SIA Kelompok6 C410
SIA Kelompok6 C410
Disusun Oleh:
1. Alda Saharani (43219120068)
2. Nur Aisah (43219120021)
3. Retno Karunia Wijayanti (43219120063)
4. Yuana (43219120020)
Dosen Pengempu :
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdullilah puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan dan pengetahuan pada penulis serta
shalawat dan beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan
yang baik kepada seluruh umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Artikel ini dengan
judul “ Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.
Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan Artikel ini dengan baik, akan tetapi penulis
menyadari bahwa Artikel ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun dari semua pihak, penyelesaian
Artikel ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik moril maupun material. Pada
kesempatan ini secara tulus dan ikhlas.
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..3
1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………………..4
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..4
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………4
1.5 Metodologi Penelitian ……………………………………………………………..5
1.6 Metode Analisa Data………………………………………………………………6
1
ABSTRAK
Alda Saharani, Nur Aisah, Retno Karunia Wijayanti, Yuana. 2021. Artikel. Analisis Sistem
Informasi Akuntansi pada PT. Bank Central Asia Tbk. Universitas Mercu Buana Jakarta. Kata
Kunci Sistem Informasi Akuntansi, PT. Bank Central Asia Tbk.
Saat ini, di Indonesia, kebutuhan perusahaan akan sistem informasi merupakan hal yang
mutlak. Sistem informasi telah menjadi salah satu komponen utama pada suatu perusahaan,
serta banyak sekali manfaat positif yang bisa dirasakan pada penggunaan sistem informasi.
Sistem informasi memiliki banyak jenis, dan salah satunya adalah Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) yang mendukung di bidang akuntansi perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
merupakan aplikasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Untuk melihat informasi keuangan, sistem
- sistem informasi lainnya yang membutuhkan data keuangan dari sistem akuntansi. Dan
merancang Sistem Informasi akuntansi laporan keuangan beserta analisa laporan keuangan
sebagai alat bantu pengolahan data supaya lebih efektif dan valid
Artikel ini bertujuan menganalisis Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Bank Central Asia
Tbk.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri
sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA didirikan oleh Sudono Salim pada tanggal
21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta.
Pada tanggal 1 Mei 1975, pengusaha Mochtar Riady bergabung di BCA. Ia memperbaiki sistem
kerja di bank tersebut dan merapikan arsip-arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang
laba-laba.
BCA melakukan merger dengan dua bank lain pada 1977. Salah satunya Bank Gemari yang
dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kantor Bank
Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA. Merger itu membuat BCA bisa menjadi bank
devisa.
Menurut George Junus Aditjondro, anak-anak Soeharto yang memiliki saham di BCA
adalah Siti Hardiyanti (Tutut) dan Sigit Jarjojudanto. Menurutnya, keduanya sempat memiliki
32 persen saham di BCA.
Awal tahun 1980an, BCA mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia agar
diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku
internasional. Untuk itu, BCA bekerjasama dengan MasterCard. BCA juga memperluas
jaringan kantor cabang secara agresif sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia.
BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi
informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan
Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.
Pada tahun 1990-an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM
(Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada tahun 1991, BCA mulai
menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur
ATM dilakukan secara intensif. BCA bekerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT
Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan
Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran
tagihan melalui ATM BCA.
3
Pada tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil alih 51% total saham
BCA melalui proses tender strategic private placement. Tahun 2004, BPPN melakukan
divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas dan
tahun 2005, Pemerintah Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02%.
Pada periode 2000-an BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama
perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking
KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA mendirikan fasilitas
Disaster Recovery Center di Singapura. BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran
kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya,
BCA Finance. Tahun 2007, BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit
kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu prabayar, Flazz Card
serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di
bidang perbankan transaksi. BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi
likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama
sebagai bank transaksi. Tahun 2008 & 2009, BCA telah menyelesaikan pembangunan
mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko
operasional. BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual.
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah
dalam penelitian yaitu bagaimana penerapan sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.
Bank Central Asia Tbk.
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem penerimaan dan
pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk.
1. Sebagai pemahaman bagi penulis untuk megaplikasikan teori – teori yang didapat
diperkuliahaan kedalam suatu organisasi atau perusahaan.
4
3. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan sistem
informasi akuntansi.
Adanya metodologi dalam penelitian ini adalah : lokasi penelitian, objek penelitian, sumber
penelitian, teknik penelitian data dan metode analisa data.
1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di PT. Bank Central Asia Tbk, Cabang
Tanjung Duren yang bertempat di jalan Tanjung duren raya no.3
2. Objek Penelitian Objek penelitian yang dinilai oleh Penulis adalah “Sistem Informasi
Akuntansi Pengeluaran dan Penerimaan Kas pada PT. Bank Central Asia Tbk”
3. Sumber Data Data Penelitian ini diperoleh dari dua sumber data yaitu : data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tanpa melalui media perantara) baik dari Universitas Mercubuana individu maupun
perorangan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, hasil observasi dan
wawancara yang biasa dilakukan Penulis.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung (melalui media
perantara) untuk diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer
maupun pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel ataupun diagram.
