Anda di halaman 1dari 9

SD NEGERI 1 SIDOKATON

MODUL I
PENGALAMANKU
KELAS I

DISUSUN OLEH:
K. PURWATI, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Sidokaton
Kelas / Semester : I / II (Dua)
Tema : 5. Pengalamanku

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)


A. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri ditetapkannya bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng,
dan padi kapas sebagai gambar pada lambang “Garuda Pancasila”
2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri, dan percaya diri sesuai dengan sila-sila
Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”
3.1 Mengenal simbol sila-sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda
Pancasila”
4.1 Menceritakan simbol-simbol sila Pancasila pada lambang “Garuda Pancasila”

B. Uraian Materi
1. Lambang Negara “Garuda Pancasila”
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Di bagian dada burung
garuda terdapat perisai yang berisi 5 gambar yang berbeda yaitu bintang, rantai,
pohon beringin, banteng, serta padi dan kapas.

2. Bunyi Sila-Sila Pancasila


a.

Ketuhanan Yang Maha Esa

b.

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


c.

Persatuan Indonesia

d.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

3. Manfaat Kegiatan untuk Meraih Cita-Cita


Agar dapat meraih cita-citamu, harus terus berjuang tanpa menyerah. Contohnya, jika
kamu ingin menjadi atlet sepak bola, selain rajin belajar kamu juga harus rajin
berlatih.
4. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga kaya akan keragaman suku
bangsa. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), tercatat ada sekitar 1.340 suku
bangsa di Indonesia. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki karakteristik fisik yang
berbeda-beda. Contoh, suku Papua umumnya berkulit gelap dan berambut keriting,
suku Jawa umumnya berkulit sawo matang dan suku Sunda umumnya berkulit putih.

C. Penilaian
1. Apa penyebab keragaman kegiatan dan profesi di Indonesia?
2. Sebutkan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan masyarakat di derah pegunungan
dan dataran tinggi!
3. Profesi atau pekerjaan apa yang dapat ditemui di daerah sekitar pantai?
4. Bagaimana cara menyikapi keragaman kegiatan atau profesi di sekeliling kita?
5. Apa manfaat keberagaman untuk meraih cita-cita?

 Bahasa Indonesia
A. Kompetensi Dasar
4.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri

B. Uraian Materi
Puisi adalah salah satu karya sastra yang ditulis dengan mnegikuti aturan tertentu
seperti baris, bait, rima, dan diksi.
1. Ciri-Ciri Puisi
 Ditulis dalam bait-bait
 Tuap bait dibagi menjadi beberapa larik
 Memiliki rima
 Menggunakan majas untuk memperindah
2. Unsur-Unsur Puisi
a. Diksi
Diksi (pemilihan kata) yang tepat dalam sebuah puisi dapat membangkitkan
suasana, perasaan pembaca, serta keindahan puisi.
b. Rima
Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang yang terletak di akhir tiap
larik puisi. Rima bertujuan untuk membuat puisi terdengar merdu.
c. Tipografi
Puisi ditulis dalam bentuk bait dan tiap baitnya terdiri atas beberapa larik
d. Majas
Majas digunakan untuk mengatakan sesuatu dengan kiasan atau secara tidak
langsung. Berikut beberapa jenis-jenis majas:
1) Asosiasi
Majas yang membandingkan 2 hal yang berbeda namun sengaja untuk
disamakan. Contoh: Pendiriannya teguh bagaikan gunung.
2) Metafora
Majas yang mengungkapkan perbandingan analogis secara langsung.
Contoh: Raja malam datang dari ufuk Barat.
3) Personifikasi
Majas yang membandingkan benda tak hidup seolah memiliki sifat seperti
manusia. Contoh: Ombak mencabik-cabik semua kerangka perahu.
4) Hiperbola
Majas yang menyatakan sesuatu secara berlebihan dibandingkan
kenyataan sebenarnya. Contoh: Kulitnya seputih susu.
5) Ironi
Majas yang berisi hal-hal yang bertentangan dengan tujuan menyindir.
Contoh: Kamu memang siswa yang rajin, setiap hari selalu datang
terlambat.
6) Sinisme
Majas yang menyindir seseorang secara langsung. Contoh: Cara bicaramu
itu sangat kasar, tidak sepadan dengan pendidikanmu.
e. Citraan
Penyair umumnya menggunakan kata/keompok kata untuk memancing
imajinasi pembaca pada saat membaca puisinya. Jenis citraan yang digunakan
dalam puisi, antara lain:
1) Citraan penglihatan
Contoh: Serupa dara di balik tirai.
2) Citraan pendengaran
Contoh: Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba.
3) Citraan penciuman
Contoh: Tubuhmu menguapkan bau tanah.
4) Citraan perabaan
Contoh: Selembut tudung cendawan.
5) Citraan pengecapan
Contoh: Gula-gula itu memang manis
6) Citraan gerak
Contoh: Menyerbu kampung-kampung.
3. Mengetahui Makna dan Isi Sebuah Puisi
Langkah-langkah untuk dapat mengetahui makna atau isi dari sebuah puisi antara
lain sebagai berikut:
a. Baca puisi berulang kali
b. Pahami makna dari judul puisi
c. Catat kata-kata yang tidak dimengerti
d. Pahami kaitan makna dalam keseluruhan larik
e. Pahami kaitan makna judul puisi dengan makna antar larik dan antar baris

