Anda di halaman 1dari 20

SOSIOLOGI

PEMERINTAHAN DI INDONESIA

XII IPS 3

TAHUN AJARAN 2021/2022

Kelompok 5

Adis Setiawati (2)


Dita Chairunnisa (5)
Putri Reyna Listy (21)
Riska Octafiani (23)
Shafira Insani A (27)

SMA NEGERI 12 DEPOK

Jl. Raya Cipayung Jaya No.47 Kec. Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kita semua masih dapat menikmati dunia yang penuh dengan keindahan
dan ilmu pengetahuan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang memberikan kesempatan untuk kita mempelajari ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan zaman, semoga kita mendapatkan syafaat dari beliau di hari perhitungan nanti,
Aamiin.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi yang berjudul
“Pemerintahan di Indonesia”. Semoga pembaca dapat memahami isi makalah ini dengan baik.

Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.

Depok, 10 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................................... i

Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II Pembahasan ............................................................................................................. 2

2.1 Pemerintahan dan Keadaan Masyarakat pada Masa Orde Lama ....................... 2
2.2 Pemerintahan dan Keadaaan Masyarakat pada Masa Orde Baru ....................... 4
2.3 Pemerintahan dan Keadaan Mayarakat pada Masa Reformasi .......................... 5

BAB III Analisis .................................................................................................................. 6

3.1 Perubahan pada Masa Orde Lama ..................................................................... 6


3.2 Perubahan pada Masa Orde Baru ....................................................................... 10
3.3 Perubahan pada Masa Reformasi ....................................................................... 13

BAB IV Penutup .................................................................................................................. 16

4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 16


4.2 Saran .................................................................................................................. 16

Referensi .............................................................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia saat ini memiliki karakter yang berpusat pada kedaulatan rakyat, yang
diwujudkan dalam pemilu parlemen dan presiden setiap lima tahun. Setelah kejatuhan era Orde
Baru Soeharto—yang menandai dimulainya periode Reformasi—setiap pemilu di Indonesia
dianggap bebas dan adil. Sejarah mencatat, bangsa Indonesia sudah mengalami beberapa periode
pemerintah setelah kemerdekaan sampai saat ini. Periode pemerintahan itu dibagi menjadi tiga
yakni Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berikut perumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, diantaranya :

1. Apa itu Pemerintahan Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi?


2. Bagaimana Pemerintahan dan keadaan masyarakat pada masa orde lama?
3. Bagaimana Pemerintahan dan keadaan masyarakat pada masa orde baru?
4. Bagaimana Pemerintahan dan keadaan masyarakat pada masa Reformasi?
5. Apa saja perubahan yang terjadi pada masa-masa tersebut?

1.3 TUJUAN

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyampaikan hal-hal mengenai
Pemerintahan di Indonesia pada masa Orde lama, Orde baru, dan Reformasi. Serta menjabarkan
materi yang terkait dengan materi tersebut untuk dianalisis.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PEMERINTAHAN DAN KONDISI MASYARAKAT PADA MASA ORDE LAMA

Pemerintahan pada Masa Orde Lama

Soekarno (1901-1970), yang lahir di Surabaya pada masa pemerintahan kolonial Belanda,
adalah pemimpin nasionalis dan pahlawan nasional yang mendedikasikan hidupnya kepada
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun bertumbuh dalam lingkungan tradisional Jawa
(dan dikombinasikan dengan pengaruh Bali dari sisi keluarga ibunya), Soekarno mendapatkan
pendidikan di sekolah-sekolah modern kolonial Belanda. Sejak usia muda minat utamanya
adalah membaca buku-buku dengan topik filosofi, politik dan sosialisme. Waktu masih sekolah
di Surabaya, Soekarno tinggal di rumahnya Oemar Said Tjokroaminoto, pemimpin pertama dari
Sarekat Islam (yang kemudian menjadi gerakan penting untuk kebangkitan nasional Indonesia).
Tjokroaminoto menjadi mentor politik dan inspirasi bagi Soekarno.

Pada tahun 1927 Soekarno mendirikan dan menjadi pemimpin sebuah organisasi politik
yang disebut Partai Nasional Indonesia (PNI) yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan
penuh untuk Indonesia. Namun, aktivitas politik subversif ini menyebabkan penangkapan dan
juga pemenjaraannya oleh rezim Pemerintah Kolonial Belanda yang represif di tahun 1929. Bagi
orang-orang Indonesia pada saat itu, pembuangan Soekarno itu malah memperkuat saja citranya
sebagai pahlawan nasional dan pejuang kemerdekaan. Setelah pembebasannya, Soekarno berada
dalam konflik yang terus berkelanjutan dengan pemerintahan kolonial selama tahun 1930an,
menyebabkan Soekarno berkali-kali dipenjara.

