Anda di halaman 1dari 6

NAMA : HAYAFA FAKHRIYATUL UMMAH

NIM : 071001900042

KELAS : TP - B

UTS Health, Safety, and Environment (HSE) dan CSR

Bagian 1

1. Dibawah ini merupakan jenis-jenis Hazard berdasarkan Hazard Safety Professional Association
(HaSPA 2012)…
c. Fisika, Biologi, Kimia, Ergonomi, Psikososial
2. Pernyataan yang paling tepat tentang hazard adalah …
b. Suatu kondisi atau tindakan yang berpotensi menyebabkan pelepasan, atau kontak yang
tidak diinginkan dengan, sumber energi yang dapat mengakibatkan bahaya atau cedera pada
orang, properti atau lingkungan.
3. Sumber energi yang dapat menjadi hazard antara lain:
c. Gravity, Motion, Mechanical, Electrical, Pressure, Temperature, Chemical, Biological,
Radiation, Sound
4. Bagaimana cara pengendalian bahaya yang paling tepat…
a. Elimination - Substitution - Engineering – Administrative - Personal Protective Equipment
(PPE)
5. Pernyataan yang paling tepat tentang KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA..
c. Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan upaya
mengendalikan atau meniadakan potensi bahaya untuk mencapai tingkat risiko yang dapat
diterima dan sesuai dengan standard yang ditetapkan.
6. Pada era / masa yang mana penggunaan teknologi pada alat pengaman atau alat pelindung
mulai diterapkan?
b. Era industrialisasi
7. Pernyataan yang paling tepat terkair perkembangan Orientasi dari Metode dan Program K3…
b. Pendekatan program K3, top-down menjadi Participatory approach; Pelaksanaan program
kurang terpadu - Pelaksanaan program lebih terpadu; Kinerja program K3 menjadi Image
perusahaan; Belum ada isu HAM kemudian Isu HAM, mewajibkan perusahaan sesuai dengan
standar yg mengacu pada kualitas hidup.
8. Sebutkan komponen yang menjadi ruang lingkup K3..
c. Alat, bahan, tenaga kerja
9. Saat ini setiap perusahaan pada umumnya memiliki program K3, apa manfaat K3 bagi
perusahaan..
a. Karena K3 memiliki tujuan untuk melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
agar pekerja selamat dan sehat; menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien; Menjamin proses produksi berjalan lancar.
10. Peranan K3 dalam perusahaan memberikan dampak positif , salah satu diantaranya adalah
menjalankan tugas kontrolnya dalam aspek K3. Peranan K3 tersebut diklasifikasinya sebagai:
b. MANAGEMENT TOOLS
11. Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap Manusia adalah...
d. Kecelakaan Kerja
12. Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut, kecuali..
c. Mendapatkan Gaji yang Besar
13. Yang termasuk Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja, kecuali..
c. Kegembiraan
14. Beberapa jenis resiko yang bisa dimiliki oleh pekerja di tempat kerja, kecuali....
b. Agama
15. Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan K3LH adalah…
d. Mencegah kecelakaan di jalan raya
16. (TIDAK ADA SOALNYA)
17. Sikap penolong yang salah dalam memberikan pertolongan pertama adalah…
b. Melihat dan mengambil foto kejadian
18. Sebutkan contoh kasus dalam kecelakaan lingkungan kerja?
d. a, b, dan c benar semua
19. Kemampuan yang kurang dan konsentrasi yang kurang termasuk penyebabkecelakaan karena
unsur…
b. Manusia
20. Pihak yang bertanggungjawab terhadap K3 di perusahaan/instansi, kecuali...
c. Orang tua
Bagian 2

21. Bagaimana Anda memahami perkembangan K3 baik dari segi sudut pandang maupun
pergeseran orientasi Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja…
Dari pemahaman saya, Perkembangan K3 melalui sudut pandang saya sendiri sudah sangat
berkembang dari masa ke masa, dimana jika menurut era nya yang terbagi 3 era yaitu era
revolusi industry, era industrial dan era management, jika kita liat lebih dalam pada revolusi
industry itu sendiri yaitu abad ke 18 itu mulai timbul penyakit dari kegiatan industrial
tersebut dan juga masih dalam masa pengenalan dari metode baru untuk memproses bahan
mentah itu sendiri, namun jika kita lihat ke era industrial itu ada namanya OSH atau
Fundamental of occupational safety & health sudah dikembangkan dengan teknologi
misalnya PPE dan safety devices, jadi sudah banyak orang yang concern mengenai pentingnya
keselamatan kerja dimana hal itu semakin menjadi concern atau hal yang di notice penting
oleh para pemilik usaha dengan demikian bisa dikatakan bahwa semakin kesini keselamatan
kerja makin dirasa penting dan makin ditingkatkan dari segala aspek aspeknya. Sejarah
perkembangan migas di Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang signifikan terkait
dengan Kesehatan Keselamatan Kerja serta lingkungan hidup, sehingga Kesehatan
Keselamatan Kerja menjadi sorotan utama yang perlu mendapatkan pengawasan dari
pemerintah secara ketat. Pemerintah juga telah menyadari bahwa usaha migas memiliki
risiko yang cukup tinggi dalam eksplorasi, eksploitasi maupun operasi yang mengharuskan
perusahaan di bidang migas memiliki standar yang tinggi dalam teknis maupun kompetensi
pekerja. Sehingga banyak peraturan perundangan yang dibuat oleh pemerintah untuk
mengatur, membina, mengawasi sampai dengan membuat standar kompetensi bagi pekerja
terkait K3 pada sektor migas.
22. Jelaskan prinsip dasar K3 berdasarkan (International Association of Safety Professional)..

