/m atau > 160 x/m
mulai waspada tanda awal gawat janin maka kita bisa mengambil suatu
indicator tindakan lebih lanjut.
5. Observasi his setiap 30 menit.
Rasional :
Kontraksi uterus yang baik menggambarkan keadaan kemajuan persalinan
baik.
6. Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses persalinannya.
Rasional :
Mengurangi reaksi mental dan emosional ibu yang negative dengan
menghadirkan keluarga dan petugas maka ibu merasa diperhatikan.
7. Ajarkan pada ibu relaksasi / pengaturan nafas panjang.
Rasional :
Pada saat kontraksi terjadi ketegangan yang hebat, yang dapat berkurang
jika dilakukan pengaturan nafas terutama pada saat pengeluaran nafas dari
mulut.
8. Anjurkan kepada ibu untuk makan dan minum.
Rasional :
Makan dan minum dapat mencegah dehidrasi dan kelelahan serta memberi
kekuatan saat mengedan dalam proses persalinan.
9. Anjurkan kepada ibu untuk BAK setiap 2 jam.
Rasional :
Kandung kemih yang penuh dapat menggangu HIS dan penurunan kepala,
serta dapat menyebabkan nyeri, kesulitan dalam lahirnya plasenta,
pendarahan post partum dan kemungkinan urine akan memancar keluar
saat ibu meneran.
10. Anjurkan ibu untuk posisi miring dan tidak boleh tidur terlentang.
Rasional :
Untuk membantu penurunan kepala serta mempercepat kemajuan
persalinan, jika tidur terlentang akan menekan vena cava inferior yang
mengakibatkan trauma aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta, kondisi
ini dapat menyebabkan hipoksia pada janin.
11. Berikan dukungan emosional pada ibu.
Rasional :
Dengan memberikan dukungan emosional pada ibu akan mengurangi
perasaan tegang dan dapat membantu proses persalinan.
12. Anjurkan kepada ibu untuk selalu mengingat / mendekatkan diri kepada
tuhan serta memberikan dukungan.
Rasional :
Dengan mendekatkan diri kepada tuhan dapat membuat ibu lebih sabar
dan tenang dalam menghadapi persalinanya.
13. Lakukan VT tiap 4 jam sekali atau bila ada indikasi.
Rasional :
Untuk mengetahui seberapa jauh turunnya kepala janin dibawah sympisis
ibu dan untuk mengetahui kemajuan persalinan.
14. Siapkan alat dan bahan dalam menolong persalinan.
Rasional :
Untuk memperlancar dalam menolong proses persalinan
15. Dokumentasi dengan patograf informasi tentang kemajuan persalinan.
Rasional :
Nilai dan catat asuhan yang diberikan kepada ibu selama masa persalinan
dalam masa pengawasan inpartu untuk memungkinkan penolong
persalinan mencegah terjadinya penyulit dan membuat keputusan klinik
yang sesuai. Selain itu, catatan persalinan yang lengkap dan benar dapat
digunakan untuk menilai atau memantau sejauh mana pelaksanaan asuhan
persalinan yang aman dan bersih.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 04 Juli 2018, 03:30 WITA
1. (Jam 03:30)Membina hubungan baik antara ibu dan bidan (senyum, sapa,
salam,sentuh).
2. (Jam 03:32)Menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan.
3. (Jam 03:34)Mengobservasi keadaan ibu dan TTV ibu setiap 4 jam kecuali nadi
setiap 30 menit.
4. (Jam 03:39)Mengobservasi DJJ setiap 30 menit.
5. (Jam 03:41)Melakukan pemantauan kontraksi uterus setiap 30 menit.
6. (Jam 03:42)Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses
persalinan.
7. (Jam 03:44)Menganjurkan ibu untuk relaksasi dengan menarik nafas panjang
dari hidung dan menghembuskan nafas dari mulut.
8. (Jam 03:46)Menganjurkan ibu utuk makan dan minum terutama makanan
yang mengandung kalori.
9. (Jam 03:52)Menganjurkan kepada ibu untuk BAK setiap 2 jam.
10. (Jam 03:54)Menganjurkan ibu agar posisi miring kiri dan tidak boleh tidur
terlentang.
