Anda di halaman 1dari 7

REVIEW ARTIKEL

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Terestrial
Dosen pengampu:
Dr. Amprasto, M.Si.
Dr. Saefudin, M.Si.
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc.

Disusun oleh:
Biologi C 2018
Kelompok 6
Abdullah Rasyad (1803968)
Angela Mary (1806409)
Hening Nafisati (1800938)
Karin Pramesti (1807068)
Nurul Faridah (1800255)
Shafira Amalia (1808080)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
Review Artikel
Judul Permasalahan Tujuan Metode Hasil
Produktivitas Tegakan Produktivitas Mengetahui Metode yang digunakan yaitu Hasil penelitian menunjukan
Tanaman Meranti Tembaga tanaman produktivitas purposive sampling. Percobaan bahwa tanaman meranti
(​Shorea leprosula Miq​.) dari merupakan salah pertumbuhan penanaman meranti tembaga tembaga yang berasal dari bibit
Cabutan Alam dan Stek satu indikator tanaman meranti dilakukan pada lahan belukar muda cabutan dan stek memiliki
Pucuk yang dapat tembaga (​S. bekas kebakaran dengan perlakuan pertumbuhan yang pesat, hingga
menentukan leprosula Miq​.) jarak tanam 5 m x 4 m. Ukuran plot umur 15 tahun riap diameter
keberhasilan yang berasal dari pengamatan dibuat persegi dengan rata-rata tahunan (MAI) untuk
suatu penanaman. cabutan dan stek luas 2500 m2 (50 m x 50 m), tanaman yang berasal dari
Informasi dari umur 9-15 jumlah plot keseluruhan adalah 12 cabutan sebesar 1,55 cm/tahun
mengenai tahun yang diukur plot yang terdiri dari 9 plot untuk dan 1,78 cm/tahun untuk
produktivitas secara periodik (2 tanaman asal cabutan alam dan 3 tanaman yang berasal dari stek.
tanamannya yang tahun sekali) pada plot untuk tanaman asal stek pucuk.
ditanam dalam areal hutan Setiap plot pengamatan dilakukan
kawasan hutan tanaman. pendataan atau pengukuran
(Meranti terhadap pohon secara berurutan
Tembaga) berdasarkan jalur tanam yang
tanaman belum dijadikan jalur pengamatan
banyak diketahui. terhadap pertumbuhan pohon.
Data pengukuran yang digunakan
adalah tanaman umur 9-15 tahun
sampai. Analisis data pertumbuhan
diameter dilakukan dengan
menghitung riap diameter rata-rata
tahunan (MAI) dan riap diameter
rata-rata periodik (PAI), kemudian
membuat grafik sebaran diameter.
Riap dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu: (1) CAI (riap dalam satu
tahun berjalan); (2) PAI (riap dalam
satu periode waktu tertentu); (3)
MAI (riap rata-rata [pertahun] yang
terjadi pada priode waktu tertentu
(Prodan, 1968).
Pengaruh Tempat Tumbuh, Biji tengkawang Untuk Metode penelitian ini pertama Pada penelitian ini didapat dari
Jenis dan Diameter Batang yang merupakan mengetahui dengan memilih jenis tengkawang dua lokasi penelitian (Sintang
Terhadap Produktivitas maskot daerah pengaruh lokasi yang dominan dan menguntungkan dan Sanggau), Produksi rata-rata
Pohon Penghasil Biji Kalimantan Barat jenis dan diameter untuk dikembangkan. Selanjutnya tertinggi diketahuai dari selang
Tengkawang sudah sejak terhadap memilih 5 pohon yang terlah diameter batang tertinggi yaitu
ratusan tahun produktivitas berproduksi dari tiap tiap jenis 60-69 cm, dan seterusnya
yang lalu pohon penghasil dengan selang diameter 30-39 cm, sampai pada selang diameter
dimanfaatkan biji tengkawang 40-49 cm, 50-59 cm, dan 60-69 cm. terendalah dalam pengamatan
sebagai komoditi Pengukuran dilakukan dengan cara yaitu 30-39 cm. Produktivitas
ekspor. Sebagai menimbang hasil panen biji pohon penghasil biji
penghuni dari tengkawang basah selama jangka tengkawang tertinggi diketahuai
habitat hutan waktu pemanenan. Lalu tabulasi dari jenis tengkawang tungkul di
hujan tropis, biota data dan diteruskan dengan evaluasi lokasi Sanggau dan diikuti oleh
