Anda di halaman 1dari 102

OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI

PENGGGUNAAN MASKER KEPADA PASIEN DAN


PENGUNJUNG DI POLIKLINIK
RUMAH SAKIT UNS

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN


Di Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III


Disusun oleh
Nama : Afrizal Tri Heryadi
NIP : 199305202019031014
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Rumah Sakit UNS
Angkatan : 22
Nomor Presensi : 01
Mentor : Adji Suwandono, dr., S.H., Sp.F.
Coach : Drs. Nispiansyah, M.Pd

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

Judul : Optimalisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi


Penggunaan Masker kepada Pasien dan Pengunjung di
Poliklinik RS UNS
Nama : Afrizal Tri Heryadi
NIP : 199305202019031014
Angkatan : 22
Nomor Presensi : 01
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Rumah Sakit UNS

Surakarta, 28 September 2020

Pembimbing/Coach, Mentor,

Drs. Nispiansyah, M.Pd Adji Suwandono, dr., S.H., Sp.F


NIP 196010151985031003 NIP 198012132009121004

Penguji/Narasumber

Falentin Kristian Ningrum, S.Psi., M.Psi


NIP 198302232015042002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya rancangan aktualisasi “ Optimalisasi Komunikasi, Informasi dan
Edukasi Penggunaan Masker Kepada Pasien dan Pengunjung di Poliklinik
RS UNS “ dapat selesai dengan baik dan tepat waktu
Selama penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis banyak
mendapat bantuan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak. Oleh
karenanya, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada
1. Bapak Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret yang memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Tahun 2020.
2. Prof. Dr. Reviono, dr.Sp.P(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret yang telah memfasilitasi penulis dalam
melaksanakan rancangan aktualisasi selama proses pelatihan dasar
CPNS golongan III ini.
3. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum selaku Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2020.
4. Bapak Drs. Nispiansyah, M.Pd selaku coach yang telah membimbing
penulis untuk menyelesaikan rancangan aktualiasi tepat waktu.
5. Bapak Adji Suwandono, dr., S.H., Sp.F selaku mentor dan Kepala
Instalasi Pemulasaran Jenazah yang telah memberikan bimbingan,
arahan, masukan, dan semangat selama menjalani Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Tahun 2020.
6. Ibu Falentin Kristian Ningrum, S.Psi., M.Psi selaku penguji atau
narasumber pada rancangan aktualisasi ini.

ii
7. Seluruh Widyaiswara selaku pengampu yang telah memberikan seluruh
ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai ASN dan rancangan
aktualisasi.
8. Panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 22
Tahun 2020 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Universitas Sebelas Maret yang telah
memberikan dukungan terhadap berjalannya pelatihan dasar ini.
9. Teman-teman CPNS Golongan III Angkatan 22 Universitas Sebelas
Maret dan Institut Teknologi Kalimantan yang telah memberikan
dukungan, masukan, dan semangat selama mengikuti pelatihan.
10. Kedua orang tua, saudara, istri dan anak yang telah memberikan seluruh
dukungan dan semangat selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS

Kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
demi kemajuan penulis kedepannya. Akhir kata semoga rancangan ini
mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak dan dapat teraktualisasikan

Surakarata, 28 September 2020


Penulis,

Afrizal Tri Heryadi


NIP 199305202019031014

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi ............................................................................... 5
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ....................................................... 7
A. Analisis Dampak Isu jika Tidak Diselesaikan ....................................... 7
B. Pelaksanaan Aktualisasi ...................................................................... 2
C. Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 26
D. Kendala dan Strategi Mengatasi ........................................................ 27
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 29
A. Simpulan............................................................................................ 29
B. Saran ................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 31
LAMPIRAN .................................................................................................. 32

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………………….11

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi………………………………………35

Tabel 3. Kendala dan Strategi Mengatasi………………………………………36

v
BAB I
PENDAHULLUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut sebagai ASN
berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada suatu instansi pemerintah dan diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya serta digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pegawai ASN yang berkedudukan sebagai unsur
aparatur negara memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Sebagai pelaksana
kebijakan publik, pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Sebagai pelayan publik, pegawai ASN memberikan
pelayanan yang adil, tidak diskriminatif, profesional, dan berintegritas.
Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, pegawai ASN mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
menjaga ketertiban, menjaga kedaulatan dan mengembangkan semangat
nasionalisme dan patriotisme.
Sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil maka calon pegawai negeri
sipil yang merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib
melaksanakan masa percobaan selama satu tahun melalui proses
pendidikan dan pelatihan. Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian unggul dan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelaksanaan pelatihan dasar CPNS dilaksanakan melalui kurikulum
pembentukan karakter PNS dan kurikulum penguatan kompetensi teknis
bidang tugas. Struktur kurikulum pembentukan karakter PNS terdiri dari

1
agenda sikap perilaku bela negara, agenda nilai-nilai dasar PNS, agenda
kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan agenda habituasi. Struktur kurikulum penguatan kompetensi teknis
bidang tugas terdiri dari kompetensi teknis administratif dan kompetensi
teknis substansif. Evaluasi pelatihan dasar CPNS terhadap peserta meliputi
evaluasi sikap dan perilaku, evaluasi akademik, evaluasi aktualisasi dan
evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas. Kualifikasi penilaian
evaluasi peserta Pelatihan Dasar CPNS ditetapkan sebagai berikut sangat
memuaskan (skor 90,01-100), memuaskan (skor 80,01-90,0), cukup
memuaskan (skor 70,01-80), kurang memuaskan (skor 60,01-70,0) dan
tidak memuaskan ( skor ≤ 60). Peserta dinyatakan lulus jika memperoleh
kualifikasi paling rendah cukup memuaskan. Apabila mendapatkan
kualifikasi evaluasi kurang memuaskan maka peserta ditunda kelulusannya
dan wajib mengikuti konseling serta remedial. Peserta dinyatakan tidak
lulus jika memperoleh kualifikasi tidak memuaskan dan jumlah
ketidakhadiran lebih dari 6 sesi atau 18 JP atau 2 hari secara kumulatif.
Untuk menindaklanjuti Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor: 7/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Kewaspadaan dan Pencegahan
Penularan Infeksi Corona Virus (Infeksi COVID-19) dalam
Penyelenggaraan Pelatihan dan Surat Edaran Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor: 8/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Kewaspadaan
dan Pencegahan Penularan Infeksi Corona Virus (Infeksi COVID-19) dalam
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS dan Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Calon PNS, disusun Surat Edaran Kepala LAN Nomor
10/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Panduan Teknis Penyelenggaraan
Pelatihan Dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19). Oleh
karena itu, di masa pandemi Covid-19 ini, pelatihan diselenggarakan secara
daring.
Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai
negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

2
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan
disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan
perlindungan. Rancangan aktualisasi merupakan salah satu syarat dalam
pelatihan dasar CPNS dalam komponen aktualisasi. Rancangan aktualisasi
penting dilakukan untuk mengangkat isu-isu terkait peran dan kedudukan
PNS dalam NKRI yang diaktualisasikan dalam bentuk pelaksanaan nilai-
nilai dasar PNS yang akuntabel, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi.
Universitas Sebelas Maret yang selanjutnya disebut sebagai UNS,
merupakan perguruan tinggi yang bertanggung jawab kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang berkedudukan di Kota Surakarta,
Provinsi Jawa Tengah. UNS memiliki 11 Fakultas salah satunya adalah
Fakultas Kedokteran. Fakultas Kedokteran memiliki dua program studi
yakni Program Studi Kedokteran dan Program Studi Profesi Dokter.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 18
Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Kedokteran
menyebutkan bahwa Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan
terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik
dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program
studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi di bidang kedokteran. Untuk mencapai lulusan yang memiliki
standar, kurikulum Prodi Kedokteran mengacu pada Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012. Rumah Sakit Universitas Sebelas
Maret berkedudukan sebagai Rumah Sakit milik Universitas yang
merupakan satuan kerja Universitas, setingkat fakultas yang merupakan
unsur pendukung tugas Rektor di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan,
dan penelitian, dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah Rektor dan
bertanggungjawab kepada Rektor.