Untuk memperoleh data informasi yang akurat yang mengarah kepada kebenaran yang
diperlukan dalam pembuktian penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah :
a. Teknik Observasi Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti guna memperoleh bukti dan prosedur yang
ada pada perusahaan saat dilakukan penelitian.
5
b. Teknik Interview (wawancara) Teknik interview (wawancara) adalah teknik pengumpulan
data dengan melakukan hanya tanya jawab atau wawancara secara langsung kepada pimpinan,
kepala bagian dan karyawan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi, guna untuk
melancarkan proses pengumpulan data yang dibutuhkan penulis, dimana dalam hal ini
wawancara dilakukan secara tidak terstruktur.
Untuk menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan dua metode analisa yaitu :
a. Metode Deskriptif, yaitu data – data yang diperoleh dari penelitian dikumpulkan, kemudian
disusun dan seterusnya diolah sehingga diperoleh gambaran dari masalah tersebut atau bisa
juga dibilang suatu metode dengan mengumpulkan data, disusun, diinterprestasikan dan
menganalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan suatu
permasalahan yang dihadapi perusahaan.
b. Metode Deduktif, yaitu data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisa kembali dengan
menggunakan teori – teori yang berlaku sebagai alat analisa yang berguna mengambil suatu
kesimpulan.
6
BAB II
1. Sistem
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dua atau lebih komponen yang saling terkait yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut Azhar Susanto (2015), definisi sistem adalah
kumpulan dari sub sistem, bagian, unsur, komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan.
Dengan demikian sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu, yang dibuat untuk
menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Dalam suatu organisasi ada 3 sistem, yang berperan sebagai pedoman yaitu:
1. Sistem Informasi, yaitu dalam bentuk sistem informasi akuntansi dan sistem informasi
manajemen.
2. Sistem Operasi, yaitu dalam bentuk proses bisnis dan fungsi bisnis
3. Sistem Pengendalian, yaitu dalam bentuk fungsi manajemen yang dapat berperan
mengendalikan sistem informasi dan sistem operasi.
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem.
Implementasi system pada perusahaan umumnya bertujuan untuk mengurangi resiko
penyimpangan pada aktifitas perusahaan sebagai akibat dari adanya aktifitas yang tidak
terkendali.
2. Sistem Informasi
Kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan
bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data menjadi informasi
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka Sistem Informasi Akuntansi di definisikan :
“Kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan
bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data yang terkait dengan masalah keuangan
menjadi informasi keuangan”.
7
3.Sistem Akuntansi
Akuntansi seringkali didefinisikan sebagai suatu proses mengidentifikasi, mengumpulkan dan
menyimpan data sama halnya dengan proses membangun, mengukur dan mengkomunikasikan
informasi.
Sistem akuntansi adalah informasi yang berhubungan dengan data finansial terutama informasi
keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan,
disusun suatu sistem akuntansi yang dapat diproses dengan cara manual (tanpa mesin
pembantu) atau diproses dengan menggunakan mesin pembukuan sederhana sampai dengan
komputer.
Sistem akuntansi dapat berupa organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan
Dari definisi ini, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari
jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan.
Menurut Mulyadi (2010) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
manajemen guna memudahkan pengolahan perusahaan.
8
Baik buruknya akuntansi suatu organisasi tergantung kepada baik buruknya Sistem Informasi
Akuntansi dan faktor lain yang mempengaruhi seperti Kualitas SDM,Budaya
Organisasi,Teknologi Informasi, dan lain-lain
9
secara langsung penerimaan serta pengeluaran, sehingga akuntansi pada perusahaan ini belum
diterapkan dan data – data tersebut belum dapat dikelola dengan teknik akuntansi. Pemrosesan
transaksi mencakup beragam aktivitas organisasi harus diperhatikan untuk mendukung
aktivitas sehari – hari. Perluasan dan perbedaan arus transaksi dalam organisasi itu unik, tetapi
banyak organisasi memiliki sistem aplikasi.
Dalam istilah sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan
pemrosesan siklus – siklus transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada organisasi yang identik,
tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian ini
menghasilkan transaksi – transaksi yang dikelompokan menjadi beberapa siklus aktivitas bisnis
yang umum yakni :
1. Siklus pendapatan, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan
jasa ke identik - identik lain dan mengumpulkan pembayaran – pembayaran yang berkaitan
2. Siklus pengeluaran, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa
dari entitas – entitas lain dan perlunasan kewajiban yang berkaitan
3. Siklus produksi, kejadian - kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya
menjadi barang dan jasa
4. Siklus keuangan, kejadian – kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana
– dana modal, termasuk kas.
5. Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem – sistem aplikasi dan hal ini
membutuhkan komputer untuk memproses data transaksi yang dimiliki fungsi sistem
informasi. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang mendasar
pada setiap organisasi.