11. (Jam 03:56)Memberikan dukungan emosional pada ibu.
12. (Jam 03:58)Menganjurkan kepada ibu untuk selalu mengingat dan
mendekatkan diri kepada Allah swt dengan cara berdoa dan beristighfar.
13. (Jam 04:00)Melakukan VT setiap 4 jam atau jika ada indikasi seperti ibu
memiliki keinginan untuk meneran.
14. (Jam 04:02)Menyiapkan alat dan bahan untuk menolong proses persalinan.
15. (Jam 04:04)Mendokumentasikan dengan partograf informasi tentang
kemajuan persalinan.
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 04-06-2018, pukul 03:31 WITA
1. (Jam 03:31)Telah membina hubungan yang baik dengan ibu dan ibu merespon
dengan baik.
2. (Jam 03:33 )Telah menyampaikan pada ibu setiap tindakan yang dilakukan.
3. (Jam 03:35)Tabel tekanan darah dan suhu setiap 4 jam :
Waktu Tekanan darah Suhu
03:35 WITA 110/ 80 mmhg 36,5ºC
7.(Jam 03:45) Ibu menarik nafas panjang lewat hidung dan mengeluarkan lewat
mulut saat HIS.
8.(Jam 03:47)Ibu mau makan dan minum.
9.(Jam 03:53)Ibu telah BAK
10.(Jam 03:55) Ibu bersedia tidur miring dan tidak tidur terlentang.
11.(Jam 03:57)Telah memberikan dukungan emosional.
12.(Jam 03:59)Ibu bersedia mendekatkan diri kepada Tuhan dan selalu beristigfar
setiap kali sakit.
13.(Jam 04:00)Pemeriksaan dalam (VT), pukul 04:00 WITA, dengan hasil :
a. Vulva/vagina : Normal
b. Portio : Tipis
c. Pembukaan : 10 cm
d. Ketuban : (+) utuh dan menonjol
e. Presentase : Kepala
f. Penurunan : Hodge I/V
g. Molase : Tidak ada
h. Penumbungan : Tidak ada
i. Kesan panggul : Normal
j. Pelepasan : Lendir bercampur darah.
14.(Jam 04:03)Telah menyiapkan alat dan bahan yaitu :
a. Dalam partus set : 3 pasang sarung tangan, 2 klem koher, 1 buah gunting
tali pusat, 1 buah 1/2 koher, 1 buah gunting episiotomy, benang tali
pusat, kapas DTT secukupnya dan kasa steril secukupnya.
b. Di luar partus set : spuit, bak partus, keranjang sampah basah dan kering,
tempat plasenta, nierbeken, kom, larutan DTT dan klorin, tensimeter,
stetoskop, thermometer ibu dan bayi, pita ukur, infus set, larutan infus,
masker, kaca mata, celemek, sepatu bot, handuk pribadi, washlap,
underpet, timbangan BB, pengisap lendir.
c. Obat-obatan esensial : Oxytosyn, oxytetra, Vit. K, uniject, lidocaine,
kapas alcohol, dan betadine.
d. Hecting set : 1 buah jarum hecting, benang cut gut, 1 buah pinset sirurgi,
1 buah pinset anatomi, 4 buah nolpoder, 1 buah gunting hecting, tampon
dan kasa secukupnya.
e. Persiapan ibu dan bayi :
1) Pakaian ibu : baju 1 pasang, bra, celana dalam, softex 2 buah, gurita
dan sarung.
2) Pakaian bayi : baju, loyer, kaos tangan, kaos kaki, selimut, dan topi.
15.(Jam 04:05)Telah mendokumentasikan dengan partograf informasi tentang
kemajuan persalinan.
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran.
2. Ibu ingin BAB.
3. Ibu mengatakan nyeri dan sakit yang dirasakannya semakin kuat dan sering.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – tanda vital
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 73 x/m
c. S : 36,5 °C
d. P : 22 x/m
4. Keadaan janin baik yang ditandai dengan DJJ (+) yang terdengar jelas,
kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah abdomen ibu dengan frekuensi
140 x/m.