3
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 445/46 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor
445/42 Tahun 2020 Tentang Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan
Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Lini Kedua Di Jawa Tengah
menetapkan Rumah Sakit UNS sebagai rumah sakit rujukan lini kedua
COVID 19. Demikian juga berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/216/2020 Tentang
Penetapan Laboratorium Pemeriksa Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
menetapkan Laboratorium Rumah Sakit UNS sebagai laboratorium
pemeriksa Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Dengan
diberlakukannya kedua keputusan tersebut, pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit UNS harus menerapkan protokol-protokol kesehatan demi
terciptanya pelayanan kesehatan yang paripurna. Coronavirus Disease
2019 yang kemudian disingkat COVID-19 merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang berasal dari family yang
sama dengan SARS dan MERS namun memiliki virulensi yang lebih tinggi.
Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan COVID-19
sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (
KKMMD). Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 pada tanggal 2
Maret 2020 dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang. Sebanyak
51,5% kasus terjadi pada laki-laki. Kasus paling banyak terjadi pada
rentang usia 45-54 tahun dan paling paling sedikit terjadi pada usia 0-5
tahun. Angka kematian tertinggi ditemukan pada pasien usia 56-64 tahun.
Berdasarkan virulensi yang tinggi tersebut diperlukan usaha-usaha
pencegahan dan pengendalian infeksi, salah satunya adalah penggunaan
masker. Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian
komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat
membatasi penyebaran penyakit-penyakit saluran pernapasan tertentu,
termasuk COVID-19. Masker dapat digunakan baik untuk melindungi orang
yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri saat berkontak dengan
orang yang sakit) atau untuk mengendalikan sumber (dipakai oleh orang
yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut). Penularan COVID-

4
19 terjadi melalui droplet (percikan) dari saluran pernapasan dan melalui
prosedur yang menghasilkan aerosol (airborne). Kesadaran penggunaan
masker bagi pasien dan pengunjung di Rumah Sakit UNS masih kurang,
hal itu dibuktikkan dengan pasien dan pengunjung hanya menggunakan
masker saat memasuki gedung rumah sakit, dan setelah keluar gedung,
pasien dan pengunjung melepaskan masker tersebut. Selain itu pasien dan
pengunjung menggunakan masker namun cara menggunakannya kurang
tepat. Hal tersebut memungkinkan penularan infeksi dari orang yang tidak
bergejala.
Berdasarkan isu tersebut, penulis mengangkat isu kurangnya
kesadaran pasien dan pengunjung dalam menggunakan masker untuk
mencegah penularan infeksi. Gagasan penulis untuk mengatasi isu tersebut
adalah melakukan optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi
penggunaan masker kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik Rumah
Sakit UNS. Poliklinik Rumah Sakit UNS dipilih karena sebagian besar
pasien dan pengunjung terkonsentrasi di tempat tersebut. Optimalisasi
komunikasi, informasi dan edukasi penggunaan masker kepada pasien dan
pengunjung di Poliklinik Rumah Sakit UNS akan meningkatkan pemahaman
dan kesadaran bagi pasien dan pengunjung akan pentingnya penggunaan
masker dalam mencegah penularan infeksi.

B. Tujuan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS merupakan langkah nyata
mewujudkan PNS yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Aktualisasi merupakan suatu proses untuk menjadikan
pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi mata
pelatihan Nilai-Nilai Dasar PNS dan Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI dapat aktual/ nyata/ terjadi/ sesungguhnya ada. Dengan kata lain
aktualisasi adalah suatu bentuk kemampuan dalam menerjemahkan teori
kedalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk dan menjadkan
gagasan sebagai kegiatan. Kegiatan aktualiasi diawali dengan identifikasi

5
isu, penetapan isu, gagasan pemecahan isu dan kegiatan-kegiatan
pemecahan isu tersebut. Tujuan aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pendalaman terhadap core issue yang dipilih (jika
berubah/bertambah), dan dukungan konsep pokok mata pelatihan
yang melandasi pemilihan core issue dan penetapan inisiatif
pemecahan core issue yang dipilih.
2. Melakukan penerapan terhadap ususlan-usulan inisiatif baik berupa
pikiran konseptual dan/atau aktivitas-aktivitas dalam rangka
memecahkan core issue tersebut, dan proses dan kualitas mengelola
dan menjalankan inisiatif
3. Melakukan analisis terhadap dampak hasil inisiatif (dampak yang
terjadi baik pada level individu, unit atau organisasi) dan menjaga
keberlangsungan inisiatif yang telah dilakukan.
4. Melaksanakan tugas dan fungsi PNS sebagai pelayan publik,
pelaksana kebijakan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

6
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu jika Tidak Diselesaikan


Isu yang diangkat adalah kurangnya kesadaran pasien dan
pengunjung dalam menggunakan masker untuk mencegah penularan infeksi.
Coronavirus Disease 2019 yang kemudian disingkat COVID-19 merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang berasal
dari family yang sama dengan SARS dan MERS namun memiliki virulensi
yang lebih tinggi. Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan
COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan
Dunia (KKMMD). Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet (percikan) dari
saluran pernapasan dan melalui prosedur yang menghasilkan aerosol
(airborne). Penularan droplet terjadi saat seseorang berada dalam kontak
erat (dalam jarak 1 meter) dengan orang yang terinfeksi dan terjadi pajanan
droplet saluran pernapasan yang kemungkinan terinfeksi, misalnya melalui
batuk, bersin, atau kontak sangat erat dengan orang tersebut sehingga agen
infeksi masuk melalui titik-titik seperti mulut, hidung, atau konjungtiva mata.
Dalam situasi dan di tempat di mana dilaksanakan prosedur yang
menghasilkan aerosol, penyebaran airborne (melalui udara) virus COVID-19
dapat terjadi. Bukti saat ini mengindikasikan bahwa sebagian besar
penularan COVID-19 terjadi dari orang simtomatik/bergejala kepada orang
lain melalui kontak erat, saat tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD)
yang tepat. Pada pasien simtomatik/bergejala, RNA virus dapat terdeteksi
pada sampel beberapa minggu setelah munculnya penyakit, tetapi pada
pasien ringan, virus yang hidup tidak ditemukan setelah hari ke-8 sejak
munculnya gejala. Tingkat menularnya (transmissibility) virus ini bergantung
pada jumlah virus hidup yang diluruhkan oleh seseorang, terlepas dari
apakah orang tersebut batuk dan mengeluarkan droplet atau tidak, jenis
kontak yang terjadi dengan orang lain, dan langkah-langkah Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang dijalankan. Ada kemungkinan
penularan terjadi dari orang yang terinfeksi dan meluruhkan virus tetapi

7
belum mengalami gejala, penularan ini disebut penularan prasimtomatik.
Masa inkubasi COVID-19, yaitu waktu antara pajanan pada virus dan
munculnya gejala, rata-rata 5-6 hari, tetapi bisa sampai 14 hari. Selain itu,
data menunjukkan bahwa beberapa orang dapat menunjukkan hasil tes
positif COVID-19 melalui tes polymerase chain reaction (PCR) 1-3 hari
sebelum menunjukkan gejala. Penularan prasimtomatik didefinisikan sebagai
transmisi virus COVID-19 dari seseorang yang terinfeksi dan meluruhkan
virus tetapi belum mengalami gejala. Orang yang terlihat gejalanya memiliki
beban virus (VL) lebih tinggi tepat pada saat atau sebelum hari munculnya
gejala dibandingkan waktu-waktu berikutnya selama terinfeksi. Baru-baru ini
sebuah kajian sistematis menemukan bahwa proporsi kasus asimtomatik
berkisar dari 6% hingga 41%. Di antara penelitian-penelitian yang sudah
diterbitkan, sebagian mendeskripsikan kejadian penularan dari orang yang
tidak mengalami gejala. Misalnya, di antara orang-orang terinfeksi tetapi
asimtomatik yang diteliti di Tiongkok, bukti menunjukkan bahwa 9 orang
(14%) menulari orang lain. Oleh karena itu WHO merekomendasikan
mengenakan masker, mengisolasi diri, dan mencari pertolongan medis
begitu merasa tidak sehat dan mengalami gejala yang kemungkinan gejala
COVID-19 meskipun sifatnya ringan, ikuti instruksi cara pemakaian,
pelepasan, dan pembuangan masker medis dan bersihkan tangan dan ikuti
semua langkah tambahan, terutama menjalankan etiket bersin dan batuk.
Isu ini berkaitan dengan pelayanan publik, whole of government
(WoG) dan manajemen ASN. Kurangnya kesadaran pasien dan pengunjung
tersebut membutuhkan kolaborasi dan kerja sama antar sektor di Rumah
Sakit UNS baik dari sektor pendidikan maupun pelayanan untuk menunjang
visi dan misi Rumah Sakit UNS. Peran sektor pendidikan adalah memberikan
komunikasi, informasi, dan edukasi pasien terkait pentingnya penggunaan
masker. Peran sektor pelayanan adalah memberikan pelayanan secara
paripurna kepada pasien melalui upaya promotif, preventif dan kuratif. Jika
kesadaran pasien dan pengunjung Rumah Sakit UNS untuk menggunakan
masker meningkat, maka pasien dan pengunjung dapat mengedukasi
keluarga dan orang terdekatnya, kemudian mengedukasi kelompok

