Disusun Oleh :
Ulmi Kalsum
( 43217120025 )
1. Latar Belakang
Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin
luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat
kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka
akan semakin cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang
disampaikan pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik
bertempur.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
1) Teknologi Eksternal
Sistem informasi eksternal adalah komponen-komponen teknologi di luar
perusahaan/organisasi itu sendiri yang dalam hal ini sebagai penyedia informasi yang
dibutuhkan manajemen dalam melakukan aktivitas bisnis. Teknologi eksternal memiliki
faktor seperti ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam lingkungan eksternal
organisasi.
2) Bisnis Eksternal
pasar (market)
pelanggan
perusahaan-perusahaan lain : (baik para pesaing atau rekanan perusahaan) yang
memiliki komponen bisnis dan sistem informasinya masing-masing.
pemerintah (sebagai penyusun kebijakan-kebijakan/policy dan peraturan)
perangkat hukum, dan lain sebagainya.
3) Teknologi Internal
Sistem informasi internal adalah komponen-komponen pendukung perusahaan yang dalam
hal ini sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan manajemen dalam melakukan aktivitas
bisnis sehari-hari. Meliputi:
Software
Hardware
Aplikasi
Infrastruk
4) Bisnis Internal
Bisnis internal memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan
perusahaan, seperti:
struktur organisasi
infrastruktur (asset)
proses
sumber daya manusia
budaya perusahaan (corporate culture), dan lain sebagainya.
1. Pendekatan Konvensional
Pemahaman masalah didasarkan pada pelaksanaan prosedur kerja.
Pelaksanaan pengembangan diawali dengan melihar alur dokumen dari satu bagian
organisasi ke bagian organisasi lainnya, selanjutnya ditentukan proses–proses pengolahan
datanya.
Secara historis digunakan untuk mengembangkan sistem pengolahan transaksi yang
ada di sistem fisik.
2. Pendekatan Funsional
Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hiraki,
mulai dari konteks sampai proses–proses paling kecil (top down).
Pengembangan dilaksanakan dengan melihat fungsi atau proses yang harus
dilaksanakan oleh sistem, data yang menjadi masukan dan keluaran, sumber dan tujuan
data, serta tempatpenyimpanan data.
5. Pendekatan Objek
Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada
dalam sistem.
Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan
operasi (layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lain.
Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya.
Setiap objek dapat mempunyai kemampuan polimorfisme.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk
implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem
biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
2. Mengumumkan rencana implementasi
3. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
4. Menyiapkan database
5. Menyiapkan fasilitas fisik
6. Memberikan pelatihan dan workshop
7. Menyiapkan saat yang tepat untuk cut over (peralihan sistem)
8. Menyiapkan saat yang tepat untuk cut over (peralihan sistem)
Pemberian pelatihan harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap
implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga
berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan.
Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan
memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
BAB IV
KESIMPULAN
perkembangan informasi sudah ada sejak zaman dahulu. Akan tetapi ketika dulu tidak semaju
seperti sekarang. Dulu penyampaian informasi dimulai dari gambar-gambar yang tak
bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti. Bahkan
pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh militer untuk
pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen. Pengiriman dan penerimaan dokumen-
dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pengembangan sistem informasi baik dari intrenal
maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut yaitu teknologi eksternal dan internal, serta bisnis
eksternal maupun internal. Bisnis eksternal menyangkut tentang pasar, pelanggan,
perusahaan, pemerintah, dan perangkat hukum. Sedangkan bisnis internal meliputi struktur
organisasi, infrastruktur atau aset, proses, sumber daya manusia, serta budaya perusahaan.
Adapun teknologi eksternal yaitu ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam
lingkungan eksternal organisasi. Dan teknologi internal meliputi software, hardware, aplikasi,
dan infrastruk.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, ada pula faktor pertimbangan dalam
perencanaan sistem. Di antaranya yaitu lingkungan di mana organisasi harus melakukan
fungsi, struktur organisasi hirarki, spesialisasi, standar prosedur operasi, budaya dan politik
organisasi, riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah
dilakukan, skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumberdaya manusia, dan lain-
lain. Juga ada pendekatan pengembangan sistem informasi, serta tahap pengembangan sistem
informasi.
Jadi kesimpulannya adalah perkembangan sistem informasi sudah ada sejak zaman dahulu,
namun tidak sepesat seperti sekarang ini. Majunya pengembangan sistem informasi
dipengaruhi oleh canggihnya teknologi yang semakin waktu kian pesat, serta tingginya
kebutuhan masyarakat, maka semakin cepat pula sistem informasi berkembang.
DAFTAR PUSTAKA