Waktu Jepang menginvasi Hindia Belanda pada bulan Maret 1942, Soekarno
menganggap kolaborasi dengan Jepang sebagai satu-satunya cara untuk meraih kemerdekaan
secara sukses. Sebuah taktik yang terbukti efektif. Sampai saat ini, masyarakat Indonesia sangat
menghormati dan mengagumi Soekarno, pencetus dari nasionalisme Indonesia, karena
mendedikasikan hidupnya untuk kemerdekaan Indonesia dan membawa identitas politik baru
kepada negara Indonesia.

2
Keadaan Masyarakat pada Masa Orde Lama

Pada masa orde lama khususnya Demokrasi Terpimpin, pemerintah berupaya mengatasi
permasalahan ekonomi dengan mempraktikkan sistem ekonomi terpimpin. Pada tanggal 28
Maret 1963, Presiden Soekarno menyampaikan Deklarasi Ekonomi (Dekon) di Jakarta. Dekon
merupakan strategi dasar dalam ekonomi terpimpin.Tujuan utama Dekon adalah untuk
menciptakan ekonomi nasional yang bersifat demokratis dan bebas dari imperialisme untuk
mencapai kemajuan ekonomi. Mengingat tidak mudah untuk mendapatkan bantuan luarnegeri,
maka pemerintah Indonesia menyatakan bahwa ekonomi Indonesia berpegang pada sistem
ekonomi Berdikari (Berdiri di atas kaki sendiri).

Pada bulan September 1963 Presiden Soekarno menunda pelaksanaan Dekon dengan
alasan sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia.Upaya-upaya perbaikan
ekonomi yang dilakukan pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin tidak menunjukkan hasil
yang menggembirakan. Kondisi ekonomi memburuk karena anggaran belanja negara
setiaptahunnya terus meningkat tanpa diimbangi dengan pendapatan negara yangmemadai. Salah
satu penyebab membengkaknya anggaran belanja tersebut adalah pembangunan proyek-proyek
mercusuar, yang lebih bersifat politis.Akibatnya, ekonomi semakin terpuruk.

Harga barang-barang naik mencapai 200-300% pada tahun 1965 sehingga pemerintah
mengeluarkan kebijakan bahwa pecahan mata uang Rp 1000 (uang lama) diganti dengan Rp 1
(uangbaru). Penggantian uang lama dengan uang baru diikuti dengan pengumuman kenaikan
harga bahan bakar. Hal ini menyebabkan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menyuarakan
Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).Puncak dari segala krisis ini adalah terjadinya peristiwa
pemberontakan G-30-S pada tanggal 1 Oktober 1965.

3
2.2 PEMERINTAHAN DAN KEADAAN MASYARAKAT PADA MASA ORDE BARU

Pemerintahan pada Masa Orde Baru

Masa Orde Baru merupakan tatanan kekuasaan yang berada di bawah kepemimpinan
Presiden Suharto. Era tersebut berlangsung selama 32 tahun, menggantikan masa Order Lama.
Pada era Orde Baru, segala bentuk kehiduan masyarakat Indonesia mengalami kemajuan, seperti
inflasi menurun dan mata uang nasional yang stabil.

Dilansir dari buku Sistem Pemerintahan Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi
(2018) karya Diana Fawzia, secara ekonomi masa Orde Baru terbilang maju, namun kekuasaan
yang dijalankan penuh otoriter. Karena tidak puas dengan kepemimpinan Suharto dan kroninya,
masyarakat bersatu untuk menggulingkan kekuasaan yang ada dan munculah reformasi.

Keadaan Masyarakat pada Masa Orde Baru

1. Pers tidak bebas dalam mengeluarkan berita terutama berita tentang pemerintah
2. Larangan Masyarakat dalam berkumpul
3. Pendapatan Per Kapita Penduduk meningkat
4. Sarana dan Prasarana Pendidikan meningkat
5. Masyarakat Tionghoa mengalami pengekangan dalam dunia Politik
6. Pemerintah mengadakan Program Keluarga Berencana

Orde Baru berlangsung pada 1966 dengan dikeluarkaya Surat Perintah Sebelas Maret. Pada masa
Pemerintahan Orde Baru, Komunis beserta rekan-rekannya dilarang dan ditangkap di Indonesia.
Kebijakan ini membuat masyarakat Tionghoa berada dalam pengawasan pemerintah dan dilarang
masuk ke dunia politik.