8
masyarakat di tempat tinggalnya. Pada akhirnya angka kasus konfirmasi
positif COVID-19 berkurang seiring dengan kepatuhan masyarakat tersebut.
Dengan kolaborasi dan kerja sama yang kuat antara bidang pendidikan dan
bidang pelayanan akan tercipta pengelolaan sumber daya manusia yang
profesional, memiliki nilai dasar dan memiliki etika profesi.
Kondisi saat ini di Rumah Sakit UNS adalah setiap pasien dan
pengunjung yang akan memasuki area Rumah Sakit UNS diwajibkan
menggunakan masker tetapi setelah keluar dari area rumah sakit pasien dan
pengunjung tersebut melepaskan kembali maskernya. Selain itu pasien dan
pengunjung menggunakan masker namun cara menggunakannya kurang
tepat. Hal tersebut memungkinkan penularan infeksi dari orang yang tidak
bergejala.
Jika isu tersebut tidak segera diselesaikan maka akan memberikan
dampak sebagai berikut:
1. Meningkatnya kemungkinan resiko pajanan penyakit terutama infeksi
COVID-19 dari orang yang terinfeksi sebelum mengalami gejala.
2. Meningkatnya kemungkinan stigmatisasi orang-orang yang mengenakan
masker untuk mencegah infeksi kepada orang lain (pengendalian sumber)
atau orang yang merawat pasien COVID-19 di tempat nonklinis.
3. Membuat masyarakat menjadi acuh dalam menghentikan penyebaran
virus
4. Berkurangnya kepatuhan pasien dalam melaksanakan protokol
kesehatan, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan
masker.
5. Meningkatnya resiko kontaminasi diri akibat menyentuh dan
menggerakkan masker serta menyentuh mata dengan tangan yang
terkontaminasi.
6. Meningkatnya resiko kontaminasi diri jika masker nonmedis tidak diganti
saat basah atau kotor.
7. Isu-isu pengelolaan limbah, pembuangan masker yang tidak tepat dapat
menimbulkan peningkatan jumlah sampah di tempat umum, resiko
kontaminasi pada petugas pembersih jalan, dan bahaya bagi lingkungan.

9
8. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan masker medis
dan nonmedis yang baik dan benar.

Berdasarkan isu tersebut, penulis melaksanakan aktualisasi berupa


Optimalisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Penggunaan Masker
kepada Pasien dan Pengunjung di Poliklinik Rumah Sakit UNS. Gagasaan
pemecahan isu tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan. Kegiatan
tersebut menghasilkan media berupa leaflet, power point dan video
penggunaan masker. Ketiga media tersebut dipilih karena disesuaikan
dengan karakteristik pasien dan pengunjung Poliklinik Rumah Sakit UNS
yang didominasi oleh orang lanjut usia. Media tersebut diharapkan mudah
dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh pasien dan
pengunjung Poliklinik Rumah Sakit UNS.

1
B. Pelaksanaan Aktualisasi

Unit Kerja : Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret

Isu yang diangkat : Kurangnya kesadaran pasien dan pengunjung dalam menggunakan masker untuk
mencegah penularan infeksi

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi pengggunaan masker kepada pasien dan
pengunjung di Poliklinik Rumah Sakit UNS

Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Visi-Misi Penguatan Nilai Organisasi Analisis Dampak Jika Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
1. Konsultasi dengan 1. Konsultasi dengan Saran dari mentor Agenda II: Kegiatan ini mendukung Nilai-nilai UNS 1. Dampak jika nilai-nilai
mentor untuk mentor terkait terkait pelaksanaan Akuntabilitas : Visi UNS Achievement Orientation dasar PNS (ANEKA)
pelaksanaan pelaksanaan kegiatan Komunikasi,  Partisipatif Menjadi pusat ( Orientasi berprestasi) tidak diterapkan,
kegiatan Komunikasi, kegiatan aktualisasi Informasi dan Edukasi  Mengutamakan pengembangan ilmu, Customer Satisfaction a. Apabila tahap
Informasi dan yang akan penggunaan masker. kepentingan publik teknologi, dan seni yang (Kepuasan Pengguna konsultasi dengan
Edukasi (KIE) dilaksanakan berupa Nasionalisme: unggul di tingkat internasional Jasa) mentor tidak dilakukan
penggunaan masker konsultasi dengan Bukti Fisik:  Saling menghormati dengan berlandaskan pada Teamwork (Kerjasama) dengan penuh
Waktu Pelaksanaan: bagian pendidikan 1. Notulensi konsultasi  Kekeluargaan nilai-nilai luhur budaya Integrity (Intergritas) partisipatif, maka data

2
14 Agustus 2020 – dan penelitian, 2. Foto Konsultasi  Mengutamakan nasional Visionary (Visioner) dan informasi yang
28 September 2020 konsultasi dengan kepentingan publik Misi UNS Entrepreneurship didapatkan tidak
kepala ruang  Tenggang rasa Menyelenggarakan kegiatan (Bersikap Kewirausahaan). maksimal.
poliklinik rumah sakit Etika Publik pengabdian pada masyarakat b. Apabila tahap
UNS, konsultasi  Disiplin yang berorientas pada upaya konsultasi dengan
dengan dosen pakar  Hormat pemberdayaan masyarakat mentor tidak dilakukan
bidang keilmuan,  Sopan Visi RS UNS dengan sikap sopan
pembuatan konten Komitmen Mutu Mewujudkan RS UNS dan hormat, maka
KIE dan pelaksanaan  Berorientasi mutu sebagai pusat pendidikan, membuat komunikasi
kegiatan KIE. Saya  Efektif penelitian dan pelayanan yang terjalin menjadi
akan melaksanakan kesehatan, bereputasi terhambat sebab
 Efisien
konsultasi dengan internasional, berlandaskan menurunkan antusias
Anti Korupsi
hormat, partisipatif, kedokteran komunitas dan terhadap penulis.
 Disiplin
kekeluargaan, nilai luhur budaya nasional c. Apabila tahap
Agenda III :
tenggang rasa, Misi RS UNS konsultasi dengan
Whole of Government :
disiplin, sopan, Menyelenggarakan layanan mentor tidak
konsultasi dengan mentor
efektif dan efisien rumah sakit dengan menerapkan asas
untuk pelaksanaan
2. Konsultasi dengan berbasisis evidence based kekeluargaan dan
kegiatan Komunikasi,
mentor terkait konten medicine dengan tenggang rasa, akan
Informasi dan Edukasi
yang telah dibuat, mengembangkan sistem mengurangi
(KIE) penggunaan
berupa leaflet, power informasi kesehatan untuk kenyamanan kedua
masker
point dan video memenuhi kebutuhan belah pihak sehingga
penggunaan masker. pendidikan, penelitian dan sulit untuk terciptanya

3
Saya akan kebutuhan masyarakat koordinasi yang baik
melaksanakan d. Apabila tahap
konsultasi untuk konsultasi dengan
menjamin mutu mentor tidak dilakukan
konten KIE sertai dengan disiplin, maka
sesuai dengan penulis tidak segera
kepentingan publik memperoleh informasi
3. Konsultasi dengan yang diperlukan
mentor terkait revisi sehingga memperlama
konten yang telah waktu pelaksanaan.
dibuat berupa leaflet, e. Apabila tahap
power point, dan konsultasi dengan
video penggunaan mentor tidak
masker. Saya akan memperhatikan
melaksanakan efektivitas dan
konsultasi untuk efisiensi akan
menjamin mutu mengakibatkan tingkat
konten KIE serta ketercapaian dan
sesuai dengan ketepatan target
kepentingan publik realisasi penggunaan
sumberdaya yang
dilaksanakan yang
telah direncanakan

4
kurang bermutu dan
berakibat pemborosan,
serta mekanisme
pelaksanaan keluar dari
alur yang semestinya.