ini perlu dikaji data dengan rancangan acak tengkawang tunggu di Sintang.
keberadaan dan faktorial untuk masing masing jenis
produktivitas evaluasi. Data diulang sebanyak
jenisnya untuk dua kali. Jika terdapat faktor-faktor
mengetahui lebuh yang nyata dari hasil analisis
dekat nilai keragaman, evaluasi data akan
ekonomis dari dilanjutkan dengan uji beda nyata
hasil hutan jarak, terutama untuk fakor-faktor
berupa kayu dan yang sifatnya kualitatif (jenis,
bukan kayunya lokasi). Untuk faktor yang
sehingga kuantitatif (diameter pohon),
memungkinkan evaluasi dilakukan dengan regresi
untuk mengambil berganda (linear, kuadratik).
langkah atau
kebijakan
mengenai jenis
ini dikemudian
hari.
Produktivitas Getah Pinus Menurut Badan Untuk Pengumpulan data di lapangan Pada ketinggian 900-1400 mdpl,
(Pinus Merkusii Jungh Et Pusat Statistik mengetahui efek diambil dengan melakukan kegiatan produktivitas getah pinus tidak
De Vriese) Berdasarkan Sumatera Utara konsentrasi palin pelukaan pohon (penyadapan) di menunjukkan pengaruh yang
Ketinggian Tempat dan tahun 2004, optimal dari asam lapangan. Penyadapan getah nyata melalui uji Duncan,
Konsentrasi Stimulansia bahwa produksi cuka pada dilakukan dengan menggunakan sedangkan pemberian
Asam Cuka (C2H4O2) hasil hutan getah stimulasi getah sistem V (metode riil), dengan stimulansia asam cuka
Productivity of Pine Sap pinus Sumatera pohon pinus urutan kerja sebagai berikut: menunjukkan pengaruh yang
(Pinus merkusii Jungh et de Utara sebesar Penyadapan getah dimulai dengan nyata terhadap produktivitas
Vriese) Based Elevation and 295.63 melakukan pengukuran diameter getah P.merkusii. Produktivitas
Concentration Stimulant kg/tahun.Penurun batang pohon pinus yang akan tertinggi terdapat pada
Vinegar Acid (C2H4O2) an produksi getah disadap dengan menggunakan pita ketinggian 900 mdpl dengan
pinus dari tahun ukur dan memilih pohon yang jarak konsentrasi stimulansia asam
ke tahun antara pohon yang satu dengan cuka 30% sebesar 154,15
disebabkan oleh yang lainnya seragam.Bagian g/bulan.
sadapan pinus batang yang akan disadap, kulitnya
yang semakin dibersihkan tanpa melukai
berkurang. Di lain kayunya.Selanjutnya, pola sadap
pihak permintaan dibuat di bagian tengah kulit yang
pasar akan sudah dibersihkan dengan
gondorukem dan menggunakan mal sadap.Pola sadap
terpentin semakin ini dibuat untuk menetapkan letak
meluas sehingga saluran tengah dan letak dimana
hal tersebut luka sadap harus
mendorong dibuat.Kemudian,buat lukaan
rimbawan untuk dengan menggunakan metode riil
meningkatkan dengan menggunakan alat sadap
efisiensi dan yang disebut kadukul.Luka sadap
intensifikasi dibuat dengan arah miring keatas,
sadapan tanpa dengan membentuk sudut
melanggar kemiringan400 .Cara pembuatan
kaidah-kaidah luka sadap dengan menarik pisau ke
manajemen hutan arah atas.Pemasangan talang
yang berlaku. dilakukan setelah pembuatan pola
Salah satu usaha sadap.Kemudian, pasang talang
yang sedang sadap pada pohon, kemudian
dicoba adalah ditekuk ke atas dan bagian
penggunaan tengahnya ditekan dengan
stimulansia kimia menggunakan palu agar masuk ke
untuk dalam saluran tengah, dengan
meningkatkan demikian getah dapat tertampung
hasil getah melalui talang.Selanjutnya batok
penampung getah diletakkan
dengan baik agar penampungan
getah tidak terganggu.Pemberian
stimulansia asam cuka pada pohon
yang sudah dilukai, stimulansia
disemprotkan setiap 5 (lima) hari
dalam satu bulan. Pemungutan
getah tergantung dari produktivitas
getah yang dihasilkan oleh tanaman
P.merkusii.Pemungutan dilakukan
setelah satu bulan penyadapan.
Pengukuran Produktivitas Getah.

Anda mungkin juga menyukai