Adapun uraian prosedur penerimaan kas menurut Mulyadi (2001:200) sebagai berikut :
prosedur penerimaan dokumen, departemen penerimaan kas, departemen piutang, departemen
buku besar
10
dokumen tagihan, yang pada saat pembayaran dilaksanakan pelanggan merobek bagian
bukti pembayaran dan dikembalikan kepenjual bersama dengan pembayaran tunai
• Departemen Buku Besar Departemen melakukan posting dari dokumen jurnal kekontrol
piutang dan kontrol kas, mencocokan kontrol piutang dengan ringkasan pembantu piutang
dan arsip dari dokumen jurnal. Adapun pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT.
Bank Central Asia Tbk sebagai berikut :
1. Teller menyiapkan bukti kas masuk bernomor urut, rangkap tiga dan di distribusikan sebagai
berikut :
2. Teller membuat daftar penerimaan uang tunai harian rangkap tiga dan di distribusikan
sebagai berikut :
3. Teller menyiapkan bukti setor ke bank rangkap tiga berdasarkan daftar penerimaan uang
tunai harian dan didistribusikan sebagai berikut :
11
c) lembar ketiga untuk pihak bank.
4. Bagian piutang memposting buku kas dalam buku pembantu piutang dan mengarsipkan bukti
kas masuk.
5. Bagian buku besar mencatat daftar penerimaan uang tunai dalam jurnal dan setiap periode
memposting jurnal penerimaan kas kebuku besar. Daftar penerimaan uang tunai disimpan dan
diarsipkan berdasarkan urut tanggal
6. Bagian Teller memeriksa dokumen penerimaan kas yang berupa bukti setor yang kemudian
dikirimkan ke bank guna untuk diperiksa dan pemberian stempel lunas, setelah disahkan oleh
bank diberikan kepada pelanggan perusahaan
Adapun prosedur pengeluaran kas menurut Mulyadi (2001:250) adalah sebagai berikut :
• Departemen Pencatatan. Dalam sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dari pengeluaran kas
menurut Mulyadi ( 2001:251) yaitu : pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat
yang berwenang,
a. Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang
b. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan bukti kas keluar yang telah
mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung
yang lengkap.
• Departemen Pemrosesan Data. Setiap hari, sistem pengeluaran kas men-scan field tanggal
jatuh tempo dari registrasi voucher untuk jauh tempo setiap item. Pada akhir hari, kenaikan.
pengeluaran kas di Pos kekontrol utang dagang, persediaan dan akun kas dalam buku besar
umum.
• Departemen Pengeluaran Kas Setiap pengeluaran, petugas administrasi menyiapkan cek yang
terdiri atas tiga bagian dan mencatat nomor cek, jumlah dolar, nomor voucher dan data penting
lainnya dalam registrasi cek. Adapun pelaksanaan prosedur pengeluaran kas pada PT. Bank
Central Asia Tbk sebagai berikut :
12
a. Bagian akuntansi (buku besar) meminta voucher lembar ketiga dari bagian utang. Voucher
tersebut dicatat dalam voucher register kemudian diserahkan kepada pemegang kartu
persediaan
c. Tanggal pengeluaran, bagian utang menyerahkan voucher lembar pertama dan lembar kedua
kebagian pengeluaran uang
d. Bagian pengeluaran uang, memeriksa voucher dan bukti pendukung kemudian menulis cek.
Data tentang cek dituliskan dalam voucher lembar pertama dan kedua. Dimana cek . berserta
lembar pertama diserahkan kebagian akuntansi dan lembar kedua dikirimkan kesupplies
e. Bagian akuntansi ( buku besar ) mencatat register dan menuliskan tanggal dan nomor cek
dalam voucher register dan menyimpan voucher tersebut dalam arsip urut nomor
13
BAB III
KESIMPULAN
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data dari
kegiatan - kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi informasi serta
menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun diluar perusahaan.
Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah kedalam bentuk database. Setelah itu semua
data yang sudah menjadi database, diubah dengan menggunakan perangkat lunak menjadi
informasi disampaikan disemua pemakai yang membutuhkan.
Karakteristik SIA meliputi : SIA melaksanakan tugas yang di perlukan, berpegang pada
prosedur yang relatif standart, menangani data terperinci, menyediakan informasi pemecah
masalah.
Peranan sistem informasi akuntansi adalah memperbaiki kualitas & mengurangi biaya dalam
menghasilkan barang / jasa , memperbaiki efisiensi, memperbaiki pengambilan keputusan,
menciptakan keunggulan kompetitif.
Dari penjelasan yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
A. . Dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi Laporan keuangan dapat
digunakan untuk membantu PT. Bank Central Asia Tbk .untuk mendapatkan hasil laporan
keuangan yang efektif.
14
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas dan sistem yang telah dibuat dapat diajukan
beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memanfaatkan Analisis
dan sistem informasi akuntansi laporan keuangan:
a. Untuk memudahkan proses laporan keuangan pada bagian pemimpin dan pembukuan
perlu diadakan pelatihan atau sosialisasi untuk menerapkan system baru
15
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Definisi Konsep Sistem Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
https://www.jurnal.id/id/blog/sistem-informasi-akuntansi-dalam-perusahaan/
16