2. Dampak jika nilai-nilai


dasar PNS (ANEKA)
tidak diterapkan,
a. Apabila tahapan
konsultasi dengan
mentor terkait konten
KIE tidak dilaksanakan
dengan berorientasi
pada mutu, maka
kualitas dari KIE akan
menurun sebab tidak
dapat menyesuaikan
dengan karakteristik
pasien dan
pengunjung.
b. Apabila tahapan
konsultasi dengan

5
mentor terkait konten
KIE tidak
mengutamakan
kepentingan publik,
maka berakibat kurang
tepatnya sasaran KIE
dan menurunkan
kepercayaan publik
terhadap penulis
mengingat sudah
kewajiban penulis
sebagai ASN untuk
melayani publik.
2. Konsultasi dengan 1. Membuat surat izin Saran dari Direktur Agenda II: Kegiatan ini mendukung Nilai-nilai UNS 1. Dampak jika nilai-nilai
Direktur Rumah Sakit pelaksanaan Rumah Sakit UNS serta Akuntabilitas : Visi UNS Achievement Orientation dasar PNS (ANEKA)
UNS serta bagian kegiatan. Saya akan bagian pendidikan dan  Tanggung jawab Menjadi pusat ( Orientasi berprestasi) tidak diterapkan,
pendidikan dan membuat dengan penelitian mengenai  Kejelasan pengembangan ilmu, Customer Satisfaction a. Apabila surat izin
penelitian Rumah penuh tanggung kegiatan Komunikasi, Nasionalisme: teknologi, dan seni yang (Kepuasan Pengguna pelaksanaan kegiatan
Sakit UNS, untuk jawab, amanah dan Informasi, dan Edukasi  Amanah unggul di tingkat internasional Jasa) tidak dibuat dengan
pelaksanaan kejelasan. (KIE)  Kekeluargaan dengan berlandaskan pada Teamwork (Kerjasama) jelas, maka tujuan dan
kegiatan Komunikasi, 2. Menyerahkan surat Bukti Fisik: Etika Publik nilai-nilai luhur budaya Integrity (Intergritas) hasil tidak sesuai yang
Informasi dan izin kegiatan kepada  Surat izin kegiatan  Tanggung jawab nasional Visionary (Visioner) diharapkan sebab
Edukasi (KIE) Direktur Rumah yang ditujukan  Hormat Misi UNS Entrepreneurship menimbulkan persepsi

6
Waktu pelaksanaan : Sakit UNS melalui kepada Direktur RS  Sopan Menyelenggarakan kegiatan (Bersikap Kewirausahaan). ganda.
14 Agustus 2020-23 bagian pendidikan UNS Komitmen Mutu pengabdian pada masyarakat b. Apabila surat izin
Agustus 2020 dan penelitian Saya  Foto Konsultasi  Berorientasi mutu yang berorientas pada upaya kegiatan tidak dibuat
akan menyerahkan  Notulensi konsultasi Anti Korupsi pemberdayaan masyarakat dengan penuh
surat tersebut  Surat tugas dari  Tanggung Jawab Visi RS UNS tanggungjawab dan
dengan rasa Direktur RS UNS Agenda III : Mewujudkan RS UNS amanah, maka akan
hormat, sopan dan Whole of Government : sebagai pusat pendidikan, menimbulkan
dalam suasana Konsultasi dengan penelitian dan pelayanan ketidakpercayaan.
kekeluargaan Direktur Rumah Sakit kesehatan, bereputasi Sebab tanggungjawab
3. Meminta UNS serta bagian internasional, berlandaskan adalah perwujudan
pertimbangan bagian pendidikan dan penelitian kedokteran komunitas dan kesadaran akan
pendidikan dan Rumah Sakit UNS, untuk nilai luhur budaya nasional kewajiban.
penelitian terkait pelaksanaan kegiatan Misi RS UNS 2. Dampak jika nilai-nilai
kegiatan KIE Komunikasi, Informasi Menyelenggarakan layanan dasar PNS (ANEKA)
tersebut.. Saya akan dan Edukasi (KIE) rumah sakit dengan tidak diterapkan,
meminta berbasisis evidence based a. Apabila penyerahan
pertimbangan untuk medicine dengan surat izin kegiatan tidak
menjamin mutu dari mengembangkan sistem dilakukan dengan
kegiatan tersebut informasi kesehatan untuk sikap sopan dan
memenuhi kebutuhan hormat, maka
pendidikan, penelitian dan membuat komunikasi
kebutuhan masyarakat yang terjalin menjadi
terhambat sebab

7
menurunkan antusias
terhadap penulis.
b. Apabila penyerahan
surat izin kegiatan tidak
menerapkan asas
kekeluargaan, akan
mengurangi
kenyamanan kedua
belah pihak sehingga
sulit untuk tercipta
koordinasi yang baik.
3. Dampak jika nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA)
tidak diterapkan,
a. Apabila tahap meminta
pertimbangan untuk
menjamin mutu dari
kegiatan tidak
dilaksanakan, maka
dapat menurunkan
kualitas yang
berdampak terhadap
kepercayaan sasaran

8
KIE kepada penulis.
3. Konsultasi dengan 1. Pembahasan isu Rancangan konsep Agenda II: Kegiatan ini mendukung Nilai-nilai UNS 1. Dampak jika nilai-nilai
kepala ruang terkait protokol Komunikasi, Informasi Akuntabilitas Visi UNS Achievement Orientation dasar PNS (ANEKA)
poliklinik Rumah kesehatan yang telah dan Edukasi di Poliklinik  Partisipatif Menjadi pusat ( Orientasi berprestasi) tidak diterapkan,
Sakit UNS dijalankan di instalasi Rumah Sakit UNS  Kejelasan pengembangan ilmu, Customer Satisfaction a. Apabila tahap
Waktu Pelaksanaan : rawat jalan. Saya  Mendahulukan teknologi, dan seni yang (Kepuasan Pengguna pembahasan isu
24 Agustus 2020 – akan melakukan Bukti fisik: kepentingan publik unggul di tingkat internasional Jasa) dilakukan tanpa
28 Agustus 2020 pembahasan isu  Notulensi Nasionalisme dengan berlandaskan pada Teamwork (Kerjasama) kejelasan target waktu,
dengan partisipatif, konsultasi  Kerjasama nilai-nilai luhur budaya Integrity (Intergritas) maka akan
kejelasan target,  Foto  Saling menghormati nasional Visionary (Visioner) memperlambat
saling konsultasi  Mengutamakan Misi UNS Entrepreneurship informasi yang dicari
menghormati, kepentingan publik Menyelenggarakan kegiatan (Bersikap Kewirausahaan). sehingga hasil kurang
kekeluargaan,  Kekeluargaan pengabdian pada masyarakat maksimal.
sopan dan peduli Etika Publik yang berorientas pada upaya b. Apabila tahap
2. Pembahasan pemberdayaan masyarakat pembahasan isu tidak
 Sopan
sistematika Visi RS UNS dilakukan dengan
Komitmen Mutu
Komunikasi, Mewujudkan RS UNS penuh partisipatif dan
 Efektif
Informasi, dan sebagai pusat pendidikan, kepedulian, maka data
 Efisien
Edukasi disesuaikan penelitian dan pelayanan dan informasi yang
 Berorientasi Mutu
dengan karakteristik kesehatan, bereputasi didapatkan tidak
Anti Korupsi
pasien dan internasional, berlandaskan maksimal.
 Peduli
pengunjung. Saya kedokteran komunitas dan c. Apabila tahap
Agenda III :
akan membahas nilai luhur budaya nasional pembahasan isu tidak
Whole of Governemnt :

9
sistematika KIE untuk Konsultasi dengan Misi RS UNS dilakukan dengan sikap
menjamin mutu KIE kepala ruang poliklinik Menyelenggarakan layanan sopan dan hormat,
tersebut Rumah Sakit UNS rumah sakit dengan maka membuat
3. Pemetaan lokasi berbasisis evidence based komunikasi yang
strategis medicine dengan terjalin menjadi
dilaksanakannya mengembangkan sistem terhambat sebab
kegiatan KIE informasi kesehatan untuk menurunkan antusias
tersebut. Saya akan memenuhi kebutuhan terhadap penulis.
melakukan pemetaan pendidikan, penelitian dan d. Apabila tahap
untuk meningkatkan kebutuhan masyarakat pembahasan isu tidak
efektivitas dan menerapkan asas
efisiensi kegiatan kekeluargaan, akan
tersebut serta mengurangi
mengutamakan kenyamanan kedua
kepentingan publik belah pihak sehingga
sulit untuk terciptanya
koordinasi yang baik
2. Dampak jika nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA)
tidak diterapkan,
a. Apabila pembahasan
sistematika KIE tidak
dilaksanakan dengan

10
berorientasi pada
mutu, maka kualitas
dari KIE akan menurun
sebab tidak dapat
menyesuaikan dengan
karakteristik pasien dan
pengunjung.
3. Dampak jika nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA)
tidak diterapkan,
a. Apabila pemetaan
lokasi strategis untuk
pelaksanaan KIE tidak
memperhatikan
efektivitas dan
efisiensi akan
mengakibatkan tingkat
ketercapaian dan
ketepatan target
realisasi penggunaan
sumberdaya yang
dilaksanakan yang
telah direncanakan

11
kurang bermutu dan
berakibat pemborosan,
serta mekanisme
pelaksanaan keluar dari
alur yang semestinya.
b. Apabila pemetaan
lokasi strategis untuk
pelaksanaan KIE tidak
mengutamakan
kepentingan publik
berakibat kurang
tepatnya sasaran KIE
dan menurunkan
kepercayaan publik
terhadap penulis
mengingat sudah
kewajiban penulis
sebagai ASN untuk
melayani publik.
4. Konsultasi dengan 1. Penjelasaan tentang Saran dosen pakar Agenda II: Kegiatan ini mendukung Nilai-nilai UNS 1. Dampak jika nilai-nilai
dosen pakar bidang COVID-19. Saya akan terkait bidang Akuntabilitas Visi UNS Achievement Orientation dasar PNS (ANEKA)
keilmuan Rumah meminta informasi keilmuannya  Partisipatif Menjadi pusat ( Orientasi berprestasi) tidak diterapkan,
Sakit UNS terkait COVID dengan Nasionalisme pengembangan ilmu, Customer Satisfaction a. Apabila tahap meminta

