DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jln. Pariwisata Senaru, Dusun Magling-Desa Senaru Kode Pos : 83354
Telp. (0370) -- , Fax. (0370) --
e-mail : pkmsenaru@gmail.com, Website : --
A. DASAR HUKUM
Permenkes RI Nomor 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Kontrasepsi Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
B. LATAR BELAKANG
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai pemeriksaan
kehamilan agar ibu dan janin sehat.
C. TUJUAN
Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang :
kehamilan, perawatan kehamilan, serta persiapan persalinan
E. SASARAN
Sasaran pertemuan Kelas Ibu Hamil adalah sebagai berikut :
15 Orang Ibu Hamil
F. NARA SUMBER
Narasumber pertemuan Kelas Ibu Hamil :
Tim puskesmas UPT BLUD Puskesmas Senaru
Output :
a. Berdasarkan hasil diskusi, dan tanya jawab tentang pemaparan materi
kelas ibu hamil serta praktek perawatan payudara semua ibu hamil telah
memahami materi yang telah di sampaikan di lihat dari antusiasnya ibu
hamil bertanya pada sesi diskusi dan bisa menjawab pertanyaan yang di
sampaikan narasumber di evaluasi.
b. Hasil pretest : 50 % dengan kesimpulan peserta masuk kategori kurang
c. Hasil posttest : 95 % dengan kesimpulan peserta di kategorikan sangat
baik
d. Beberapa pertanyaan yang di ajukan :
- Ibu bertanya mengapa saat hamil ibu sering kembung dan susah
BAB
- Ibu bertanya mengapa ibu sering mengalami keram kaki dan
tangan
- Ibu bertanya mengapa ibu sering sesak napas
J. PERMASALAHAN
1. Input :-
2. Proses :
Saat pelaksanaan kelas ibu hamil sasaran tidak menggunakan masker dengan
alasan covid tidak akan datang ke gunung dan jarak masih berdempetan karena
tempat pelaksanaan kelas ibu hamil sempit
3. Output :
- Ada beberapa ibu hamil yang sering mengalami keluhan selama hamil seperti
kembung, susah BAB, kram kaki dan tangan serta sesak nafas
K. RENCANA TINDAK LANJUT PENYELESAIAN MASALAH
1. Input :-
2. Proses :
Untuk kelas ibu hamil selanjutnya di upayakan agar sasaran menggunakan
masker serta menyiapkan tempat kelas ibu hamil yang lebih luas.
3. Output :
- Memberikan edukasi tentang cara – cara mengatasi keluhan yang ibu alami
selama hamil dengan banyak mengkonsumsi serat, minum air putih yang
cukup
- Memberikan pemahaman kepada ibu bahwa kram pada ibu hamil hal yang
wajar terkecuali jika kram berlebihan sehingga mengganggu aktifitas sehari –
hari maka ibu dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas
- Memberikan pemahaman kepada ibu hamil bahwa sesak nafas selama hamil
adalah hal yang wajar karena terjadinya pembesaran rahim sehingga
menekan epigastrium terkecuali jika mengganggu aktifitas sehari – hari atau
dengan riwayat sesak nafas sejak sebelum hamil maka ibu di anjurkan untuk
segera memeriksakan diri ke puskesmas.
Demikian laporan hasil pelaksanaan kegiatan ini dibuat, untuk maklum dan
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui;
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Senaru
A. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 44 tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4 tahun 2019 tentang
standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayan
minimal bidang kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43 tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
B. LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun
memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2. Tujuan Khusus :
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
2) perawatan kehamilan
3) persalinan
4) perawatan Nifas
5) KB pasca persalinan
6) perawatan bayi baru lahir
7) mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
8) penyakit menular
9) akte kelahiran
E. SASARAN
Peserta kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi
keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil
maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali
pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya
materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
F. NARASUMBER
1. Bidan puskesmas yang sudah pelatihan
2. Dokter puskesmas
3. Petugas gizi/promkes
J. PERMASALAHAN
1. Input : dokter tidak bisa mengikuti kegiatan kelas ibu karena ada
Kegiatan vaksinasi covid 19.
2. Proses : kurangnya partisipasi suami/keluarga
3. Ouput : Dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu, baru 6 orang yang
sudah memiliki P4K, dan 4 orang lainnya masih belum
menentukan tempat persalinan dan belum menyiapkan
pendonor.