5. Kontraksi uterus 5x dalam 10 menit dengan durasi 45 detik.
6. Vulva dan anus membuka.
7. Perineum menonjol.
8. Pemeriksaan dalam (VT), pukul 04:00 WITA dengan hasil :
a. Vulva/vagina : Normal
b. Portio : Tidak teraba
c. Pembukaan : 10 cm
d. Ketuban : (+) utuh
e. Presentase : Kepala
f. Penurunan : Hodge IV, perlimaan 0/5
g. Molase : Tidak ada
h. Penumbungan : Tidak ada
i. Kesan panggul : Normal
j. Pelepasan : Lendir bercampur darah.
1. Inpartu kala II
Dasar
Data Subyektif (DS) :
a. Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran.
b. Ibu ingin BAB.
c. Ibu mengatakan nyeri dan sakit yang dirasakannya semakin kuat dan
sering.
2. Data Obyektif (DO) :
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda – tanda vital
1) TD : 120/80 mmHg
2) N : 73 x/m
3) S : 36,5 °C
4) P : 22 x/m
d. Keadaan janin baik yang ditandai dengan DJJ (+) yang terdengar jelas,
kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah abdomen ibu dengan frekuensi
1440 x/m.
e. Kontraksi uterus 5x dalam 10 menit dengan durasi 45 detik.
f. Vulva dan anus membuka.
g. Perineum menonjol.
h. Pemeriksaan dalam (VT), pukul 04:00 WITA dengan hasil :
1) Vulva/vagina : Normal
2) Portio : Tidak teraba
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : (+) utuh
5) Presentase : Kepala
6) Penurunan : Hodge IV, perlimaan 1/5
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir bercampur darah.
Analisa dan interpretasi data :
His yang sempurna, membuat dinding korpus yang terdiri dari otot-otot
menjadi lemah, lebih tebal dan lebih pendek sedangkan bagian bawah uterus
dan serviks yang mengandung sedikit otot dan banyak mengandung jaringan
kolagen akan mudah tertarik dan menjadi tipis dan membuka dengan adanya
tekanan dari air ketuban pada permulaan Kala I dan kepala janin makin masuk
kerongga panggul dan mengadakan tekanan pada serviks hingga pembukaan
lengkap. Pada saat mengedan menambah kekuatan uterus yang sedang
optimum itu dengan mengadakan kontraksi diafragma dan dinding-dinding
otot abdomen sehingga kepala janin didorong membuka diafragma pelvis dan
vulva, dan bayi lahir dalam presentase belakang kepala. (Sarwono, Ilmu
kandungan, 2004).
C. Rencana Asuhan
1. Pastikan adanya tanda dan gejala kala II yaitu ibu merasa ada dorongan
yang kuat untuk meneran, perineum tampak menonjol, vulva dan anus
membuka, dan peningkatan pengeluaran lender bercampur darah.
Rasional :
Dengan memastikan adanya tanda dan gejala kala II, pada saat ada his ibu
sudah bisa dianjurkan untuk mengedan.
2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan, obat-obatan esensial, serta pakaian
ibu dan bayi.
Rasional :
Kelengkapan alat, bahan dan obat-obatan serta pakaian ibu dan bayi dalam
proses persalinan akan memperlancar jalannya proses persalinan.
3. Pakai alat perlindungan diri, yaitu celemek, masker, kaca mata, handuk
pribadi dan sepatu bot.
Rasional :
Dengan menggunakan alat perlindungan diri, dapat melindungi tubuh
penolong dari kontaminasi cairan, lendir dan darah dari pasien.
4. Cuci tangan sebelum menolong.
Rasional :
Mencegah penyebaran infeksi dari penolong ke pasien.
5. Pakai sarung tangan DTT hanya pada tangan kanan.
Rasional :
Penggunaan sarung tangan DTT untuk mencegah terjadinya infeksi.
6. Siapkan oxytosin 1 ampul dalam spoit, dengan menggunakan teknik satu
tangan. Setelah itu letakkan spoit dalam partus set, kemudian lengkapi
pemakaian sarung tangan DTT.
Rasional :
Kesiapan oxytosin untuk memudahkan penolong saat melakukan tindakan
aktif kala III.
7. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT.
Rasional :
Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang berasal dari
vulva dan perineum.
8. Lakukan pemeriksaan dalam.
Rasional :
Untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap, sehingga bisa
dilakukan amniotomi jika ketuban utuh dan memastikan tidak teraba lagi
bagian-bagian kecil janin dan penumbungan tali pusat.
9. Dekontaminasi sarung tangan yang sudah dipakai.
Rasional :
Untuk mencegah infeksi silang.
10. Lakukan pemeriksaan DJJ.
Rasional :
Untuk memastikan DJJ dalam batas normal.
11. Beritahu ibu jika pembukaan sudah lengkap.
Rasional :
Agar ibu bisa mempersiapkan diri untuk meneran pada saat his.
12. Anjurkan kepada keluarga untuk membantu ibu mengambil posisi
setengah duduk pada saat meneran.
Rasional :
Posisi setengah duduk dapat membantu mempercepat penurunan kepala.
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ada dorongan kuat untuk
meneran.
Rasional :
Agar ibu dapat meneran dengan baik.
14. Anjurkan ibu untuk mencari posisi yang nyaman.
Rasional :
Posisi yang nyaman membantu mengurangi rasa nyeri.
15. Letakan handuk bersih diperut ibu jika kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm.
Rasional :
Handuk bersih dapat mengeringkan bayi segera setelah lahir.
16. Letakan kain berbentuk segitiga dibawah bokong ibu.
Rasional :
Untuk mencegah infeksi silang dari tempat persalinan ke pasien dan untuk
menyokong perineum.
17. Buka penutup partus set dan pastikan kembali kelengkapan alat dan bahan.
Rasional :
Untuk mencegah kekurangan alat dan bahan saat menolong persalinan.
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
Rasional :
Untuk mencegah infeksi pada ibu.
19. Pimpin meneran pada ibu jika ada his dan anjurkan istirahat diantara
kontraksi kemudian lahirkan kepala sambil menyokong perineum dan
menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang cepat.
Rasional :
Kekuatan ibu dengan cara mengedan yang baik dapat mempercepat
kelahiran. Beristirahat diantara his agar ibu tidak kelelahan serta mencegah
terjadinya laserasi pada perineum dan clitoris.
20. Periksa apabila ada lilitan tali pusat.
Rasional :
Lilitan tali pusat dapat menghambat kelahiran bayi.
21. Tunggu kepala janin melakukan putaran paksi luar.
Rasional :
Putaran paksi luar yang sempurna menjadikan kepala janin searah dengan
punggungnya sehingga memudahkan kelahiran bayi.
22. Lahirkan kedua bahu dengan memegang kepala secara biparietal.
Rasional :
Untuk mencegah laserasi pada perineum.
23. Lahirkan badan bayi dengan tangan menyangga bayi.
Rasional :
Untuk memudahkan proses persalinan.
24. Lahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menyusuri punggung
sampai tungkai.
Rasional :
Untuk memudahkan proses kelahiran tungkai.
25. Letakan bayi diatas perut ibu sambil melakukan penilaian sepintas.
Rasional :
Untuk mengetahui keadaan bayi.
26. Keringkan bayi dengan segera dari kepala, badan hingga kaki dan
menggantikan handuk dangan kain yang bersih dan kering
Rasional :
Untuk mencegah hipotermi.
27. Periksa kembali uterus
Rasional :
Untuk memastikan bayi tunggal.
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oxytosin.
Rasional :
Agar ibu tidak kaget saat disuntik.
29. Suntik ibu dengan oxytosin
Rasional :
Agar uterus berkontraksi dengan baik.
30. Jepit tali pusat dengan klem, klem pertama 3 cm dari imbilicus dan klem
kedua yaitu 2 cm dari klem pertama.
Rasional :
Untuk mencegah pendarahan pada tali pusat saat dipotong.
31. Potong tali pusat diantara dua klem tersebut dengan menggunakan gunting
tali pusat, kemudian lakukan pengikatan tali pusat.
Rasional :
Untuk memudahkan pengikatan tali pusat.
