Anda di halaman 1dari 6

REVIEW ARTIKEL

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Terestrial
Dosen pengampu:
Dr. Amprasto, M.Si.
Dr. Saefudin, M.Si.
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc.

Disusun oleh:
Biologi C 2018
Kelompok 6
Abdullah Rasyad (1803968)
Angela Mary (1806409)
Hening Nafisati (1800938)
Karin Pramesti (1807068)
Nurul Faridah (1800255)
Shafira Amalia (1808080)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
Review Artikel
Judul Permasalahan Tujuan Metode Hasil
ESTIMASI BIOMASSA Biomassa hutan menemukan Metode yang digunakan yaitu
Dari tiga persamaan yang diuji, Hasil
DAUN POHON dapat digunakan persamaan metode destructive sampling
analisis menunjukkan bahwa
KOMERSIAL DI HUTAN untuk alometrik untuk dengan cara menebang pohon
persamaan eksponensial memberikan
SEKUNDER mengestimasi mengestimasi sampel dengan jenis-jenis yang
hasil yang signifikan dengan nilai R2
KABUPATEN BERAU, tangkapan (stock) biomassa daun mewakili populasi hutan.
yang lebih tinggi dan standar error
PROVINSI karbon. Sebelum ditebang, pohon sampel
(SE) yang lebih kecil dibandingkan
KALIMANTAN TIMUR Akumulasi neto diukur diameter setinggi dada
dua persamaan yang lain. Persamaan
oleh tegakan (DBH) dengan menggunakan
yang dihasilkan adalah (Y) = EXP
hutan dinyatakan kaliper.
{3,11+ 0,06 *ln (DBH), di mana Y
dalam Produksi Pengambilan sample dilakukan
adalah total berat kering daun per
Primer Neto di area bekas tebangan PT.
pohon (kg) dan DBH adalah
(NPP) dan Inhutani I yang bekerjasama
diameter setinggi dada (cm).
dihasilkan dari dengan Pemerintah Daerah
Persamaan yang dihasilkan ini dapat
perbedaan antara Berau. Analisis data dilakukan
diterapkan untuk mengestimasi
fotosintesis dengan membuat grafik
biomassa daun di lokasi yang
dengan respirasi hubungan antara DBH dengan
mempunyai kondisi tapak dan tipe
harian. Daun biomassa daun. Kemudian data
sebagai bagian dianalisis dengan teknik regresi
dari biomassa, kuadrat terkecil (least square hutan yang serupa dengan lokasi
merupakan regression). Software yang penelitian.
komponen digunakan untuk kegiatan
penting dari analisis data adalah SPSS 12.0.1
produksi karbon dan MSExcel.
(biomassa).
Penelitian untuk
mengestimasi
biomassa daun ini
dilakukan
mengingat
pentingnya
peranan hutan
dan fungsi daun
dalam siklus dan
akumulasi karbon
ANALISIS bagaimana Mendeskripsika menggunakan destructive Setiap tutupan lahan memiliki nilai
KETERKAITAN analisis n keterkaitan sampling kemudian dianalisis di cadangan karbon, serapan CO2 dan
CADANGAN KARBON keterkaitan stok karbon di laboratorium meliputi jenis pelepasan O2 yang bervariasi.
DENGAN PENYERAPAN cadangan karbon hutan sekunder pohon, biomasa pohon, serasah, Cadangan karbon yang tinggi pada
CO2 DAN PELEPASAN pada tutupan dan tutupan nekromasa, tumbuhan bawah dan suatu tutupan lahan menunjukkan
O2 PADA TUTUPAN lahan hutan lahan kelapa sampel tanah. Pengumpulan data serapan CO2 dan pelepasan oksigen
LAHAN HUTAN sekunder dan sawit jumlah sekunder yaitu, data yang juga tinggi dan begitupula
SEKUNDER DAN kelapa sawit CO2 yang berkaitan dengan kondisi umum sebaliknya. Pada persamaan ini,