12
Waktu Pelaksanaan: sopan, hormat, Bukti fisik:  Saling menghormati teknologi, dan seni yang (Kepuasan Pengguna penjelasan tidak
31 Agustus 2020 - 4 partisipatif,  Notulensi  Kekeluargaan unggul di tingkat internasional Jasa) dilakukan dengan
September 2020 kekeluargaan, konsultasi  Tenggang rasa dengan berlandaskan pada Teamwork (Kerjasama) partisipatif, maka data
tenggang rasa, dan  Foto Etika Publik nilai-nilai luhur budaya Integrity (Intergritas) dan informasi yang
disiplin konsultasi  Hormat nasional Visionary (Visioner) didapatkan tidak
2. Pembahasan tentang  Sopan Misi UNS Entrepreneurship maksimal sebab
protokol-protokol  Disiplin Menyelenggarakan kegiatan (Bersikap Kewirausahaan). sebagai pihak pasif dan
kesehatan untuk Komitmen Mutu pengabdian pada masyarakat komunikasi dua arah
mencegah penularan  Berorientasi Mutu yang berorientas pada upaya sulit berjalan.
penyakit. Saya akan Anti Korupsi pemberdayaan masyarakat b. Apabila tahap meminta
melakukan Visi RS UNS penjelasan tidak
 Peduli
pembahasan untuk Mewujudkan RS UNS dilakukan dengan
 Disiplin
menjamin mutu dari sebagai pusat pendidikan, disiplin, maka penulis
Agenda III :
konten KIE tersebut penelitian dan pelayanan tidak segera
Whole of Government :
3. Berbagi pengalaman kesehatan, bereputasi memperoleh informasi
Konsultasi dengan dosen
klinis dalam bidang ilmu internasional, berlandaskan yang diperlukan
pakar bidang keilmuan
yang sesuai. Saya akan kedokteran komunitas dan sehingga memperlama
Rumah Sakit UNS
mendengarkan dengan nilai luhur budaya nasional waktu pelaksanaan.
peduli, sopan, dan Misi RS UNS c. Apabila tahap meminta
hormat Menyelenggarakan layanan penjelasan tidak
rumah sakit dengan dilakukan dengan sikap
berbasisis evidence based sopan dan hormat,
medicine dengan maka membuat

13
mengembangkan sistem komunikasi yang
informasi kesehatan untuk terjalin menjadi
memenuhi kebutuhan terhambat sebab
pendidikan, penelitian dan menurunkan antusias
kebutuhan masyarakat terhadap penulis.
d. Apabila tahap meminta
penjelasan tidak
dilakukan dengan
penuh tenggang rasa
dan asas
kekeluargaan, maka
akan mengurangi
kenyamanan kedua
belah pihak sehingga
mempengaruhi kualitas
hasil.
2. Dampak jika nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA)
tidak diterapkan,
a. Apabila pembahasan
protokol kesehatan
tidak dilaksanakan
dengan berorientasi

14
pada mutu, maka akan
menurunkan kualitas
KIE.
3. Dampak jika nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA)
tidak diterapkan,
a. Apabila tahap berbagi
pengalaman klinis tidak
dilakukan dengan sikap
sopan dan hormat,
maka membuat
komunikasi yang
terjalin menjadi
terhambat sebab
menurunkan antusias
terhadap penulis.
b. Apabila komunikasi
dengan pakar tidak
menunjukkan sikap
peduli, maka
hubungan yang terjalin
tidak baik
menyebabkan informasi

15
yang diperoleh tidak
memuaskan.
5. Penyusunan sarana 1. Persiapan alat dan Konten Komunikasi, Agenda II: Kegiatan ini mendukung Nilai-nilai UNS 1. Dampak jika nilai-nilai
Komunikasi, bahan yang akan Informasi, dan Edukasi Akuntabilitas: Visi UNS Achievement Orientation dasar PNS (ANEKA)
Informasi, dan digunakan untuk dalam bentuk video,  Kejelasan Menjadi pusat ( Orientasi berprestasi) tidak diterapkan,
Edukasi penggunaan membuat konten KIE power point, dan leaflet  Tanggung Jawab pengembangan ilmu, Customer Satisfaction a. Apabila persiapan alat
masker berupa leaflet, power Bukti Fisik : Nasionalisme teknologi, dan seni yang (Kepuasan Pengguna dan bahan tidak
point dan video  Foto Kegiatan  Tanggung jawab unggul di tingkat internasional Jasa) dilakukan dengan jelas,
Waktu pelaksanaan: tentang penggunaan  Leaflet  Amanah dengan berlandaskan pada Teamwork (Kerjasama) maka tujuan dan hasil
7 September 2020- masker. Saya akan  Power Point  Percaya diri nilai-nilai luhur budaya Integrity (Intergritas) tidak sesuai yang
11 September 2020 mempersiapkan alat  Video Etika Publik nasional Visionary (Visioner) diharapkan sebab
dan bahan dengan  Soal Pre Test  Tanggung jawab Misi UNS Entrepreneurship menimbulkan persepsi
jelas, tanggung dan Post Test  Cermat Menyelenggarakan kegiatan (Bersikap Kewirausahaan). ganda.
jawab, efektif, pengabdian pada masyarakat b. Apabila persiapan alat
 Disiplin
efisien, sederhana, yang berorientas pada upaya dan bahan tidak
Komitmen Mutu
dan cermat. pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan
 Efektif
2. Membuat konten KIE Visi RS UNS penuh
 Efisien
penggunaan masker Mewujudkan RS UNS tanggungjawab, maka
 Berorientasi mutu
dalam bentuk leaflet. sebagai pusat pendidikan, akan menimbulkan
Anti Korupsi
Saya akan membuat penelitian dan pelayanan ketidakpercayaan.
 Tanggung jawab
konten tersebut kesehatan, bereputasi Sebab tanggungjawab
 Disiplin
dengan efektif, internasional, berlandaskan adalah perwujudan
Agenda III :
efisien, beroreintasi kedokteran komunitas dan kesadaran akan
Pelayanan publik :

16
mutu, amanah, Membuat konten sesuai nilai luhur budaya nasional kewajiban.
percaya diri dan dengan asas Misi RS UNS c. Apabila persiapan alat
disiplin penylenggaraan Menyelenggarakan layanan dan bahan tidak tidak
3. Membuat konten KIE pelayanan publik yaitu rumah sakit dengan memperhatikan
penggunaan masker kepentingan umum, berbasisis evidence based efektivitas, efisiensi,
dalam bentuk power keterbukaan, dan medicine dengan dan prinsip
point. Saya akan keprofesionalan mengembangkan sistem kesederhanaan, maka
membuat konten Manajemen ASN : informasi kesehatan untuk akan mengakibatkan
tersebut dengan Pembuatan konten memenuhi kebutuhan tingkat ketercapaian
efektif, efisien, tersebut sesuai dengan pendidikan, penelitian dan dan ketepatan target
beroreintasi mutu, kewajiban sebagai kebutuhan masyarakat realisasi penggunaan
amanah, percaya seroang dosen untuk sumberdaya yang
diri dan disiplin. melaksanakan dilaksanakan yang
4. Membuat konten KIE pengabdian masyarakat telah direncanakan
dalam bentuk video sehingga harapan kurang bermutu dan
penggunaan masker menjadi ASN yang berakibat pemborosan,
Saya akan membuat professional, memiliki nilai serta mekanisme
konten tersebut dasar, dan beretika pelaksanaan keluar dari
dengan efektif, profesi dapat tercapai. alur yang semestinya.
efisien, beroreintasi d. Apabila persiapan alat
mutu, amanah, dan bahan tidak
percaya diri dan dilakukan dengan
disiplin cermat, maka kualitas

17
5. Membuat soal pretest yang dicapai tidak
dan post test yang maksimal.
ditujukan kepada 2. Dampak jika nilai-nilai
pasien dan dasar PNS (ANEKA)
pengunjung untuk tidak diterapkan,
mengevaluasi a. Apabila pembuatan
pemahaman pasien Konten KIE (leaflet,
dan pengunjung power point, video dan
terkait penggunaan soal pretest serta post
masker. Saya akan test) tidak
membuat soal memperhatikan
tersebut dengan efektivitas dan
efektif, efisien, efisiensi, maka akan
beroreintasi mutu, mengakibatkan tingkat
amanah, percaya ketercapaian dan
diri dan disiplin ketepatan target
realisasi penggunaan
sumberdaya yang telah
direncanakan kurang
bermutu dan berakibat
pemborosan, serta
mekanisme
pelaksanaan keluar dari

