Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rijal Habib Muhammad

Semester :5

Subjek : UTS Fiqh Aktual & Faraidh

1. Dari segi bahasa faraidh merupakan bentuk jamak dari kata faridhah yang bermakna sesuatu yang
diwajibkan atau sesuatu yang dipastikan. Menurut istilah Ilmu Faraidh adalah ilmu yang membahas
tentang cara pembagian harta warisan orang yang meninggal kepada ahli warisnya.

2. Pada masa Arab jahiliyah sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW, waris-mewarisi terjadi karena
tiga sebab, yaitu karena adanya pertalian kerabat (hubungan darah, qarabah), pengakuan atau sumpah-
setia (muhalafah), dan pengangkatan anak (adopsi, tabanniy). Sebab-sebab itu masih belum mencukupi
sebelum ditambah lagi dengan dua syarat, yaitu sudah dewasa dan orang laki-laki.

Pada masa awal-awal Islam ada lagi sebab untuk mewarisi, yaitu karena ikut hijrah dari Mekkah
ke Madinah, dan karena persaudaraan (muakhkhah) antara kaum Muhajirin dan Anshar. Pada masa itu,
Rasulullah SAW mempersaudarakan sesama kaum Muhajirin dan antara kaum Muhajirin dan Anshar, dan
menjadikan persaudaraan ini sebagai salah satu sebab untuk saling mewarisi harta peninggalan. Hijrah
dan muakhkhah pada masa itu dibenarkan oleh Allah SWT menurut Surat Al-Anfal: 72.

Setelah penaklukan kota Mekkah (futuh Makkah) pada tahun ke-8 hijriyah, seiring kondisi umat
Islam yang sudah mulai kuat dan stabil, maka kewajiban hijrah dicabut sesuai dengan hadits Nabi SAW,
“Tidak ada kewajiban berhijrah lagi setelah penaklukan kota Mekkah.” Demikian pula, sebab mewarisi
karena muakhkhah dihapuskan oleh Allah melalui Surat Al-Ahzab: 6.

Hukum waris Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW telah mengubah hukum waris Arab pra-
Islam dan sekaligus merombak struktur hubungan kekerabatannya, bahkan merombak sistem pemilikan
masyarakat tersebut atas harta benda, khususnya harta pusaka. Sebelumnya, dalam masyarakat Arab
ketika itu, wanita tidak diperkenankan memiliki harta benda – kecuali wanita dari kalangan elite – bahkan
wanita menjadi sesuatu yang diwariskan (lihat tafsir dan asbabun nuzul Surat An-Nisa’: 19).

Ilmu waris dilakukan untuk sebagai pemenuhan perintah Allah dan untuk menunjukkan
kesempurnaan ajaran islam yang selalu cocok di setiap zaman.

3. Rukun Waris ada 3 yaitu: 1). Muwaris atau yang mewariskan. 2) ahli waris atau yang mewarisi, dan 3)
harta warisan
Sebab waris ada 3 yaitu: 1). Nikah. 2) perwalian.3) adanya hubungan nasab

Syarat waris ada 3 : 1) Pewaris benar-benar meninggal 2).Ahli waris masih masih hidup 3). Mengetahui
tentang ketentuan warisan.

4. Ke baitul mal

5. Dzawil furud yaitu ahli waris yang mendapatkan bagian tertentu sesuai dengan yang ditentukan Al-
Quran dan As-sunnah

Dzawil arham yaitu kerabat pewaris yang tidak mempunyai bagian/hak waris tertentu, baik dalam Al-
Qur'an ataupun Sunnah, dan bukan pula termasuk dari para 'ashabah.

Qurobat yaitu kerabat atau keluarga dari pewaris

6. Ijtihas adalah sebuah usaha yang sungguh sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja
yang sudah mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al-qur’an dan hadis
dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang. Ruang lingkup ijtihad yaitu: 1) tidak
ada nash dalam Alqur-‘an maupun hadits yang membahas masalah tersebut 2). Hukum yang dibawa oleh
nash-nash yang zhanny, baik dari segi wurud-nya maupun dari segi pengertiannya yaitu hadis ahad.
Sasaran ijtihad ini adalah dari segi sanad dan penshahihannya serta hubungannya dengan hukum yang
akan dicari.

7. Iya. Karena fatwa-fatwanya selalu menjadi pegangan umat sehingga ia menduduki derajat sebagai
mujtahid mustaqil (ulama yang ijtihadnya independen), tidak terikat pada mazhab tertentu, sehingga
mempunyai otoritas tersendiri dalam berpendapat dalam hal hukum.Pendapat-pendapatnya terkadang
sejalan dengan Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi, pendiri mazhab Hanafi), tetapi terkadang bisa berbeda
dengan beliau.

8. Tidak layak. Sebab beliau bermadzhab Hanbali seperti kakeknya yang seorang tokoh yang terkemuka
di di kalangan madzhab hanbali.

9. Fiqh Nawazil adalah fiqh kontemporer atau fiqh aktual atau kekinian atau tidak ada di zaman dulu.
Fiqh Aktul di dalam terminologi kajian fiqh dikenal dengan nama fiqh Nawazil.

10. Ijmak artinya kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum-hukum dalam agama
berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits dalam suatu perkara yang terjadi.
Qiyas adalah menggabungkan atau menyamakan artinya menetapkan suatu hukum atau suatu perkara
yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab, manfaat,
bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama.

Anda mungkin juga menyukai