32. Letakan bayi tengkurap di dada ibu, selimuti serta gunakan topi pada bayi.
Rasional :
Agar kontak bayi dan ibu tetap ada (IMD)
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 04-06-2018 pukul 04:05 WITA
Jumlah 8 10 10
26. (Jam 04:52)Bayi telah dikeringkan dan telah diselimuti dngan kain yang
bersih dan kering.
27. (Jam 04:52)TFU setinggi pusat.
28. (Jam 04:53)Ibu bersedia untuk disuntik oxytosyn.
29. (Jam 04:54)Ibu telah disuntik oxytosyn.
30. (Jam 04:55)Tali pusat telah diklem.
31. (Jam 04:55)Tali pusat telah dipotong dan diikat.
32. (Jam 04:55)Bayi telah diletakkan diatas dada ibu dan telahdikenakan topi,
serta ibu dan bayi telah di selimuti.
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah.
2. Ibu mengatakan bahwa ia merasa lelah.
B. DATA OBJEKTIF
1. Plasenta belum lahir.
2. Kontraksi uterus baik, teraba bulat dan keras.
3. TFU setinggi pusat.
4. Kandung kemih kosong.
5. Keadaan ibu baik.
6. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta :
a. Perubahan bentuk uterus yaitu teraba keras dan bundar.
b. Tali pusat bertambah panjang.
c. Adanya semburan darah tiba-tiba.
A. Tujuan
1. Kala III berlangsung normal.
2. Kontraksi uterus baik.
3. Plasenta lahir lengkap.
4. Tidak terjadi pendarahan.
B. Kriteria
1. Plasenta lahir dalam 15 menit
2. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar.
3. Kotiledon lengkap 16-20, selaput korion dan amnion lengkap.
4. Tidak terjadi pendarahan, pendarahan ± 100 cc.
C. Rencana Asuhan
33. Pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
Rasional :
Untuk memudahkan proses kelahiran plasenta.
34. Letakan satu tangan diatas kain pada perut ibu di tepi atas sympisis, untuk
mendeteksi kontraksi, sedangkan tangan yang lain menegangkan tali pusat.
Rasional :
Untuk mengetahui apakah plasenta sudah lepas atau belum dari tempat
implantasinya dan untuk memudahkan proses kelahiran plasenta.
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas ( dorso cranial)
secara hati-hati.
Rasional :
Untuk mencegah terjadinya inversion uteri.
36. Lakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong meregangkan tali pusat sejajar lantai
dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir.
Rasional :
Untuk memudahkan proses kelahiran plasenta.
37. Saat plasenta muncul introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tangan, pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Setelah
plasenta lahir, tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
Rasional :
Agar plasenta lahir lengkap dan selaputnya tidak robek.
38. Lakukan masasse fundus uteri.
Rasional :
Untuk merangsang kontraksi uterus sehingga dapat mengurangi
pengeluaran darah dan mencegah terjadinya atonia uteri.
39. Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
Rasional :
Untuk memastikan tidak ada kotiledon dan selaput ketuban yang tertinggal
karena sisa plasenta dan selaput ketuban yang tertinggal tersebut bisa
menghalangi kontraksi uterus sehingga dapat menyebabkan pendarahan.
40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum dan bila ada
robekan yang menimbulkan perdarahan aktif dan tampak adanya
perlukaan jalan lahir akibat ruptur, maka segera lakukan penjahitan
perineum
Rasional :
Untuk memastikan adanya laserasi pada vagina dan perineum serta untuk
menghentikan perdarahan dan mengembalikan jaringan yang robek ke
posisi semula.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 04-06-2018, pukul 04:55 WITA
33. (Jam 04:55)Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. (Jam 04:56)Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
simpisis untuk mendeteksi kontraksi, sedangkan tangan yang lain
menegangkan tali pusat.
35. (Jam 04:56)Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat kearah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (
dorso kranial ) secara hati-hati.
36. (Jam 04:56)Melakukan penegangan dan dorongan dorso cranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menegangkan tali
pusat sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir.
37. (Jam 04:56)Saat plasenta muncul introitus vagina, melahirkan plasenta
dengan kedua tangan, pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin. Pada pukul 04:56 WITA plasenta lahir dan ditempatkan di tempat
yang telah disediakan.