18
alur yang semestinya.
b. Apabila pembuatan
Konten KIE (leaflet,
power point, video dan
soal pretest serta post
test) tidak berorientasi
mutu, maka konten
yang dihasilkan tidak
maksimal sehingga
menurunkan kredibilitas
penulis.
c. Apabila pembuatan
Konten KIE (leaflet,
power point, video dan
soal pretest serta post
test) tidak dilakukan
dengan disiplin dan
percaya diri, maka
waktu penyusunan
konten KIE akan lebih
panjang dan hasilnya
kurang memuaskan
sehingga capaian

19
target pelaksanaan
tidak sesuai jadwal.
d. Apabila penulis tidak
amanah, maka
menurunkan
kepercayaan sebab
berpotensi
memunculkan
anggapan konten tidak
sesuai.
6. Pelaksanaan 1. Pembukaan Pelaksanaan KIE Agenda II: Kegiatan ini mendukung Nilai-nilai UNS 1. Dampak jika nilai-nilai
Komunikasi, Komunikasi, penggunaan masker Akuntabilitas Visi UNS Achievement Orientation dasar PNS (ANEKA)
Informasi, dan Informasi, dan secara komprehensif  Kejelasan Menjadipusat pengembangan ( Orientasi berprestasi) tidak diterapkan,
Edukasi penggunaan Edukasi penggunaan  Partisipatif ilmu, teknologi, dan seni yang Customer Satisfaction a. Apabila pemaparan KIE
masker kepada masker kepada Bukti Fisik :  Tanggung jawab unggul di tingkat internasional (Kepuasan Pengguna tidak jelas, maka
pasien dan pasien dan  Foto kegiatan saat Nasionalisme dengan berlandaskan pada Jasa) menimbulkan persepsi
pengunjung di pengunjung di penyampaian  Tenggang rasa nilai-nilai luhur budaya Teamwork (Kerjasama) ganda dalam
Poliklinik RS UNS Poliklinik RS UNS pembukaan  Mengutamakan nasional Integrity (Intergritas) penerimaan informasi
Waktu Pelaksanaan: Saya akan  Foto kegiatan saat kepentingan publik Misi UNS Visionary (Visioner) dan edukasi.
14 September 2020- melakukan tahapan penyampaian isi  Saling menghormati Menyelenggarakan kegiatan Entrepreneurship b. Apabila pemaparan KIE
18 September 2020 kegiatan tersebut  Foto kegiatan saat Etika Publik pengabdian pada masyarakat (Bersikap Kewirausahaan). tidak dilakukan dengan
dengan partisipatif, penyampaian  Disiplin yang berorientas pada upaya sikap sopan dan
tanggung jawab, penutup pemberdayaan masyarakat hormat, maka
 Hormat

20
jelas, tenggang  Foto unggah leaflet  Sopan Visi RS UNS berpotensi membuat
rasa, ke media sosial Komitmen Mutu Mewujudkan RS UNS komunikasi menjadi
mengutamakan  Berorientasi mutu sebagai pusat pendidikan, terhambat sebab
kepentingan publik,  Inovatif penelitian dan pelayanan menurunkan antusias
disiplin, hormat, Anti Korupsi kesehatan, bereputasi terhadap penulis.
sopan, inovatif,  Tanggung jawab internasional, berlandaskan c. Apabila penulis tidak
berorientasi mutu,  Disiplin kedokteran komunitas dan partisipatif saat
dan peduli Agenda III : nilai luhur budaya nasional pelaksanaan KIE, maka
2. Isi Komunikasi, Whole of Government : Misi RS UNS komunikasi antara
Informasi, dan Koordinasi dan kerjasama Menyelenggarakan layanan penulis dengan pasien
Edukasi penggunaan dengan masyarakat rumah sakit dengan atau pengunjung
masker kepada berbasisis evidence based kurang maksimal sebab
pasien dan Pelayanan publik: medicine dengan penulis dapat dianggap
pengunjung di Memberikan pelayanan mengembangkan sistem pasif.
Poliklinik RS UNS. publik sesuai dengan informasi kesehatan untuk d. Apabila penulis tidak
Saya akan standar prosedur memenuhi kebutuhan menunjukkan
melakukan tahapan operasional dan pendidikan, penelitian dan kepedulian dan
kegiatan tersebut menjunjung tinggi kebutuhan masyarakat tenggang rasa saat
dengan partisipatif, kepuasan masyarakat. pelaksanaan KIE, maka
tanggung jawab, akan mengurangi
tenggang rasa, Manajemen ASN : kenyamanan dalam
mengutamakan Pelaksanaan kegiatan komunikasi saat KIE
kepentingan publik, tersebut untuk sehingga

21
disiplin, hormat, tercapainya ASN yang mempengaruhi kualitas
sopan, inovatif, professional, memiliki nilai KIE yang diterima oleh
berorientasi mutu, dasar dan beretika pasien/pengunjung.
dan peduli profesi. e. Apabila pemaparan KIE
3. Penutup Komunikasi, tidak mengutamakan
Informasi, dan kepentingan publik,
Edukasi penggunaan berakibat kurang
masker kepada tepatnya sasaran KIE
pasien dan dan menurunkan
pengunjung di kepercayaan publik
Poliklinik RS UNS. terhadap penulis
Saya akan mengingat sudah
melakukan tahapan kewajiban penulis
kegiatan tersebut sebagai ASN untuk
dengan partisipatif, melayani publik.
tanggung jawab, f. Apabila konten KIE
tenggang rasa, tidak inovatif dan
mengutamakan tidak memperhatikan
kepentingan publik, mutu, maka
disiplin, hormat, pasien/pengunjung
sopan, inovatif, akan merasakan jenuh
berorientasi mutu, karena konten KIE
dan peduli kurang menarik

22
4. Mengunggah konten sehingga menurunkan
KIE berupa leaflet ke kualitas KIE.
medias sosial. Saya g. Apabila pemaparan KIE
akan menggunggah tidak dilakukan dengan
dengan tanggung penuh tanggungjawab
jawab, dan kedisiplinan,
mengutamakan maka pemaparan KIE
kepentingan publik, membutuhkan waktu
inovatif, dan yang lebih lama
berorientasi mutu daripada semestinya
sehingga berpotensi
membuat
pasien/pengunjung
jenuh berakibat
menurunkan kualitas
KIE yang diterima.
2. Dampak jika nilai-nilai
PNS (ANEKA) tidak
diterapkan :
a. Apabila mengunggah
konten KIE tidak
dilakukan dengan
tanggung jawab maka

23
konten yang diuanggah
bersifat sekedarnya
saja tanpa
memperhatikan
pertimbangan pihak lain
demi terjaganya citra
Rumah Sakit UNS
b. Apabila mengunggah
konten KIE tidak
mengutamakan
kepentingan publik,
maka konten yang
diunggah tidak tepat
sasaran dan merugikan
citra Rumah Sakit UNS
c. Apabila konten KIE
tidak inovatif dan
berorientasi mutu
maka masyarakat luas
yang mengakses media
sosial tersebut merasa
bosan dan tidak
tertarik untuk melihat

24
konten tersebut.

25
C. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanan kegiatan aktualisasi akan dilakukan pada tahap habituasi
di unit kerja masing-masing. Waktu pelaksanaan habituasi adalah 14
Agustus 2020 – 28 September 2020. Adapun jadwal pelaksanaan aktualisasi
dirinci pada Tabel 2.

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Agustus
No. Kegiatan September 2020
2020

Konsultasi dengan mentor untuk


pelaksanaan kegiatan Komunikasi,
1 Informasi dan Edukasi (KIE)
penggunaan masker (14 Agustus
2020 – 28 September 2020)
Konsultasi dengan Direktur Rumah
Sakit UNS serta bagian pendidikan
dan penelitian Rumah Sakit UNS,
2 untuk pelaksanaan kegiatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) (14 Agustus 2020-21 Agustus
2020)
Konsultasi dengan kepala ruang
3 poliklinik Rumah Sakit UNS
(24 Agustus 2020 – 28 Agustus
2020)
Konsultasi dengan dosen pakar
4 bidang keilmuan Rumah Sakit UNS
(31 Agustus 2020 - 4 September
2020)
Penyusunan konten Komunikasi,
5 Informasi, dan Edukasi (7 September
2020- 11 September 2020 )
6 Pelaksanaan KIE oleh penulis (14
September 2020-18 September 2020)

