PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengaruh yang tidak menguntungkan dari proses imun menjadi dasar dari banyak
penyakit pada manusia dan dapat mengganggu setiap sistem organ yang penting. Selain
itu perubahan karakteristik pada reaktan imun yang memberikan kunci diagnostic yang
penting menyertai banyak keadaan sebagai akibat atau peristiw yang parallel. Sekarang
sudah jelas, bahwa respon antibody normal dan respon yang diperantarai sel menyangkut
serankaian langkah yang masing-masing dimodulasi oleh kelompok-kelompok sel
tertentu. Gangguan pada proses ini dapat menyebabkan reaksi imun yang tidak
semestinya. Lebih jarang, penyakit terjadi bila mekanisme hipersensitivitas tipe cepat dan
lambat yang normal bersifat melindungi, terganggu atau gagal berkembang secara
normal. Berbagai keadaan imunologik dapat dipandang sebagai keseimbangan antara
pengaruh patogenik dari dua kelompok factor, benda asing yang berpotensi
membahayakan dan respon pertahanan tubuh, yang dapat mwenyebabkan kerusakan
jaringan atau gangguan jaringan atau gangguan fungsi.
Imunitas pelindung dan penyakit alergi bersama-sama memiliki respon jaringan
terhadap zat yang dikenal sebagai benda asing. Mekanisme imun memberikan pertahanan
yang esensial melawan invasi organisme yang menimbulkan cedera dan timbulnya tumor
ganas, fungsi yang sudah menjamin mereka bertahan selama evolusi vertebrata. Namun,
proses-proses yang sama ini dapat ditimbulkan oleh agen-agen ekstrinsik yang relative
tidak membahayakan, dan kadang dapat memusatkan reaksi pada komponen jaringan
hospes.Dalam keadaan ini, maka hasil bersih dari keterbukaan dan respon hospes yang
spesifik tidak menguntungkan. Gambaran keadaan penyakit yang timbul dikenal sebagai
penyakit imunologik. Keadaan ini berbeda beda jenis berkisar dari gangguan ringan,
kulit, atau gangguan membrane mukosa yang kronik sampai keadaan katotropik yang
mematikan dalam beberapa deetik. Selanjutnya, karena penyakit imunologik ditentukan
oleh reaktivitas hospes maupun oleh jenis dan kekuatan antigenic, maka perbedaan
tempat prevalensi adalah menyolok. Namun, secara keseluruhan, gangguan ini sangat
1
sering dijumpai dan nampak pada kehidupan dan produktivitas manusia nyata diseluruh
dunia.
Karena urgennya masalah imunitas dan gangguannya dalam kehidupan manusia
inilah sehingga kita perlu mengetahuinya lbih lanjut. Ini merupakan salah satu latar
belakang pembuatan makalah ini. Untuk lebih jelasnya akan kami bahas pada bab
selanjutnya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai system imunitas dan berbagai gangguan system imun dalam
tubuh manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
3
sumsum tulang, kelenjar limfa, thymus, sistem saluran nafas, saluran cerna dan organ
lain. Sel-sel yang terdapat dalam jaringan ini berasal dari sel induk dalam sumsum tulang
yang berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, kemudian beredar dalam tubuh melalui
darah, getah bening serta jaringan limfoid, dan dapat menunjukkan respon terhadap
suatu rangsangan sesuai dengan sifat dan fungsinya masing-masing. Rangsangan
terhadap imun tersebut terjadi apabila kedalam tubuh masuk suatu zat yang oleh sel
atau jaringan tadi dianggap asing. System imun dapat membedakan zat asing dari zat
yag berasal dari tubuh sendiri. Pada beberapa keadaan patologik, system imun tidak
dapat membedakan self dari non-self sehingga sel-sel dalam system imun membentuk
zat anti terhadap jaringan tubuhnya sendiri.
Komponen imunitas
Sistem imun bawaan Sistem imun adaptif
4
maksimal segara maksimal
Komponen imunitas selular dan Komponen imunitas selular dan respon imun
respon imun humoral humoral
Baik imunitas bawaan dan adaptif bergantung pada kemampuan sistem imun
untuk memusnahkan baik molekul sendiri dan non-sendiri. Pada imunologi, molekul
sendiri adalah komponen tubuh organisme yang dapat dimusnahkan dari bahan asing
oleh sistem imun. Sebaliknya, molekul non-sendiri adalah yang dianggap sebagai molekul
asing. Satu kelas dari molekul non-sendiri disebut antigen (kependean dari generator
antibodi) dan dianggap sebagai bahan yang menempel pada reseptor imun spesifik dan
mendapatkan respon imun.
C. Perisai permukaan
5
menyediakan pertahanan kimia yang kuat melawan patogen yang tertelan ketika
dimakan.