Yunita, Amd.Keb
NIP. 198508282011012028
R o h m i, Amd.Keb
NIP. 198807262011012023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Gangga
A.DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 44 tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4 tahun 2019 tentang
standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayan
minimal bidang kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43 tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
B.LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun
memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara
lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
C.TUJUAN
1.Tujuan Umum :
Meningkatkan paengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2.Tujuan Khusus :
a.Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan
ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan
akte kelahiran.
b.Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
2) perawatan kehamilan
3) persalinan
4) perawatan Nifas
5) KB pasca persalinan
6) perawatan bayi baru lahir
7) mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
8) penyakit menular
9) akte kelahiran
E.SASARAN
Peserta kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32
minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut
terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas
ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta
minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang
penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
F.NARASUMBER
1. Bidan puskesmas yang sudah pelatihan
2. Dokter puskesmas
3. Petugas gizi/promkes
mendapatkan
memiliki memiliki
tempat jumlah Usia kehamilan Fe sesuai
buku KIA P4K
pelaksanaan peserta standar
J.PERMASALAHAN
1. Input :-
2. Proses : kurangnya partisipasi suami/keluarga
3. Ouput : Dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu, baru 7 orang yang
sudah memiliki P4K, dan 3 orang lainnya masih belum
menentukan tempat persalinan dan belum menyiapkan
pendonor.
Demikian laporan hasil pelaksanaan kegiatan ini dibuat, untuk maklum dan
dipergunakan sebagaiman mestinya.
Yunita, Amd.Keb
NIP. 198508282011012028
R o h m i, Amd.Keb
NIP. 198807262011012023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Gangga
( H. Ns. Rasiatun, S.Kep)
NIP. 97012311992031089
A.DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 44 tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4 tahun 2019 tentang
standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayan
minimal bidang kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43 tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
B.LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun
memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2. Tujuan Khusus :
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
2) perawatan kehamilan
3) persalinan
4) perawatan Nifas
5) KB pasca persalinan
6) perawatan bayi baru lahir
7) mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
8) penyakit menular
9) akte kelahiran
E.SASARAN
Peserta kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran,
efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal
sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan
sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang
persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
F.NARASUMBER
1. Bidan puskesmas yang sudah pelatihan
2. Dokter puskesmas
3. Petugas gizi/promkes
3. Output
tempat pelaksanaan jumlah Usia kehamilan memilik memilik mendapatka
pesert i buku i P4K n Fe sesuai
a KIA standar
20-24 25-28 29-32 32 - 36
mg mg mg mg
Dusun Gondang
timur 10 5 1 2 2 10 6 10
J.PERMASALAHAN
1. Input :-
2. Proses : kurangnya partisipasi suami/keluarga
3. Ouput : Dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu baru 6 orang yang
sudah memiliki P4K, 4 orang lainnya masih belum menentukan
tempat persalinan dan belum menyiapkan pendonor.
Demikian laporan hasil pelaksanaan kegiatan ini dibuat, untuk maklum dan
dipergunakan sebagaiman mestinya.
Yunita, Amd.Keb
NIP. 198508282011012028
R o h m i, Amd.Keb
NIP. 198807262011012023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Gangga
A.DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 44 tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4 tahun 2019 tentang
standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayan
minimal bidang kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43 tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
B.LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun
memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2. Tujuan Khusus :
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
2) perawatan kehamilan
3) persalinan
4) perawatan Nifas
5) KB pasca persalinan
6) perawatan bayi baru lahir
7) mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
8) penyakit menular
9) akte kelahiran
E.SASARAN
Peserta kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran,
efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal
sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan
sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang
persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
F.NARASUMBER
1. Bidan puskesmas yang sudah pelatihan
2. Dokter puskesmas
3. Petugas gizi/promkes
mendapatkan
memiliki memiliki
Usia kehamilan Fe sesuai
jumlah buku KIA P4K
tempat pelaksanaan standar
peserta
20-24 25-28 29-32 32 - 36
mg mg mg mg
J.PERMASALAHAN
1. Input : dokter tidak bisa mengikuti kegiatan kelas ibu karena ada
kegiatan vaksinasi covid 19.
2. Proses : kurangnya partisipasi suami/keluarga
3. Ouput : Dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu, baru 7 orang yang
sudah memiliki P4K, dan 3 orang lainnya masih belum
menentukan tempat persalinan dan belum menyiapkan
pendonor.