C. Penilaian
1. Pemilihan kata yang tepat dalam sebuah puisi berguna untuk . . . .
2. Pengulangan bunyi di setiap akhir larik puisi disebut . . . .
3. Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi yang bertujuan untuk memperindah
puisi disebut . . . .
4. Deru angin yang meraung kencang, larik di samping menggunakan majas . . . .
5. Neraka adalah rasa pahit di mulut, larik di samping menggunakan citraan . . . .

 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


A. Kompetensi Dasar
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan
dengan upaya dengan upaya pelestariannya
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitarnya dan slogan upaya pelestariannya

B. Uraian Materi
Daur Hidup Hewan
Daur hidup adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Daur
hidup dimulai ketika makhluk hidup keluar dari perut induknya atau dari telur dan
berlanjut hingga dapat menghasilkan keturunan kembali. Daur hidup dibagi menjadi 2
jenis yaitu daur hidup dengan metamorfosis dan daur hidup tanpa metamorfosis.
1. Daur Hidup dengan Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses perkembangan hewan yang meilbatkan perubahan
fisik atau strktur tubuh setelah kelahiran atau penetasan. Metamorfosis dibagi
menjadi dua jenis, yakni:
a. Metamorfosis Sempurna
Adalah metamorfosis yang mengalami empat fase, yakni telur, larva, pupa
(kepompong), dan dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna
yaitu kupu-kupu, katak, nyamuk dan lalat.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna


b. Metamorfosis Tidak Sempurna
Adalah perubahan bentuk yang tidak mengalami fase pupa atau kepompong.
Pada metamorfosis jenis ini, hewan muda memiliki bentuk yang sama dengan
hewan dewasa. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran dan kematangan
organ reproduksinya saja. Tahap hewan muda pada proses metamorfosis tidak
sempurna disebut nimfa. Hewan yang mengalami metamorfosis tida sempurna
antara lain, kecoak, capung, dan belalang.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna

2. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis


Adalah daur hidup yang tidak melalui tahapan perubahan bentuk hingga hewan
dewasa. Hewan yang tidak menglami metamorfosis biasanya adalah hewan yang
berkembang biak dengan cara melahirkan. Namun, beberapa hewan bertelur juga
tidak mengalami metamorfosis, misalnya ikan, ayam dan burung.

C. Penilaian
1. Hewan yang mengalami metamorfosis berarti . . . .
2. Hewan yang tidak mengalami metamorfosis umumnya berkembang biak dengan
cara . . .
3. Perhatikan gambar berikut
Tahapan selanjutnya dari fase metamorfosis pada gambar di atas adalah . . . .
4. Jelaskan perbedaan antara metamorfosis sempurna dan metamorofosis
tidak sempurna . . . .
5. Sebutkan contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna . . . .

