Anda di halaman 1dari 3

NAMA: PUTRI NADIA

PRODI: S1 KEPERAWATAN TINGKAT 3 .

DOSEN : IBU DESSY

Epidemiologi Penyakit SIFILIS

Distribusi dan Frekuensi Penyakit SIFILIS

Epidemiologi penyakit SIFILIS yaitu mempelajari frekuensi, distribusi penyakit SIFILIS serta

Faktor-faktor (determinan) yang mempengaruhinya. Dalam distribusi penyakit SIFILIS ada 3 ciri

variabel yang dapat dilihat yaitu variabel orang (person), variabel tempat (place), dan

variabel waktu (time).

Sifilis yang disebabkan oleh Treponema Pallidum masih merupakan


masalah kesehatan masyarakat meluas diberbagai negara. Sifilis akan
meningkatkan risiko tertular HIV. Penelitian dibanyak negara melaporkan bahwa
infeksi sifilis dapat meningkatkan risiko penularan HIV sebesar 3-5 kali

a. Menurut Orang (person)

SIFILIS merupakan penyakit SEKSUAL yang bisa menular , Raja singa atau sifilis disebabkan oleh bakteri.
Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.

Penelitian bertujuan Untuk mendeskripsikan karakteristik penderita sifilis


di Puskesmas Teladan pada tahun 2015-2016. Penelitian ini menggunakan desain

case series yang dilanjutkan dengan analisis bivariat dengan uji Chi-square Test.

Sampel penelitian merupakan seluruh penderita sifilis di Puskesmas Teladan


sebanyak 210 orang. Mengumpulkan data menggunakan data sekunder.

Dari data yang tercatat, diperoleh hasil proporsi tertinggi berusia 20-24
tahun (30%) dengan umur tertinggi 67 tahun dan terendah 16 tahun, laki-laki
(92,4%), SMA (73,3%), belum kawin (73,3%), dari dalam Kota Medan (88,6%),
kelompok risiko pada LSL (68,6%), stadium klinik pada stadium lanjut (64,3%),

status kunjungan dengan dirujuk oleh LSM (79%), tidak sifilis dengan HIV

(76,2%), tidak menggunakan kondom hubungan seks terakhir (84,3%), kadang-


kadang menggunakan kondom hubungan seks 1 minggu terakhir (51%), jumlah
pasangan seksual pada satu minggu adalah lebih dari satu pangan (81,9%). Ada

perbedaan proporsi antara jenis kelamin berdasarkan penggunaan kondom

hubungan seks terakhir (p=0,024). Ada perbedaan pendidikan terakhir


berdasarkan frekuensi penggunaan kondom hubungan seks 1 minggu terakhir
(p=0,001). Tidak ada perbedaan proporsi antara status perkawinan berdasarkan
frekuensi penggunaan kondom hubungan seks 1 minggu terakhir (p=0,535).

Sejak adanya penicillin, epidemiologi sifilis di Amerika Serikat dilaporkan menurun dari 66,4
kasus per 100.000 orang, menjadi 3,9 kasus per 100.000 orang. Namun, secara umum
epidemiologi sifilis dilaporkan fluktuatif.

b. Menurut Tempat (place)

SIFILIS masih merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun negara

berkembang.

Di Indonesia, pada tahun 2011 prevalensi sifilis pada wanita pekerja seks yang terinfeksi HIV
adalah 16,7% dan yang tidak terinfeksi HIV adalah 9,47%. Pada populasi pria yang berhubungan
seksual dengan pria yang terinfeksi HIV adalah 23,8% dan yang tidak terinfeksi HIV sebesar
16,67%.

Pada negara maju dilaporkan prevalensi sifilis meningkat pada kelompok tertentu, seperti pria
homoseksual, wanita transgender, dan pekerja seks. [1, 9] Data CDC tahun 2017, melaporkan
distribusi kasus sifilis primer dan sekunder terjadi 52% pada pria yang berhubungan seksual
dengan pria saja, 6% pada pria yang berhubungan seksual dengan pria dan wanita, dan 15% pada
pria yang berhubungan seksual dengan wanita saja. Berdasarkan data dari WHO tahun 2012,
didapatkan sekitar 900.000 wanita hamil terinfeksi sifilis dengan jumlah kelainan kongenital
yang diakibatkan adalah 350.000 dan jumlah kematian sekitar 200.000.  

Anda mungkin juga menyukai