Anda di halaman 1dari 3

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal tahun 2020, terjadi penyebaran virus covid-19. Virus ini pertama kali ditemukan
di kota Wuhan China pada desember 2019. Virus ini merupakan virus RNA yang menyerang
saluran pernapasan. Gejala yang ditimbulkan dari virus ini adalah demam, batuk serta sesak
napas. Selain itu virus ini juga mempengaruhi perekonomian masyarakat. Salah satunya di
bidang Pendidikan.

Per tanggal 2 maret 2020, virus ini telah menginfeksi 90.308 orang (Yuliana, 2020).
Sekarang ada lebih dari empat juta kasus COVID-19 di seluruh dunia. Kasus ini berdampak pada
kegiatan ekonomi dan pendidikan, dimana semua sekolah dan perkantoran ditutup. Covid-19
berdampak buruk bagi masayakat dalam bidang social, konomi dan pendidikan. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran pada tanggal 24
Maret 2020 Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses
belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan
pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19 (Menteri Pendidikan,
2020).

E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dengan bantuan media
eloktronik seperti deskptop, laptop, atau smart phone yang dimiliki oleh guru dan siswa/orang
tua siswa sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung (Rizqullah, 2020). Elyas (2018),
mendefinisikan pembelajaran daring atau e-learning merupakan pembelajaran yang dilakukan
menggunakan teknologi yang terhubung dengan internet. Materi, silabus, dan kurikulum bias
diakses oleh semua siswayang terhubung ke internet dengan kualitas yang sama. Pembelajaran
daring juga melibatkan banyak interaksi antara siswa dan guru. Mailing list, e-newsletter dan
web pribadi biasanya digunakan untuk melakukan pembelajaran daring/online.

Sebagian besar masyarakat Balikpapan memiliki anggota keluarga masih sekolah atau
kuliah. Tentu saja biaya yang dikeluarkan untuk belajar secara online lebih dari Rp 100 ribu per
bulan. Dengan banyaknya masalah yang ditimbulkan oleh covid19. Hal ini melumpuhkan sektor
perekonomian di Indonesia, dimana pemerintah memutuskan untuk melakukan Lockdown demi
mengurangi penyebaran virus Covid19 ini. Karena keputusan pemerintah tersebut jumlah
penganguaran semakin bertambah karna banyaknya perusahaan yang gulung tikar. Dan
berdampak pula pada sistem pendidikan di Indonesia. Dimana siswa tidak diijinkan pergi ke
sekolah untuk belajar sebagaimana mestinya. Akan tetapi sekolah dituntut untuk tetap
menyampaikan materi yang agar proses kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana. Karena hal
ini maka dipilihlah model pembelajaran jarak jauh yang dikenal dengan istilah daring/online.
Model pembelajaran ini menggunakan berbagai aplikasi yang berbentuk virtual yakni seorang
guru dapat melihat aktivitas muridnya dari jarak jauh. Awalnya model pembelajaran ini dinilai
efektif akan tetapi karna masalah perekonomian yang semakin tidak terkendali akhirnya sebagian
orang tua siswa banyak yang tidak setuju dengan model pembelajaran ini.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasikan masalah yang ditemukan di SDN 010
Balikpapan Utara sebagai berikut.

1. Cara sekolah SD Negeri 010 Balikpapan Utara menanggulangi/meringankan beban orang


tua untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan model pembelajaran
daring/online.
2. Sistem pembelajaran daring yang berpengaruh pada nilai peserta didik di SD Negeri 010
Balikpapan Utara.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut. 2. Menanggulangi beban biaya orang tau siswa mengenai sistem pembelajaran
daring SDN 010 Balikpapan Utara.

Anda mungkin juga menyukai