D. Imunitas Bawaan
E. Imunitas adaptif
Imunitas adaptif berevolusi pada vertebrata awal dan membuat adanya respon
imun yang lebih kuat dan juga memori imunologikal, yang tiap patogen diingat oleh
tanda antigen. Respon imun adaptif spesifik-antigen dan membutuhkan pengenalan
antigen "bukan sendiri" spesifik selama proses disebut presentasi antigen. Spesifisitas
antigen menyebabkan generasi respon yang disesuaikan pada patogen atau sel yang
terinfeksi patogen. Kemampuan tersebut ditegakan di tubuh oleh "sel memori". Patogen
6
akan menginfeksi tubuh lebih dari sekali, sehingga sel memori tersebut digunakan untuk
segera memusnahkannya.membran plasma mereka
Limfosit
Sel sistem imun adaptif adalah tipe spesial leukosit yang disebut limfosit. Sel B dan
sel T adalah tipe utama limfosit dan berasal dari sel batang hematopoietik pada sumsum
tulang. Sel B ikut serta pada imunitas humoral, sedangkan sel T ikut serta pada respon
imun selular.
Baik sel B dan sel T membawa molekul reseptor yang mengenali target spesifil.
Sel T mengenali target bukan diri sendiri, seperti patogen, hanya setelah antigen
(fragmen kecil patogen) telah diproses dan disampaikan pada kombinasi dengan
reseptor "sendiri" yang disebut molekul major histocompatibility complex (MHC).
Terdapat dua subtipe utama sel T: sel T pembunuh dan sel T pembantu. Sel T
pemnbunuh hanya mengenali antigen dirangkaikan pada molekul kelas I MHC,
sementara sel T pembantu hanya mengenali antigen dirangkaikan pada molekul kelas II
MHC. Dua mekanisme penyampaian antigen tersebut memunculkan peran berbeda dua
tipe sel T. Yang ketiga, subtipe minor adalah sel T γδ yang mengenali antigen yang tidak
melekat pada reseptor MHC.
Reseptor antigel sel B adalah molekul antibodi pada permukaan sel B dan
mengenali semua patogen tanpa perlu adanya proses antigen. Tiap keturunan sel B
7
memiliki antibodi yang berbeda, sehingga kumpulan resptor antigen sel B yang lengkap
melambangkan semua antibodi yang dapat diproduksi oleh tubuh.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Kemampuan diversifikasi dimiliki oleh komponen system imun yang terdapat dalam
jaringan limforetikular yang letaknya tersebar diseluruh tubuh, misalnya dalam
sumsum tulang, kelenjar limfa, thymus, sistem saluran nafas, saluran cerna dan
organ lain.
3. Rangsangan terhadap imun tersebut terjadi apabila kedalam tubuh masuk suatu zat
yang oleh sel atau jaringan tadi dianggap asing.
4. Sel B dan sel T adalah tipe utama limfosit dan berasal dari sel batang hematopoietik
pada sumsum tulang. Sel B ikut serta pada imunitas humoral, sedangkan sel T ikut
serta pada respon imun selular.
9
DAFTAR PUSTAKA
Gangguan Imunitas/http://id.wikipedia.org/wiki/17/09/2008
Imunitas/http://id.wikipedia.org/wiki/17/09/2008
10
Pertanyaan:
Cara kerja vaksin virus corona dalam tubuh? Vaksin membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dengan mengaktifkan respon tubuh terhadap penyakit tertentu. Dengan
vaksin, tubuh akan MENGENALI, MELAWAN, dan MENGINGAT cara melawan virus
atau bakteri pembawa penyakit.Sebenarnya,cara vaksin COVID-19 tak berbeda jauh pada
vaksin pada umumnya. Vaksin sendiri merupakan suatu bahan atau produk yang
digunakan untuk menghasilkan sistem imun dari berbagai penyakit.Di dalam vaksin
terdapat berbagai produk biologi, dan bagian dari virus atau bakteri, maupun virus atau
bakteri yang sudah dilemahkan. Nah, produk inilah yang berguna untuk merangsang
munculnya antibodi atau kekebalan tubuh. Dengan kata lain, cara kerja vaksin virus
corona sama dengan vaksin lainnya. Vaksin COVID-19 akan merangsang sistem
imunitas untuk membuat zat kekebalan tubuh (antibodi) yang bertahan cukup lama. Zat
ini nantinya akan melawan antigen dari patogen (virus corona) COVID-19 masuk ke
dalam tubuh. Bila antigen penyakit COVID-19 menyerang kembali, maka akan muncul
reaksi imunitas yang kuat dari tubuh. Tujuannya untuk menghancurkan antigen tersebut.
11
Fisiologis
Tidur
Penggunaan obat obatan
12