Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Tentang

JENIS – JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh :

1.Yola Lesmana ( 1916040110 )

2. Melita Safitri ( 1916040111 )

3. Nur Ainil Hafizah ( 1916040108 )

4. Ahmadulil Sugandi ( 1916040098 )

5. Yano Junaidi ( 1816040059 )

Dosen Pegampu : fajri hidayat, S.S.T.,M.Si

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik”
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bpk fajri hidayat, S.S.T.,M.Si atas
bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Sitapus ,16 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN ...........................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................................


B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujian Penulisan ................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................

A. Perkembangan Anggaran Sektor Publik ...............................................................


B. Anggaran Tradisional ..........................................................................................
C. Anggaran Publik Dengan Pendekatan Npm .........................................................
D. Perubahan Pendekatan Anggaran .........................................................................

BAB III : PENUTUP ....................................................................................................

A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA ......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah
proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Definisi anggaran (budget) adalah
rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber
pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.
Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada sektor
swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik,
sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik,
didiskusikan, dan diberi masukan.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran merupakan
alat bagi pemerintah untuk mengarahkan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran juga diperlukan karena adanya masalah
keterbatasan sumber daya sedangkan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus
berkembang, dan anggaran juga diperlukan untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan
anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki
perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran tradisional atau anggaran
konvensional dan pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public
Managemen.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka kami merumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perkembangan Anggaran Sektor Publik ?
2. Apakah pengertian dari Anggaran Tradisional?
3. Bagaimanakah Manajemen Anggaran Publik dengan Pendekatan New Public
Management (NPM) ?
4. Bagaimana perubahan pendekatan anggaran ?

C.Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka kami menyusun
beberapa tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan perkembangan Anggaran Sektor Publik.
2. Untuk menjelaskan Anggaran Tradisional.
3. Untuk menjelaskan manajemen Anggaran Publik dengan pendekatan New Public
Management (NPM).
4. Untuk menjelaskan perubahan pendekatan anggaran
BAB II

PEMBAHASAN

A.Perkembangan Anggaran Sektor Publik

Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sebagai
alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan
dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus
dilakukan dengan cermat dan sistematis.

Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran sektor publik berkembang dan berubah sesuai
dengan dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang
muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan
dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah (a) Anggaran Tradisional atau
Anggaran Konvensional, dan (b)Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New
Public Management.

B.Anggaran Tradisional

Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang


saat ini. Terdapat ciri-ciri dalam pendekatan ini, yaitu :

1. Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism


2. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.
3. Cenderung sentralistis
4. Bersifat spesifikasi
5. Tahunan
6. Menggunakan prinsip anggaran bruto.
Struktur anggaran tradisional dengan ciri-ciri tersebut tidak mampu mengungkapkan
besarnya dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan, dan bahkan anggaran tradisional tersebut
gagal dalam memberikan informasi tentang besarnya rencana kegiatan. Oleh karena tidak
tersedianya berbagai informasi tersebut, maka satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan
untuk tujuan pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan penggunaan anggaran.

Incrementalism
Anggaran bersifat incrementalism, yaitu hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah
pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun
sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa
dilakukan kajian yang mendalam. Pendekatan yang semacam ini tidak saja belum menjamin
terpenuhinya kebutuhan rill, namun juga dapat mengakibatkan kesalahan yang terus berlanjut.
Hal ini disebabkan karena kita tidak pernah tahu apakah pengeluaran periode sebelumnya yang
dijadikan sebagai tahun dasar penyusunan anggaran tahun ini telah didasarkan atas kebutuhan
yang wajar.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian terhadap
konsep value for money. Dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money ini,
seringkali pada akhir tahun anggaran terjadi kelebihan anggaran yang pengalokasiannya
kemudian dipaksakan pada aktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang penting dilaksanakaan.

Anggaran tradisional yang bersifat incrementalism cenderung menerima konsep harga


pokok pelayanan historis (historic cost of service) tanpa memperhatikan pertanyaan seperti :
 Apakah pelayanan tertentu yang dibiayai dengan pengeluaran pemerintah masih dibutuhkan
atau masih menjadi prioritas ?
 Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil dan merata diantara
kelompok masyarakat ?
 Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien ?
 Apakah pelayanan yang diberikan mempengaruhi pola kebutuhan publik ?

Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item, program,
atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meskipun sebenarnya item
tersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominal rupiah
yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan penyesuaian lainnya.
Line-item
Struktur anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari
penerimaan dan pengeluaran. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item
dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol
pengeluaran. Anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti
misalnya pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau pengeluaran untuk gaji,
pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasarkan pada tujuan yang ingin
dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.

Kelemahan Anggaran Tradisional

Metode anggaran tradisional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

1. Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan
jangka panjang.
2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti
secara menyeluruh efektifitasnya
3. Lebih berorientasi pada input daripada output, yang menyebabkan anggaran tradisional
tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan sumber daya,
atau memonitor kinerja.
4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan
sulit dicapai, sehingga berpeluang menimbulkan konflik, overlapping, kesenjangan dan
persaingan antar departemen.
5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.

C.Anggaran Publik Dengan Pendekatan Npm

Era New Public Management

Anggaran publik dengan pendekatan New Publik Management (NPM) mulai dikenal sejak
tahun 1980-an yang mulai merubah sistem anggaran tradisional yang terkesan kaku, birokratis,
dan hierarkis menjadi lebih fleksibel dan mementingkan pasar. Model NPM berfokus pada
manajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Salah
satu model pemerintahan di era NPM adalah model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne
dan Gaebler (1992) dalam Mardiasmo (2002), yang tertuang dalam pandangannya yang
dikenal dengan konsep „reinventing government”. Perspektif baru pemerintah menurut Osborne
dan Gaebler tersebut adalah :

1. Pemerintahan katalis, fokus pada pemberian pengarahan, bukan produksi pelayanan


publik.
2. Pemerintahan milik masyarakat, memberdayakan masyarakat daripada melayani.
3. Pemerintah yang kompetitif, menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian
pelayanan publik.
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi, mengubah organisasi yang digerakkan oleh
peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil, membiayai hasil bukan masukan.
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan
birokrasi.
7. Pemerintahan wirausaha, mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakan.
8. Pemerintah antisipatif, pemerintah wirausaha tidak hanya mencoba untuk mencegah
masalah, tetapi juga berupaya keras untuk mengantisipasi masa depan.
9. Pemerintah desentralisasi, dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja.
10. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar, mengadakan perubahan Dengan
mekanisme pasar dan bukan dengan mekanisme administratif.

Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Berbasis Pendekatan NPM

ANGGARAN TRADISIONAL NEW PUBLIC MANAGEMENT

Sentralistis Desentralisasi & devolved management

Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output, dan


outcome (value for money)
Tidak terkait dengan perencanaan Utuh dan komprehensif dengan
jangka panjang perencanaan jangka panjang
Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja

Batasan departemen yang kaku (rigid Lintas departemen (cross department)


department)
Menggunakan aturan klasik : vote Zero-Base Budgeting, Planning
accounting Programming Budgeting System
Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasional

Bersifat tahunan Bottom-up budgeting

Spesifik

D.Perubahan Pendekatan Anggaran

Reformasi sektor public yang salah satunya ditandai dengan munculnya era New Public
Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis
dalam perencanaan anggaran sektor public. Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul
beberapa teknik penganggaran sektor public, misalnya teknik anggaran kinerja (Performance
budgeting), Zero Based Budgeting (ZBB), dan Planning, Programming, and Budgeting System
(PPBS).

Pendekatan baru dalam sistem anggaran public cenderung memiliki karakteristik umum sebagai
berikut:

1. Komprehensif/ komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)
7. Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input.
8. Adanya pengawasan kinerja.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter
sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian dan pengawasan
dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan
pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan angaran sektor publik, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan New Public Management. Pendekatan NPM dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan dari sistem tradisional. Anggaran dengan pendekatan NPM terdiri dari
beberapa jenis, yaitu anggaran kinerja, ZBB, dan PPBS. Anggaran dengan pendekatan NPM
sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.

B.Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSAKA

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET

Anda mungkin juga menyukai