Pemerintahan Orde Baru juga menangkap orang-orang yang terduga terlibat Partai Komunis
Indonesia. Hal ini semakin diperparah dengan pelarangan masyarakat untuk berkumpul. Dengan
kebijakan Orde Baru ini, Masyarakat tentu merasa waspada dan ketakutan. Namun pemaksaan
Pemerintahan Orde Baru juga membuahkan hasil karena banyak Pemuda Indonesia dapat
menyelesaikan pendidikan sampai jenjang tertinggi. Namun pada masa Orde Baru, Pelajaran
Sejarah mendapatkan pengawasan langsung dari Pemerintah. Hal ini menyebabkan banyak
peristiwa sejarah tidak sesuai dengan peristiwa yang terjadi.

4
2.3 PEMERINTAHAN DAN KEADAAN MASYARAKAT PADA MASA REFORMASI

Pemerintahan pada Masa Reformasi

Pada masa reformasi, peran pemerintah pusat dibatasi untuk menangani hanya hal-hal
yang berhubungan dengan pertahanan, kebijakan luar negeri, kebijakan fiskal moneter dan
makroekonomi, peradilan, dan agama. Yang tidak kalah penting adalah bahwa daerah menerima
bagian pendapatan yang lebih besar dari produksi sumber daya alam lokal. Sebelumnya, daerah
selalu merasa tidak nyaman melihat masyoritas pendapatan mengalir kepada para pemangku
kepentingan di Ibukota Jakarta.

Seiring dengan kekuasaan, korupsi juga terdesentralisasikan ke tingkat daerah. Muncul


“negara-negara bayangan” tempat elit daerah memegang kendali kekuasaan, bisnis, dan aliran
dana. Proses desentralisasi juga disertai dengan tindakan-tindakan kekerasan di daerah-daerah di
Indonesia. Kekerasan ini terkait kuat dengan aspek etnis atau agama karena munculnya
persaingan untuk posisi politik lokal dalam kaitannya dengan kebangkitan identitas daerah.

Keadaan Masyarakat pada Masa Reformasi

Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan


perikehidupan baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi yang terjadi
merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan terutama perbaikan dalam bidang
politik, sosial, ekonomi, dan hukum.

Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi presiden RI maka tugasnya adalah memimpin
bangsa Indonesia dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh aspirasi rakyat yang
berkembang dalam pelaksanaan reformassi secara menyeluruh. Habibie bertekad untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN. Selama masa perbaikan yang
dilakukan pemerintah, banyak terjadi aksi kekerasan yang berdasar pada etnis atau agama di
masyarakat.

5
BAB III

ANALISIS

3.1 PERUBAHAN PADA MASA ORDE LAMA

Perubahan Ekonomi

Keadaan ekonomi dan keuangan pada masa orde lama amat buruk, disebabkan oleh :

1. Inflasi yang sangat tinggi akibat beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali.
2. Di tahun 1958 diberlakukannya UU No. 78/1958 tentang investasi asing, jadi
memperburuk perekonomian, ditahun 1965 mendirikan Bank Berjuang, perbankan
berfungsi sebagai pemasok dana proyek pemerintah.
3. Penurunan angkatan kerja (pengangguran) sebanyak 1,8 juta dari 34,5 juta. Disektor
pertanian 72%, sektor jasa 9,5%, perdagangan dan keuangan 6,7%, industri 5,7%. Tahun
1953 di jakarta pekerja menerima upah Rp 5-6 per hari.
4. Anggaran pemerintah pada tahun 1955-1965 mengalami defisit sebesar 137% dari
pendapatan sehingga negara melakukan pinjaman luar negeri

Perubahan Sosial Budaya

Pada masa orde lama, pembangunan dirancang oleh (MPRS) yang menetapkan sedikitnya
tiga ketetapan yang menjadi dasar perencanaan nasional,Perencanaan pembangunan di Indonesia
diawali dengan lahirnya “Panitia Pemikir Siasat Ekonomi”. Perencanaan pembangunan 1947 ini
masih mengutamakan bidang ekonomi ,tahun 1960 sampai 1965 proses sistem perencanaan
pembangunan mulai tersndat-sendat dengan kondisi politik yang masih sangat labil telah
menyebabkan tidak cukupnya perhatian diberikan pada upaya pembangunan untuk memperbaiki
kesejahtraan rakyat.

