Anda di halaman 1dari 1

Pantaskah aku menjadi pemimpin

Dalam kesunyian malam kutuliskan semua yang kurasakan, kutuangkan semua imajinasi dan
angan_anganku menjadi seorang yang berguna untuk nusa dan bangsa ,berguna untuk
kehidupan,berguna untuk alam semesta. Dalam angan_anganku selalu berfikir dan terus
berfikir tentang pemimpin yang belagak legok dengan tampilannya,cara bicaranya ,tingkah
lakunya,wibawanya jika melihat dari semua itu maka apakah aku pantas menjadi seorang
pemimpin. Ya,tentu aku bukan orang yang berintelektual tinggi layaknya presiden
sukarno,tidak cerdas layaknya presiden bj.habibi tidak sewibawa dan setakdhim
kh.abdurrahman wahid atau biasa disebut gusdur tapi aku mempunya komitment yang kuat,
rasa percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin. Tidak ada alasan yang bisa ku
unkapkan,ku torehkan dengan tinta hitam ini mengapa aku ingin menjadi seorang pemimpin
tapi ada satu alasan yang sangat berkesan bagi diriku sendiri dan orang lain khususnya nusa
dan bangsa, agama ini yaitu satu hanya rasa komitmen ketika kita sudah mempunya rasa
komitmen tinggi maka insyaallah kita akan menjadi seorang pemimpin yang bisa mengayomi
masyarakatnya sehingga ketika masyarakatnya merasa sudah di ayomi dan antara
masyarakat percaya satu sama lain maka akan terciptalah sebuah negara yang
tentram,harmonis,aman,dan damai oleh karena itulah ketika aku menjadi seorang pemimpin
aku ingin menjadi seorang pemimpin yang tidak hanya mengandalkan keilmuan tapi
mempunyai rasa komitmen yang tinggi terhadap diri sendiri dan juga terhadap bangsa dan
negara sehingga nantinya negara ini akan tetap kokoh dan menjadi negri yang tentram abadi
karna jika kita kaitkan dengan politik,saya mengutip dari perkatannya gusdur beliau
berkata”bisa menciptakan negara yang adil,damai dan tentram”.

Anda mungkin juga menyukai