Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan
berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. Ketiga,
munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di
wilayah Eropa.
NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah
organisasi pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara
Blok Barat. NATO dibentuk pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang
menandatangi berdirinya organisasi tersebut. Dua belas negara pendiri
tersebut terdiri dari Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark,
Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal.
Bagi Blok Barat, NATO adalah bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi
penyerangan terhadap negara anggota NATO, maka itu dianggap sebagai
serangan terhadap Blok Barat. Beberapa dekade kemudian, empat negara
tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara lain Yunani, Turki,
Jerman (sebagai Jerman Barat) dan SpanyolUni Soviet sebagai komandan
Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk organisasi baru. Pada tahun
1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa untuk menyaingi
NATO. Pada kenyataannya konflik militer tidak pernah terjadi antara Blok
Barat melalui NATO dan Blok Timur melalui Pakta Wasarwa. Adapun negara-
negara anggota Blok Timur antara lain Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur,
Hungaria, Polandia, Romania, Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam dan Korea
Utara.
1. Periode 1945-1969
Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik
dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang
muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki
perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis,
sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu
singkat memang pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun
kemudian muncul antagonisme diantara mereka. Ada dua karakter pada
periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang
1. Bidang Ekonomi
yaitu sebagai berikut:
Munculnya negara super power
Perang dingin juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk
membuka usaha para pemilik modal.
Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya
diuntungkan dalam usaha ekonomi ini.
2. Bidang Militer
yaitu sebagai berikut:
4. Bidang Astronomi:
Ilmu astronomi menjadi semakin baik
5. Bidang Teknologi
Perkembangan sains dan teknologi
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir
yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah
terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Dampak negatif di tiap bidang :
Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan
adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang
bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar kabar bahwa uni soviet
sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika.
Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika
kemudian menandatangani terbentuknya NATO.
Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin
di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam
perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu
Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di
Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang
berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timur.
Usaha antarnegara
Usaha meredakan perang dingin – Masing-masing negara secara individu
(bilateral) ada yang berinisisatif untuk mengurangi ketegangan dunia. Mereka
saling mengunjungi untuk melakukan pendekatan. Hubungan bilateral yang
berhasil mengurangi ketegangan dunia tersebut antara lain sebagai berikut :
Usaha PBB
Usaha-usaha menjamin adanya keamanan internasional sudah dimulai sejak
tahun 1968. Ketika itu Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No.
255 yang memuat seruan kepada negara-negara nuklir untuk membantu
negara-negara non-nuklir yang menjadi korban suatu serangan nuklir.