6
Perubahan Politik

Pada masa pemerintahan orde lama, indonesia mengalami beragam gejolak politik yang
sangat mempengaruhi jalannya pemerintahan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Demokrasi Parlementer

Tidak lama setelah merdeka Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari
sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada MPR
atau parlemen. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama
pada tahun 1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil sulit dicapai.

2. Demokrasi Terpimpin

Pemberontakan yang gagal di Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya
yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, serta
melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959 ketika Presiden Soekarno secara
unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan
kekuatan presidensil yang besar. Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam
rezim yang otoriter di bawah label “Demokrasi Terpimpin”. Dia juga menggeser kebijakan luar
negeri Indonesia menuju non-blok, dan kebijakan tersebut didukung para pemimpin penting
negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Uni Timur / Soviet
maupun Blok Barat / Eropa dan Amerika.

3. Nasib Irian Barat

Pada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap


belahan barat pulau Nugini (Papua), dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan-
sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1 Desember 1961. Negosiasi dengan Belanda
mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, sehingga indonesia harus
mengambil Irian Barat lewat jalur militer. Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar
setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan Perjanjian New
York pada Agustus 1962, Sehingga Indonesia dapat mengambil alih kekuasaan terhadap Irian
Barat pada 1 Mei 1963.

7
4. Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut
adalah sebuah “Rencana Neo-Kolonial” untuk memuluskan rencana komersial Inggris di wilayah
tersebut. Selain itu dengan dibentuknya Federasi Malaysia dianggap soekarno akan memperluas
pengaruh imperialisme negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada
negara Australia dan Inggris untuk mempengaruhi perpolitikan regional Asia.

Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan mengijinkan


Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, presiden Soekarno
mengumumkan pengunduran diri Indonesia dari keanggotaan PBB pada tanggal 20 Januari 1965
dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru (CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO
sebagai tandingan Olimpiade. Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan
pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang didukung penuh oleh Inggris).

5. Gerakan 30 September

Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno
untuk memperkuat dukungan terhadap rezimnya dan, dengan restu dari Soekarno, memulai
kampanye untuk membentuk “Angkatan Kelima” dengan mempersenjatai pendukungnya. Akan
tetapi para petinggi militer menentang hal ini.

Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam
upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima
Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta dan berbalik
melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan.

8
Perkembangan Teknologi

Sebenarnya perkembangan IPTEK di Indonesia pada masa Orde Lama ini mengalami
peningkatan yang signifikan, namun dari pemerintah Indonesia pada masa itu kurang
memperhatikan perkembangan IPTEK yang disebabkan masih banyaknya permasalahan-
permasalahan internal pasca kemerdekaan. Meski pada masa ini disibukkan dengan perpolitikan
negara, namun tetap terdapat beberapa perkembangan pada teknologi radio dan pesawat terbang.

Perkembangan Pendidikan

1. Rentang Tahun 1945-1968

Kurikulum yang berjalan saat itu dikenal dengan sebutan “Rencana Pelajaran 1947”,
yang baru dilaksanakan pada tahun 1950. Orientasi Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan
pada pendidikan pikiran, melainkan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
Pada masa tersebut siswa lebih diarahkan bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat.

2. Rencana Pelajaran Terurai 1952

Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran dan seorang guru mengajar satu mata
pelajaran. Pada masa ini memang kebutuhan peserta didik akan ilmu pengetahuan lebih
diperhatikan. Namun, dalam kurikulum ini siswa masih diposisikan sebagai objek karena guru
menjadi subjek sentral dalam pentransferan ilmu pengetahuan. Guru yang menentukan apa saja
yang akan diperoleh siswa di kelas, dan menentukan standar keberhasilan siswa.

3. Kurikulum 1964

Fokus kurikulum 1964 adalah pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan
moral (Panca wardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi:
moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih
menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis. Pada kurikulum 1964 ini, arah
pendidikan mulai merambah lingkup praksis. Dalam pengertian bahwa setiap pelajaran yang
diajarkan disekolah dapat berkorelasi positif dengan fungsional praksis siswa dalam masyarakat.