38. (Jam 04:57)Melakukan masasse fundus uteri.
39. (Jam 04:57)Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
40. (Jam 04:57)Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum, dan bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif dan
tampak adanya perlukaan jalan lahir akibat ruptur maka segera lakukan
penjahitan perineum
LANGKAH VII EVALUASI
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum ibu baik yang di tandai dengan :
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 73 x/menit
c. S : 37ºC
d. P : 22 x/m
2. Kontraksi uterus baik ( teraba keras dan bundar ).
3. TFU 2 jari bawah pusat.
4. Perkiraan darah yang keluar ± 100 cc.
5. Kandung kemih kosong.
6. Tampak pengeluaran Lochia rubra.
7. Tidak terdapat robekan pada perineum
A. Tujuan
1. Kala IV berlangsung normal.
2. KU ibu baik.
3. Tidak terjadi pendarahan / hal-hal yang tidak di inginkan selama ± 2 jam
pengawasan.
B. Kriteria
1. TTV dalam batas normal, yaitu:
a. TD : 100-120/60-80 mmHg
b. N : 60-90 x/m
c. P : 16-24 x/m
d. S : 36,5 °C
2. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar.
3. Pendarahan ± 130 cc.
C. Rencana Asuhan
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam
Rasional :
Untuk memastikan kontraksi uterus baik atau tidak dan untuk mengetahui
jumlah perdarahan
42. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan DTT kedalam
larutan clorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, bilas dengan
air didensifikasi tingkat tinggi (DTT) dan keringkan.
Rasional :
Untuk menbersihkan noda darah dan cairan tubuh yang mengenai
penolong.
43. Evaluasi kembali kontraksi uterus dan pastikan kandung kemih kosong.
Rasional:
Untuk mengetahui apakah uterus berkontraksi dengan baik atau tidak dan
kandung kemih kosong
44. Menggajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan cara
menilai kontraksi uterus yang baik dan kontraksi uterus yang jelek.
Rasional :
Agar ibu/keluarga mengetahui cara melakukan massase uterus
45. Evalusi dan estiminasi jumlah kehilangan darah
Rasional:
Untuk mengetahui jumlah kehilangan darah
46. Periksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
Rasional :
Untuk mengetahui TTV ibu dalam batas normal atau tidak
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
Rasional :
Untuk mengetahui keadaan bayi, apakah bayi bernafas dengan baik atau
tidak
48. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
didekontaminasi (10 menit) dan bilas peralatan setelah didenkontaminasi
Rasional :
Untuk membunuh kuman dan tindakan pencegahan infeksi
49. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai
Rasional :
Untuk mencegah infeksi.
50. Bersihkan ibu dari pakaian darah dan cairan tubuh dengan menggunakan
air (DTT)
Rasional :
Agar ibu bersih dan merasa nyaman
51. Pastikan ibu merasa nyaman bantu ibu memberikan ASI dan anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman/makanan yang diinginkannya
Rasional :
Agar ibu dapat memberikan ASI pada bayinya dan untuk mengembalikan
energi ibu
52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
Rasional :
Untuk membunuh kuman
53. Celupkan sarung tangan kotor dalam larutan klorin 0,5% dan lepaskan
secara terbalik
Rasional :
Untuk menbunuh kuman
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dibawah air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan handuk pribadi
Rasional :
Untuk membunuh kuman
55. Pakai sarung tangan bersih DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi
Rasional :
Untuk mencegah infeksi dan untuk mengetahui apakah fisik bayi normal
atau tidak
56. Dalam satu jam pertama. Beri antibiotika salep mata dan suntikan vitamin
k1 mg IM dipaha kiri anterolateral
Rasional :
Untuk mencegah glaukoma dan untuk mencegah perdarahan tali pusat.
57. Setelah 1 jam pemberian vit k1, berikan imunisasi hepatitis B dipaha
kanan anterolateral
Rasional :
Untuk mencegah penyakit hepatitis B
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam 10 menit
dilarutan klorin 0,5%
Rasional :
Untuk membunuh kuman
59. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir kemudian keringkan
dengan handuk bersih dan kering
Rasional :
Untuk membunuh kuman
60. Lengkapi partograf
Rasional :
Untuk dokumentasi.
