Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Aristianti

No : 27

Kelas. : XII MIPA 4

Tugas Pedalaman Materi Agama

1. Rukun sah nikah:

a) Pengantin : Pengantin pria boleh diwakili. Pengantin wanita boleh tidak hadir di tempat
akad
b) Wali : Ayah, kakak, kakek atau pamannya. Bisa juga wali hakim (dari negara) atau wali
muhakam dari masyarakat jika wali hakim tidak ada.
c) Saksi : dua orang laki-laki
d) Mahar : Besaran mahar merupakan hasil kesepakatan antara calon mempelai pria dan
calon mempelai wanita.
e) Ijab Qabul : Fungsinya agar kedua belah pihak sepakat menerima akad pernikahan ini
dengan segala akibatnya. Redaksi ijab qabul sangat fleksibel, bisa panjang bisa pula
singkat, yang penting essensinya.

2. Yang menyebabkan putusnya tali pernikahan yaitu :

a) Meninggal Dunia
Jika salah satu pihak suami atau istri meninggal dunia, pernikahan dengan sendirinya
putus atau berakhir. Jika salah satu pihak, ditinggal mati oleh pasangannya, hubungan
perkawinannya menunjukkan telah berakhir.
b) Perceraian
Perceraian merupakan penyebab putusnya pernikahan.
c) Talak adalah perkataan suami kepada istri yang mengandung makna perceraian. Talak
ada 3 yaitu talak satu (Raj’i), talak dua (Ba’in), talak tiga (Ba’in Qubra).
d) Lian adalah tuduhan suami kepada istri karena istrinya zina. Lian harus mengajukan 4
orang saksi, dan apabila telah bercerai harus pisah selama-lamanya tidak boleh kembali
lagi.
e) Ila’ adalah sumpah suami kepada istri tidak akan mencampuri urusan istri selama 4 bulan.
Apabila suami melanggar maka dijatuhi hukum kafarat.
 Hukum kafarat :
 Budak
 Memberi makan anak yatim
 Puasa 3 hari
f) Fasakh merupakan salah satu penyebab putusnya pernikahan. Fasakh merupakan
batalnya akad atau lepasnya ikatan perkawinan antara suami istri yang disebabkan
terjadinya cacat atau kerusakan pada akad itu sendiri, atau disebabkan hal-hal yang
datang kemudian yang menyebabkan akad tidak dapat dilanjutkan.
g) Khulu’ (talak tebus) merupakan talak yang diucapkan suami dengan cara istri membayar
ganti rugi atau mengembalikan mahar yang pernah diterima dari suami. Khulu’ dilakukan
suami atas permintaan istri karena sikap suami yang telah melanggar ketentuan
pernikahan. Jika pernikahan tersebut dipertahankan, akan menyebabkan tidak tercapainya
tujuan pernikahan. Khulu Merupakan salah satu bentuk keseimbangan hak antara suami
istri. Jika suami memiliki hak untuk menjatuhkan talak, seorang

3.Penjelasan dari :

a) Talak Raj'I, yaitu talak yang dijatuhkan suami kepada istri banyak satu atau dua kali.
Talak Raj'i menyebabkan suami masih boleh rujuk kepada istrinya tanpa harus
melakukan akad nikah lagi. Rujuk dilakukan dalam masa idah. Talak Raj'i berakibat pada
berkurangnya bilangan talak yang dimiliki suami.
b) Talak Ba'in yaitu talak yang dijatuhkan suami kepada istri dan suami banyak kembali
kepadanya dengan akar dan mahar baru. Talak ini dibagi menjadi dua yaitu talak Ba'in
sugra dan talak Ba'in kubra. Talaq ba’in sughra ( kecil ): adalah perceraian yg disebabkan
oleh gugatan cerai oleh istri, sehingga: Suami tidak boleh rujuk pada istri selama masa
iddah. Suami boleh rujuk setelah masa iddah namun dengan akad nikah baru. Talaq ba’in
kubra ( besar ): adalah talaq dimana suami tidak boleh rujuk kepada istrinya sebelum
istrinya menikah dengan laki-laki lain, lalu laki-laki tersebut menceraikannya, baru boleh
kembali menikah dengan suami terdahulunya. Talaq ba’in terjadi pada talaq 3

Anda mungkin juga menyukai