Yunita, Amd.Keb
NIP. 198508282011012028
R o h m i, Amd.Keb
NIP. 198807262011012023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Gangga
A.DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 44 tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4 tahun 2019 tentang
standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayan
minimal bidang kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43 tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
B.LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun
memiliki kelemahan antara lain:
5. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
6. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
7. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
8. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2. Tujuan Khusus :
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
2) perawatan kehamilan
3) persalinan
4) perawatan Nifas
5) KB pasca persalinan
6) perawatan bayi baru lahir
7) mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
8) penyakit menular
9) akte kelahiran
E.SASARAN
Peserta kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran,
efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal
sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan
sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang
persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
F.NARASUMBER
1. Bidan puskesmas yang sudah pelatihan
2. Dokter puskesmas
3. Petugas gizi/promkes
mendapatkan
memiliki buku memiliki
Usia kehamilan Fe sesuai
tempat jumlah KIA P4K
standar
pelaksanaan peserta
20-24 25-28 29-32 33 - 36
mg mg mg mg
J.PERMASALAHAN
1. Input :-
2. Proses : kurangnya partisipasi suami/keluarga
3. Ouput : Dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu, baru 8 orang yang
sudah memiliki P4K, dan 2 orang lainnya masih belum
menentukan tempat persalinan dan belum menyiapkan
pendonor.
Demikian laporan hasil pelaksanaan kegiatan ini dibuat, untuk maklum dan
dipergunakan sebagaiman mestinya.
Yunita, Amd.Keb
NIP. 198508282011012028
R o h m i, Amd.Keb
NIP. 198807262011012023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Gangga
B.LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun
memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2. Tujuan Khusus :
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
2) perawatan kehamilan
3) persalinan
4) perawatan Nifas
5) KB pasca persalinan
6) perawatan bayi baru lahir
7) mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
8) penyakit menular
9) akte kelahiran
D.INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
1. Indikator keluaran :
Meningkatkan capaian SPM no 1,2,3 dan 4 mengenai ibu hamil, bersalin, bayi dan
balita (untuk poskesdes)
2. Keluaran
a. peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA
b. peningkatan jumlah ibu yang datang pada K4
c. peningkatan jumlah ibu/keluarga yang telah memiliki Perencanaan
Persalinan
d. peningkatan jumlah ibu yang datang untuk mendapatkan tablet Fe
e. peningkatan jumlah ibu yang telah membuat pilihan bersalin dengan Nakes
f. peningkatan jumlah KN
g. peningkatan jumlah IMD dan AE
h. peningkatan jumlah kader dalam keterlibatan penyelenggaan
E.SASARAN
Peserta kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran,
efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal
sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan
sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang
persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
F.NARASUMBER
1. Bidan puskesmas yang sudah pelatihan
2. Dokter puskesmas
3. Petugas gizi/promkes
Dusun Selelos 10 5 2 2 1 10 5 10
J.PERMASALAHAN
1. Input : dokter tidak bisa mengikuti kegiatan kelas ibu karena ada
kegiatan vaksinasi covid 19.
2. Proses : kurangnya partisipasi suami/keluarga
3. Ouput : Dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu, baru 5 orang yang
sudah memiliki P4K, dan 5 orang lainnya masih belum
menentukan tempat persalinan dan belum menyiapkan
pendonor.
Demikian laporan hasil pelaksanaan kegiatan ini dibuat, untuk maklum dan
dipergunakan sebagaiman mestinya.
Yunita, Amd.Keb
NIP. 198508282011012028
R o h m i, Amd.Keb
NIP. 198807262011012023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Gangga
A.DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 44 tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 4 tahun 2019 tentang
standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayan
minimal bidang kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43 tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
B.LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan
penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun
memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
2. Tujuan Khusus :
a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
1) kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
2) perawatan kehamilan
3) persalinan
4) perawatan Nifas
5) KB pasca persalinan
6) perawatan bayi baru lahir
7) mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak
8) penyakit menular
9) akte kelahiran
E.SASARAN
Peserta kelas ibu hamil adalah ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi
keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil
maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali
pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya
materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
F.NARASUMBER
1. Bidan puskesmas yang sudah pelatihan
2. Dokter puskesmas
3. Petugas gizi/promkes
J.PERMASALAHAN
1. Input : dokter tidak bisa mengikuti kegiatan kelas ibu karena ada
kegiatan vaksinasi covid 19.
2. Proses : kurangnya partisipasi suami/keluarga
3. Ouput : Dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu, baru 7 orang yang
sudah memiliki P4K, dan 3 orang lainnya masih belum
menentukan tempat persalinan dan belum menyiapkan
pendonor.
Yunita, Amd.Keb
NIP. 198508282011012028
R o h m i, Amd.Keb
NIP. 198807262011012023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD
Puskesmas Gangga