Auskultasi DJJ : DJJ (+) 140 x/m, terdengar kuat, jelas dan teratur pada
kuadran kanan bawah abdomen ibu.
j. Genetalia
Adanya pengeluaran lendir campur darah, tidak ada oedema, tidak ada
lesi dan tidak ada varises pada vulva.
Pemeriksaan dalam (VT), pukul 04:00 WITA :
1) Vulva/vagina : Normal
2) Portio : Tipis
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : (+) utuh dan masih menonjol
5) Presentase : Kepala, UUK kanan depan
6) Penurunan : Hodge I/V
7) Molase : Tidak ada
8) Penumbungan : Tidak ada
9) Kesan panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir campur darah
k. Anus
Inspeksi : Tidak ada hemoroid.
l. Ekstremitas
1) Atas
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, warna kuku
merah muda, kuku tampak bersih.
Palpasi : Tidak ada oedema.
2) Bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, warna kuku
merah muda, kuku tampak bersih, dan tidak ada varises.
Palpasi : Tidak ada oedema, reflex patella (+).
m. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan.
ASESSMENT (A)
16. (Jam 03:30)Membina hubungan baik antara ibu dan bidan (senyum, sapa,
salam,sentuh).
Hasil :
Telah membina hubungan yang baik dengan ibu dan ibu merespon dengan
baik.
17. (Jam 03:32)Menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan.
Hasil :
Telah menyampaikan pada ibu setiap tindakan yang dilakukan.
18. (Jam 03:34)Mengobservasi TTV ibu setiap 4 jam kecuali nadi setiap 30 menit.
Hasil :
Tabel tekanan darah dan suhu setiap 4 jam
Waktu Tekanan darah Suhu
Hasil :
Ibu mau makan dan minum.
24. (Jam 03:52)Menganjurkan kepada ibu untuk BAK setiap 2 jam.
Hasil :
Ibu telah BAK
25. (Jam 03:54)Menganjurkan ibu agar posisi miring kiri dan tidak boleh tidur
terlentang.
Hasail :
Ibu bersedia tidur miring dan tidak tidur terlentang.
26. (Jam 03:56)Memberikan dukungan emosional pada ibu.
Hasil :
Telah memberikan dukungan emosional.
27. (Jam 03:58) Menganjurkan kepada ibu untuk selalu mengingat dan
mendekatkan diri kepada Allah swt dengan cara berdoa dan beristighfar.
Hasil :
Ibu bersedia mendekatkan diri kepada Tuhan dan selalu beristigfar setiap kali
sakit.
28. (Jam 04:00)Melakukan VT setiap 4 jam atau jika ada indikasi.
Hasil :
Pemeriksaan dalam (VT), pukul 04:00 WITA, dengan hasil :
k. Vulva/vagina : Normal
l. Portio : Tipis
m. Pembukaan : 10 cm
n. Ketuban : (+) utuh dan menonjol
o. Presentase : Kepala
p. Penurunan : Hodge I/V
q. Molase : Tidak ada
r. Penumbungan : Tidak ada
s. Kesan panggul : Normal
t. Pelepasan : Lendir bercampur darah.
29. (Jam 04:02)Menyiapkan alat dan bahan untuk menolong proses persalinan.
Hasil :
Telah menyiapkan alat dan bahan yaitu :
f. Dalam partus set :
3 pasang sarung tangan, 2 klem koher, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah
1/2 koher, 1 buah gunting episiotomy, benang tali pusat, kapas DTT
secukupnya dan kasa steril secukupnya.
g. Di luar partus set :
spuit, bak partus, keranjang sampah basah dan kering, tempat plasenta,
nierbeken, kom, larutan DTT dan klorin, tensimeter, stetoskop,
thermometer ibu dan bayi, pita ukur, infus set, larutan infus, masker, kaca
mata, celemek, sepatu bot, handuk pribadi, washlap, underpet, timbangan
BB, pengisap lendir.
h. Obat-obatan esensial :
Oxytosyn, oxytetra, Vit. K, uniject, lidocaine, kapas alcohol, dan
betadine.
i. Hecting set :
j. 1 buah jarum hecting, benang cut gut, 1 buah pinset sirurgi, 1 buah pinset
anatomi, 4 buah nolpoder, 1 buah gunting hecting, tampon dan kasa
secukupnya.
k. Persiapan ibu dan bayi :
3) Pakaian ibu : baju 1 pasang, bra, celana dalam, softex 2 buah, gurita
dan sarung.