Penjelasan :
01. Keselamatan adalah Tanggung Jawab Moral
Prinsip ini menyebutkan bahwa masalah safety adalah menyangkut tanggung jawab etik atau
moral selaku pengusaha atau majikan terhadap pekerjanya, masyarakat dan lingkungannya.
Masalah keselamatan dilihat sebagai tanggung jawab moral untuk melindungi keselamatan
sesama manusia. Keselamatan bukan sekadar pemenuhan perundangan atau kewajiban, tetapi
merupakan tanggung jawab moral setiap pelaku bisnis untuk melindungi keselamatan
pekerjanya.

02. Keselamatan adalah Budaya Bukan Sekedar Program


Komitmen dan partisipasi dari seluruh lini organisasi diperlukan untuk menciptakan dan
memelihara budaya keselamatan yang efektif. Setiap orang dalam organisasi, dari manajemen
puncak hingga pekerja baru, memliki tanggung jawab dan akuntabilitas untuk mencegah
kerugian dan kecelakaan.
Sehingga, K3 tidak hanya dipandang sebagai program (Misalnya: hanya untuk mendapatkan
sertifikat SMK3 atau hanya untuk kepatuhan terhadap hukum yang berlaku bahkan lebih
parahnya lagi hanya sebagai pemenuhan syarat tender pada suatu proyek wkwkwkwk)
melainkan lebih kepada tata nilai budaya diperusahaan.

03. K3 adalah Tanggung Jawab Manajemen


K3 adalah tanggung jawab bersama. Namun, pihak yang paling berkepentingan dan bertanggung
jawab penuh adalah menajemen organisasi atau perusahaan. Sebagai pemilik atau pengusaha,
perusahaan bertanggung jawab terhadap semua aktivitas usahanya termasuk aspek
keselamatan dan kesehatan kerja yang timbul dari proses atau aktivitas operasinya. Tanggung
jawab ini tidak dapat dialihkan, tetapi dapat dilimpahkan (cascade) secara beruntun ke tingkat
yang lebih rendah. Namun, tanggung jawab utama terletak di tangan manajemen puncak.
Selama ini, manajemen sering melemparkan tanggung jawab K3 kepada para pengawas dan jika
terjadi kecelakaan akan meimpahkan kepada mereka yang berada di tempat kerja. Padahal,
secara moral dan tanggung jawab mengenai keselamatan terletak pada manajemen. Tanggung
jawab ini tentu dalam wujud kebijakan, kepedulian, kepemimpinan dan dukungan penuh
terhadap upaya keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.

04. Pekerja Harus Diberi Pelatihan (Dibina) untuk Bekerja dengan Aman
Setiap tempat kerja, lingkungan kerja dan jenis pekerjaan memiliki karakteristik dan persyaratan
K3 berbeda. Oleh karena itu, K3 tidak dapat timbul sendirinya pada diri pekerja atau pihak
lainnya.
K3 harus ditanamkan dan dibangun melalui pembinaan dan pelatihan. Menjalankan mesin atau
alat kerja dengan aman memerlukan pelatihan yang sesuai berdasarakan training need analisys.
Karenanya, membentuk pekerja yang berbudaya K3 mutlak dilakukan melalui pembinaan dan
pelatihan.

05. K3 adalah Cerminan Kondisi Ketenagakerjaan


Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang aman. Lingkungan kerja yang menyenangkan
dan serasi akan mendukung tingkat keselamatan. Karena itu, kondisi K3 dalam perusahaan
adalah pencerminan dari kondisi ketenagakerjaan di perusahaan. Jika kinerja K3 baik, dapat
dipastikan bahwa kondisi dalam ketenagakerjaan dala perusahaan tersebut juga berjalan baik.
Sistem pembinaan, pengawasan, kepedulian manajemen dan pengupahan yang baik akan
mendorong meningkatnya kondisi keselamatan dalam organisasi.

06. Semua Kecelakaan dapat Dicegah


Prinsip dasar ilmu K3 adalah semua kecelakaan dapat dicegah karena semua kecelakaan pasti
ada sebabnya. Jika sebab kecelakaan dapat dihilangkan maka kemungkinan kecelakaan dapat
dihindarkan. Prinsip ini mendasari berkembangnya ilmu dalam bidang K3 seperti pengetahuan
mengenai berbagai jenis bahaya, perilaku manusia, kondisi tidak aman, tindakan tidak aman,
penyakit akibat kerja, kesehatan kerja dan higiene industry. Pandangan bahwa semua
kecelakaan dapat dicegah sangat penting untuk memberikan dorongan dalam melakukan upaya
pencegahan kecelakaan.

07. Program K3 Bersifat Spesifik


Program K3 tidak dapat dibuat, ditiru atau dikembangkan semaunya. Namun, K3 harus
berdasarkan kondisi dan kebutuhan nyata di tempat kerja sesuai dengan potensi bahaya sifat
pekerjaan, kultur, kemampuan finansial dan lainnya. Program K3 harus dirancang spesifik untuk
setiap organisasi atau perusahaan sehingga tidak dapat sekadar meniru atau mengikuti arahan
dan pedoman dari pihak lain. Sebagai contoh, pengelasan di ketinggian tentu akan berbeda
bahaya dan risikonya dengan pengelasan di area pabrikasi seperti biasa. Sehingga, program K3
yang ditetapkan juga haruslah sesuai dengan sifat pekerjaannya.

08. K3 baik Untuk Bisnis


Melaksanakan K3 jangan dianggap sebagai pemborosan atau biaya tambahan, namun harus
dilihat sebagai bagian dari proses produksi atau strategi perusahaan. K3 adalah bagian integral
dari aktivitas perusahaan. Kinerja K3 yang baik akan memberikan manfaat terhadap bisnis
perusahaan (good safety is good business).

Anda mungkin juga menyukai