9
3.2 PERUBAHAN PADA MASA ORDE BARU

Perubahan Ekonomi

1. Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)

Pada April 1969, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang
bertujuan untuk meningkatkan sarana ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan sandang dan
pangan. Repelita ini akan dievaluasi selama lima tahun sekali.

a. Repelita I (1 April 1969-31 Maret 1974) Sasaran utama yang hendak dicapai adalah
pangan, sandang, papan, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.
Pertumbuhan ekonomi naik 3 sampai 5,7% sedangkan inflasi menurun menjadi 47,8%.
b. Repelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979) Menitikberatkan pada sektor pertanian dan
industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
c. Repelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) Menekankan pada Trilogi Pembangunan
dengan menekankan pada azas pemerataan,
d. Repelita IV (1 April 1984 - 31 Maret 1989) Menitikberatkan pada sektor pertanian
menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin sendiri.
e. Repelita V (1 April 1989-31 Maret 1994) Menitikberatkan pada sektor pertanian untuk
memantapkan swasembada pangan, meningkatkan produksi pertanian, menyerap tenaga
kerja, dan mampu menghasilkan mesin-mesin sendiri.
f. Repelita VI (dimulai pada tahun 1994) Pembangunan berfokus pada pada sektor
ekonomi, industri, pertanian dan peningkatan sumber daya manusia.

2. Revolusi Hijau

Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara
tradisional (peasant) ke cara modern (farmers). Untuk meningkatkan produksi pertanian
umumnya dilakukan empat usaha pokok, yang terdiri dari intensifikasi, ekstensifikasi,
diversifikasi, dan rehabilitasi.

10
Perubahan Sosial Budaya

1. Mengubah nama masyarakat keturunan Cina

Di masa orde baru, pemerintah membuat kebijakan yang mengharuskan masyarakat


keturunan Cina harus mengubah nama Cina nya, melarang adat istiadat orang Cina
dipertontonkan dan melarang semua kegiatan yang dianggap termasuk paham komunis.

2. Larangan pedagang asing di luar ibu kota daerah

Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi konflik antar pedagang asing, terutama China.
Pada Januari 1960, para pedagang asing dilarang berdagang di pedesaan. Akibatnya banyak yang
berpindah ke kota. Hal ini menimbulkan reaksi besar bagi pemerintah Beijing karena Indonesia
melarang pedagang etnis China bergerak di luar kota-kota besar.

3. Kerusuhan di Jakarta

Konfrontasi Indonesia-Malaysia membuat kondisi sosial menjadi kacau di Indonesia.


Rumah kedutaan besar dibakar habis oleh masyarakat Indonesia. Sebagai balasannya, rumah
kedutaan besar Indonesia di Malaysia juga dibakar. Hal ini mengakibatkan putusnya kerja sama
dengan malaysia dan Singapura.

4. Pelarangan musik dan tarian barat

Segala aspek kehidupan masyarakat berada di bawah dominasi politik. Beberapa kelompok
seniman ditahan karena dianggap memainkan musik yang kebarat-baratan. Presiden Soekarno
mengecam kebudayaan Barat berupa musik rock and roll, musik pop, dan dansa.

5. Konflik Lekra dengan Manikebu

Dalam bidang kebudayaan, terdapat konflik Lekra dan Manikebu. Lekra kepanjangan dari
Lembaga Kebudayaan Rakyat, sedangkan Manikebu kepanjangan dari Manifesto Kebudayaan.
Lekra adalah kelompok pendukung ajaran Nasakom. Sementara Manikebu adalah sekelompok
cendekiawan yang anti dengan ajaran tersebut. Kelompok Manikebu mendukung Pancasila dan
tidak mendukung Nasakom. Manikebu tidak ingin kebudayaan nasional didominasi ideologi
tertentu.

11
Perubahan Politik

Di masa orde baru, jumlah partai politik yang banyak ditata menjadi 3 partai besar (PPP,
PDI, dan Golkar). Tetapi, penataan ini tidak membuat peran partai politik sebagai wadah
penyalur aspirasi politik rakyat terjadi. Bahkan, peran partai politik sebagai wadah penyalur
benar-benar nyaris mandul dan hampir tidak berfungsi.