KELAPA SAWIT DI terhadap terserap untuk lokasi, curah hujan, jenis tutupan tutupan lahan hutan sekunder
KABUPATEN LUWU banyaknya CO2 memperkirakan lahan, luas tutupan lahan, memiliki nilai yang lebih besar
TIMUR yang diserap dan stok karbon laporan dan publikasi ilmiah dari dibandingkan dengan tutupan lahan
O2 yang pada tutupan berbagai instansi pemerintah. kelapa sawit. Tingginya karbon yang
dilepaskan? lahan sekunder tersimpan pada tutupan lahan hutan
hutan dan sekunder disebabkan oleh
kelapa sawit keanekaragaman populasi tumbuhan,
komposisi diameter pohon, umur
pohon, dan berat jenis vegetasi. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan
bahwa total stok karbon yang
tersimpan di permukaan tanah,
pohon, tumbuhan bawah,
nekromassa, serasah, cadangan
karbon permukaan bawah tanah (akar
dan tanah) memiliki hasil nilai
karbon total yang berbeda disetiap
tutupan lahan. Jumlah karbon yang
tersimpan dalam tutupan lahan ini
bervariasi karena keanekaragaman
jenis tanaman, diameter tanaman,
kerapatan tanaman, tinggi tanaman,
jarak tanam, jenis tanah, dan
pengelolaan lahan
Pemodelan Dinamika CO2 Perkebunan Mengembangka Metode yang digunakan yaitu Perkebunan kelapa sawit memiliki
Pada Tanaman Kelapa kelapa sawit n model Deskriptif menggunakan Sistem kemampuan penyerapan CO2 yang
Sawit memiliki potensi penyerapan eddy covariance dengan interval tinggi yang menandakan bahwa
menyerap karbon CO2, dan 30 menit dan instrumen pengembangan perkebunan kelapa
yang tinggi. Data menghitung mikrometeorologis dipasang di sawit tidak selalu negatif untuk
observasi terbatas siklus karbon menara pada beberapa ketinggian lingkungan. Pola distribusi NPP
dan mahalnya berdasarkan di perkebunan kelapa sawit mengikuti pola distribusi nilai GPP
instrumentasi faktor iklim dan dewasa umur 18 tahun. Analisis karena NPP dipengaruhi oleh nilai
untuk menukur umur tanaman data dilakukan dengan GPP sehingga diperoleh nilai NPP
karbon yang seperangkat komputer yang telah tahunan. Hasil validasi atau uji
terserap terpasang perangkat lunak statistik menunjukkan bahwa NPP
menyebabkan Microsoft Excel untuk mengolah hasil model mirip dengan biomassa
estimasi data pemodelan, dan OriginPro 9 pengukuran. Model penyerapan CO2
penyimpanan 64-bit untuk membuat grafik pada tanaman kelapa sawit yang
karbon yang tidak hasil pemodelan. dibangun dapat digunakan untuk
akurat dari kelapa Parameter-parameter yang mengkuantifikasi dinamika karbon
sawit. dibutuhkan dalam penentuan (GPP dan NEE) pada tanaman kelapa
penyerapan CO2 digunakan sawit yang dipengaruhi oleh faktor
untuk menghasilkan nilai GPP, iklim dan umur tanaman sehingga
NPP, dan NEE. Pemodelan model ini dapat digunakan untuk
fisiologi dilakukan berdasarkan menduga dinamika CO2 pada lahan
data harian pada tiap umur yang tidak tersedia instalasi sistem
tanaman (1-25 tahun) eddy covariance.
menyesuaikan dengan data
validasi yang tersedia.
Selanjutnya, nilai tahunan
parameter merupakan nilai rerata
dari nilai harian parameter
tersebut, sehingga menghasilkan
nilai GPP, NPP, dan CO2.

Anda mungkin juga menyukai