26
D. Kendala dan Strategi Mengatasi
Pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi KIE penggunaan masker
kepada pasien dan pengunjung di poliklinik Rumah Sakit UNS tidak
sepenuhnya berjalan lancar sebagaimana mestinya. Terdapat beberapa
kendala yang menghambat terlaksananya kegiatan yang sudah
direncanakan pada rancangan aktualisasi. Berikut disajikan kendala dan
strategi mengatasinya
Tabel 3. Kendala dan Strategi Mengatasi
No. Kendala Strategi Mengatasinya
1 Terdapat tambahan kegiatan yaitu Menambah kegiatan aktualisasi yang akan
konsultasi dengan mentor terkait dilaksanakan.
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
dan konten KIE penggunaan
masker
2 Terdapat perubahan dalam Surat izin kegiatan diserahkan kepada Direktur
tahapan kegiatan menyerahkan Rumah Sakit UNS melalui bagian pendidikan
surat izin kegiatan ke bagian dan penelitian Rumah Sakit UNS dengan bukti
pendidikan dan penelitian Rumah berupa surat tugas dari Direktur Rumah Sakit
Sakit UNS UNS

3 Terdapat perubahan dalam Konsultasi dengan Kepala Ruang Poliklinik


konsultasi dengan Kepala Rumah Sakit UNS karena secara langsung
Instalasi Rawat Jalan Rumah berinteraksi dengan pasien dari berbagai
Sakit UNS menjadi koordinasi poliklinik Rumah Sakit UNS sehingga dapat
dengan Kepala Ruang Rawat lebih memahami karakteristik pasien yang
Jalan Rumah Sakit UNS datang ke Rumah Sakit UNS
4 Padatnya kegiatan dan pekerjaan Membekali diri dengan pengetahuan yang
dari dosen pakar menyebabkan dipelajari dari berbagai sumber sebelum
diskusi dan konsultasi sulit berdiskusi dan meminta saran. Agar kegiatan
dilakukan secara mendalam diskusi berjalan dengan efektif dan efisien.
5 Terdapat tambahan tahapan Menambah tahapan kegiatan berupa membuat
kegiatan dalam kegiatan soal pretest dan post test yang ditujukan
Penyusunan sarana Komunikasi, kepada pasien dan pengunjung untuk
Informasi, dan Edukasi mengevaluasi pemahaman pasien dan
penggunaan masker pengunjung terkait penggunaan masker
6 Terdapat tambahan tahapan Menambah tahapan kegiatan berupa
kegiatan dalam kegiatan mengunggah konten KIE penggunaan masker

27
Pelaksanaan Komunikasi, berupa leaflet ke media sosial
Informasi, dan Edukasi
penggunaan masker kepada
pasien dan pengunjung di
Poliklinik RS UNS

28
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Nilai-nilai dasar ANEKA serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI
diimplementasikan dalam kegiatan aktualisasi. Berdasarkan peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI, penulis mengidentifikasi isu yang
sedang hangat, mempengaruhi hajat hidup banyak orang,
mengandung permasalahan yang kompleks yang berdampak luas jika
tidak segera diselesaikan dan layak untuk dicari alternatif solusi dari
permasalahan tersebut berdasarkan kemampuan environmental
scanning, problem solving dan analysis. Berdasarkan isu yang dipilih,
penulis menyususn gagasan pemecahan isu kedalam beberapa
kegiatan. Penulis menyusun kegiatan-kegiatan yang dijabarkan dalam
beberapa tahapan kegiatan yang memuat nilai-nilai dasar PNS
(ANEKA). Dengan diterapkannya nilai-nilai dasar PNS serta peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI dapat menghasilkan pegawai negeri sipil
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Implementasi nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan kegiatan sangat
mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, sehingga kegiatan dapat
berjalan lancar dan dapat terhindar dari dampak yang tidak diinginkan.
Harapan penulis, nilai-nilai dasar ANEKA akan terus melekat dalam
diri penulis dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi di Rumah
Sakit UNS
2. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan sebagai upaya pemecahan isu
tentang kurangnya kesadaran pasien dan pengunjung Rumah Sakit
UNS dalam menggunakan masker. Seluruh kegiatan yang berhasil
dilaksanakan berjumlah 6 kegiatan, dengan tambahan satu kegiatan

29
dari rencana yang telah dibuat dalam rancangan aktualisasi. Kegiatan
tersebut tidak hanya memberi dampak pada meningkatnya kesadaran
pasien dan pengunjung Rumah Sakit UNS dalam menggunakan
masker, tetapi juga meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
menggunakan masker karena pasien dan pengunjung tersebut dapat
memberikan informasi terkait penggunaan masker yang baik dan
benar kepada keluarga dekat, dari keluarga dekat ke tetangga, dari
tetangga ke tetangga yang lainnya dan pada akhirnya informasi
penggunaan masker yang baik dan benar dapat sampai keseluruh
lapisan masyarakat. Selain itu masyarakat luas dapat mengakses
konten cara menggunakan masker yang baik dan benar yang dibuat
oleh penulis di media sosial
B. Saran
Berdasarkan kegiatan aktualisasi tersebut, maka penulis mengajukan
beberapa saran, yaitu:
1. Bagi penulis, ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pelayan publik, pelaksana kebijakan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa harus mengimpelemntasikan nilai-nilai dasar PNS
(ANEKA) serta mengetahui peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.
2. Bagi Rumah Sakit UNS, konten KIE penggunaan masker dapat
dilanjutkan dan dikembangkan demi peningkatan kesadaran
masyarakat dalam menggunakan masker.
3. Diperlukan sosialisasi lebih lanjut tentang penggunaan masker, bukan
hanya kepada pasien dan pengunjung Rumah Sakit UNS tetapi juga
kepada masyarakat.

30
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


Coronavirus Disease (COVID-19). Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS : Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS : Agenda 2 ANEKA. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS : Agenda 3 Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS : Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Rektor Universitas Sebelas MAret Nomor 9 Tahun 2018 Tentang
Peraturan Internal (Corporate By Laws) Rumah Sakit Universitas
Sebelas Maret.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara.
.World Health Organization. 2020. Anjuran Mengenai Penggunaan Masker
Dalam Konteks COVID-19. Geneva : WHO

31
LAMPIRAN

32
Kegiatan 1

Konsultasi dengan mentor

Output:

Saran dari mentor terkait pelaksanaan KIE penggunaan masker

33
BUKTI FISIK

KEGATAN 1 TAHAP 1

Kegiatan : Konsultasi dengan mentor untuk pelaksanaan kegiatan


Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) penggunaan masker

Tahapan : Konsultasi dengan mentor terkait pelaksanaan kegiatan


aktualisasi yang akan dilaksanakan berupa konsultasi dengan bagian
pendidikan dan penelitian, konsultasi dengan kepala ruang poliklinik rumah
sakit UNS, konsultasi dengan dosen pakar bidang keilmuan, pembuatan
konten KIE dan pelaksanaan kegiatan KIE

Bukti 1: Foto Konsultasi dan Notulensi Konsultasi


Proses: Saya akan melaksanakan konsultasi dengan hormat, partisipatif,
kekeluargaan, tenggang rasa, disiplin, sopan, efektif dan efisien

35
BUKTI FISIK

KEGIATAN 1 TAHAP 2

Kegiatan : Konsultasi dengan mentor untuk pelaksanaan kegiatan


Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) penggunaan masker

Tahapan : Konsultasi dengan mentor terkait konten yang telah dibuat,


berupa leaflet, power point dan video penggunaan masker.

Bukti : Foto Konsultasi dan Notulensi konsultasi

36
Proses: Saya akan melaksanakan konsultasi dengan untuk menjamin mutu
konten KIE sertai sesuai dengan kepentingan publik

37
BUKTI FISIK

KEGIATAN 1 TAHAP 3

Kegiatan : Konsultasi dengan mentor untuk pelaksanaan kegiatan


Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) penggunaan masker

Tahapan : Konsultasi dengan mentor terkait revisi konten yang telah


dibuat berupa leaflet, power point, dan video penggunaan masker.

Bukti : Foto Konsultasi dan Notulensi Konsultasi

38
Proses : . Saya akan melaksanakan konsultasi untuk menjamin mutu konten
KIE serta sesuai dengan kepentingan publik

39
KEGIATAN 2

Konsultasi dengan Direktur Rumah Sakit UNS serta bagian pendidikan dan
penelitian Rumah Sakit UNS, untuk pelaksanaan kegiatan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE)

Output/Hasil:

Saran dari Direktur Rumah Sakit UNS serta bagian pendidikan dan penelitian
mengenai kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

40
BUKTI FISIK

KEGIATAN 2 TAHAP 1

Kegiatan : Konsultasi dengan Direktur Rumah Sakit UNS serta bagian


pendidikan dan penelitian Rumah Sakit UNS, untuk pelaksanaan kegiatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Tahapan : Membuat surat izin pelaksanaan kegiatan

Bukti 1 : Foto Kegiatan dan Surat Izin Kegiatan Aktualisasi

41
Proses : Saya akan membuat dengan penuh tanggung jawab, amanah dan
kejelasan.

42
BUKTI FISIK

KEGIATAN 2 TAHAP 2

Kegiatan : Konsultasi dengan Direktur Rumah Sakit UNS serta bagian


pendidikan dan penelitian Rumah Sakit UNS, untuk pelaksanaan kegiatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Tahapan : Menyerahkan surat izin kegiatan kepada Direktur Rumah


Sakit UNS melalui bagian pendidikan dan penelitian Rumah Sakit UNS.