Perkembangan Teknologi

Pada masa orde baru Indonesia membangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik
(SKSD) Palapa. SKSD Palapa adalah sistim satelit komunikasi yang dikendalikan oleh sistim
satelit komunikasi pengendali bumi yang dibuat oleh HAC (Hughes Aircraft Company) Perumtel
Indonesia. SKSD Palapa dibangun tahun 1974-1976 dengan peluncuran generasi 1-A1.

Pada masa orde baru pula Televisi di Indonesia mulai menyebar luas. TVRI lahir
berdasarkan SK Merpen tahun 1961 untuk menayangkan semua kegiatan kejuaraan Asia Games
IV di Jakarta. Proyek ini ditangabi oleh perusahaan elektronika Jepang Nippon Electric
Company (NEC). TVRI berhasil mengudara pada acara liputan 17 Agustus 1962 di Istana
Negara. Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Perkembangan Pendidikan

Pendidikan pada masa orde baru terdiri dari pendidikan pancasila, pendidikan agama dan
pendidikan kewarganegaraan. Kurikulum pada masa orde baru terdiri dari kurikulum 1968 berisi
kelompok pembinaan pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus, penekananya hanya
dalam segi intelektual lalu ada kurikulum 1975 ditekankan agar lebih efektif dan efisien
berdasarkan MBO (Management by objective) selanjutnya kurikulum 1984 berisi proccess skill
approach model CBSA (cara belajar siswa aktif) atau SAL (Student Active Learning), kurikulum
1994 berisi muatan nasional dan muatan lokal.

12
3.3 PERUBAHAN PADA MASA REFORMASI

Perubahan Ekonomi

1. Pemerintahan Presiden B.J. Habibie

Pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie, Indonesia menjalin kerja sama dengan
IMF untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi, menerapkan independensi Bank
Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian, melikuidasi beberapa bank yang
bermasalah, menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10.000,00,
dan membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.

2. Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid

Pada masa ini, kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan.
Kondisi keuangan negara juga sudah mulai stabil. Namun, pada bulan April 2001, nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika kembali melemah hingga mencapai Rp12.000,00. Melemahnya
nilai tukar rupiah tersebut berdampak negatif terhadap perekonomian nasional dan menghambat
usaha pemulihan ekonomi.

3. Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri

Pada masa ini ada beberapa kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan
ekonomi seperti meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar, mengalokasikan
pembayaran utang luar negeri sebesar Rp116.3 triliun, dan kebijakan privatisasi BUMN.

4. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Dalam menyelenggarakan perekonomian negara, pemerintah menerapkan beberapa


kebijakan seperti mengurangi subsidi bahan bakar minyak, pemberian bantuan langsung tunai,
dan pengurangan utang luar negeri.

13
Perubahan Sosial Budaya

Pada masa reformasi, kehidupan sosial masyarakat Indonesia sempat diwarnai dengan
terjadinya berbagai konflik sosial yang bersifat etnis di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut
disebabkan oleh kondisi sosial yang kacau akibat lemahnya hukum dan kondisi ekonomi negara
yang tidak kunjung membaik sehingga mengakibatkan sering terjadinya gesekan dalam
masyarakat. Namun seiring dengan keberhasilan pemerintah era reformasi dalam mengatasi
masalah-masalah yang tengah dihadapi, kehidupan sosial masyarakat Indonesia berangsur-
angsur kembali kondusif. Pada masa reformasi masyarakat lebih bebas dalam menyuarakan
berbagai aspirasinya. Hal ini didukung dengan adanya reformasi di bidang komunikasi.

Perubahan Politik

1. Sidang Istimewa MPR

Pada tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan sidang istimewa untuk
menetapkan langkah pemerintah dalam melaksanakan reformasi di segala bidang. Dalam sidang
ini terjadi perombakan besar-besaran terhadap sistem hukum dan perundang-undangan. Sidang
ini menghasilkan 12 ketetapan MPR yang memperlihatkan adanya upaya mengakomodasi
tuntutan reformasi

2. Otonomi Daerah

Pada masa reformasi, otonomi daerah dilaksanakan dengan lebihdemokratis dari masa
sebelumnya. Pembagian hasil eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam antara pemerintah
pusat dan daerah juga disesuaikan dengan kebutuhan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah.

3. Pencabutan Pembatasan Partai Politik

Kebebasan berpolitik pada masa reformasi dilakukan juga dengan cara pencabutan
pembatasan partai politik. Melalui kebebasan untuk mendirikan partai politik, pada pertengahan
bulan Oktober 1998 sudah tercatat sebanyak 80 partai politik yang dibentuk.