4) Pakaian bayi : baju, loyer, kaos tangan, kaos kaki, selimut, dan topi.
30. (Jam 04:04)Mendokumentasikan dengan partograf informasi tentang
kemajuan persalinan.
Hasil :
Telah mendokumentasikan dengan partograf informasi tentang kemajuan
persalinan.
ASSESMENT (A)
Diagnosa : Inpartu kala II, keadaan ibu dan janin baik.
PLANNING (P)
Tanggal 04-06-2018 pukul 04:05 WITA
ASSESMENT (A)
Diagnosa : Kala III Persalinan ( Pengeluaran uri )
PLANNING (P)
Tanggal 04-06-2018, pukul 04:55
33) (Jam 04:55)Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
Hasil :
Telah memindahkan klem didepan vulva.
34) (Jam 04:56) Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
simpisis untuk mendeteksi kontraksi, sedangkan tangan yang lain
menegangkan tali pusat.
Hasil :
Tangan kiri telah diletakkan diatas kain diperut ibu, dan tangan kanan telah
menegangkan tali pusat.
35) (Jam 04:56)Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat kearah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas ( dorso
kranial ) secara hati-hati.
Hasil :
Telah melakukan penegangan tali pusat dan dorso-cranial setiap kali uterus
berkontraksi.
36) (Jam 04:56)Melakukan penegangan dan dorongan dorso cranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menegangkan tali pusat
sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir.
Hasil :
Tali pusat telah ditegangkan mengikuti poros jalan lahir.
37) (Jam 04:56)Saat plasenta muncul introitus vagina, melahirkan plasenta dengan
kedua tangan, pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin.
Ketika plasenta lahir ditempatkan di tempat yang telah disediakan.
Hasil :
Plasenta lahir pada pukul 04:56 WITA dan telah ditempatkan. didalam wadah
yang telah disediakan.
38) (Jam 04:57)Melakukan masasse fundus uteri.
Hasil :
Telah melakukan masase uterus.
39) (Jam 04:57)Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
Hasil :
Plasenta lahir lengkap, selaput ketuban utuh, insersi tali pusat sentralis, jumlah
kotiledon 18 buah.
40) (Jam 04:57)Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum,
dan bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif dan tampak adanya
perlukaan jalan lahir akibat ruptur maka segera lakukan penjahitan perineum.
Hasil :
Tidak ada laserasi.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
KALA IV
(SOAP)
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
47.(Jam 04:59) Keadaan umum bayi baik dan bayi bernafas 48x/m
48.(Jam 05:00) Semua peralatan bekas pakai telah didekontaminasi
49.(Jam 05:00)Barang-barang yang terkontaminasi telah dibuang ke tempat
sampah yang sesuai
50.(Jam 05:00)Ibu telah dibersihkan dengan air DTT
51.(Jam 05:00)Ibu telah merasa nyaman, telah memberikan ASI kepada bayinya,
dan ibu telah makan dan minum
52.(Jam 05:51)Tempat bersalin telah didekontaminasi
53.(Jam 05:51)Sarung tangan DTT telah didekontaminasi
54.(Jam 05:52)Kedua tangan telah dicuci
55.(Jam 05:53) Telah memakai sarung tangan DTT
56.(Jam 05:53)Setelah 1 jam pertama, bayi telah diberikan salep mata dan telah
disuntikkan Vit. K 1
57.(Jam 05:53)Setelah 1 jam pemberian salep mata dan Vit. K, bayi diberikan
imunisasi hepatitis B
58.(Jam 05:54)Telah melepaskan dan mendekontaminasi sarung tangan DTT
59.(Jam 05:54)Telah mencuci tangan
60.(Jam 05:55) Partograf telah dilengkap.