Bukti 1 : Foto Kegiatan, Surat Tugas dan Notulensi Konsultasi

43
44
Proses : Saya akan menyerahkan surat tersebut dengan rasa hormat,
sopan dan dalam suasana kekeluargaan

45
BUKTI FISIK

KEGIATAN 2 TAHAP 3

Kegiatan : Konsultasi dengan Direktur Rumah Sakit UNS serta bagian


pendidikan dan penelitian Rumah Sakit UNS, untuk pelaksanaan kegiatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Tahapan : Meminta pertimbangan bagian pendidikan dan penelitian


terkait kegiatan KIE tersebut.

Bukti 1 : Foto Kegiatan dan Notulensi Konsultasi

46
Proses : Saya akan meminta pertimbangan untuk menjamin mutu dari
kegiatan tersebut

47
KEGIATAN 3

Konsultasi dengan Kepala Ruang Poliklinik Rumah Sakit UNS

Output/Hasil:

Saran dari Kepala Ruang Poliklinik Rumah Sakit UNS terkait KIE
penggunaan masker

48
BUKTI FISIK KEGIATAN 3

Kegatan : Konsultasi dengan Kepala Ruang Poliklinik Rumah Sakit UNS

Tahapan 1 : Pembahasan isu terkait protokol kesehatan yang telah


dijalankan di instalasi rawat jalan

Bukti : Foto Kegiatan dan Notulensi Konsultasi

Proses : Saya akan melakukan pembahasan isu dengan partisipatif,


kejelasan target, saling menghormati, kekeluargaan, sopan dan peduli

Tahapan 2 : Pembahasan sistematika Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


disesuaikan dengan karakteristik pasien dan pengunjung.

Bukti : Foto Kegiatan dan Notulensi Konsultasi

Proses : Saya akan membahas sistematika KIE untuk menjamin mutu


KIE tersebut

Tahapan : Pemetaan lokasi strategis dilaksanakannya kegiatan KIE


tersebut.

Bukti 1 : Foto Kegiatan dan Notulensi Konsultasi

Proses : Saya akan melakukan pemetaan untuk meningkatkan


efektivitas dan efisiensi kegiatan tersebut serta mengutamakan
kepentingan publik

49
50
51
KEGIATAN 4

Konsultasi dengan dosen pakar bidang keilmuan Rumah Sakit UNS

Output/Hasil:

Saran dari dosen pakar bidang keilmuan Rumah Sakit UNS terkait KIE
penggunaan masker

52
BUKTI FISIK KEGIATAN 4

Kegatan : Konsultasi dengan dosen pakar bidang keilmuan Rumah Sakit


UNS
Tahapan 1 : Penjelasaan tentang COVID-19

Bukti : Foto Kegiatan dan Notulensi Konsultasi

Proses : Saya akan meminta informasi terkait COVID dengan sopan,


hormat, partisipatif, kekeluargaan, tenggang rasa, dan disiplin

Tahapan 2 : Pembahasan tentang protokol-protokol kesehatan untuk


mencegah penularan penyakit

Bukti 1 : Foto Kegiatan dan Notulensi Konsultasi

Proses : Saya akan melakukan pembahasan untuk menjamin mutu


dari konten KIE tersebut

Tahapan 3 : Berbagi pengalaman klinis dalam bidang ilmu yang sesuai

Bukti 1 : Foto Kegiatan dan Notulensi Konsultasi

Proses :Saya akan mendengarkan dengan peduli, sopan, dan


hormat

53
54
55
KEGIATAN 5

Penyusunan sarana Komunikasi, Informasi, dan Edukasi penggunaan


masker

Output/Hasil:

Konten Komunikasi, Informasi, dan Edukasi dalam bentuk video, power


point, leaflet, soal pre test dan post test.

56
BUKTI FISIK

KEGIATAN 5 TAHAP 1

Kegatan : Penyusunan sarana Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker
Tahapan : Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
membuat konten KIE berupa leaflet, power point dan video tentang
penggunaan masker.

Bukti 1 :Foto Kegiatan

57
Proses : Saya akan mempersiapkan alat dan bahan dengan jelas,
tanggung jawab, efektif, efisien, sederhana, dan cermat.

58
BUKTI FISIK

KEGIATAN 5 TAHAP 2

Kegatan : Penyusunan sarana Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker
Tahapan : Membuat konten KIE penggunaan masker dalam bentuk
leaflet.
Bukti : Foto Kegiatan

Proses : Saya akan membuat konten tersebut dengan efektif, efisien,


beroreintasi mutu, amanah, percaya diri dan disiplin

59
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAP 3

Kegatan : Penyusunan sarana Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker

Tahapan : Membuat konten KIE penggunaan masker dalam bentuk


power point.

Bukti : Foto Kegiatan

60
Proses : Saya akan membuat konten tersebut dengan efektif, efisien,
beroreintasi mutu, amanah, percaya diri dan disiplin

61
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAP 4

Kegatan : Penyusunan sarana Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker

Tahapan : Membuat konten KIE penggunaan masker dalam bentuk

Video

Bukti : Foto Kegiatan

62
Proses : Saya akan membuat konten tersebut dengan efektif, efisien,
beroreintasi mutu, amanah, percaya diri dan disiplin

63
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAP 4

Kegatan : Penyusunan sarana Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker

Tahapan : Membuat soal pretest dan post test yang ditujukan kepada
pasien dan pengunjung untuk mengevaluasi pemahaman pasien dan
pengunjung terkait penggunaan masker.

Bukti : Foto Kegiatan

64
Nama :

Usia :

Alamat:

SOAL PRETEST DAN POSTEST

Berikan tanda centang ( √ ) pada kolom benar atau salah sesuai pilihan Anda.

No Pernyataan Bena Sala


r h
1 COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS
CoV-1
2 Penyebaran virus COVID-19 dapat melalui droplet
3 Saat periksa ke Rumah Sakit UNS pasien harus mengenakan
masker
4 Masker kain yang baik terdiri dari 2 lapisan saja
5 Mencuci tangan dilakukan sebelum menggunakan masker
6 Saat memakai masker boleh menyentuh bagian dalam masker
7 Masker medis dapat dicuci dan digunakan kembali
8 Menggunakan masker tidak boleh longgar bercelah
9 Menjaga jarak bukan merupakan protokol kesehatan
10 Setalah masker diturunkan ke leher, virus, kuman, bakteri akan
terhirup ketika masker digunakan kembali

Proses : Saya akan membuat soal tersebut dengan efektif, efisien,


beroreintasi mutu, amanah, percaya diri dan disiplin

65
KEGIATAN 6

Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi penggunaan masker


kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik RS UNS

Output/Hasil:

Pelaksanaan KIE secara komprehensif

66
BUKTI FISIK

KEGIATAN 6 TAHAP 1

Kegatan : Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik RS UNS

Tahapan : Pembukaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi penggunaan


masker kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik RS UNS

Bukti : Foto Kegiatan

Proses : Saya akan melakukan tahapan kegiatan tersebut dengan


partisipatif, tanggung jawab, jelas, tenggang rasa, mengutamakan
kepentingan publik, disiplin, hormat, sopan, inovatif, berorientasi mutu,
dan peduli

67
BUKTI FISIK

KEGIATAN 6 TAHAP 2

Kegatan :Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi penggunaan


masker kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik RS UNS
Tahapan : Isi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi penggunaan masker
kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik RS UNS.
Bukti : Foto Kegiatan

Proses : Saya akan melakukan tahapan kegiatan tersebut dengan


partisipatif, tanggung jawab, tenggang rasa, mengutamakan
kepentingan publik, disiplin, hormat, sopan, inovatif, berorientasi mutu,
dan peduli

68
BUKTI FISIK

KEGIATAN 6 TAHAP 3

Kegatan : Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik RS UNS

Tahapan : Penutup Komunikasi, Informasi, dan Edukasi penggunaan


masker kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik dan IGD RS

Bukti : Foto Kegiatan

69
70
71
Proses : Saya akan melakukan tahapan kegiatan tersebut dengan
partisipatif, tanggung jawab, tenggang rasa, mengutamakan
kepentingan publik, disiplin, hormat, sopan, inovatif, berorientasi mutu,
dan peduli

72
BUKTI FISIK

KEGIATAN 6 TAHAP 4

Kegatan : Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


penggunaan masker kepada pasien dan pengunjung di Poliklinik RS UNS

Tahapan : Mengunggah konten KIE berupa leaflet ke media sosial

Bukti : Foto Kegiatan

73
74
Proses : Saya akan menggunggah dengan tanggung jawab,
mengutamakan kepentingan publik, inovatif, dan berorientasi mutu

75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87

Anda mungkin juga menyukai