14
4. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI

Pada masa reformasi, Dwi Fungsi ABRI dihapuskan secara bertahap sehingga ABRI
dalam MPR jumlahnya sudah dikurangi 75 orang menjadi 38 orang. Mulai tanggal 5 Mei 199
POLRI juga memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya ABRI berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

5. Penyelenggaraan Pemilu

Berbeda dengan pemilu-pemilu pada masa orde baru yang hanya diikuti oleh 3 partai
politik, pemilu pada masa reformasi diikuti oleh banyak partai politik. Meskipun diikuti oleh
banyak partai, pemilu pada masa reformasi berlangsung dengan tertib dan aman. Pemilu tahun
2004 adalah pemilu pertama yang memungkinkan rakyat memilih presiden secara langsung.

Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi yang terjadi pada masa reformasi sangat beragam, contohnya di
bidang sistem informasi dan komunikasi banyak bediri stasiun televisi swasta dan ditemukannya
teknologi 4G. Di bidang transportasi banyak dibangun jalan, jembatan, tempat penyebrangan,
dan dermaga yang semakin berkualitas. Selain itu perkembangan teknologi juga terjadi di bidang
indutsri dengan peningkatan teknologi dan pembangunan inovasi dalam proses produksi.

Perkembangan Pendidikan

Pada tahun 2011 istilah departemen diganti menjadi kementerian dan pada tahun 2012
bidang pendidikan dan kebudayaan disatukan kembali menjadi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Kebijakan pendidikan di era reformasi antara lain perubahan IKIP menjadi
universitas, reformasi undang-undang pendidikan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003, Ujian Nasional (UN), sertifikasi guru dan dosen, Bantuan Operasional Sekolah
(BOS), pendidikan karakter, dan lain-lain.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Bangsa Indonesia sudah mengalami beberapa periode pemerintah setelah kemerdekaan


sampai saat ini. Periode pemerintahan itu dibagi menjadi tiga yakni Orde Lama, Orde Baru dan
Reformasi. Pada masa Orde Lama sistem pemerintahan yang digunakan adalah sistem
presidensial, Era ini berlangsung dari tahun 1945-1966 dibawah kepemimpinan Presiden
Soekarno. Lalu Lahirnya masa pemerintahan Orde Baru muncul setelah dikeluarkannya surat
perintah 11 Maret 1966 hingga 1998. Soeharto diangkat sebagai presiden menggantikan Soekarno.
Sampai akhirnya sampailah kita pada Masa reformasi atau masa transisi ini terbuka peluang untuk
menata kehidupan berdemokrasi. Masa ini dimulai dari kepemimpin BJ Habibie sebagai presiden
menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri.

4.2 SARAN

Pada saat ini Indonesia berada pada masa Reformasi, dimana ini membawa dampak
positif. Yang dimana masyarakat sebelum era reformasi dikekang kebebasannya dalam
menyampaikan aspirasi, apalagi mengkritik pemerintahan, kini dapat menyampaikan aspirasi dan
kritiknya tersebut dengan bebas. Lalu setiap individu mendapatkan kesempatanuntuk berpolitik
terbuka agar bisa membentuk pemerintahan yang lebih demokratis. Dan juga Indonesia menjadi
lebih terbuka terhadap dunia internasional, sehingga mobilitas terhadap berbagai bidang semakin
berkembang. Maka dari itu masyarakat harus bisa memanfaatkan dan menggunakan
kebebasannya dalam menyampaikan aspirasi dengan baik dan bijak.

16
REFERENSI

https://sekarangtau.wordpress.com/2017/06/08/perkembangan-iptek-pada-masa-orde-baru/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/14/174841269/terjadinya-perubahan-masyarakat-
masa-orde-baru-hingga-reformasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru

https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-12-kehidupan-politik-dan-ekonomi-masa-orde-
baru

https://brainly.co.id/tugas/28442860

https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-12-kehidupan-indonesia-di-masa-demokrasi-
terpimpin

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/10/080000869/kondisi-ekonomi-pada-masa-
demokrasi-liberal?page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/09/180000469/kondisi-ekonomi-pada-masa-
demokrasi-terpimpin

https://brainly.co.id/tugas/12247410

17

Anda mungkin juga menyukai