 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


A. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifkasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkt provinsi
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi

B. Uraian Materi
Kaitan Karakteristik Ruang dengan Sumber Daya Alam
Indoenesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan. Tiap pulau memiliki
bentang alam yang beragam. Ada yang berupa pegunungan, dataran tinggi, dataran
rendah, dan pantai. Perbedaan bentang alam ini memengaruhi perbedaan ketersediaan
sumber daya alam di tiap daera, contohnya, daerah dataran tinggi yang berudara sejuk
dan memiliki tanah yang subur kaya akan sumber daya alam berupa buah-buahan dan
sayur-sayuran. Daerah pantai kaya akan sumber daya alam berupa hasil-hasil laut.
Perbedaan potensi sumber daya alam juga menyebabkan perbedaan kegiatan ekonomi
penduduknya. Contohnya, mayoritas penduduk dia daerah pantai bekerja mengolah
hasil laut, seperti petani garam dan nelayan.
Sumber daya alam dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sumber daya alam yang dapat
diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
1. Sumber daya alam yang dapat dperbarui
Adalah sumber daya alam yang dapat dibudidayakan kembali sehingga
keberadaannya tidak akan pernah habis. Contoh sumber daya alam yang dapat
diperbarui adalah hewan, tumbuhan, kesuburan tanah, udara, air, dan matahari.
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Adalah sumber daya alam yang tidak dapat didaur ulang atau yang akan habis jika
digunakan terus-menerus. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
adalah barang tambang logam (besi, emas, perak, timah, tembaga), barang
tambang bukan logam (minyak bumi, gas alam, batu bara), dan barang tambang
mineral (batu kapur, bauksit, dan belerang).
C. Penilaian
1. Perbedaan sumber daya alam antara satu daerah dan daerah lain di Indoenesia
disebabkan oleh . . . .
2. Perhatikan gambar berikut

Berdasarkan gambar di atas kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan adalah . . . .


3. Perhatikan gambar di bawah ini

Gambar di atas menunjukkan kegiatan untuk mendapatkan sumber daya alam


berupa....
4. Jelaskan perbedaan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui . . . .
5. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah . . . .

 Seni Budaya dan Prakarya (SBDP)


A. Kompetensi Dasar
3.2 Mengetahui tanda tempo dan tinggi remdah nada
4.2 Menyanyikan lagu dengan memperhatikan tempo dan tinggi rendah nada

B. Uraian Materi
1. Tempo Lagu
Adalah cepat dan lambatnya sebuah lagu dinyanyikan. Terdapat beberapa istilah
untuk menunjukkan tempo lagu, antara lain:
 Largo : Lambat Sekali
 Lento : Lebih Lambat
 Adagio : Lambat
 Andante : Sedang
 Moderato : Sedang Agak Cepat
 Allegro : Cepat
 Presto : Cepat Sekali
 Di marcia : Cepat Seperti Orang Berbaris
 Con brio : Penuh Semangat
2. Tinggi Rendah Nada
Tinggi rendah nada dapat dilihat dari tangga nada

Semakin ke kanan, nada akan semakin tinggi. Artinya, nada do akan lebih rendah
dari nada re, nda re akan lebih rendah dari nada mi, dan seterusnya.

C. Penilaian
1. Cepat dan lambatnya sebuah lagu dinyanyikan disebut . . . .
2. Lagu dengan tempo largo dinyanyikan secara . . . .
3. Lagu dengan tempo moderato dinyanyikan dengan . . . .
4. Lagu “Hari Merdeka” dinyanyikan dengan tempo . . . .
5. Lagu “Garuda Pancasila” dinanyikan dengan tempo . . . .

Mengetahui, Sidokaton, 08 Januari 2021


Kepala SDN 1 Sidokaton Penulis/ Wali Kelas

Sudarmaji, S.Pd. Nurvika Panca Wardani, S.Pd.


NIP. 19660101 198705 1 002 NIP.-

Anda mungkin juga menyukai